Naruto © Masashi Kishimoto

Warnings :

OOC (maybe),

Typo(s),

Ending gaje,

EYD acak-acakan,terlalu cepat, dLL harap maklum, itulah kelebihan saya *PLAK

Gak ada Yaoi,


PROLOG

Seorang remaja berusia 16 tahun merekam dirinya sendiri.

Hai...

Aku Sasuke Uchiha,

Kami sedang menikmati liburan musim panas,

Menyenangkan sekali di sini,

Menikmati suasana pantai dengan ditemani oleh segelas Jus jeruk,

It's the best moment ever,

Oh iya...aku suka merekam kejadian-kejadian yang terjadi di sekitarku,

Yang ada di tanganku ini adalah Handycam Sony HDR-PJ50 Hadiah dari Papah ku,

Ngomong-ngomong masalah orang tua...

Mungkin aku tidak seberuntung kalian,

Orang tuaku meninggal dalam insiden kecelakaan tiga tahun silam,

Tapi...aku masih baik-baik saja, tidak seharusnya menjadi Broken kan hanya karena tidak ada lagi orang tua, sedih juga sih, but Life must go on, felling good now.

Pria yang sedang berjemur itu namanya Itachi Uchiha, dia payah...hihihi, jangan bilang siapa-siapa ya, di usianya yang hampir kepala dua, dia masih belum punya pacar, atau jangan-jangan dia itu homo'an sama sahabatnya, Sasori. Hiiiii...

Sasuke berlari menghampiri Itachi, ia senang sekali mengerjai Itachi dengan handycamnya.

Dengan sigap ia merekam Itachi yang sedang berjemur.

"Hei perkenalkan nama mu Nii-san." Ujar Sasuke sembari terus mengarahkan handycamnya pada Itachi.

Itachi melambaikan tangan ke arah handycam.

"Hai...aku Itachi Uchiha, kakak ter keren yang pernah ada."

Sasuke mengarahkan handycamnya ke arahnya.

"Bohong...dia kakak yang payah, menyebalkan, usil, gak punya sense humor."

Itachi langsung menyanggahnya sembari menyuruh Sasuke untuk mengarahkan handycamnya pada Itachi.

"Dia Cuma iri saja pada ku, dia kalah keren, bagaimana bisa seorang yang selalu bangun kesiangan di sebut keren?" Sindir Itachi.

"Bohong semua...aku bangunnya pagi kok'," Sasuke merekam dirinya.

Sasuke kembali merekam Itachi "Dia cuma menutupi aib nya saja, pokoknya aku Uchiha ter keren, titik."

Sasuke merekam dirinya "Koma, Sasuke ialah Uchiha ter keren, tamat."

Dan ketika Sasuke mengarahkan handycamnya ke arak Itachi, terlihat hal yang beda di layar handycamnya, ada seorang wanita berambut cokelat yang entah dari kapan duduk di samping Itachi yang bertelanjang dada.

"Eh..perkenalkan nama mu Nee-san." Sasuke langsung meminta wanita itu memperkenalkan namanya.

"Halo, aku Ayame, umurku 18 tahun," Ayame terkikih karena bingung hendak mengatakan apa lagi.

Sasuke mengarahkan handycamnya ke Itachi.

"Yah..dia Ayame, sudah ku anggap sebagai sahabat sekaligus kakak angkat Sasuke, Dia selalu setia mengantarkan makan siang ke rumah kami lho, orangnya baik sekali." Itachi tersenyum

Oh iya, Dia Ayame-nee,

Orangnya cantik, sedikit mirip dengan mendiang Kaa-chan, bedanya Cuma warna rambutnya saja, Ayame-nee berambut cokelat gelap, sedangkan Kaa-chan berambut hitam.

Aku selalu menginginkan wanita yang mirip dengan Kaa-chan untuk ku jadikan Isteri ku kelak,

Umm...ano...sebenarnya, aku suka sama Ayame-nee, sejak dulu, sejak Kaa-chan masih ada, Ayame-nee sering berkunjung ke rumah untuk mengantarkan ramen pesanan Tou-chan, Ayame-nee bekerja paruh waktu di kedai ramen lho.

Oh Kami-sama, aku ingin menikah dengan Ayame-nee kelak, ia baik sekali, cantik seperti Kaa-chan, usia bukan halangan, suatu saat nanti aku akan utarakan perasaanku pada Ayame-nee.


A/N : Lagi kebelet Nulis fic tentang sebuah Ikatan antara seorang Kakak dan adik,

That's a Great Bond, I can feel it T_T

*Too much alias Lebay

Happy Reading Minna ^_^


Pagi ini seperti biasanya, Sasuke selalu berusaha untuk bangun lebih awal, hanya untuk merekam Itachi yang masih tidur dan mengejutkannya dengan handycam yang setia merekam kejadian-kejadian yang ia lewati.

Ia berjingkat memasuki kamar Itachi, sebuah kamar yang besar, kamar yang memiliki ruang santai, tidak seperti kamar pada umumnya, saat memasukinya bukanlah ranjang dan meja kecil yang akan di temui, melainkan sebuah sofa putih dengan meja kecil yang diatasnya terdapat Ikebana, menghadap televisi flat dengan penuh jendela di bagian samping ruangan itu, jendela setinggi badan Sasuke yang menjadi perantara antara dunia luar dan sebuah kamar yang nyaman dan mewah. Di sudut ruangan itu tepatnya di dekat deretan jendela besar, terdapat sebuah kursi goyang yang menghadap jendela, itu adalah tempat kesukaan Itachi, ia bisa saja menghabiskan waktunya hanya untuk duduk santai di kursi itu dan memandangi pemandangan danau yang dipenuhi bunga teratai.

Sasuke mulai berjingkat memasuki pintu kedua, pintu yang menghubungkan anatara ruang santai kakaknya dengan kamar tidur kakaknya. Perlahan ia membuka kenop pintu agar tidak membangunkan pemiliknya, di bukanya handycam itu dan menekan mode rekam, dengan cepat ia melompat ke ranjang Itachi dan sontak membuat Itachi terkejut.

"Got You!" Seru Sasuke sembari terus merekam kakak tercintanya.

Itachi yang nyawanya belum berhasil terkumpul hanya bisa menguap dan mengusap kedua matanya yang masih terasa berat untuk terbuka.

Sasuke mengarahkan kameranya pada dirinya "Hei Lihat, hari ini aku bangun lebih awal daripada si pemalas ini." Usai berkata-kata ia langsung mengarahkan handycamnya pada Itachi.

"Iya karena dia tidak punya kerjaan selama libur musim panas ini, sedangkan aku, aku pria keren yang selalu sibuk." Itachi tersenyum walaupun matanya masih mengantuk.

Sasuke mendekatkan handycam nya pada wajahnya "Alasan." Serunya.

Lalu ia meletakkan Handycamnya ke sebuah meja kecil untuk merekam mereka berdua.

"Hei mau mendengar lelucon di pagi hari,ha?" Handycam Sasuke tersorot pada mereka berdua.

"Pasti tidak lucu." Gerutu Sasuke yang kini sudah berbaring bersama Itachi.

"Mengapa ayam menyebrang?" Itachi mengeluarkan lelucon yang sudah sangat basi dan membosankan di telinga Sasuke.

"Mengapa?" Sasuke mendongak untuk melihat wajah Itachi.

"Karena untuk sampai ke seberang jalan." Jawab Itachi sambil mencubit kecil hidung Sasuke.

"Tuh kan lelucon menyebalkan lagi." Protes Sasuke sambil mengusap hidungnya.

"Ada satu lagi." Itachi pantang menyerah.

"Pasti tidak lucu lagi." Cibir Sasuke.

"Mengapa seorang kakak dilahirkan lebih dahulu dari seorang adik?"

"Mengapa?" ujar sasuke setengah mencibir.

"Kau tidak pernah usaha untuk menjawab, jawab dulu dong." Protes Itachi

"karena seorang kakak itu..." Sasuke berfikir "karena...ya memang harus begitu, kalau lahir belakangan tidak akan di panggil kakak." Sasuke kehabisan ide untuk menjawabya.

"Salah." Itachi menyentil dahi Sasuke

"Apa?" Sasuke agak kesal karena dahinya di sentil.

"Kakak terlahir terlebih dahulu itu karena untuk melindungi adiknya." Pandangan Itachi mulai melembut, seolah merasakan rasa sayang yang mendalam pada Sasuke. Ia memang sangat menyayangi Sasuke sejak Sasuke terlahir dan hadir di tengah-tengah keluarga Uchiha, sampai pada hari itu, hari dimana orang tuanya meninggal, Itachi berjanji untuk melindungi Sasuke, membahagiakannya dan melakukan apapun untuk adik tercintanya.

"Ahahahaha...Ada-ada saja." Sasuke malah terkikih mendengar jawaban itu, jauh di dalam hatinya, ia berfikir bahwa ia adalah adik yang paling beruntung karena sampai saat ini masih berhubungan hangat dan akrab dengan kakaknya, jika ia memikirkan temannya, Gaara yang sudah dingin dengan Sasori, kakak laki-laki Gaara sekaligus teman Itachi, hubungan mereka dingin karena kejadian alami yang disebut kedewasaan, semakin brtambah usia, semakin meregang hubungan antara kakak dan adik, semakin jauh dan jarang bercanda bersama, mereka sudah menikmati dunianya masing-masing. Beruntunglah Sasuke karena masih memiliki Itachi yang selalu perhatian padanya, walupun sikap kakaknya terkadang merepotkan, seperti menanyai sudah makan atau belum, menyuruh agar cepat tidur, menasihati untuk cuci kaki, sikat gigi dan berdo'a sebelum tidur, terkadang pada saat jam pulang sekolah Itachi kerap menelfon Sasuke dan menanyakan sudah pulang atau belum. Benar-benar sangat perhatian sampai sedetail itu.

Itachi beranjak dari ranjangnya dan mengambi handycam Sasuke lalu mematikan mode rekamnya, menutupnya dan meletakkan kembali di atas meja.

"Hari ini ada kegiatan apa?" Itachi menanyai Sasuke yang masih setia berbaring di ranjang.

"Aku ingin bersepeda dengan naruto lalu berkunjung ke rumah Gaara untuk melukis bersama di Valley of the end." Paparnya.

"Kalau begitu mandilah." Itachi melirik ke arah jam dinding "Sudah jam 7.15," Sambungnya.

"Yah..aku harus menyiapkan peralatan melukis ku." Sasuke mengubah posisinya menjadi duduk.

"Lagipula sejak kapan kau suka melukis?" Cibir Itachi.

"Entahlah, aku selalu ingin mencoba hal baru, kebetulan Gaara pandai melukis, sayang kan kalau mensia-siakan kelebihan teman, aku ingin di ajari olehnya."

"ya sudah, cepat mandi." Ia mengulang perintahnya.

"Iya iya..." Sasuke meninggalkan kamar Itachi dan melupakan Handycam yang tergeletak di meja.

Itachi tersenyum licik ketika melihat handycam itu. Ia terpikirkan sesuatu ketika melihat handycam itu.


Itachi memasuki kamar Sasuke yang tidak terkunci, berbeda dengan Kamarnya, kamar Sasuke tidak memiliki ruang bersantai, hanya sebuah ruangan besar dengan cat berwarna Ungu Gothic yang berhiaskan poster Band Punk kesayangannya, Seperti Good Charlotte, Simple plan dan Green Day. Kamar besar bernuansa Punk yang sangat kental, terdapat beberapa Graffiti bertuliskan namanya di dinding sebelah kirinya. Selain itu terdapat sebuah Play station 3 dan tv flat yang mengahadap ranjangnya, sebuah laptop hitam yang sedang di charger di biarkan tergeletak begitu saja di lantai.

Itachi menghampiri ranjang Sasuke yang berantakan, majalah-majalah musik dibiarakan berserakan begitu saja di atas ranjang. Ia membereskan majalah kesayangan adiknya itu, meletakkannya di sebuah meja kecil yang terletak di samping ranjangnya. Itachi menghampiri sebuah majalah dinding yang tergantung di samping ranjang Sasuke, terdapat Foto Sasuke, Gaara dan Naruto yang memakai t-shirt Hitam, Sasuke memakai t-shirt yang bertuliskan 'SP' dengan dekorasi Gitar dan Bass, Itachi membaca keterangan foto itu yang di tulis tangan oleh Sasuke 'Habis Liat Konser Simple plan, They Rock man!'. Itachi tersenyum lebar membaca kalimat itu.

"Dasar teenager." Ia tak henti-hentinya berdecak dan terkikih melihat foto-foto di majalah dinding milik Sasuke.

Terdengar dari kamar mandi Suara Sasuke yang menyanyikan Lagu Grow Up milik simple plan.

"This is who I am, and this is what I like~ GC, Sum and Blink and Mxpx rocking my room~ if your looking for me I'll be at the show~ I could never find a better place to go... Until the day I die~ I promise I won't change~ so you better give up~ I don't wanna be told to grow up"

Ia bernyanyi layaknya seorang Rockstar yang sedang show, Entah apa yang dilakukannya di dalam, mungkin saja menjadikan botol shampo sebagai Mic nya. Membayangkan hal itu Itachi jadi terkikih geli.

Krak...Pintu kamar Mandi terbuka di susul oleh Sasuke yang hanya mengenakan handuk yang menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Got you!" Seru Itachi sambil merekam Sasuke yang baru keluar dari kamar mandi.

"Gyaaa...Nii-san...tutup kameranya." Sasuke mencoba merebut handycamnya dari tangan Itachi

Itachi hanya tertawa renyah sambil terus merekam adiknya yang setengah telanjang.

"Kalau fans-fans ku tahu bisa gawat ini." Sasuke mengejar Itachi yang setia merekamnya sembari berjalan mundur meninggalkan ruangan.

Blam...Pintu kamar Sasuke tertutup kasar ketika Itachi sudah berada di luar. Gelak tawa Itachi terdengar sangat menyebalkan bagi Sasuke.

"Aniki kurang kerjaan banget sih." Teriak Sasuke dari kamarnya.

"Satu sama." Itachi membalasnya dengan teriakan.

Krak...Pintu kamar tebuka sedikit, Sasuke menongolkan kepalanya di sela pintu yang sedikit terbuka itu.

"Tunggu pembalasanku Nii-san!" Teriaknya tanpa perduli apa Itachi mendengarnya atau tidak.


Sasuke sudah setia duduk di kursi meja makan, sembari menunggu Itachi yang sedang mempersiapkan egg pancakes untuk sarapannya.

"Pulangnya jangan terlalu sore." Ujar Itachi sambil menyodorkan sepiring pancake di hadapan Sasuke.

"Ya." Sasuke segera menyantap srapannya.

"Pelan saja makannya Sasuke." Itachi memperhatikan cara makan Sasuke yang tidak seperti biasanya.

"Aku telat tau." Ungkapnya sembari melirik layar ponselnya.

"Suruh siapa show di kamar mandi." Itachi menuangkan susu ke sebuah cangkir kecil dan meneguknya.

"Aniki kayak gak pernah muda aja." Protes Sasuke.

"Muda ku tidak seperti itu tau." Itachi mencibir

"Seperti apa?"

"Kau tahu kan taman belakang itu?"

"Hn"

"Itu hasil dekorasiku, semua bunga aku yang menanam." Itachi bangga.

"Kenapa tidak buka usaha Itachi Florist saja." Sasuke terkikih geli.

"Jangan remehkan bunga, bunga itu kawan sejati tau." Itachi menyentil dahi Sasuke.

"Hah..kata-kata yang sulit dimengerti lagi." Desah Sasuke

"Sudah cepat berangkat, jangan membuat teman mu menunggu lama."

"Iya."

Sasuke segera meninggalkan ruang makan dan mengeluarkan sepedanya dari garasi.

"Hei...Kau tidak bawa handycam mu?" Teriak Itachi dari dalam.

"Tidak...lagipula bawaanku berat." Balas Sasuke.

Itachi tersenyum tipis melihat kelakuan adiknya itu, hari-hari selalu di lalui dengan candaan dan senyuman. Semoga akan selamanya seperti ini.

TBC


A/N :

Chapter Ini baru pembukaan saja ^_^

Thanks For Read and Review (Maybe)

I Freakin' Love You ^GiE^