'Asking for Answer'
Cast: Kim Taehyung, Jeon Jungkook
Length: Oneshot
Genre: Romance, Hurt , Comfort, School Life ,YAOI
Rate: T
~Happy Reading~
Taehyung itu ibarat seekor Kupu-kupu. Begitu cantik namun selalu ingin terbang bebas.
Jungkook menghela nafas pelan. Tatapannya tertuju lurus kearah dua orang pemuda yang bersenda gurau di bangku sudut belakang kelasnya. Taehyung dan Hoseok. Rahangnya mengeras saat tangan kiri Hoseok bergerak meremas paha Taehyung. Hoseok itu hanyalah salah satu dari sekian pemuda brengsek yang mendekati Taehyung. Tapi beribu kalipun Jungkook mengatakan pada Taehyung agar menjauh dari mereka, Taehyung selalu akan menjawab.
"Ayolah Kook, kau hanya sahabatku. Bukan kakakku, ayahku, apalagi kekasihku."
Selanjutnya Jungkook akan menelan pil pahit, yang lagi-lagi melukai hatinya.
Taehyung selalu ingin bebas. Taehyung takkan pernah mendengarnya karena Ia dan Taehyung hanya sebatas sahabat. Dan takkan pernah lebih dari itu.
.
.
Sekejap kupu-kupu akan hinggap pada sehelai daun. Menghasilkan pemandangan indah. Sebelum akhirnya kembali terbang bebas.
Jungkook mengedarkan pandangannya keluar jendela bus. Sekilas Jungkook menoleh ke sampingnya ketika Taehyung menyumpalkan earphone pada telinga kirinya. Alunan nada dan frasa lirik terdengar begitu indah.
Jungkook kembali menatap jalanan sementara Taehyung memilih menyamankan kepalanya di bahu Jungkook sembari terpejam menggumamkan lirik lagu yang terdengar. Situasi mereka saat ini tampak seperti sepasang kekasih. Pemandangan indah bak film bergenre romansa. Lihatlah lebih dekat dan kalian akan melihat seulas senyuman yang begitu tipis menghiasi wajah tampan Jungkook. Berbanding terbalik dengan raut dingin dan datar yang tampak dari kejauhan.
Taehyung membuka matanya ketika merasa bus berhenti bergerak, begitu juga dengan Jungkook yang segera menahan bahu Taehyung yang hendak bangkit,mendekapnya dari samping. Seisi bus yang bergerumun keluar bisa saja melukai pemuda mungil ini. Begitu beranjak sepi, Jungkook menarik tangannya dan menghela nafas lega.
Namun seketika berubah menjadi sesak ketika onyx-nya menangkap eksistensi pemuda berbahu lebar di depan pintu bus. Dirinya hanya bisa mengulas senyum palsu ketika Taehyung melambaikan tangannya sebelum beranjak pergi bersama pemuda bahu lebar tadi. Meninggalkan Jungkook yang meringis menatap punggungnya yang semakin menjauh.
.
.
Ingin sekali Jungkook mengungkapkan perasaannya, namun fakta itu menahannya. Taehyung tidak suka terikat dalam suatu hubungan. Taehyung terlalu sulit untuk ia raih.
''Kook-a, seperti apa aku menurutmu?''
Jungkook menaikkan sebelah alisnya. Onyx-nya bertemu obsidian Taehyung. Pemuda manis ini tampak mengerjapkan obsidiannya menunggu jawaban. Jungkook terkekeh melihat raut menggemaskan milik pemuda yang duduk berseberangan dengannya ini.
''Eumm…'', Jungkook berpura-pura tengah berpikir. Membuat Taehyung mengerucutkan bibirnya kesal. Jungkook kembali terkekeh sebelum mengecup kilat bibir Taehyung.
Seketika Taehyung membatu,''Kau itu seperti kupu-kupu, Tae'',jawab Jungkook sembari mengaduk Milkshake-nya.
''Cantik tapi sulit kutangkap'',lirihnya pelan namun masih dapat ditangkap oleh pendengaran Taehyung.
''Kau bilang apa Kook?'', namun Taehyung memilih berpura-pura tidak mendengarnya. Jungkook hanya menggeleng dengan senyuman paksa terlukis di wajahnya.
Taehyung meraih ponselnya yang tergeletak di samping Cup Milkshake-nya saat benda itu tiba-tiba berdering.
''Halo?''
'….'
''Ya, ada apa Namjoon hyung?''
Sesak. Perih . itulah yang Jungkook rasakan saat ini. Taehyung masih sibuk berbicara dengan Namjoon hyung-nya, meninggalkan Jungkook dalam kesendirian. Jungkook tahu apa yang akan terjadi selanjutnya ketika senior yang menjabat ketua OSIS namun brengsek itu menghubungi Taehyung.
''Baiklah, aku akan kesana.''
Tanpa menunggu lama usai mengatakan itu, Taehyung segera beranjak berdiri. Menjinjing ranselnya kemudian berjalan kesamping Jungkook, mengecup pipi kanannya kilat lalu beranjak pergi.
Sesaat ia berbalik kala Jungkook menahan lengannya,''Hubungi aku jika dia kelewatan'', dan Taehyung hanya mengangguk.
.
.
Jungkook hanya bisa melindungi sayap Taehyung agar tidak patah layaknya kupu-kupu.
"Jungkook-a! Geumanhae!"
Teriakan Taehyung yang menggema di koridor sekolah yang sepi tak Jungkook pedulikan. Jungkook seolah menulikan pendengarannya. Tanpa henti tangan kekarnya bergerak menghancurkan wajah pemuda bermata segaris yang ditindihnya. Amarah menguasai dirinya ketika melihat Taehyung berteriak ketakutan saat hendak dilecehkan oleh pemuda brengsek yang kini tak sanggup melawan.
"Kookie.."
Gerakannya terhenti. Tangannya yang berlumuran darah melayang di udara. Dalam sekali gerakan cepat ia menoleh ke belakang. Tangisan Taehyung adalah kelemahan Jungkook.
Sedetik kemudian Jungkook mendekap erat tubuh Taehyung yangbergetar. Bibirnya tak berhenti menggumamkan kata maaf meskipun dirinya tak bersalah. Kecupan lembut ia layangkan beribu kali pada pelipis dan surai Taehyung.
Seketika Taehyung melepaskan pelukannya saat merasakan cairan hangat berbau tembaga mengalir di tangannya yang berada di pinggang Jungkook. Matanya membulat lebar.
Tubuh Jungkook limbung dan ambruk menghantam dinginnya lantai dengan luka menganga di pinggangnya. Tangisan Taehyung mengeras. Sebuah pisau berlumuran darah berada di tangan pemuda yang terbaring tak jauh dari Jungkook.
Tangan Jungkook terangkat menggenggam jemari Taehyung yang berada di pipinya.
"Saranghae.", hanya itu yang bisa Jungkook ucapkan sebelum gelap menghampirinya.
Meskipun harus kehilangan nyawa, setidaknya ia berhasil melindungi Taehyung. Namun ada sesuatu yang ingin Jungkook dengar. Ia ingin mendengar jawaban Taehyung.
.
.
Penyesalan memang selalu datang terakhir. Meskipun dapat terbang bebas, apa gunanya jika kupu-kupu tidak ada tempat untuk hinggap.
Kilasan memori berkelibat di benak Taehyung. Jemari lentiknya mengusap pipi Jungkook yang terpejam dengan masker oksigen menutupi hidung dan bibirnya. Aroma obat-obatan begitu pekat di ruangan bernuansa putih ini. Cairan infus menetes pelan memasuki arteri Jungkook.
Perasaan sesal seketika menyeruak. Dalam hatinya, Taehyung tak berhenti merapalkan doa.
''Aku juga mencintaimu''
''Kau dengar? Aku, Kim Taehyung juga mencintaimu, Jeon Jungkook''
"Jadi Kookie-a, kau akan bangun kan?"
Taehyung mengharapkan jawaban untuk pertanyaannya ini.
.
.
END or TBC?
