Heiheiheiheiheihei! Author mau bilang aku gak bakal lanjutin "My Revenge". Kenapa? Karena laptop author udah dijual terus dibeliin yang baru. Jadi aku udah enggak ingat gimana kelanjutannya. Yaah... Begitulah. Jadi sekarang author mau membawakan pairing Kaisoo! Kenapa Kaisoo? Karena aku lagi ngebias mereka berdua! Dan author gak yakin ini humor. Yakin deh, humornya garing. Tapi ini menurut author. Tapi semua penilaian terserah readers aja. Di chap ini, sebenarnya ceritanya belum mulai. Ini hanya... Yah baca sendiri lah. Jadi nanti ceritanya mulai di chap 2Jadi... Selamat membaca yah!

WARNING! Tidak sesuai dengan KBBI ataupun penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar. Genderswitch! Yang gak suka tolong keluar aja tapi usahakan baca dulu dan tinggalin review ya! (tabok author)

Pairing: KaiSoo slight HunSoo (Sehun Kyungsoo)

GS

Rated: K-T

Kyungsoo Pov

Translated song

Sky that pours light
(I) stand under it

Aku tak tahu apa yang terjadi denganku. Saat aku terbangun dari tidurku, yang ku lihat bukanlah langit langit kamar biru muda dengan gambar awan-awan. Saat ku pandangi cermin, tinggiku sepertinya bertambah. Tetapi bentuk tubuh dan wajahku berubah, lebih dewasa. Tidak ada siapa-siapa disini. Tetapi aku melihat note yang ditempel di kulkas. Tertulis " 09.00 : kerja di Cafe XXX". Jadi aku bekerja di Cafe? ET DAH... Nama cafenya ambigu banget yak! Gak kreatif banget yang bikin! Ya Aku langsung bergegas ke Cafe yang dimaksud (Author: gak mandi iih... Kyungsoo: Author banyak bacot).

Aku terus melangkahkan kakiku di cafe itu, melayani para pelanggan yang sangat kelaparan. Sejujurnya ingin sekali aku melempar bos ku dengan nampan yang kubawa, lalu pergi dari tempat ini dan membakar cafe ini! Bagaimana tidak? Cafe yang tergolong besar ini hanya memiliki seorang koki yang notabenenya bos ku dan seorang pelayan yaitu aku sendiri.

Kenapa ia tidak mempekerjakan setidaknya 3 orang lagi untuk bekerja di sini? Jangan-jangan... Ia menyukaiku sehingga ia tidak mau mempekerjakan orang lain agar dapat melihatku saat bekerja? IDIH JIJAY DEH CYYIIINN...! *seketika banci / lupakan*

Fly as if I'm dreaming
My life is a beauty

Waktunya istirahat, aku berdiri di depan cafe meratapi hidupku. Kenapa bisa-bisanya aku jadi pelayan di cafe sementara orang tuaku holang kaya? Entahlah. Ingin rasanya pergi dari kota yang kuakui memiliki nilai arsitektur yang bagus, tetapi memiliki kesan kelabu.

Aku sebenarnya tak tahu apa yang terjadi denganku. Rasanya baru kemarin aku jadi murid kelas XI SMA. Kenapa tiba-tiba jadi wanita tua begini (gak tua-tua amat sih sebenarnya. Mungkin sekitar 26 atau 27 tahun). Kenapa tiba-tiba aku tinggal sendirian di apartemen kecil? Kenapa aku bekerja jadi pelayan?! Oh ya tuhan! Yang bener aja! Raden Kyungsoo Widiyodiningrat jadi pelayan gini?! HELAAWWW (Alay banget sih nih bocah)

Aku mulai bosan... Oh! Bagaimana kalau kalian mendengarkan ceritaku? Tapi ceritaku ini hanyalah cita-citaku. Aku ragu ini akan terwujud mengingat keadaanku sekarang. T.T

Aku ingin sekali bernyanyi di atas panggung, mengenakan pakaian yang khusus didesain untukku seorang. Menari dipanggung, lampu sorot yang menyorot tiap gerakanku. Aku ingin melihat wajah fans yang begitu bahagia, bernyanyi bersama mereka, dan membuat waktu-waktu itu seakan mimpi yang membuat mereka menikmati momen momen itu.

Dan yang paling penting, aku ingin bernyanyi sambil melihat kedua orang tuaku tersenyum bangga di bangku paling depan. Aku tak ingat kapan aku menemui mereka terakhir kali. Mungkin mereka tidak tahu keberadaanku sekarang, atau tidak peduli. Oh ya! Aku melupakan Kai! Aku ingin dia...

.

.

Selalu berada di sisiku dalam keadaan apapun.

Tetapi sekarang aku tak tahu keberadaannya. Apakah ia baik? Apakah ia masih jahil seperti dulu?

.

.

Apakah ia masih mengingatku?

Flower petals wilt

I had difficult times, but followed a small light

Seseorang pernah berkata padaku " Kau bisa mengubah masa depan, bila kau mau berubah dan melakukan aksi yang seharusnya kau lakukan. Jalani dengan positif, dan tegarlah menghadapi setiap keadaan. Maka kau dapat mengubah dunia!". Apa yang harus ku lakukan saat ini? Apa yang bisa mengubah hidupku ini? Akankah dengan mengundurkan diri dapat mengubah hidupku?

Aku melangkah ke counter tempat bos ku bekerja. Aku berhenti di depan counter dan menarik nafas dalam dan...

DUAAK!

Aku menendang kursi disebelahku.

Semua orang menatap kearahku... Termasuk si bos.

Lalu tindakanku yang selanjutnya... Duduk di counter dan menaikkan kaki kananku sambil memasang pose menantang (bukan menantang yang 'iya-iya' lhoooo)

Walaupun posisiku membelakangi bos ku, dapat kupastikan matanya melotot padaku dengan air muka yang merah padam.

Dan aksi yang terakhir adalah... Berdiri di atas counter dan berteriak "AKU MEMBENCI BOS KU, PEKERJAAN KU, DAN HIDUPKU! MAKA DARI ITU AKU KELUAR DARI TEMPAT INI! BYE BYE!"

Aku segera melompat untuk turun dan berlari ke luar cafe. Aku langsung berlari ke rumah (padahal rumahku cukup jauh sepertinya). Kan lumayan, mengecilkan otot betis (?)

Distant day, let it go far, faraway
I fly splendidly

Ku kemudikan ferrari putih (bayangin mobil yang didudukin Kai di Call Me Baby) ke tempat yang selama ini ingin ku kunjungi. Entah apa nama tempatnya, tetapi yang ku lihat adalah langit yang cerah, hamparan rumput yang luas, dan pantai yang letaknya agak jauh dari tempatku sekarang (tapi kelihatan kok!). Jangan mikir kalau aku nyuri ini mobil! Enggak kok! Eggak! Ini mobil keparkir di depan rumah, terus ada surat yang isinya "mobil ini milik Do Kyungsoo". Ya udah, aku bawa aja ini mobil.

Aku sampai ke pantai, tepat sebelum matahari terbenam. Jadi aku bersandar di mobilku sambil bergaya bak foto model (maklum... Gak kesampean!). Disaat asik-asiknya menonton matahari terbenam, ada suara yang memanggil namaku. "Kyung!" suara yang familiar.

K-Kai...

Dia tampak sangat... Aneh. Untuk apa dia ke pantai memakai setelan jas? (tapi ganteng sih... *blush*)

"Kai, lama ya gak ketemu! Ngapain sih sok make jas ke pantai? Mau nyelam sambil nangkep ikan kayak si bolang ya!"

"Yee... Liat dong lu! Make high heels lancip sama topi fedora ke pantai! Mau ke pantai apa mau nangkep bandit? Emangnya tuh sepatu gak nancep nancep di pasir apa?"

"Ini nemu atuh di lemari! Kan bagus jadi beta pakai saja!"

"Ya ngapain juga make spatu lancip begitu!?"

"Ya lu sendiri ngapain make setelan jas gitu ke pantai? Mau mamer?"

"Gue mau ngelamar cewek tadi. Tapi gak jadi" sahutnya dingin.

BOOOOOMMM! Serasa kayak di bom pake bom kentutnya spongebob.

"Ng-ngelamar cewek?" dia menjawab dengan anggukan kepala. Aku tersenyum kecut.

TUHAN TOLONG HAYATI AGAR TEGAR MENGHADAPI HIDUP INI!
"Siapa?" aku berusaha menjaga suaraku agar tetap stabil.

"Bukan urusanmu!" sekarang nadanya agak membentak. Aku diam saja, memandang ke depan.

Ternyata terlalu banyak mengharap dia sadar tanpa melakukan apapun itu sia-sia. Selama ini aku mengira ia menyukaiku lewat ejekan dan perlakuan yang ia berikan padaku. Sadarlah Kyungsoo. Ia bahkan ingin melamar seorang perempuan. Kau tidak diperhitungkan Soo... Kau harus berhenti berharap atau kau akan melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya kau lakukan!

Tak sadar air mata telah mengalir di pipiku. "Kenapa kau menangis?" dapat ku dengar suara Kai penuh dengan kekhawatiran. " Entahlah. Bahkan aku sendiri tak tahu kenapa aku menangis" aku mengusap mataku dan menyumpahi diriku karena telah menangis. Dapat ku rasakan tangannya menyentuh pundakku, dan mengubah posisiku. Aku bertatapan langsung dengan matanya. Mata yang selalu membuat aku sakit jantung, tipes, bronkhitis, maag, dan gangguan janin (korban iklan rokok). Dapat ku lihat matanya penuh dengan kebahagiaan. Aku tak tahu apa yang ia pikirkan sehingga ia dapat bahagia dalam kesengsaraanku.

"Sekarang aku yakin..." ucapnya sambil menatapku dalam-dalam

"Y-yakin apa?" cicitku

"Tadinya aku ingin melamar wanita itu. Tapi aku ragu karena saat aku bertemu dengannya kami langsung bertengkar. Ku kira dia tidak menyukaiku..." dia mengelus pipiku.

"Tapi sekarang aku yakin, bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama denganku" dia menatapku seolah menyiratkan sesuatu.

"Bagaimana kau tahu bahwa dia menyuka..."

" Dia mencintaiku Soo... Bukan sekedar menyukaiku. Aku tahu ia mencintaiku lewat tatapan matanya..." ia mengusap bagian atas pipiku

"Caranya memanggil namaku..." ia mengusap ujung bibirku

"Dan juga tangisnya saat aku mengatakan aku ingin melamar seorang wanita lain" aku membulatkan mataku. Akankah itu... Aku? Tapi aku tidak boleh terlalu berharap.

"K-Ka...mmpphh" kai mencium bibirku. Tanpa lumatan ataupun nafsu sedikitpun.

"Kai..." cicitku. Ia tersenyum penuh arti.

"Aku mencintaimu juga Soo..."

"Aku tidak pernah mengatakan kalau aku mencintaimu"

"Tetapi matamu sudah mengatakan itu sayang..."

Kenapa sore-sore begini malah tambah panas? Eomma! Pipiku apa kabar?

"Kai..."

"Ya?"

"Tapi aku hanya pakai cup A. Kau kan sukanya seperti Hyorin unnie. Yang cupnya B-C. Sementara aku..." dia mengecup pipiku.

"Tak masalah buatku. Kau cantik apa adanya sayang" uugghhh! Senyum itu seakan dapat membuatku tertelan bumi.

Wajah kami mendekat...

5 cm...

4 cm...

"Kyungie..." ujarnya lirih

3 cm

"Kyung..." kalau begini terus mungkin aku akan meleleh dan bersatu dengan lautan.

2 cm

"WOI KYUNGSOOOO!"

TBC

Author tahu ini seharusnya sudah end. Tetapi author tetap panjang in. Kenapa? Karena disini bukan inti dari ceritanya. Jadi nilai-nilainya bukan disini. Tapi nanti di chap selanjutnya. Ini hanya pendahuluan aja dan gambaran kira-`kira nanti gimana. Nanti lebih banyak Kaisoo. Sorry kalau jelek T.T. Doakan auhor agar supaya author dikasih banyak libur sama gurunya dan bisa menyelesaikan part 1. Sorry untuk yang udah ngeriview di my revenge, author tidak balas T.T. Tapi kali ini author butuh sarannya! Dan kalau bisa (dan kalau tau caranya) aku bales deh! Sekian dan terima kasih

Oh ya! Review please! hehehhehe...