Hallo semuanya, masih ada yang ingat dengan ff ini? Mudah-mudahan ada ya. Ini adalah sequel dari FF Angel and Demon, ma'af terlalu lama, sampai setahun lebih ya haha? Terima kasih kepada para reviewers yang sudah membangkitkan semangat saya. Tanpa banyak bicara lagi, silahkan dinikmati. Kritik dan saran saya terima dengan lapang dada, asal jangan diplagiat aja.
.
.
Kuroko no basuke © Fujimaki Tadatoshi
.
.
FF written by May_Angelf
(Warning: Typo, Bahasa tidak jelas, Cerita tidak karuan)
.
.
Angel Or Demon
(Sequel)
Dalam sunyinya malam Kuroko terpekur sendirian, memandang gemerlap bintang sambil berpangku tangan. Suasana ini familiar sekali, rasanya baru kemarin keajaiban itu terjadi, tapi sekarang Kuroko sudah sendiri lagi. Tidak benar-benar sendiri seperti dulu sih, dia sudah punya banyak teman diluar sana. Tapi saat ini dia memang benar-benar tengah sendirian menikmati kesunyian malam.
"Ibu, kau bilang saat bintang jatuh aku boleh meminta apapun yang aku mau, bolehkah aku memintanya kembali lagi padaku?" ujar Kuroko dalam hati, bertepatan dengan itu sebuah bintang meluncur jatuh hingga sinarnya membelah gelap malam. Kuroko terperanjat, refleknya bergerak cepat, ia berlari masuk ke kamarnya, dengan susah payah menggeser ranjangnya agak ketengah. Ia menengadah, mengedipkan mata bulatnya dua kali sebelum akhirnya dia menyadari bahwa apa yang sudah dilakukannya konyol sekali.
"Ya ampun, aku berpikir Akashi-kun akan jatuh seperti dulu lagi disini." Dengan penuh kekecewaan dan tenaga yang terlihat jelas sangat berkurang Kuroko menggeser kembali ranjangnya ketempat semula.
"Menyebalkan sekali! Bagaimana mungkin aku mengharapkan hal yang tak mungkin terjadi, Akashi-kun sudah tenang disana, tidak seharusnya aku mengganggunya." Kuroko ngedumel sendiri.
KrasSakK bRaKkk Brugh
"Astagfirllah." Kaget Kuroko.
"Arrrg, sakitnya."
Kuroko cengo, tak percaya dengan apa yang dia lihat tapi masih sempat memasang wajah datarnya.
"Kenapa kau menggeser ranjangnya Kuroko!"
Kuroko masih tak bergeming, tubuhnya membeku. Entah apa yang dia pikirkan, tidak ada yang bisa membaca ekspresi datarnya itu.
"Kuroko?" "Hallo?" "Kau tidak senang dengan kedatanganku? Kenapa wajahmu tetap sedatar itu?"
Perlahan tapi pasti, wajah Kuroko menjadi berseri seri, bunga bunga seakan bertebaran disekelilingnya, spotlite menyinari wajahnya seolah ingin memperjelas betapa manisnya senyum koroko yang berhias eyesmile.
"Akashi-kun." Ujarnya.
"Kau kembali, aku senang sekali." Sambungnya lagi seraya menghapus air mata haru yang tiba-tiba mengalir di pipi.
"Aku tidak menyangka ini bisa terjadi hiks, aku..."
"Jadi kau senang melihatku nyungsep begini?" Potong Akashi bermaksud menghentikan aksi Kuroko yang mengusap usap air mata dengan punggung tangannya, Akashi tidak tahan lagi, baginya itu menggemaskan sekali.
"Bukan begitu, aku senang kau kembali." Kuroko mulai bisa menguasai diri, dan memasang wajah datarnya lagi.
"Lalu kenapa kau menyingkirkan ranjangnya, itu terlihat seperti kau sengaja membuatku mencium lantai begini!"
"Kenapa jadi Akashi-kun yang marah-marah, seharunya aku yang marah. Lihat! Atapnya berlubang lagi." Kuroko tak mau kalah, dia menunjuk nunjuk atap rumahnya.
"Ck, itu mah gampang." Akashi berdecak sebal sambil menjentikkan jarinya, dan jadilah atap kamar Kuroko kembali seperti semula.
"Maaf Akashi-kun, tidak seharusnya aku memperlakukanmu begitu," sesal Kuroko yang menyadari tidak menyambut baik Akashi.
Akashi tersenyum mendengarnya, dia tau sejak awal Kuroko memang berpikir dia akan jatuh sehingga Kuroko menyiapkan ranjang untuk pendaratannya, dan memang dia sendiri yang salah karna terlambat jatuhnya.
"Tidak apa-apa Kuroko, aku senang setelah sekian lama tidak berjumpa, kita masih seakrab ini. Aku sempat berpikir, pertemuan kita akan terasa canggung sekali."
Kuroko bergegas mendekap Akashi, memeluknya erat guna melepas kerinduannya selama ini.
"Terima kasih ibu, bintang jatuh telah mengabulkan doaku lagi," ujar Koroko dalam hati, Ia dan Akashi sama sama tersenyum mensyukuri pertemuan ini.
^May_Angelf^
Kuroko tersenyum senyum sendiri, mengacuhkan si kepala merah yang menatapnya aneh sejak tadi.
"Aku sudah tidak sabar melihat reaksi teman-teman saat melihat Akashi-kun nanti."
Akashi hanya tersenyum ringan menanggapinya, Ia dan Kuroko terus berjalan menyusuri lorong sekolah yang sudah tidak asing baginya. Ruang kelasnya, teman temannya, bahkan kepala botak gurunyapun sangat dirindukannya. Akashi tidak habis pikir kenapa tempat ini terasa lebih menyenangkan dibandingkan di surga, apa karna disini ada adiknya? Akashi melirik sekilas ke arah Kuroko dan kembali menatap lurus kedepan, Mengindahkan tatapan kagum setiap orang yang dia lewati, biar bagaimanapun dia seorang malaikat yang pastinya memiliki aura yang berbeda, cahayanya membuatnya tampak lebih menarik dari manusia pada umumnya. Dia bersikap sadis saja banyak yang suka apalagi tebar pesona dengan memperlihatkan senyumnya, seluruh wanita dibuat klepek-klepek melihatnya.
"Akashi-kun?" Ujar Koroko memecah keheningan.
"Ya?" Jawab Akashi singkat.
"Aku masih tidak mengerti, kenapa kau bisa kembali kesini."
"Aku punya misi."
"Misi?"
"Ya, ada yang harus ku lindungi."
"Siapa?" Tanya Kuroko lagi, dia benar benar tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka ini.
"Seseorang yang sangat berarti."
"Apa sekarang kau menjadi guardian angel? Siapa orang yang beruntung itu? Apa dia cantik?" Tanya Kuroko bertubi tubi, wajahnya tampak sedih.
"Aku seorang pangeran Kuroko, bukan penjaga." Akashi masih bersikap santai menanggapinya.
"Akashi-kun aku serius!"
"Aku juga serius Kuroko." Akashi tetap berujar lembut meski Kuroko terlihat agak emosi.
"Lalu siapa yang ingin kau lindungi?" Tanya Kuroko lagi.
"Tentu saja kau Kuroko, tidak ada yang lebih berarti selain dirimu disini."
Kuroko tersipu mendengar jawaban Akashi, hanya Akashi yang dapat menelanjangi topeng datarnya seperti ini.
"Tapi melindungi dari apa?" Kuroko masih bertanya lagi.
"Haizaki, hukumannya dijatuhkan ke bumi."
"Apa? Jangan jangan..."
"Jangan jangan apa Kuroko?"
"AKASHI-CHIIIIIIIII."
^TBC^
.
.
Terima kasih sudah membaca, semoga kalian suka ^_^
Jangan lupa review ya :)
