Naruto hanya milik mbah Kishimoto, aku hanya meminjam karakternya.
Pasir Merah
Akasuna Sasori X FemNaruto
Nenek Chiyo selalu membohonginya. Dulu saat dia kecil dia sangat mempercayai neneknya tapi apa kenyataannya ? Orang tuanya ternyata telah tiada. Sasori kecil menjadi kecewa dan begitu terluka.
Sasori menatap Nenek nya yang sekarang menghindari matanya. "Aku tahu, bahwa kedua orang tuaku telah meninggal. Mereka tidak akan pernah pulang lagi." Sasori dua belas tahun menatap kosong ke arah Neneknya. Seakan kenyataan kematian kedua orang tuanya itu adalah hal biasa. Walau begitu, Nenek Chiyo tahu bahwa di dalam hati cucunya, dia telah sangat terluka.
"Apa maksudmu, Sasori ? Orang tuamu akan kembali-"
" Jangan berbohong kepadaku lagi, Nek," potong Sasori dingin. "Aku bukan anak kecil lagi." Fasad dingin wajah Sasori tidak berubah.
Nenek Chiyo menatap Cucunya tersebut. "Dari mana kau tahu itu, Sasori?" Nenek Chiyo akhirnya memilih berterus terang. Toh, tidak ada yang bisa di sembunyikan lagi.
"Itu tidak penting, Nek." Sasori berbalik. "Yang penting, sekarang aku tahu. Aku tak mau menunggu lagi sesuatu yang tidak akan terjadi. Menunggu sesuatu itu menyebalkan." Sasori menutup pintu lalu berjalan pergi .
Sasori menyusuri jalan desa Suna yang sepi. Sekarang sudah sore. Wajar bahwa sebagian besar penduduk desa memilih untuk berada di dalam rumah untuk menghindari badai pasir dan suhu yang sangat dingin ketika malam di Suna.
Tapi, Sasori tidak peduli. Chuunin berusia 12 tahun itu menyusuri jalan Suna dalam diam. Rambut merah pendeknya tertiup angin tapi dia tak peduli.
Dulu, saat dia masih kecil. Dia selalu merasa iri dengan keluarga lainnya. Dia iri ketika seorang anak dipeluk Ibunya ataupun digendong Ayah nya. Tapi, sekarang dia sudah tak peduli lagi. Karena dia tahu bahwa berapa lamapun dia menunggu. Kedua orang tuanya tidak akan pernah pulang.
"Sasori."
Sasori menoleh. Seorang gadis seumuran nya dengan rambut pirang menghampirinya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Gadis itu terlihat khawatir.
Dia adalah orang yang peduli dengannya selain Komushi. Sasori mengabaikannya. Melewati gadis itu seperti gadis itu tidak ada.
"Sasori." Gadis itu menahan lengan Sasori. "Kalau kau butuh teman. Aku akan dengan senang hati akan menemanimu."
Sasori melepas tangan gadis itu." Aku tidak per-"
"Aku tidak peduli, dattebayo! Walau kau perlu atau tidak. Aku akan selalu peduli denganmu," kata Gadis itu tersenyum.
Mengambil kedua tangan Sasori. Gadis itu menempatkan segenggam tanaman obat-obatan langka pada Sasori. "Ini untuk mu. Aku tahu kau sedang membutuhkannya."
Sasori menatap segenggam tanaman obat di tangan nya." Ini mahal."
"Aku tahu," Gadis itu berkata santai. "Tapi, ini sebanding jika aku bisa sedikit membantu orang yang kusukai."
Mata coklat madu Sasori bentrok dengan mata biru gadis itu. "Terima kasih, Naruto," gumamnya pelan.
Gadis itu tersenyum lagi lalu memeluk Sasori. "Sampai jumpa, Sasori."
Sebelum Sasori melakukan apapun, Naruto telah menghilang dalam gerakan cepat meninggalkannya.
Sasori masih bisa merasakan perasaan hangat dari pelukan gadis itu. Pelukan Naruto persis seperti pelukan Ibunya. Hangat dan menenangkan.
Uzumaki Naruto atau hanya Naruto sekarang. Dua belas tahun yang lalu dia terlempar ke masa lalu saat pertempurannya dengan Madara. Saat Kurama telah berhasil diekstrak dari tubuhnya, ia pkiir ia akan mati. Tapi Rikudo Senin tiba-tiba muncul memberinya dua pilihan antara melanjutkan pertempuran atau merubah masa lalu. Naruto memilih untuk kembali ke masa lalu berharap ia dapat mengubah atau bahkan mencegah perang dunia shinobi ke emmpat. Lalu dikirimlah ia ke masa lalu, tapi ternyata bukannya ia dikirim ke Konoha ia malah dikirim ke Suna. Bukan hanya dia kembali bukan ke desanya tapi ia juga ternyata harus dilahirkan kembali sebagai bayi dan sialnya di kehidupan kedua ini dia juga yatim piatu.
Tapi Naruto tidak mempersalahkannya karena dia sudah terbiasa. Kehidupan di Suna cukup keras, tapi Naruto menyukainya. Setidaknya di sini dia tidak dibenci. Dan dua tahun yang lalu secara kebetulan dia bertemu Akasuna Sasori, ternyata rekan stimnya Komushi adalah teman Sasori (setidaknya itu yang dikatakan Komushi). Naruto tidak terlalu mengenalnya, karena dulu yang bertarung dengan pengendali boneka itu adalah Sakura. Tapi semakin ia mengenal lebih dalam Sasori entah kenapa ia merasakan akrab dengannya.
Sasori ternyata sama seperti dirinya.
Dia kesepian dan Naruto ingin menghiburnya.
Review dan komen ya, aku baru di ff tapi jika kalian ada yg dari wattpad, aku juga membuatt ff di sana
