Bloody wedding
Summary : Taiwan merasa pernikahannya dengan Wang Yao kekasihnya merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan namun sebenarnya dia tidak mengetahui apa yang akan terjadi padanya…
Salam kenal saia author baru sekaligus ini fict pertama saia jadi mohon bantuannya mina…..
Warning : Dijamin GAJE, ABAL, death chara (?) dan seluruh keburukan yang lain ada disini.
Disclaimer : Hetalia hanya punya hidekazu himaruya, sedangkan cerita abal ini milik saia (?)
Read please...
Taiwan -pov-
Matahari kini menyinari mataku memaksaku untuk terbangun dari mimpi indahku, yaitu mimpi dimana hari aku memasuki altar pernikahan dan resmi menikah dengan Wang Yao kekasih hatiku.
" Besok namaku akan menjadi Wang Mei secara resmi, wah aku jadi tidak sabar~" seruku bahagia. Dengan muka yang berseri-seri aku mulai bangkit dari tempat tidur. Kakiku terus melangkah hingga akhirnya kudaratkan tubuhku kesebuah sofa. Menyentuh sebuah remote televisi dengan jariku untuk menganti chanel yang cocok untuk pagi ini. Mataku yang sedang bosan melihat film-film sinetron khas negara Indonesia terkejut melihat sebuah berita yang membuatku menjadi setengah syok.
` Telah di temukan seorang pemuda berumur 24 tahun bernama Yong Soo berasal dari korea selatan tewas bunuh diri,inilah foto wajah korban yang di dapatkan tim forensik dari tas yang di kenakannya terakhir kali sebelum melakukan aksi bunuh diri ` kilas berita yang berdetum di gendang telingaku.
" Yong Soo...bunuh diri..." gumamku tak percaya dengan berita yang kulihat saat ini.
` Di samping tubuh korban terdapat sebuah surat yang berbunyi " KAU INGIN MELIHAT KEMATIANKUKAN? SELAMAT! AKU TELAH MENGABULKAN MIMPIMU ITU,TAPI JANGAN HARAP KAU BISA MENIKAH DENGAN PEMUDA BERDARAH CINA ITU ATAU SIAPAPUN SEBAGAI GANJARANNYA SAYANG….." begitulah bunyi surat ini..` ucap seorang reporter yang membacakan isi surat tersebut. Tubuhku gemetar tak karuan airmataku entah mengapa mulai menetes dari pelupuk mataku, di pikiranku saat ini hanya takut dan gelisah, senyumku yang tadi pagi terukir di bibirku sekarang lenyap bersama dengan buliran airmata yang terus menetes.
" Itu sebabnya kau berkata seperti itu kemarin..." gumamku disela-sela rasa takut yang menghantuiku
Flash back -on-
" BRAK " pintu rumahku dibanting begitu kencang. Langkah kaki mulai menggebu memasuki dapur, dimana saat itu aku sedang membuat teh untuk menemani soreku.
" MEI! APA MAKSUD SURAT UNDANGAN INI?" pekik Yong Soo sambil menarik kerah bajuku.
" Lepaskan aku dulu baru akan cerita~" ucapku berusaha setenang mungkin walah dihatiku tersirat sebuah ketakutan.
" APA MAKSUD UNDANGAN RESEPSI INI? " pekiknya lagi sambil melempar sebuah undangan resepsi pernikahan ke mukaku.
" Satu hari lagi aku akan menikah dengan Wang Yao di pagi harinya, jadi aku bersama Yao berencana mengundangmu ke resepsi pernikahan kami, apa ada yang salah? " ucapku dengan nada bingung.
" MEI, KAUKAN TAU AKU SANGAT MENCINTAIMU~" teriak nya dengan nada yang cukup nyaring.
" Lalu?" ucapku setengah bingung mendengar perkataannya.
" KENAPA KAU HARUS MENIKAH DENGAN YAO? KENAPA KAU MAU MENIKAH DENGANNYA? KENAPA WAKTU AKU MELAMARMU KAU MENOLAKU?" ucapnya dengan nada suara agak terengah engah. Aku tersenyum mendengar ucapannya kemudian aku berkata
" Karena aku mencintainya, dia adalah segalanya untukku, sementara kau Yong Soo maaf aku hanya mengangapmu sebagai temanku"
" ...Kau\hanya menganggapku sebagai teman\hanya itu..." ucapnya lirih.
" Iya, dan aku akan sangat bahagia jika kau menghadiri resepsi pernikahanku!" ucapku semangat.
" Berarti kau ingin aku mati..." ucapnya.
" AKAN AKU PASTIKAN KAU TAK AKAN DAPAT MENIKAH DENGAN SIAPAPUN SELAIN DIRIKU!" pekiknya sambil keluar dari dapur dan beranjak pergi dari rumahku.
Flash back -off-
" Permisi~ paket layanan antar" ucap seseorang di depan rumahku yang membuyarkan lamunanku. Tubuhku beranjak dari sofa dan mulai melangkahkan kakiku menuju pintu depan dimana sereorang menunggu di sana.
" Mei? Ada kiriman paket untuk anda, silahkan tanda tangani tanda terimanya..." ucap kurir itu ramah.
" Baiklah~" ucapku membalas keramahannya sambil menandatangi tanda terima.
" Terima kasih" ucapnya lalu berlalu pergi. Pintu rumah kembali kututup rapat sambil membawa paket berukuran sedang yang dibungkus kertas kado berwarna putih salju.
" Dari siapa? Kenapa tidak ada nama pengirimnya?" ucapku pelan. Jemariku mulai membuka kotak itu, saat sampai pada intinya mataku terbelalak kaget untuk ketiga kalinya. Sebuah gaun pengantin berwarna putih yang tersiram noda merah pekat dengan bau amis-darah manusia, dan sebuah pakaian pengantin pria yang bernasib sama dengan gaun wanita yang berbeda hanyalah adanya beberapa tusukan pisau yang tepat menuju titik jantung bertengger. Dan di bawah gaun itu terdapat sebuah foto aku bersama Yao dan muka Yao di coret menyilang dengan menggunakan darah yang sama berwarna merah segar.
" Siapa yang melakukan ini semua..." pekikku sambil memegangi foto yang ku temukan didalam kotak itu.
.
.
TBC~
Selesai juga chapter 1 untuk selanjutnya mohon bantuan senpai – senpai sekalian ya ….
Review please?
