Yankee

Disclaimer: Fujimaki Tadatoshi

Genre: Romance

Warning: OOC, geje, dll

,

,

,

,

,

Seorang murid terkenal dengan yankee-nya, itulah Aomine Daiki. Hari itu masih cerah, karena hari ini Aomine sedang bolos sekolah. Ia tak terlalu mementingkan sekolahnya karena itu tidak akan berguna untuknya. Ia sedang duduk, memakan onigiri-nya di tempat yang cukup sepi, mungkin hanya dia yang tahu. Onigiri yang ia bawah hanyalah satu, itu mungkin cukup untuk mengganjal perutnya.

"AOMINE DAIKI!"

Aomine menengok kearah suara yang memanggil namanya, terlihat gerombolan orang yang sudang menghadangnya. Lalu ia menengok kearah sebaliknya, ternyata di sana sudah ada banyak orang yang tidak kalah banyak jumlahnya. Oh sepertinya, tempat yang tenang ini sudah diketahui oleh musuhnya.

"AOMINE DAIKI, apakah kau sendirian?"

Seseorang dari gerombolan dari mereka bertanya kepada Aomine, sepertinya itu ketua dari mereka. Selain yang membedakan berteriak sendiri seperti orang yang memimpin kelompok itu, terlihat pakaian pemimpi mereka sangat berbeda jauh dari yang lain, dan tidak diragukan lagi, itu ketua mereka.

"Yeah, memang kenapa?" Aomine masih tidak mempedulikan mereka, dan fokus untuk makan onigiri-nya. Bukannya meremehkan, hanya saja Aomine tahu, ia akan menang melawan kelompok ini.

"Awas kau yah ... jangan sekali-kali kau menghinaku" kata pemimpin mereka. Saat pemimpin mereka bersuara. Anak buahnya bersorak untuk ketuanya, dan mulai bersiap-siap dalam mode bertarung mereka dan senjatah mereka.

Aomine mulai bangkit dari singgah sananya yang sudah ter kontaminasi itu, melihat sekeliling, menghitung berapa banyak musuh yang ia hadapi, lalu ia berhenti menghadap pemimpin mereka. "Heh, aku tidak takut dengan kalian" katanya sinis dengan sengiran sombong di wajahnya.

Semua musuh Aomine geram dengan perkataan Aomine yang dilontarkan kepada mereka "Awas kau ya," pemimpin mereka sudah tidak menahan emosinya, dan itu membuat sengiran sombong Aomine itu bertambah lebar.

"Ayo kita serang." Kata pemimpin mereka, sudah tidak dapat menahan emosinya lagi. Aomine senag, karena ini yang ia tunggu dari tadi.

Mereka semua mulai maju, menghadang Aomine. Pada saat itu juga Aomine melemparkan Onigiri-nya ke langit, lalu ia menghadang musuh yang mengganggu makan paginya itu.

Ia mulai memukul satu persatu mereka, dan satu persatu juga musuh mulai pada berjatuhan. Ia juga menghindari dengan serangan yang memakai senjata, dan menendang orang dengan tepat sasaran. Sampai anak buahnya sudah runtuh semua, hanya tinggal pemimpin mereka saja.

Bos mereka mulai berlari dan Aomine pun juga, meninggalkan jarak di antara mereka. Musuh mulai memukul Aomine, tapi Aomine dapat menghindarnya dan dengan sekali serang Aomine memukul bosnya di tengkuk lehernya dan seketika juga bos mereka jatuh ke tanah.

Aomine mulai menguap, ia merasa lawannya hari ini tidak ada yang kuat. Mereka semua lemah, benar apa yang ia pikirkan. Ia membuka tangannya dan seketika juga Onigirinya yang dia lempar jatuh ke tangannya dengan tepat. Dan ia mulai memakan lagi Onigiri-nya. Ia duduk di salah satu tubuhnya musuhnya. Bisa dibilang pertarungan itu dapat dihitung dengan satu lemparan ONIGIRI.

Yummy! Makan onigiri sambil membuat pemandangan sendiri, membuat rasa berbeda yeah... itu yang dipikirkan Aomine, pada saat ia memakan onigiri-nya.

Tittt ... Titt ... Tittt ... Titt

Dari Himuro Tatsuya

"Heh" Respon Aomine, ia tak penyangkan jika Himuro akan meneleponnya pada saat jam segini.

Pip!

"Halo" Aomine masih makan Onigiri-nya, sayang kalau tidak dihabiskan dengan segera.

"Aomine" kata Himuro sedikit terengah-engah. Aomine sedikit terkejut dengan penerimaan telepon ini. Apakah Himuro baik-baik saja? Apa ada masalah? Dari bicaranya Aomine tahu pasti ada masalah!. Aomine mencoba tetap tenang, mungkin sedikit tidak terlalu peduli dengan lawan bicaranya.

"Yah himuro, ada apa?" Aomine, mencoba untuk tidak terjadi apa-apa, berusaha berpikir positif mungkin.

"Kamu sedang apa sekarang?"

"Sedang makan onigiri dengan pemandangan luar biasa, emangnya ada apa?"

"Aku ditangkap dengan Geng SMP Akaboshi hahahaha ... –APA YANG KAU TAWAKAN!- ... ugh" terdengan suara lain ada disana, pasti salah satu orang yang menangkap Himuro. Emangnya sekuat apa dia sampai-sampai, Himuro dapat terdangkap dengan Geng Akaboshi. Sepertinya ini akan semakin menyenangkan, bertarung dengan perut yang sudah terisi.

"Oh ... kau tertangkap" sekarang Aomine sudang menghanbiskan onigiri-nya. Menguap sedikit, beruntung ia mendapatkan mainan yang baru, karena Aomine sudah bosan.

"Kau harus datang kesini"

"Oke tenang saja aku akan datang ketempatmu" Kata terakhi sebelum mematikan teleponnya. Ia berdiri dari duduk yang sedikit kurang nyaman. Menguap sambil merentangkan kedua tangannya, meregangkan otot-ototnya yang kaku.

Pip

"Ugh ... ada saja yang menggangguku pada saat makan" katanya setelah menguap yang seperti auman singa itu. Memakai kemeja sekolahnya, dan menggandeng tasnya di pundak kanannya.

"Lihat saja, Himuro. Aku akan menolongmu" kata Aomine dengan sengirang yang cukup luas di wajahnya.

-_- / ^0^ / x_x

Aomine pergi ke gedung kosong, ia tahu gedung itu adalah tempat berkumpulnya Geng Akaboshi. Menendang pagar gedung, dengan cukup keras. Aomine merasa, ia tak perlu membuka pagar dengan cara yang biasanya, menendang pagar itu adalah cara yang praktis. Aomine berjalan menuju pintu utama gedung. Ia sudah tahu, Geng Akaboshi berada di balik pintu utama itu.

Geng Akaboshi adalah salah satu geng yang paling kejam, jika kau berurusan sekali saja dengan mereka kau akan di musuhi seumur hidupmu, dan mereka adalah musuh Aomine dan Himuro tentunya. Aomine membuka gerbang gedung itu dan melihat tangan Himuro digantung dengan rantai besi, dan tubuhnya sudah lemas.

"Himuro" teriak Aomine, menatap temannya yang sudah babak belur dengan darah kering di wajahnya. Ia tak percaya temannya akan seperti ini.

"Aomine" gumam Himuro, menatap Aomine dengan tatapan lemas dan senyuman kecil di wajahnya. Pada saat itu juga Aomine berjalan menuju temannya. Ia tak peduli dengan sekelilingnya, yang ia tahu hanyalah menyelamatkan Himuro dan keluar dari sini secepatnya. Tapi Aomine merasa curiga? Mengapa tidak ada orang disini? Disini tampak sepi.

kluntang!

Aomine langsung dengan sepontan, mencari suara itu berasal. Ia melihat Geng Akaboshi, dan dengan cepat Aomine dalam mode bertarung. Salah satu orang menunjuk ke arah Aomine, dan berkata "Serigala putih, mengapa kau lakukan ini?" dengan kata terakhir dari orang itu, langsung dengan seketika semua anggota Akaboshi, sekaligus ketuanya runtuh ke tanah.

Aomine tak tahu mengapa mereka dapat runtuh ke tanah, yang pasti itu perbuatan serigala putih. Aomine ingin sekali bertemu dengan yang namanya serigala putih itu? Seperti apa dia? Sepertinya ia cukup tangguh! Itu membuat Aomine menjadi tertarik dengan serigala putih. Himuro berbatuk, membuat Aomine kembali kedalam pikirannya. Aomine berjalan menuju Himuro, melepaskan ikatan pada Himuro. Lalu ia mulai mengandengnya keluar dari gedung yang pengap itu.

Serigala putih ...

Suatu hari nanti aku akan bertemu dengan mu ...

,

,

,

,

,

TBC