Ada banyak perasaan yang tercipta setiap tahunnya, tapi cintaku padamu takkan pernah berubah.
Ada banyak kenangan yang tercipta setiap tahunnya, tapi kebersamaan kitalah yang paling indah.
Kemanapun kau pergi, aku akan ikut pergi bersamamu..
Dimanapun kau berada, maka disanalah tempatku..
Aku mencintaimu Lee Sungmin.
Tapi kenapa, kau meninggalkanku?
Maafkan aku, bisakah kita memulainya dari awal?
Karena aku tak bisa melihat cinta selain dirimu, luka terbesarku adalah melihat kau pergi dariku..
.
.
.
"The Lessons (Hard to Melt You)"
By Cesillia
Kyuhyun x SungMin
Boyslove, YAOI. Crime, Angst. T+ Rated. Typo(s)
This fic is Mine! Don't copas, Plagiarizm and bash!
.
.
KyuMin is (really) Real!
.
.
Prolog
.
.
1 bulan yang lalu..
"Hyung benarkan kataku, padang rumput ini yang terbaik" Ujar Kyuhyun antusias, sekilas menatap Sungmin yang tengah memotret pemandangan di hadapan mereka itu.
Lalu Kyuhyun merentangkan tangannya juga menengadahkan kepalanya, merasakan semilir angin sore dan sinar senja yang menguning emas menghiasi padang rumput itu. Matanya terpejam damai meresapi sinar itu.
Seseorang yang di panggil hyung itu hanya tersenyum geli melihat pose Kyuhyun yang terlihat mendramatisir, lalu sebuah ide jahil terlintas di pikirannya, ia segera mengarahkan kameranya pada Kyuhyun, dan
Flashh!
Kyuhyun terkejut dan membuka matanya mendengar bunyi kamera, lalu dia mendekati orang itu dan mengambil kamera itu "Ya Sungmin hyung! Kau tak boleh memotretku sembarangan..Eihh, itu pose yang sangat buruk" Kyuhyun tersenyum jahil dan menekan sebuah tombol.
"Kemarikan kameranya! Jangan di hapus—Ya!"
"Tidak mau! Dasar ayo ambil dasar hyung pendek! Haha"
"Aishh..Itu hasil memotretku! Kau, cepat kemarikan—"
Grepp!
Tiba-tiba Kyuhyun menarik Sungmin ke dalam pelukannya, saat Sungmin berusaha menggapai kamera itu di atas kepalanya. Kyuhyun tersenyum bahagia dan mengeratkan pelukannya pada Sungmin.
"Hyung, rasanya aku selalu ingin seperti saat ini. Menikmati perjalanan 'manis' bersama"
Sungmin yang dari tadi hanya terdiam dalam pelukan Kyuhyun, mendongak menatap Kyuhyun dengan pandangan mencibir, pandangan mereka bertemu "Bukankah selama ini kita telah menghabiskan perjalanan 'manis' bersama ke seluruh dunia?"
Kyuhyun yang tak menyetujui itu langsung menggerutu dan memajukan bibirnya "Perjalanan manis apanya hyung? Itu petualangan yang ekstrim yang selalu kita jalani, maksudku aku ingin seperti ini tanpa pekerjaan kita, berjalan-jalan ke suatu tempat yang jauh dari keramaian dan berbagai resiko gila, membuat kenangan manis yang sebenarnya"
Sungmin segera melepaskan pelukan Kyuhyun saat mendengar itu, ia tahu arah pembicaraan ini akan kemana akhirnya. Ia berjalan beberapa langkah dari sana, menatap rerumputan liar yang terbentang menari diterpa angin sore.
"Itu memang sudah pekerjaan kita Kyu, jangan berharap lebih dari waktu kita saat ini" Ujar Sungmin mencoba menegaskan.
"Jangan berharap lebih dari waktu ini? Apa maksudmu hyung?"
"Aku merayu salah satu klien kita untuk mengulur waktu demi perjalanan yang kau inginkan ini. Perlu diingat, hanya sekedar untuk menyegarkan kembali tenagamu, karena lihat dalam beberapa pekerjaan kita akhir-akhir ini, kau menjadi sedikit lamban dan itu, membahayakan kita"
Sungmin mengambil tas ransel yang dari tadi tergeletak di atas bebatuan besar yang terdampar, kemudian ia duduk lalu membuka bekalnya dan tersenyum seperti tak pernah berkata apa-apa, lalu menyodorkan bekal itu ke arah Kyuhyun "Makanlah Kyu, bukankah kau suka jajangmyeon buatanku eoh?"
Kyuhyun tak beranjak dari tempatnya, dia hanya menatap Sungmin dengan sedikit bergemuruh. Ia masih memikirkan kalimat sebelumnya yang keluar dari mulut Sungmin, sekilas ia menutup matanya dan mengepalkan tangannya, lalu berjalan mendekati Sungmin.
Bukannya mengambil jajangmyeon yang terulur dari tangan Sungmin, Kyuhyun membungkuk dan menarik tengkuk Sungmin, untuk sepersekian detik Sungmin masih dalam suasana terkejut.
Bibir Kyuhyun menempel lembut di atas permukaan bibirnya yang sedikit terbuka, mengecup berkali-kali—ini sebuah ciuman! Seketika pipi Sungmin memerah dan mendorong Kyuhyun sehingga terjerembab ke atas rerumputan.
"Apa yang kau lakukan?!" Sungmin mengusap bibirnya dengan kasar.
Dengan hati membuncah Kyuhyun berdiri dan tersenyum penuh arti "Kau tahu hyung, bahwa aku mencintaim—"
"Hentikan ucapanmu itu!" Sungmin menatap Kyuhyun marah, namun Kyuhyun tak menggubris kalimat perintah dari Sungmin dan meneruskan ucapannya "Itulah alasannya dalam setiap pekerjaan kita, aku selalu khawatir padamu bagaimana kau melakukan semua aksi beresiko itu tanpa bantuanku, bagaimana aku bisa tenang hyung? Sehingga aku kadang gegabah dan melakukan sedikit kesalahan..Aku sangat mencintaimuLee Sungmin"
Kyuhyun sudah mendekatkan dirinya kembali pada Sungmin dan menatapnya dengan penuh pengharapan, menyampaikan sebuah rasa yang takkan pernah berakhir sampai kapanpun, rasa itu terpancar lewat sinar matanya setiap saat dan lebih besar, ya mata takkan pernah berbohong.
Kyuhyun sangat mencintai Sungmin.
Brugg!
Lagi-lagi Kyuhyun terjerembab ke atas rumput, Sungmin menatapnya tak suka dan berdiri, nafasnya menderu penuh emosi "Sudah kubilang berkali-kali, hentikan perasaan anehmu itu Kyu! Kita hanyalah partner dalam pekerjaan ini. Dan bagiku, perasaanmu itu tak masuk akal, seharusnya perasaanmu itu untuk seorang wanita, bukan pria" Ujar Sungmin tanpa melepaskan pandangannya dari Kyuhyun "Lagipula kau tahu sendiri bukan, bahwa kata-kata cinta yang kau ucapkan itu, sedikitpun aku tak pernah mempercayainya, karena menurutku yang namanya cinta itu tak bisa kujabarkan dalam ilmu apapun, hanya sebuah tebakan dan uraian tak penting yang selalu diucapkan manusia, bahkan aku tak pernah mendengar ada professor 'cinta' di dunia ini, cih. Ingat kita hanyalah partner Kyu"
Kyuhyun tertegun mendengar ucapan Sungmin, bukan dia tak tahu tentang ketidakpercayaan Sungmin terhadap cinta, malah selama ini dia selalu berusaha menyampaikan perasaannya lewat berbagai tindakan nyata yang bisa membuat Sungmin menyadari arti dari perasaan itu, meskipun berkali-kali Sungmin mengelak, tapi Kyuhyun tetap pada pendiriannya untuk menyampaikan rasa cintanya itu. Tapi ucapan Sungmin yang menegaskan bahwa mereka hanyalah partner, entahlah..Rasanya itu sangat sakit menusuk dadanya, Sungmin berpuluh-puluh kali mengucapkan kata-kata itu.
"Aku mempunyai perasaan ini hanya untukmu hyung, tak apa jika aku melawan hukum alam. Karena aku hanya dapat merasakannya saat bersamamu" Kyuhyun terhenti sejenak saat Sungmin mulai mengusap wajah manisnya itu dengan kasar "Hyung, kenapa kau sulit mempercayaiku eoh? Apakah semua perhatianku selama ini tak membuatmu tersentuh, bahkan tak menganggap bahwa itu bukankah sekedar perhatian dari seorang partner?"
Kyuhyun menatap Sungmin penuh harap, sedangkan Sungmin langsung membuang mukanya melihat Kyuhyun menatapnya seperti itu, lalu ia tersenyum sinis "Aku memang orang yang susah mempercayai seseorang meskipun kita sudah saling mengenal bertahun-tahun lamanya, dan Ah~ kupikir perhatianmu itu hanya sebagai hoobae terhadap sunbae-nya, atau bisa kubilang yeah—memang partner"
Rasanya rasa sakit semakin menjalari Kyuhyun, Sungmin begitu keras kepala membuat hatinya sesak seketika, ia memperhatikan Sungmin yang akhirnya membuang jajangmyeon yang sangat ia sukai itu. hatinya berdenyut sakit.
"Tak bisakah aku berharap dan tetap mencintaimu? Setidaknya, aku bisa menyimpan perasaan ini di hatiku"
Sungmin mengepalkan tangannya meremas kotak bekal itu dengan amarah. Anak ini kenapa sama keras kepalanya dengan dirinya?
Sungmin tersenyum dan menggeleng, mencoba menunjukkan sesuatu "Tentu saja tidak boleh. bukan apa-apa Kyu, aku akan sangat terganggu dengan keberadaan seseorang yang menyimpan perasaan aneh itu padaku, apalagi orang itu bekerjasama dan berinteraksi siang malam denganku. Kau harus segera membuang perasaan itu agar kita tetap menjadi partner"
Sungmin dengan masih menekan emosinya membereskan tas ranselnya lalu mengendongnya di bahu kanan, setelah itu ia mengambil kameranya yang terjatuh di dekat Kyuhyun.
Sepertinya Kyuhyun kehilangan semua kata-katanya, terlihat ia hanya tetap setia menatap Sungmin tanpa berniat mengalihkan pandangannya. Kenapa hari ini Sungmin berkata-kata menyakitkan saat ia mengungkapkan kembali perasaannya dan terlebih ia menyuruh membuang perasaannya itu.
Apa Sungmin benar-benar tak tahu tentang perasaan bernama cinta?
Apa Sungmin tak tahu itu sangatlah sulit dan menyakitkan..
Sungmin seketika menepuk kedua bahunya dan tersenyum hangat "Lakukan ok? Berjanjilah untuk tetap menjadi partner yang setia bersamaku" Kyuhyun menatap manik foxy itu, mata yang membuatnya selalu merasa damai."Oh iya Kyu, Minggu depan kita akan memulai pekerjaan dari klien kita yang tertunda itu. Mungkin sekedar untuk membicarakan denah, persiapan dan negosiasi. Jadi bersiaplah, Painite* menunggu untuk kita curi di Inggris"
Setelah berkata seperti itu Sungmin melangkahkan kakinya meninggalkan Kyuhyun yang dengan perlahan ikut melangkahkan kakinya, entahlah rasanya kakinya menjadi begitu sangat berat layaknya mengangkat sebuah batu besar.
Kyuhyun menatap Punggung Sungmin yang bercahaya diterpa cahaya senja, Sungmin membalikkan tubuhnya dan melambaikan tangannya pertanda Kyuhyun untuk segera mendekat padanya.
"Hyung..Bagaimana jika aku tak bersedia membuang perasaan ini? Bagaimana jika aku tetap mencintaimu, dan malah semakin mencintaimu. Apakah— kita akan berakhir?"
.
.
*Batu berlian yang dipercaya merupakan mineral paling langka di bumi. Painite pertama kali ditemukan di Myanmar pada tahun 1950 oleh Arthur Pain.
.
.
To be continued
Saya tahu ini sangat aneh dan hancur, saya juga baru membuat gabungan genre Crime & Angst, haha bukankah ff ini makin aneh? Baiklah namanya juga imajinasi, bisa merambat kemana saja..hhh
Jika suka dan berkenan dengan Fic ini silahkan meninggalkan jejak sehabis membaca^^
