THE NEW UCHIHA GENERATION

Chapter 1 : SasuNaru Shippuden

Disclaimer : Naruto Shippuden © Masashi Kishimoto-sama

Pairing : SasuNaru , n other cast.

Genre : Romance, Tragedy, Hurt/Comfort (but, Happy Ending kok)

Rated : sementara masih T ttebayooooo!

Warning : YAOI content / Boys Love / Shounen Ai, Mpreg, Lime, OOC, Typos, not EYD, etc.

Note: ano ne, Cerita ini mengandung unsur YAOI, jika tidak suka tidak usah dibaca tidak apa, namun jika nekat membaca jangan judge saya, kerugian dan pajak ditanggung pembaca, EH?!

Summary: Usai perang dunia shinobi, Uchiha Sasuke memutuskan untuk kembali pulang ke Konoha setelah seseorang yang di cintainya, Uzumaki Naruto selalu mengejarnya dan memintanya untuk pulang. Uchiha Sasuke ingin membangun kembali klan Uchiha dengan menikahi kekasihnya, Naruto. Hingga istrinya itu mengandung sang Uchiha kecil didalam perutnya. Namun perjalanan Sasuke dan Naruto selalu penuh lika-liku, juga karena para tetua desa Konoha menentang hubungan mereka dan tidak ingin klan Uchiha di bangkitkan.

Oke minna-san happy reading…

.

.

.

.

.

Semburat jingga di ufuk barat langit yang membentang dengan eloknya itu tak kan perah bisa mengalahkan keindahan mahakarya kami-sama lainnya yang berdiri di hadapannya sekarang ini. Bahkan warna jingga itu seperti beradu siapa yang paling indah di antara mereka, jingga yang membentang di langit senja di atas sana ataukah jingga yang bertengger manis di kedua pipi tembam mahakarya kami-sama lainnya yang berhadapan dengan Sasuke. Ya, Uchiha Sasuke, seorang pemuda tampan dengan bola mata onyx bak langit malam tanpa bintang yang bisa menghipnotis siapa saja yang menatapnya. Pemuda tampan dari klan Uchiha itu tengah berhadapan dengan seseorang yang baru saja beradu semburat jingga dengan langit senja itu.

"Pulanglah Sasuke"

Sasuke juga berani bertaruh jika alunan suara yang baru saja ia dengar dari seseorang di hadapannya itu sangat merdu dan memanjakan telinganya, lebih indah dari suara burung yang bernyanyi, lebih indah dari segala suara yang pernah ia dengar selama ia hidup di dunia ini. Memang mungkin terdengar konyol dan terlalu hiperbola, namun tak bisa dipungkiri jika Sasuke sangat mengagumi sosok pemuda manis di hadapannya kini bahkan semenjak mereka masih genin dulu. Sasuke menyukai semua yang ada pada diri pemuda itu.

"Hn. Aku akan pulang untukmu, Naruto"

Sudah dapat dipastikan semburat jingga yang berada di kedua pipi pemuda manis yang ternyata bernama Naruto itu makin bertambah saja karena tersipu malu akan kalimat ambigu dari lawan bicaranya, yang tentu saja pipinya yang merona itu tak luput dari tatapan intens Uchiha Sasuke.

Naruto, pemuda yang berdiri berhadapan dengan Uchiha Sasuke itu bernama Uzumaki Naruto, pemuda manis dan terbilang cantik itu beramput kuning pirang berkilau bak matahari dan juga matanya ber-iris cantik berwarna biru sapphire, terdapat goresan seperti kumis kucing di kedua pipinya memberi kesan kawaii pada wajahnya, serta ia memiliki tubuh yang kecil mungil dari ukuran anak laki-laki seusianya dan juga tingginya tidak lebih tinggi dari remaja-remaja perempuan yang memasuki masa pubertas. Namun ingat, kalian jangan terang-terangan mengatakan dirinya manis atau cantik di depannya jika kalian tak ingin merasakan rasengan atau fuuton rasen shuriken darinya. Ya jinchuuriki Kyuubi dari Konoha itu tak suka jika ada yang mengatakan kalau ia cantik atau manis seperti perempuan, karena ia menganggap dirinya laki-laki yang sangat tampan, yak.. itu hanya menurutnya saja, karena ia ingin sekali terlihat tampan dan macho seperti sahabatnya sekaligus rival nya sejak kecil. Mengenai rival nya itu, rival nya itu adalah Uchiha Sasuke yang kini ada di hadapannya yang di mintanya untuk pulang, kembali ke Konoha gakure.

"U-urusai yo"

Naruto gugup menahan malu dengan menggaruk kecil pipinya yang memerah.

"Kami semua menunggumu untuk pulang ke Konoha, Sasuke. Teman-teman juga merindukanmu"

"Hn. Teman-teman eh? Bukankah hanya kau yang menungguku dan merindukanku, Dobe?" Sasuke menyeringai menanti reaksi pemuda cantik di depannya itu.

"t-tte-TEMEEEEE !" yak teriakan cempreng nan seksi yang sedang salah tingkah itu membuat Sasuke tersenyum tipis namun tak diketahui oleh Naruto karena ia membuang muka ke samping, malu.

"Aku akan pulang setelah urusanku selesai, bersabarlah Dobe. Setelah aku kembali ke Konoha, aku akan mengajakmu membangun(?) Uchiha Generasi Baru."

"EH?! Nani? Apa yang kau bicarakan 'Suke? Aku tak mengerti" ucap Naruto sambil memiringkan sedikit kepalanya yang membuat ia terlihat semakin imut di mata Sasuke. Sasuke harus menahan desiran halus di dadanya kala melihat pose Naruto yang seakan berteriak 'RAPE AKU SASUKE' seperti itu. Tapi itu hanya khayalan Sasuke saja.

"Hn"

"Baka Teme! Bicaralah dengan benar aku tidak mengerti 'Hn' mu itu ttebayo"

Sasuke menatap langit yang kian menggelap pertanda malam akan menjelang lalu ia beralih menatap sedikit kebawah menatap Naruto, karena tinggi Naruto hanya sebatas dadanya saja.

Sasuke mendekati sosok mungil tersebut lalu mengelus helaian pirang Naruto lalu tangannya turun menangkup pipi tembam Naruto dengan tersenyum tipis, yang kontan membuat Naruto blushing dan salah tingkah karena melihat wajah tampan Sasuke dengan jarak yang minim.

"Pulanglah dan tunggu saja aku, Aku masih punya satu urusan yang belum selesai, ja!"

Dengan itu Sasuke berbalik arah lalu melompat tinggi dan menghilang melompati pepohonan meninggalkan Naruto yang terpaku di tempat. Selain karena dadanya masih bergemuruh atas perilaku Sasuke, ia juga masih memikirkan arti dari ucapan ambigu Sasuke. Akan tetapi sedetik kemudian ia tersenyum lega karena Sasuke berkata padanya akan pulang, dan Naruto pasti akan menunggunya.

BRAKKKKK!

"Kuso! Mereka bergerak lagi!" ucap aka teriak Godaime Hokage setelah baru saja menggebrak meja.

'untung meja itu tidak terbelah dua lagi' batin Shizune geram pada sang Hokage sambil memeluk erat babi kecil kesayangannya.

"Mereka sudah bergerak ke Iwagakure Tsunade-sama. Dan mungkin sebentar lagi mereka akan sampai di Konoha" ujar Yamato pada Godaime Hokage.

BRRRAAAAAKK!

Dan akhirnya sekali gebrakan mampu mematahkan meja tersebut yang awalnya sudah retak karena gebrakan pertama dari Hokage yang merangkap sebagai ninja medis itu.

"Bisakah Tsunade-sama berbicara tanpa menggebrak meja? Bisa-bisa hutan di Konoha ini akan gersang jika kayu ditebangi setiap hari untuk membuat meja Hokage" gerutu Yamato yang tak di hiraukan si Hokage.

"Shizune!"

"Ha-Haii Tsunade-sama?" Shizune tergagap.

"Ambilkan aku sake, sekarang!"

Shizune dan Yamato yang berada di ruangan itu hanya mendesah bosan sudah terbiasa saat sang Godaime Hokage itu sedang dalam mood yang buruk.

'~Sasuke~'

Satu nama seseorang membuat si pemuda manis bernama Naruto itu tidak bisa memejamkan matanya malam ini. Tubuh kecilnya berguling terkadang ke kiri terkadang ke kanan namun tetap ia tidak bisa tidur. Ia masih terbayang pertemuannya dengan Sasuke hari ini. Terkadang ia merasa seperti seorang gadis yang tengah jatuh cinta saja, Naruto terkikik geli sendiri mencerna pikirannya itu. Namun memang benar adanya, karena jinchuuriki Kyuubi ini memang tengah di landa asmara, tentu saja pada seorang Uchiha Sasuke. Sudah bukan hal tabu lagi mendengar hubungan sesama jenis di Konoha ini, bahkan teman-temannya juga mengalaminya. Namun pikirannya sejenak terhenti…

'Apakah benar Sakura-chan sudah tidak menginginkan Sasuke lagi?'

Naruto tiba-tiba memikirkan rekan tim 7 nya itu, Haruno Sakura. Mengingat Sakura dulu sangat tergila-gila pada Sasuke hingga gadis itu meminta pada Naruto untuk membawa Sasuke pulang ke Konoha. Namun semenjak beberapa bulan yang lalu, gadis itu mengaku sudah tidak ingin mengejar Sasuke lagi, ia menyerah dan ia sudah tahu jika sampai kapanpun Sasuke tidak akan pernah sekalipun meliriknya, karena ia tahu jika yang di inginkan pemuda itu hanya Naruto, Uzumaki Naruto. Setelah itu Sakura pun menyuruh Naruto untuk berhenti mengejar Sasuke, selain karena ia sudah tidak mencintai pemuda itu lagi, ia juga tak ingin membebani sahabatnya, Naruto. Namun Naruto tetap tidak berhenti untuk mencari Sasuke, karena ia mencari Sasuke bukan hanya untuk Sakura sahabatnya, namun karena dari hatinya yang paling dalam ia juga menginginkan Uchiha Sasuke untuk kembali pulang ke Konoha.

Entah mulai kapan Naruto merasa jika dirinya dan Sasuke saling memahami satu sama lain. Mungkin karena mereka sama-sama hidup sendiri sedari kecil, sama-sama dikucilkan. Naruto selalu merasa Sasuke seperti dirinya meskipun kehidupan Sasuke lebih baik darinya. Mengingat Sasuke membuat dalam sekejap ingatan Naruto berputar ke belakang tepat saat Naruto menjalankan misi sekaligus ia manfaatkan untuk mencari Sasuke.

Flashback on

"Rasengan !"

BLAAAARRRR ! DUARRRRR !

Naruto sedang bertarung dengan musuh yang lumayan kuat di tengah ia sedang dalam misi rank S ini. Sialnya karena Naruto mengemban misi ini hanya seorang diri, dan ia cukup kewalahan menghadapi musuh yang jumlahnya lebih dari 10 orang ini.

"Hei.. menyerahlah cantik.. bhaahahhahh !" tawa menggelegar dan jangan lupakan ejekan dari kata keramat 'cantik' itu semakin membuat Naruto murka.

Sesaat setelah Naruto baru saja ingin membuat segel, tiba-tiba saja laki-laki di depannya itu mengunci pergelangannya dari belakang. Bukan hanya itu ternyata laki-laki di belakangnya itu menempelkan sebuah segel pada Naruto hingga ia tak bisa leluasa bergerak. Sebuah kesialan bagi Naruto yang menghadapi musuh dengan jumlah tak seimbang seperti ini. Sebenarnya Naruto bisa berdiam diri dan memasuki Sennin Mode saat ia tak bisa bergerak seperti ini, namun beberapa laki-laki yang mengerubunginya itu mencolek-colek dirinya, ia tak sudi tubuhnya di colek-colek seperti itu, jadi ia tak bisa memasuki Sennin Mode.

"Dengan ini kau tidak bisa bergerak bwahahahaha"

"Kau jadi semakin manis saat sedang menahan marah seperti ini hahahahah" sahut laki-laki lain di sampingnya yang mencolek dagu Naruto.

"Lepas,brengsek !" Naruto memberontak, kakinya menendang-nendang karena hanya kakinya yang bisa ia gerakkan.

"Tenanglah, kami tak akan membunuh pemuda manis sepertimu, kami hanya butuh hiburan, bagaimana jika kita bersenang-senang sebentar, ne? sepertinya tubuhmu sangat menggoda seperti wanita bwahahahahaa"

"Bwahahahahahahaa" tawa mereka saling bersahutan.

SREEET

Salah satu laki-laki bertubuh besar itu membuka resleting jaket yang di kenakan Naruto, di sibakkannya sedikit hingga terlihatlah kulit dada dan perut Naruto yang bersih mulus tan eksotis itu hingga laki-laki gendut itu susah untuk menelan air liur nya sendiri karena terpesona pada tubuh mungil itu. Saat tangan besar dan kotor milik laki-laki itu akan menyentuh permukaan kulit halus itu, Naruto mencoba memberontak.

"Tidaaaaaaaakkkk!" Teriak Naruto refleks seperti seorang gadis yang akan di perkosa. Bukankah memang benar jika ia akan di perkosa hanya masalahnya dia bukan seorang gadis melainkan seorang pemuda yang tampan, menurut Naruto sendiri.

Tangan laki-laki itu semakin dekat.

'tidak tidak tidaaaaaak' batin Naruto menjerit histeris. Ia sangat ingin berteriak…

"SASUKEEEEEEEE"

Dan akhirnya hanya kata itulah yang berhasil diteriakkan oleh Naruto sembari memejamkan matanya.

'eh?' ia baru tersadar jika baru saja yang ia teriakkan itu adalah nama Sasuke. Ia tidak tahu mengapa dari beribu kalimat yang bisa di keluarkan malah kalimat 'Sasuke' itu yang keluar dari bibirnya. Bukankah ada banyak kalimat lainnya yang bisa ia gunakan seperti 'Tolong!' atau 'lepaskan aku' ataupun yang lainnya. Entahlah mungkin itu karena efek ambisi Naruto saat ini yang ingin membawa Sasuke pulang, ataukah karena hal lainnya, ia sendiri pun tidak tahu.

'CRAASSSSH'

Sebilah pedang katana menggores tangan dari laki-laki gendut itu yang hampir saja menyentuh kulit Naruto. Darah mengucur ke tanah dan sebagian lagi mengenai jaket yang dipakai Naruto.

"Hn. Jangan sentuh milikku !" sebuah suara menginterupsi keheningan di tempat itu.

"S-Sa-Saskee ?!"

Naruto berkata tergagap setelah membuka matanya dan iris shapire nya langsung terbelalak karena sebuah nama yang ia teriakkan tadi sudah ada di depannya membelakanginya,melindungi tubuh mungil Naruto dengan punggung lebar nan kokoh miliknya. Sebuah pedang yang di pegang oleh Sasuke kini ternoda warna merah yang berasal dari darah laki-laki gemuk tadi.

"Brengsek siapa kau! Jangan ikut campur!"

Bentak salah satu laki-laki yang berambut gondrong yang menyekap tangan Naruto di belakang.

"Apa kau kekasih anak manis ini heh?! Bwahahahahaa"

Mereka semua menertawakan Sasuke tanpa mereka tahu siapa lawan mereka di depan sana.

Kemudian langsung saja terjadi pertempuran sengit antara Sasuke melawan belasan laki-laki yang mengganggu Naruto itu.

'Suke, Sasuke!' batin Naruto berteriak girang namun juga panik karena ia tak bisa membantu Sasuke karena ia masih belum bisa menggerakkan tangannya.

TRAANG…. CRASSHHH…! DUARRRR

"MANGEKYOU SHARINGAN !"

"Aaaaarrrgh… AAAAARGHHHH !"

Dengan jutsu khas milik klan Uchiha itulah akhirnya pertarungan sengit itu berakhir, dan di menangkan telak oleh Uchiha Sasuke, satu-satunya klan Uchiha yang tersisa dari peristiwa pembantaian yang dilakukan oleh kakaknya sendiri, Uchiha Itachi beberapa tahun yang lalu.

Darah mengucur di tanah kering itu, mayat-mayat belasan laki-laki itu tergeletak di bawah Naruto. Uchiha Sasuke membersihkan katana nya lalu memasukkan ke dalam sarung pedangnya, dan langsung menghampiri Nauto.

"Hn. Dobe"

"Te-Teme" ucap Naruto setelah Sasuke melepaskan segel yang membelenggu tubuh Naruto

Lama mereka saling menatap hingga akhirnya si pirang membukka suara.

"Sasuke kenapa kau disini, Pulanglah ke Konoha"

Ujar si pirang Akhirnya.

"Apa karena kau merindukanku Hn Dobe?" Sasuke mengeluarkan smirknya.

"B-B-Ba-Baka T-Temeeee !

Sasuke menyeringai kala mendapati ekspresi Naruto yang seperti dugaannya.

"Aku tak pernah merindukanmu ttebayou!" ucap Naruto sambil memalingkan wajah ke samping menghindari kontak mata dengan Sasuke.

"Hn. Lalu mengapa kau berteriak memanggil namaku tadi eh Dobe?" seringaian Sasuke semakin lebar. Ia rindu saat-saat menggoda si jinchuuriki manis ini.

BLUSH.

Pipi Naruto langsung bersemu malu.

"e-etoo, ano….." Naruto tak bisa memikirkan alasan yang tepat sekarang.

Batin Sasuke terkikik geli mendapati ekspresi unik Naruto, ia tersenyum tipis saat melihat rona merah di pipi Naruto kian pekat saja saat salah tingkah di depannya.

Tiba-tiba Sasuke mendekati Naruto dan melepas kinagashi nya sendiri hingga ia bertelanjang dada lalu memakaikan kinagashi nya tersebut pada Naruto untuk menutupi jaket Naruto yang sedikit robek dan terkena noda darah dari laki-laki yang di bunuhnya tadi.

"Su-Suke?"

Entah mengapa suara Naruto yang lirih dan tergagap itu membuat dada Sasuke memanas.

Dan perlakuan romantis Sasuke tersebut telah membuat Naruto semakin menundukkan wajahnya dalam-dalam.

"Arigatou Sasuke"

"Hn"

Flashback Off

"Melamunkan Uchiha eh?"

Tiba-tiba Naruto mendengar sebuah suara berat seperti menggeram yang familiar bagi indra pendengarnya. Dan setelah ia memejamkan matanya ternyata itu adalah suara Kyuubi si siluman rubah yang bersemayam di dalam dirinya. Naruto memang sudah sangat akrab dengan bijuu nya tersebut.

"Kurama?" ucap Naruto memanggil nama bijuu nya tersebut.

"Hieeeeee kau mengintip eh tidak tapi kau menguping isi pikiranku !" Naruto berteriak sambil mendongak ke atas menatap Kurama yang menjulang tinggi besar di hadapannya.

"Che! Dasar gaki" ejek Kurama.

"Ap-apa kau ini dasar suka menguping Bhuuu !" Naruto menggembungkan pipinya sambil jari telunjuknya menunjuk-nunjuk Kurama di atas sana lalu membuang muka malu karena pikirannya di ketahui oleh Kyuubi/Kurama.

"Naruto"

"Nani?"

"Bersiaplah dalam waktu dekat ini sepertinya kehidupanmu akan banyak masalah, selain karena Akatsuki masih mengincarmu, tapi akan ada sesuatu yang lebih berat lagi"

"Kazekage-sama !"

"Aku ingin bertemu Uzumaki Naruto" ucap pemuda bertato 'AI' di dahi nya tersebut pada seorang jonin Konoha.

"Gaara-kun?"

Panggil Lee yang tiba-tiba datang bersama Kiba, Shikamaru, Neji, Ino, Sakura, Hinata, Ten-ten dan juga Shino lalu menghampiri Kazekage dari Sunagakure itu yang bernama Sabaku No Gaara.

"Gaara? Kau benar-benar merindukan Naruto hingga rela jauh-jauh datang dari Suna ke sini? Hahahaha" Tanya Kiba sembari mencoba menggoda Gaara yang malah mendapat deathglare gratis dari Gaara.

Memang bukan tanpa alasan Kiba menggoda Gaara seperti itu, karena mereka merasa jika Kazekage Suna itu memiliki ketertarikan khusus pada sahabat mereka, Naruto.

Sementara itu di lain tempat, Uchiha Sasuke dan tim nya yang beranggotakan Karin, Sugetsu dan Juugo tersebut tampak bersandar pada dinding goa tempat mereka beristirahat setelah melakukan perjalanan.

"Sasuke-kun apa setelah kau membunuh Itachi waktu itu kau tak punya rencana untuk membunuh si tua Danzo itu? Karena si Danzo itulah yang memaksa Itachi melakukan semua itu" ujar Karin, satu-satunya wanita dalam tim tersebut.

"Sasuke-kun?"

Tanya Karin sekali lagi karena yang bersangkutan sepertinya pikirannya sedang berkelana entah kemana.

Sedangakan Sasuke sendiri masih mengacuhkan pertanyaan Karin, dirinya tengah memikirkan sesuatu yang membuat rekan se tim nya terheran-heran. Bagaimana tidak jika tiba-tiba saja pemuda Uchiha itu mengeluarkan smirk nya.

"Hn. Aku sudah merencanakannya"

"Aku akan kembali ke Konoha" ucap Sasuke akhirnya setelah keheningan menjedanya.

"Eeeeeeh?! Sasuke-kun kau tak kan dengan mudah kembali ke Konoha, kau itu seorang ninja missing nin yang menjadi buron, dan aku tak yakin warga desa Konoha akan menerima Sasuke-kun kembali" cerocos Karin panjang lebar.

"Karin benar Sasuke, terlebih di Konoha ada Danzou dan juga para tetua yang di hasutnya itu. Pasti akan sangat sulit untukmu kembali ke Konoha mengingat Danzou sangat membenci klan Uchiha. Si tua Danzou itu mungkin sebenarnya takut dan merasa tersaingi oleh klan Uchiha hingga ia sampai memanfaatkan Itachi untuk memusnahkan seluruh klan Uchiha, dia akan memanfaatkan segala cara untuk kepentingannya sendiri itu" nasehat Juugo kali ini cukup diterima anggota se tim-nya.

" Tapi Sasuke benar juga jika kau kembali ke desa mu itu kau akan bertemu si tua Danzo itu dan pasti akan lebih mudah membunuhnya." Teriak Sugetsu menggebu-gebu.

"Tapi tak mudah membunuh Danzo yang berada di dalam desanya sendiri, mengingat dia memiliki banyak pasukan anbu yang melindunginya" Juugo menyangkal lagi.

"Hn. Jika membunuh si tua itu aku punya rencana yang lain, tapi yang ku pikirkan saat ini setelah kembali ke Konoha bukan rencana untuk membunuh Danzo"

"Lalu rencana apa yang kau maksud, Sasuke?" Tanya Sugetsu penuh akan rasa penasaran.

" Hn. Aku akan menikahi Uzumaki Naruto lalu…Membangkitkan Klan Uchiha" *smirk*

TBC

Ano sa, ano sa… minna-san bagaimana fic yang tidak luar biasa ini?

Apakah alur nya terlalu cepat? Apakah terlalu mudah ditebak?

Saya belum mahir merangka kata dalam bentuk cerita jadi mohon maaf apabila bahasanya kaku dan alur plot nya terlalu cepat.

Cerita ini hanya fiktif belaka, apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, cerita, tempat dan lainnya itu dikarenakan unsur ketidak sengajaan saya.

Jika berkenan silahkan review ya minna, arigatou.