Back to minamintsoo again... (_ _)
New story come ! Semua isi cerita ini dari pikiran saya, jadi jangan ada plagiator, ya...^^
KyuMin is Real ^^
Happy Reading!~
Kiss, or Die ?
Chapter 1
Suasana di sekolah SM High School terlihat sangat sepi. Tentu saja, karena sekolah sudah kelar sekitar dua jam yang lalu. Matahari sudah mulai terbenam. Yang tersisa hanyalah beberapa murid yang sedang mengerjakan tugas dan karyawan sekolah.
Lee Sungmin tengah berlari di sepanjang koridor kelas di lantai dua. Nafasnya terlihat terengah-engah. Setelah berlari cukup jauh, ia berhenti di depan sebuah pintu. Laboratorium Kimia. Sungmin masuk ke laboratorium tersebut. Ia menatap rak-rak lemari yang penuh dengan cairan kimia hasil percobaan. Matanya menatap ke arah sebuah cairan berwarna biru safir di dalam labu erlenmeyer tersebut.
Sungmin mulai mengatur nafasnya agar teratur. Matanya masih menatap cairan labu erlenmeyer tersebut yang tidak diberi label nama hasil percobaan. Ya, hanya itu yang tidak diberi label. Posisinya bahkan berada di balik pojok ruangan sehingga tidak akan terlihat jika hanya masuk untuk melakukan percobaan.
"Inikah cairan yang diceritakan oleh Kibum tadi pagi?", batinnya. Drrt...Drtt... ponsel Sungmin berbunyi dan itu sontak menghentikan aktivitasnya mengambil labu erlenmeyer tadi. Ia mengecek pesan yang masuk. 'Hyung, hari ini aku ada acara keluarga. Jadi, janji kita hari batal. Mianhae, hyung! Ini mendadak... From: Kim Kibum.
Sungmin menghela nafas membaca pesan dari Kibum, hoobaenya di kelas dua. Kibum bilang ia akan meceritakan sebuah legenda sekolah SM High School ini dirumahnya setelah Sungmin pulang dari klubnya. Namun, ternyata ia malah ada urusan dan batal. Padahal, Sungmin penasaran dengan lanjutan cerita yang Kibum ceritakan saat istirahat menjelang bel masuk.
Sungmin berniat beranjak dari sana dan keluar dari laboratorium tersebut, namun suara derap langkah kaki menahannya. Seseorang datang da masuk ke lab kimia. Sungmin yang merasa ada yang mengganggunya segera memasang ancang-ancang melindugi diri, berhubung ia adalah ketua klub karate di sekolah ini. Namun, saat ia melihat siapa yang datang, entah kenapa ia melupakan ancang-ancang perlindungan dirinya dan malah terdiam.
Namja yang kini berada di hadapan Lee Sungmin ini lebih tinggi, berambut sedikit ikal dan kecoklatan. Sungmin terkejut melihat seseorang datang ke tempat pojok seperti ini. Tempat yang tersembunyi dan sempit yang jarang didatangi murid. Namja di hadapannya ini menatapnya datar.
"Hei... sedang apa kau disini?", tanya namja tersebut. "Sungmin tersadar dari lamunnya. "Ha, hah? Ne?", balas Sungmin linglung. "Aku tanya, kau sedang apa disini?", tanyanya balik masih dengan ekspresi datarnya.
"Eh?', Sungmin membulatkan matanya. Membuat wajahnya yang imut itu semakin terlihat cute. "A-aku hanya melihat-lihat saja. Kamu?", akhirnya Sungmin mengatakannnya.
"Sama. Aku juga hanya melihat-lihat," ucupnya singkat. Ia kemudian berdiri di sebelah Sungmin dan menatap labu erlenmeyer yang berisi cairan bitu safir yang seperti spiritus, namun bukan. Sungmin tidak berkedip sama sekali melihat wajah namja tersebut dari samping.
Ia memperhatikan tiap lekuk wajahnya yang tirus, hidung yang mancung, serta bibir yang terlihat seksi di hadapannya. Merasa diperhatikan, namja itu menatap Sungmin yang kaget. "Apa?", tanya namja tersebut. Sungmin agak terkecoh dengan suara lembutnya. "Ti-tidak.. Namaku Lee Sungmin. Kelas 3. Kamuu?", Sungmin memperkenalkan dirinya. Rasanya canggung berdiri bersama tanpa mengenalnya.
Namja itu membalas, "Cho Kyuhyun. Kelas 1. Berati kamu sunbaeku," ucapnya. "Ah.. Jadi namamu Cho Kyuhyun, ya Kyuhyun-ah," ucap Sungmin. Ia agak bingung melihat Kyuhyun. Kelas satu seharusnya sudah pulang dari tadi. Kenapa ia masih sini?
"Kyuhyun-ah?", tanya Kyuhyun pada Sungmin. Ia heran Sungmin langsung memanggilnya begitu, padahal mereka baru pertamak kali bertemu. "Eh? Kau tidak suka aku memanggilmu begitu?", tanya Sungmin agak kecewa. Bibirnya sedikit dipoutkan "Bukan begitu, sunbae... Tapi—"
Tiba-tiba Singmin kehilangan keseimbangan. Ia hampir saja terjatuh karena punggungnya menabrak salah-satu rak disana. Namun sialnya, rak tersebut bergetar dan labu erlenmeyer berisi cairan bitu safir itu jatuh menimpa Sungmin. Labu itu pecah dan cairan itu memercik kemana-mana. Terutama seragam sekolah Sungmin. Seragamnya basah dan mengenai wajahnya. Sedangkan Kyuhyun, ia hanya terpecik dibagian tangannya.
"Aww...", rintih Sungmin. Kyuhyun yang melihat kondisi Sungmin segera menghampirinya dan melihat keadaan sunbaenya. "Sungmin sunbae! Kau tidak apa-apa!?", seru Kyuhyun. Ia menjajarkan tubuhnya dengan Sungmin yang kini memegangi kepalanya tadi terkena cairan dalam kondisi terduduk. Kyuhyun melepaskan jas yang dipakai Sungmin tadi dan menggantinya dengan jas yang ia pakai. Berhubung jasnya tadi basah karena cairan kimia tadi, belum lagi bisa jadi itu cairan berbahaya.
"Kyu,Kyuhyun-ah...", rintih Sungmin. Kyuhyun kini membersihkan cairan tadi di tangan dan wajah Sungmin dengan saputangannya. Sesaat, mata mereka bertemu. Namun Sungmin langsung menundukkan kepalanya.
"Mi,mianhae... jadi merepotkanmu. Padahal kita baru saja bertemu," gumam Sungmin. Namun Kyuhyun masih bisa mendengarnya. "Gwaenchana... Aku tidak merasa terbebani." Kyuhyun kini memegang kedua tangan Sungmin untuk membantunya berdiri. Badan Sungmin lengket karena cairan tadi. Sehingga seragamnya menjadi tembus pandang. Kyuhyun agak tergiur dengan pemandangan itu. Namun ia segera menghapus pikiran itu.
Sementara ia berbuat begitu, matanya melotot tajam ke arah secarik kertas di rak tersebut, tempat dimana labu erlenmeyer tadi jatuh. "Oi...Sunbae, lihat ini," ucapnya dengan nada rendah. Sungmin yang masih sibuk merapikan penampilannya menatap Kyuhyun, tapi langsung berubah ke arah tatapan mata Kyuhyun. Matanyapun ikut membelalak saat melihat isi kertas tersebut.
"WARNING! Jangan sentuh cairan ini, atau kau akan merasa sesak napas apabila belahan jiwamu tidak menciummu sekali dalam 24 jam. Lebih dari itu, sesak nafas = mati."
Sungmin mendadak lemas. Ia tidak tahu menahu tentang ini. Yang ia tahu dari Kibum, apabila seseorang meneteskan cairan tersebut ke tubuhnya, maka ia akan bertemu dengan belahan jiwanya dan bahagia selamanya. Namun Kibum belum menceritakan siapa saksi utamanya. Karena penasaran itulah, ia langsung berlari menuju lab seusai kegiatan klub. Namun, setelah melihat kenyataan itu, ia jadi takut.
Kyuhyun yang menyadari perbedaan reaksi wajah Sungmin, ikut merasa berat. Ia juga terkena percikan cairan tersebut. Kyuhyun menghela nafas. "Mianhae, Kyuhyun-ah.. gara-gara aku, kau—", belum sempat Sungmin berkata, Kyuhyun sudah memotongnya. "Gwaenchana... hanya saja, apa itu benar? Yang tertulis disana?', Kyuhyun curiga dengan isi kertas tersebut. Seharusnya peringatan diletakkan di depan labu, bukan dibawahnya.
"Se, sepertinya itu benar... Nafasku, mulai sessaakkhh...", ucap Sungmin dengan pelan. Ia memegangi dadanya yang terasa sesak. Kyuhyun kaget. Setelah itupun, Kyuhyun juga mengalaminya. "Akh.." Ia juga memegangi dadanya. "Kyuhhh,Kyuhyun-ahh... Tolong aku...", rintih Sungmin.
"Sunbae...", Kyuhyun sebenarnya merasa tersiksa. Namun, entah kenapa ia merasa harus mencium Sungmin sekarang. Padahal, belum tentu ia belahan jiwanya. Benar. Belahan jiwa. Sedangkan Kyuhyun belum tentu belahan jiwanya. Ditengah kebingungan itu, Kyuhyun akhirnya mendekatkan wajahnya pada wajah Sungmin, sunbaenya.
Sungmin awalnya kaget, namun, ia sangat berharap Kyuhyunlah belahan jiwanya. Sehingga ia tidak susah di saat tertentu. Kyuhyun mulai memiringkan kepalanya untuk mencium bibir plump Sungmin yang merah itu. Hingga akhirnya tidak ada jarak diantara mereka berdua. Kyuhyun mencium Sungmin cukup dalam.
Hingga beberapa waktu, Sungmin bisa kembali bernapas dengan lancar lagi, ia mendorong Kyuhyun. Wajahnya memerah seperti apel. "Kyu...aku..." "Sungmin sunbae, nafasmu kembali normal?", Kyuhyun meyakinkan. Sungmin sekarang penuh dengan tanda tanya.
Katanya, kalau terkena cairan itu nafas kita bisa sesak. Itu benar. Kedua, satu-satunya cara untuk menghilangkannya yaitu ciuman dari belahan jiwa kita sendiri kurang dari 24 jam. Sekarang. Ia. Dicium. Oleh Hoobaenya. Sesak nafanya hilang. Berati, ia!?
TBC
Review please... |(_ _)| *sungkem dalem-dalem*
