Slendrina is Killer
.
Disclaimer: Naruto is belong Masashi Kishimoto
Warning!: OOC, aneh, gaje, diksi payah, alur berantakan, EYD hancur, terlalu banyak typo,abal, dan kekurangan yang lainnya
IF YOU DISLIKE, PLEASE CLICK BACK!
This story by Uesugi Dera Maori
Setengahnya terinspirasi dari 'House of Slendrina' dan 'Slendrina: The Cellar'
.
SUMMARY: Sasuke, Sakura, dan Naruto adalah ketiga remaja yang masuk kedalam dunia game yang mainkannya dan bertemu dengan teman sekelas mereka yang bernasib sama dan orang-orang yang sama namun berbeda kepribadian. Mampukah mereka kembali dengan selamat ketempat asalnya?
.
Bel masuk sudah berbunyi, seluruh koridor kelas tampak senyap. Begitu pula kelas XII-A. Kelas mereka begitu hening. Namun terkadang, terdengar suara jeritan takut, terkejut, bantingan suatu benda, bahkan murid yang sampai terjatuh dari bangku nya. Itulah mereka, sekarang sedang nge-trend game horror keluaran terbaru dari DVloper. Game yang mampu membuat uji nyali untuk diri sendiri. Game yang mampu membuat jantung berdetak lebih cepat dari yang sebelumnya. Game yang sebaiknya harus dimainkan oleh satu orang, namun ditemani oleh banyak orang. Itulah dia, Slendrina. Game ini mempunyai tiga versi, yaitu: Slendrina, House of Slendrina, dan Slendrina: The Cellar. Kata orang-orang, Slendrina: The Cellar lebih menantang dibandingkan dua versi sebelumnya. Banyak orang yang bilang sebenarnya game ini biasa saja, cenderung tidak seram, namun yang membuatnya seram adalah backsound nya dan suka mengejutkan. Banyak orang juga yang tak memainkan game ini karena tidak menyukai game bergenre horror ataupun karena orang tersebut cenderung penakut. Seperti yang memang terjadi dikelas XII-A ini...
"Kyaaaaaaa"
"A-ada yang mengintip dibalik pintu!"
"Yang mengintip itu Slendrina!"
"Cepat balik badan dan lari dari situ bodoh!"
"Cepat cari jalan keluarnya!"
"Pintunya tidak bisa dibuka!"
"Cari kuncinya!"
"Awas dibelakangmu!"
"Slendrina itu sedang melukaiku!"
"Ada banyak darah disana, cepat balik badan darinya!"
"Dibalik pintu itu pasti ada buku, ayo masuk!"
"Temukan lagi pieces nya!"
BRUKH
"Apa-apaan kau membanting android-ku, Dobe!" terdengar sekali geraman dari pemuda berambut pantat ayam yang sedang marah pada pemuda pirang yang menampilkan raut wajah tak berdosa
"Maafkan aku, Teme. Habisnya, Slendrina itu terlalu mengejutkanku" jawab pemuda pirang tersebut
"Tapi kenapa kau harus membanting android-ku?" tanya pemuda emo yang diketahui bernama 'Uchiha Sasuke' mengambil Xperia Z3 nya
"Itu terlalu mengejutkanku!" jawab pemuda pirang tersebut yang bernama 'Uzumaki Naruto' tersebut tak mau kalah
"Sasuke-kun! Naruto! Sudahlah, itu tak perlu dipermasalahkan lagi!" bentak gadis bersurai pink menengahi kedua pemuda yang sedang berkelahi tersebut
"Huuh! Tapi, untung saja aku sudah balik badan duluan. Kalau tidak, bisa game over" gumam Sasuke sambil melanjutkan permainan tadi yang tertunda. Berterimakasihlah pada kekasih pink nya ini karena dirinya dengan sahabat pirangnya tidak bertengkar terlalu lama
"Ayo, Sasuke-kun! Temukan lagi satu object nya, lalu cari jalan keluarnya" ucap Sakura menyemangati Sasuke
"Hn" sedangkan Sasuke masih serius memainkan game nya
CEKLEK
Suara pintu mengalihkan seisi kelas. Seluruh murid mendesah kecewa saat guru mengenakan masker berambut perak melawan gravitasi tersebut masuk kekelas
"Yo! Ohayou!" sapa guru ber-name-tag 'Hatake Kakashi' tak berminat
"Oi! Sensei! Kenapa kau harus masuk kelas?!" tanya Naruto dengan kurang ajarnya
"Bisakah agar kau menurunkan kakimu saat guru sudah ada dikelas?" tanya Kakashi tenang
Ya, tapi setidaknya guru mereka terlambat 20 menit yang mereka isi dengan bermain game horror tersebut
Skip time...
"Sasuke-kun, ini kan hari Sabtu, biarkan aku menginap dirumahmu ya..." pinta Sakura dengan raut wajah memelas
"Memangnya kenapa?" tanya Sasuke sambil memasang setbealt nya
"Orang tuaku tidak pulang hari ini. Mereka akan pulang besok atau lusa. Aku sendirian dirumah, boleh ya aku menginap dirumah mu...?" jelas Sakura lagi
"Baiklah. Rumahku juga sedang kosong. Tapi, kita akan kerumahmu dulu supaya kau bisa berganti baju dan mengambil barang-barang yang kau butuhkan" jelas Sasuke sambil terus memacu Lamborghini Gallardo miliknya
"Yei! Terimakasih Sasuke-kun!" girang Sakura sambil mencium pipi kanan Sasuke dan sukses membuat pipinya sedikit merona
"Hn" balas Sasuke ambigu
.
.
"Sasuke-kun! Bagaimana dengan games nya?" tanya Sakura saat pasangan kekasih itu sudah sampai kerumah Sasuke
"Hm...? Tinggal hanya mencari jalan keluarnya saja" ucap Sasuke sambil membuka seragam kemeja nya memperlihatkan tubuhnya yang six pack dan sukses membuat Sakura merona. Sasuke menyeringai melihat ekspresi kekasihnya "Hm... kenapa kau masih malu begitu? Kau fikir, sudah berapa kali kita melakukan 'itu'?"
"Ti-tidak! Jangan bahas itu!" Sakura menutup wajahnya yang memerah
Ting... Tong...
"Aku keluar dulu" ujar Sasuke sambil keluar kamar. Sedangkan Sakura mendekati jendela kamar Sasuke dan melihat ada Lamborghini Reventon oranye yang Sakura tebak pasti punya sahabat pirangnya. Dan tak lama kemudian, mobil sahabatnya itu masuk kedalam garasi mobil Sasuke dan membuat Sakura menghela napas pelan
"SAKURA-CHAN!" suara itu sukses membuat telinga Sakura berdenging
BUAKH
"Jangan berteriak keras-keras, baka! Ini rumah orang!" bentak Sakura sebal
"A-aduh, itai! Go-gomen Sakura-chan" rintih Naruto sambil mengusap benjolan yang nangkring diatas kepalanya
"Sudahlah, aku ingin mencari jalan keluarnya lagi, lalu akan memainkan level selanjutnya" ujar Sasuke membuka games yang berjudulkan 'Slendrina' tersebut
"Kau masih memainkan game tak berperasaan itu?" tanya Naruto dengan raut muka tak percaya
"Hn"
"Ish!"
Sasuke terus menerus mencari jalan keluarnya, sesekali hantu yang dikenal sebagai Slendrina tersebut muncul dibelakangnya saat balik badan. Terus menyusuri makam-makam tersebut agar bisa mencari jalan keluar. Musik yang lumayan menyeramkan terus berbunyi ditambah lagi hentakan kaki dan suara-suara kelelawar yang terdengar membuat suasana disana semakin mencekam. Didunia nyata, Naruto berada disamping kanan Sasuke dan Sakura berada disamping kiri Sasuke sesekali mengginggit jarinya yang sedikit gemetar
"Ayo Sasuke-kun... harus berapa lama lagi supaya jalan keluarnya ketemu?" tanya Sakura
"Waaa" Naruto sedikit terkejut saat Slendrina itu berhasil melukai player yang dimainkan Sasuke sehingga menghasilkan bercak-bercak darah disekitar layar android nya
"Sa-sasuke-kun... belok kiri, aku melihat ada pintu keluar makamnya" ujar Sakura memberi intruksi
"Hn" Saat Sasuke balik badan, Slendrina itu tepat dibelakang Sasuke dan sukses membuat tubuhnya menegang sedangkan Naruto menutup mukanya dan Sakura bersembunyi dipunggung Sasuke. Namun ketika sudah berhasil lolos dari Slendrina tersebut, Sasuke mengendalikan player nya menuju pintu yang terdapat cahaya putih yang sangat menyilaukan, dan saat itu pula, cahaya putih itu benar-benar keluar dari android yang dimainkan Sasuke. Sasuke, Sakura, dan Naruto melindungi matanya masing-masing dan saat itu mereka merasakan bahwa mereka habis berlari dan terjatuh dengan keras
"Aduh! Sakit sekali" keluh Naruto sambil mengusap-ngusap kepalanya karena tersungkur. Dan akhirnya mereka berdiri dengan sempurna
"I-ini...?" tubuh Sakura sedikit gemetar saat mengetahui dirinya ada dimana
"Me... astaga!" seru Sasuke tak percaya. Walaupun tempatnya hanya ada penerangan bulan, tapi mata kelam Sasuke mampu menangkap bahwa dirinya ada dimana. Nuansa gelap yang mencekam, berada didepan pintu makam, pohon-pohon tua yang nampak kering, suara burung hantu yang menggema, dan sebuah rumah besar yang nampak mengerikan
"Pa-pakaian kita...?" tanya Sakura tak percaya saat dirinya memakai baju tanpa lengan dan celana sepanjang lutut yang ketat disertai sarung tangan hitam yang membungkus tangannya, memegang sebuah kamera, dan menggendong tas yang dipastikan berisi barang yang banyak. Sasuke melihat dirinya hanya menggunakan kaos putih dan jeans hitam disertai sebuah katana yang terikat oleh tali tambang. Dan Naruto sendiri memakai pakaian oranye nya dengan baju dan celana yang panjang dan terdapat kantung dikedua pinggangnya yang berisikan kunai dan belati
Drrt... drrt...
Getaran saku Sasuke membuat ketiga remaja tersebut teralih perhatiannya. 'Kakashi'. Itulah yang nama yang terpampang di android Sasuke
"Ha-hallo" ucap Sasuke
"Yo! Sasuke! Berhasilkan kau menemukan benda-bendanya?" tanya Kakashi dari seberang
"Benda apa?" tanya Sasuke
"Tentu saja benda yang terdapat pada tas yang dibawa Sakura" jelas Kakashi sambil menghela napas gusar
Sasuke mengecek tas yang dibawa Sakura dan maniknya membulat saat barang-barang itu sama dengan game yang sebelumnya dimainkan
"A-ada" jawab Sasuke gemetar
"Baiklah kalau begitu, katanya Iruka sudah berada tak jauh dari makam itu" jelas Kakashi langsung menutup teleponnya
"Siapa?" tanya Naruto
"Kakashi-sensei" jelas Sasuke
"Hah? Apa ini ada hubungannya juga dengan Kakashi-sensei?" tanya Sakura
"Entahlah. Dia juga menyebutkan nama Iruka-sensei yang sedang menunggu kita tak jauh dari makam" jawab Sasuke. Tak lama kemudian, cahaya putih menyilaukan mereka
"Sasuke, Sakura, Naruto! Masuklah!" seru Iruka dari dalam mobil
"Iruka-sensei!" mereka tetap tak percaya bahwa itu adalah guru mereka
"Hm...? ah sudahlah! Cepat masuk!" suruh Iruka namun membuat ketiga remaja tersebut menurut
.
.
Mobil yang dikendarai Iruka berhenti didepan gedung yang bertuliskan 'Mystery Seekers'. Iruka turun, ketiga remaja itu ikut turun
"Ka-kakashi-sensei?!" seru mereka tak percaya membuat pria bermasker tersebut menaikan alis sebelah kanannya
"Sejak kapan kau memanggilku sensei?" tanya Kakashi heran "Ah... sudahlah, itu tidak penting. Dimana barang-barang itu?" lanjutnya
"I-ini" ucap Sakura sambil menyerahkan tas nya
"Bagus" jawab Kakashi
"Oh iya, dimana Gaara? Dari pagi dia belum muncul" tanya Kakashi "Oh iya, anak itu pasti selalu ingin sendiri jika ingin menjalankan tugas. Sudahlah, pergi kekamar kalian!" lanjutnya
.
.
"Apakah Gaara juga ada hubungannya?" tanya Sasuke saat sudah berada dikamar pribadi mereka setelah bertanya-tanya dan membuat tatapan heran dari orang-orang yang ditanyainya
"Tadi siang, Gaara dikabarkan menghilang. Tempat terakhirnya adalah taman belakang dan meninggalkan android nya yang tergeletak dibangku taman. Begitu adroid nya dibuka. Terdapat aplikasi Slendrina yang belum dikeluarkan" jelas Sakura
"Mungkinkah, Gaara juga bernasib sama seperti kita?" tanya Naruto
"Kita harus benar-benar memecahkan misteri ini. Anak-anak dikelas kita setelah memainkan game Slendrina (free), tidak terjadi apa-apa. Tapi, setelah kita bersama-sama menyelesaikan game itu, kita justru terbawa dalam dunia yang lain" ucap Sasuke
Tok... Tok... Tok...
"Kakashi mencari kalian" ujar seseorang dari luar lalu pergi
Ketiga remaja tersebut bangkit dari duduknya dan segera menuju keruangan Kakashi
.
.
"Ada apa, anda memanggil kami?" tanya Sakura
"Kalian akan kutugaskan untuk kembali ke wilayah Slendrina itu untuk menemukan sebuah potongan kertas yang tersebar dalam rumah itu sekaligus mencari keberadaan Gaara disana" ujar Kakashi
Seketika, manik ketiga remaja tersebut membulat
..
TBC
..
A/N: Hanya karena kesamaan kata, alur, dan jalan cerita dari fic ini dengan fic lain yang sudah mendahuluinya, jangan pernah berfikir bahwa saya meng-copas fic orang lain. Karena itu merupakan ketidak sengajaan
..
Ha-hallo... Dera disini...
Dera bikin cerita baru lagi untuk malam Jum'at. Maafkan Dera padahal Dera masih punya hutang 2 fic lagi, tapi Dera bakalan usahain supaya namatin 2 fic itu kok. Ini cerita misteri+horror Dera yang pertama. Dari atas, udh tau sebelumnya kan? Kalau fic ini setengahnya terinspirasi dari 'House of Slendrina' dan 'Slendrina: The Cellar'. Untuk yang diatas, itu kan game nya tentang Slendrina (free) Dera gk begitu tau gmn game nya, jadi ya ngasal buat aja #plak# Mungkin seperapat atau setengah atau tiga perempat atau semuanya atau #plak# dari reader udh tau game horror yang kl gk salah udh diproduksi tahun 2014. Cerita ini gk semuanya mirip sama game aslinya. Kalau jalan cerita dari fic ini saat mencari objek itu berbeda dari game aslinya, itu berarti buatan Dera sendiri. Banyak yang berbeda kok... Kl mau tau game nya, download aja di playstore ^_^
Dera mnta kritik, saran, dan semangat dari review kalian. Untuk flame? Terserah!
Yosh! Review Please!
