"Selamat ya Kak," ujar Seonho sambil menyerahkan bingkisan yang terbungkus kertas baby blue polos.
Daehwi tersenyum sambil menerima kado dari Seonho. "Makasih ya, Ho. Jadi ngerepotin kamu nih."
"Duh Kak Hwi kayak kita baru kenal aja sih."
"Seonho kapan nyusul nih?" tanya Jihoon yang sedang menyuapi Junseo dengan biskuit.
Seonho hanya tersenyum seperti biasa. "Nanti kalau sudah waktunya, Kak. Lagian aku juga masih pengen jalan-jalan sebelum jadi istri orang, hehehe."
"Partner liburanmu kan sekarang udah jadi istri orang tuh, Ho," timpal Minki dan diikuti anggukan dari sang suami; Jonghyun.
Ya, partner liburan Seonho, Daehwi memang hari ini sudah resmi dipersunting. Meninggalkan Seonho yang menjadi target bully para sahabatnya karena hanya ia satu-satunya yang belum menikah. Bukan hanya Seonho sih, tetapi pacarnya juga. Si Lai Guanlin, pemilik cafe yang cabangnya tersebar di penjuru Korea Selatan.
"Minimal, tunangan dulu deh Ho," bujuk Minhyun.
"Dih Guanlin emang nggak peka. Putusin aja Ho, putusin." Nah kalau ini si Hyeongseob yang kompor. "Nggak bosen emang ditanya kapan nikah, tiap lebaran, Ho?"
Guanlin menyenggol lengan Woojin. "Ngegas istri lo, hyung."
.
.
.
"Mau sholat di masjid dulu, atau langsung pulang Dek?" tanya Guanlin setelah Seonho selesai memasang self-bet.
Seonho menoleh sambil tersenyum. "Terserah Mas aja."
Guanlin men-stater mobil dan perlahan meninggalkan pekarangan rumah Samuel yang sepi, karena seluruh anggota genk mereka sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Sholat di Masjid dekat cafe aja, ya?"
"Ih, kan aku udah bilang terserah tadi."
Guanlin tersenyum. "Iya deh, iya."
"Oh iya, Mas!"
"Kenapa, Dek? Barangnya ada yang ketinggalan? Mutar di depan ya, mumpung belum keluar perumahan."
Seonho menggeleng. "Bukan itu, Mas."
"Jadi, kenapa?"
"Aku nggak bawa mukenah, hehehe." Seonho nyengir dan hampir buat Guanlin khilaf.
"Duh kirain apa, Dek." Guanlin menghela nafas, kemudian tangan kirinya menunjuk ke jok penumpang. "Kayaknya ada satu mukenahmu yang waktu itu deh di belakang, Dek."
"Oh iya Mas, ehehe."
.
.
.
Selesai sholat isya, Guanlin dan Seonho jalan beriringan menuju cafe, karena Guanlin memarkir mobilnya disana.
"Dek, duluan masuk mobil aja. Aku mau ambil barang di cafe, bentar doang kok."
Seonho mengangguk dan segera masuk ke dalam mobil yang sebelumnya sudah dibuka kuncinya oleh Guanlin.
"Nih, buat Mama dirumah." Guanlin meletakkan bungkusan dari kertas karton di atas pangkuan Seonho.
"Loh, apaan nih Mas?" tanya Seonho.
"Titipan dari Mami," jawab Guanlin sambil memasang self-bet.
Seonho mengangguk, kemudian memasang self-bet. "Makasih ya."
"Oh iya, Dek."
Seonho yang semula fokus pada jalanan, kini menoleh ke Guanlin. "Kenapa, Mas?"
"Maaf ya. Gara-gara aku, kamu jadi sasaran kalau lagi ngumpul kayak tadi."
Seonho tersenyum. "Dih apaan sih, Mas. Udah biasa kok, lagian kan mereka cuma becanda."
"Tapi kan tetap aja. Kemarin-kemarin kan ada Daehwi yang jadi target selain kamu, sekarang dia udah nikah tuh sama Samuel," ujar Guanlin sambil menginjak pedal rem karena lampu merah.
Seonho tidak menanggapi ucapan Guanlin. Wanita dengan rambut sebahu itu sibuk memperhatikan orang-orang yang lalu lalang di trotoar.
"Memangnya, kamu nggak ada niat mau nikah kayak mereka, Dek?"
"Bohong kalau aku bilang nggak ada. Kadang aku iri sama Kak Minki yang curhat kalau dia kesepian dirumah karena Kak Jonghyun lagi ada tugas ke luar kota, Kak Hyeongseob yang curhat tentang masa ngidam yang tidak menyenangkan berubah jadi mengasyikkan karena bisa mengerjai Kak Woojin, Kak Jihoon yang curhat tentang perkembangan Junseob, Kak Minhyun yang kadang kerepotan karena mengurus Kwon Twins di hari libur, Kak Euiwoong yang menceritakan bulan madu, juga Kak Daehwi yang curhat tentang dirinya yang gugup menghitung mundur tanggal pernikahan." Seonho kini menoleh dan tersenyum hangat pada Guanlin. "Tapi aku masih mau nungguin sampai Mas siap, kok."
Guanlin kembali menjalankan mobilnya setelah lampu berubah menjadi hijau.
"Hubungan kita pacaran itu karena aku memang mau kasih kamu kebebasan sebelum aku siap buat nikah nanti. Aku belum mau ngikat kamu dalam hal tunangan juga karena itu alasannya." Guanlin tersenyum tipis. "Kamu masih muda, Dek. Aku tau kok, kamu masih mau jalan-jalan tanpa dikekang, masih mau habisin uang gaji buat liburan, dan hal lainnya. Itu kenapa aku belum berani buat ngelamar kamu."
Seonho balas tersenyum. "Iya, aku tau kok."
.
.
.
"Hati-hati bawa mobilnya, Mas," pesan Seonho.
Guanlin mengangguk. "Oh iya, jangan lupa kasih kabar sahur nanti. Aku balik ke apartemen soalnya."
"Iya, ntar aku telpon deh."
"Oke. Aku balik ya."
Seonho mengangguk dan melambaikan tangan saat mobil Guanlin perlahan menghilang dari pandangannya.
Seonho berjalan masuk ke rumah sambil memainkan ponsel. Tepatnya, sedang membuka aplikasi instagram. Menulis caption dan mengunggah foto bersama genknya tadi, juga mengunggah di insta-story.
"Mama! Ada titipan dari Maminya Mas Guanlin!"
.
.
' yseonh_ Happy Wedding, Kim Samuel & Lee Daehwi.
.
Tolong yang bertanya 'Seonho kapan nikah?' itu ditenggelamkan atau dimusnahkan saja.
.
Ps : without euiungggg j0ohaknyeon._ '
.
.
Dan foto yang diunggah di insta-story adalah foto yang Seonho ambil ketika berada di perjalanan pulang. Seonho tersenyum ke arah kamera dan Guanlin juga tersenyum meskipun matanya fokus ke jalanan.
.
'Hehehe guanlain_ ' Dan emotikon hati
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Oke, ini series yang bakal update tiap hari selama ramadhan (selama kuota dan wifi ada loh ya wkwk) dengan latar belakang mereka berpuasa dan hal lainnya. Hehehe.
Oh, disini ceritanya SamHwi nikah sehari sebelum puasa, ijab doang sih jadinya bukan acara besar gitu, cuma sahabatnya doang yg dateng. Minus iwung haknyon, soalnya lagi hanimun di jeju (haknyon hemat duit)
Dan chp kedua kupublish besok malam dengan cast komuXprime+Kwon twins (Seola, Sua)
Ps : Jadi, disini para dom itu kujadikan gs, karena ya masa diajak sholat gaada yg pake mukenah:" Para lelaki manggilnya hyung dan ciwi ciwi manggilnya kak.
Pss : Aku ngakak pas nulis panggilan Mas-Dek gini.
Psss : Cobaan terberat ramadhan tahun ini adalah Mnet:" mari menahan diri untuk tidak mengumpat:"
Maaf untuk typo. Dan review?
