Chapter : One Shot

Mini seri pertama ane :D gak jago ngelucu jadi maaf kalau gaje dan kelucuannya dipaksakan _ saya akan terus berusaha :D

Maaf kalau ada typo atau kesalahan penulisan kalimat ^_^ Saya hanya manusia biasa :v

Happy Reading dan tolong tinggalkan jejak kalian :D

MY DRAG QUEEN SUNGYEOL

Genre : Komedi/Romance

Boys x Boys

Cast : Kim Myung Soo,Lee Sungyeol Infinite

R&R

Happy reading,readers ^_^

xXx

.

.

.

"Mwo!? "

Sebuah teriakan keras terdengar dari balik sebuah ruangan yang tertutup rapat.

Ada apa ya? Author juga kurang tau sih, mari kita intip :D

Didalam sebuah ruangan itu terdapat dua orang yang saling berdiri berhadapan. Satu berpostur tinggi dan memakai kostum putri salju/? (entah benar tah gak :D ) rambutnya keriting berwarna merah menambah seru penampilannya, dan sepasang sepatu boot hitam menghiasi kaki2 nya yang jenjang. Kedua tangannya berkacak pinggang dan ternyata, ia seorang pria!? (kaget gak sih readers? Kaget dong kaget :D )

Sementara pria didepannya berbanding terbalik dengan lawannya. Pria didepannya berpostur sedikit lebih pendek dan terlihat seperti orang bodoh. Rambutnya yang berwarna coklat caramel tua itu tersibak menyamping tak menutupi ketampanan wajahnya yang terkesan bodoh itu. tangannya meremas2 ujung kemeja birunya yang sangat pas dengan postur tubuhnya yang cukup langsing untuk kalangan pria. Sementara bibirnya terlihat manyun sedari tadi menambah kecut ekspresi wajahnya.

Pria yang lebih tinggi bergerak dengan gelisah sambil menatap kesal wajah manis didepannya. Ia seperti hendak memukul pria itu namun bingung dengan alasan apa. Hei, ia sedang berhadapan dengan seorang anak SMA yang masih labil dan membuatnya kesal setengah mati sejak kemarin, jika ia memukulnya, bisa2 ia terkena pasal penganiayaan anak dibawah umur, membayangkan dinginnya lantai penjara membuatnya bergidik ngeri.

"jangan bermain2 dengan ucapan mu anak kecil. .sudah berapa kali aku bilang, kau sama sekali bukan type ku! Dan aku tak mau di cap pedofil karena nya! Kau paham? "

Pria yang lebih pendek menunduk dalam. Ia tak ingin mengiyakan pertanyaan itu tapi tetap takut untuk mengatakan tidak.

"ya! Jawab aku Kim Myung Soo! Kau masih muda, sebaiknya kau pulang dan belajar untuk masa depan mu, hus hus! Dan jangan mencariku lagi, kau paham!? "

Pria yang dipanggil Kim Myung Soo membisu. Tiba2 ia mengangkat kepalanya dengan berani, memandang langsung pada mata hitam didepannya dengan tajam, membuat lawannya tersurut ngeri.

"aniyo! Aku tak mau. .kau. .kau harus jadi pacarku Lee Sungyeol-ssi. . "

Jawabnya dengan berani namun kembali menunduk gelisah ketika mengakhiri kelimatnya.

"arghhhh! Aku bisa gila! " teriak Sungyeol depresi.

Bagaimana tidak? Sudah seminggu sejak pria muda didepannya mengejar dirinya dan memaksanya untuk menjadi kekasih pria bodoh itu. tentu saja hal itu membuatnya kaget setengah mati. Mereka baru bertemu dua minggu lalu disebuah club dimana Sungyeol adalah seorang penyanyi drag queen. Ya, profesi sebagai penyanyi pria yang berdandan ala wanita itu terpaksa ia jalani untuk menghidupi dirinya yang sebatang kara dan tak lulus kuliah. Pertemuannya diawali sebuah kejutan kecil yang akan ia sesali seumur hidupnya.

.

.

Beberapa minggu sebelumnya-

"chogiyo. . " seru Sungyeol ketika melihat seorang pria muda terdampar/? Didepan sebuah toilet pria dengan keadaan kusut masai. Ia yang notabene merupakan pekerja di club itu merasa tidak enak karenanya maka ia mendekati pria itu untuk memastikan kondisinya.

"apa kau baik2 saja? " tanyanya sambil menyenggol bahu pria yang tergeletak.

"apa mungkin dia sudah mati? " pikir Sungyeol ketika ia tak mendapat respon apapun.

"apakah ia dibunuh? Ha? Eottokhae? Bagaimana jika ada yang melihat dan menyangka aku adalah pembunuhnya? Aku akan masuk penjara!aku akan tidur dilantai yang dingin, dipaksa bekerja rodi dan paling mengerikan adalah bagaimana jika Disana aku diperkosa oleh narapidana lain karena kecantikan ku! Andweee! "

Khayalan demi khayalan konyol membuat lemas tubuh Sungyeol.

"apa dosaku Tuhann! " lirihnya pilu sambil membenturkan kepala nya berulang2 didinding. (ehm, agak lebay sih :D)

"enghhh. . "

Eh? Suara apa itu?

Sungyeol mengedarkan pandangannya. Ia yakin mendengar desahan itu. cih! Apakah disalan satu toilet ini ada pasangan yang sedang mesum? Kurang ajar! Dimana moral mereka? Baiklah, aku akan memberikan mereka pelajaran! Tekad api Sungyeol muncul dan ia menggulung rok pendek nya semakin keatas _ (kagak2 :D)

"enghh. . "

Sungyeol membalikkan badannya yang siap mendobrak salah satu pintu bilik toilet dan melihat pria yang ditemukannya pertama kali bergerak dengan susah payah.

"astaga! Jadi desahan itu berasal dari mu? Dasar bodoh! Apa yang kau lakukan? Sudah jelas hancur begitu masih sempat mendesah2. .kau membuat ku terangsang saja. "

Sungyeol membekap mulutnya. Dasar mulut jalang! Aku akan menamparmu sampai kau dower! Pikirnya.

"heee. .apa yang aku bicarakan! Eh, kau baik2 saja? " tanya Sungyeol ketika mengusai dirinya dan menghampiri pria didepannya.

"nuguu. . " erang pria didepannya lemah. Sungyeol akan menjawab pertanyaan itu namun terhenti pria didepannya muntah dengan hebat dikedua pahanya yang berlutut.

"YAAAA! KAU MENGOTORI GAUNKU! " teriak Sungyeol kaget sambil refleks memukul kepala pria itu kuat.

"ommo! Apa yang kulakukan? " pekiknya ngeri ketika melihat akibat perbuatannya pada pria itu. pukulannya yang dahsyat sukses membuat pria malang itu pingsan dengan mulut berbusa eh terbuka maksudnya.

"kacau! Aku harus membawanya sebelum org menuduhku membunuh org tolol ini. .ah Tuhan. Mengapa nasibku sesial ini? "

Sungyeol menggaruk kepalanya yang gatal karena wig nya. Lalu dengan tenang menaikkan tubuh pria itu keatas panggulannya dan melangkah keluar dengan hati-hati.

.

.

.

xXx

.

.

.

Myung Soo membuka matanya dengan berat. rasa pusing memaksanya untuk mendekap kepalanya sendiri karena nyeri. ia berusaha menguasai keasadarannya dengan sempurna hingga akhirnya ia bisa melihat dengan jelas kondisi didepannya. Sebuah wajah terlihat disana sedang memandangnya dengan seram.

"apa kau sudah sadar? "

Myung Soo memijit kepalanya pelan. Kesadarannya sudah pulih sempurna. Ia melihat pria tinggi didepannya yang berkacak pinggang dengan sikap angkuh, atau lebih tepatnya marah.

"kau. .siapa? " tanya Myung Soo kemudian. Ia melihat pria didepannya melotot dengan sangar dan mendekatkan wajahnya kearah Myung Soo.

"kau siapa? Kau siapa katamu? Harusnya aku yang bertanya kau siapa? Mengapa kau bisa tergeletak di depan toilet? Apa kau pemakai narkoba? Kau orang gila atau apa? Ha? Ha? Hei mengapa kau diam? Apa kau bisu? Kau tuli atau tolol? "

"bagaimana bisa aku menjawab kalau kau begitu cerewet? "

Sungyeol memukul kepala Myung Soo.

"jawab saja! Kalau kau tak bisa juga tak apa, kau bisa pergi sekarang, sebaiknya cepat karena aku sibuk "

Myung Soo mengelus kepalanya yang malang. Ia beranjak turun dari ranjang berukuran sedang itu dengan bersungut sungut.

"aku tak tau apa yang terjadi, tapi terimakasih tidak melakukan apapun terhadapku. . " ujarnya sebelum melangkah ke pintu keluar.

"Mwo? Dasar gila! Pergi sana, dan jangan muncul lagi! " seru Sungyeol sambil menutup pintu flat nya.

siapa yang menduga bahwa itu hanyalah awal pertemuan mereka selanjutnya.

.

.

xXx

.

.

"hei cantik. . "

Sungyeol membalikkan badannya dengan kesal. Ia bersiap menumpahkan kalimat2 kotor dari mulutnya pada orang yang menggodanya itu. rasa kesalnya semakin bertambah ketika melihat orang yang menggodanya adalah pria yang ia temukan kemarin malam.

"kau lagi! Apa mau mu sekarang? " ujar Sungyeol memasang sikap angkuhnya. Sementara pria didepannya menatapnya dengan takjub.

"kau mengenalku? " tanyanya bodoh. Sungyeol berdecak kesal.

"dasar tolol. . " cebiknya sambil berlalu.

"hei kau belum mengatakan nama mu! " seru Myung Soo membuat Sungyeol berhenti.

"bolehkah aku mengenalmu? " tanya Myung Soo lagi yang sudah berada disamping Sungyeol. Sungyeol berbalik dengan aura membunuh.

"kau ingin mati? " tanyanya suram.

Myung Soo menggelengkan kepalanya dengan ngeri.

Cih. Sungyeol kembali melanjutkan langkahnya.

"senang berkenalan dengan mu Noona! "

Apa?

Noona?

Sungyeol membalikkan badannya lagi dan menemukan myung Soo sedang tersenyum2 bodoh dibelakangnya.

Noona?

Ya! Ini sudah keterlaluan!

Sungyeol melangkah dengan cepat.

"Noona? Noona katamu!? Aku pria! Apa kau buta!? "

Pekik Sungyeol sambil menarik lepas wig merahnya.

Myung Soo membeku. Wajahnya semakin terlihat bodoh.

"kau pria? " tanyanya lugu. Sungyeol menepuk dahinya. Pria ini sangat2 bodoh pikirnya.

"sudah jelas aku pria! 100% priaaa! Apa kau sudah lupa dengan wajahku hem? " cecar Sungyeol sadistik.

"kau? Kau pria yang kemarin? " pekik Myung Soo akhirnya menyadari wajah lain dibalik make up manis Sungyeol. Sungyeol manarik nafasnya kesal. Ya ia akui, wajahnya sangat berbeda jika sudah memakai make up. Ia juga mengakui kalau wajahnya cukup cantik dan itu sudah menipu banyak pria yang melihatnya selama ini, jadi ia tak begitu heran.

"bagaimana bisa. . " lirih Myung Soo pelan. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"kenapa? Apa aku terlihat aneh sekarang? Kau jijik melihatku? Ya, inilah pekerjaan ku, seorang drag queen! Kau puas? Nah, sekarang kau boleh pergi dan jangan pernah menganggu ku lagi. " balas Sungyeol lagi. Ia merasa marah namun entah kenapa ia merasa sesak setiap kali mengatakan tentang pekerjaan nya, jujur saja, siapa yang mau menjadi seperti dirinya. Ia juga tak akan mau jika saja ada pekerjaan lain yang bisa ia peroleh. Ia melangkahkan kakinya dan kali ini ia sama sekali tak memperdulikan tatapan penuh tanya yang diberikan Myung Soo padanya.

.

.

Myung Soo melemparkan ransel nya, rasa malas membuatnya enggan membuka seragam sekolahnya. Tubuhnya yang lelah ia banting keatas ranjangnya yang berukuran king size itu. matanya yang kosong menatap langit2 kamarnya dengan lemah. Sudah beberapa hari ini perasaan aneh melingkupinya. Berkali kali wajah sungyeol melintas dikepalanya. Wajah itu, suara itu, kejadian itu. ah, semuanya membingungkan.

Ia akui, Sungyeol sangat manis dibalut long dress putihnya. Rambut merahnya yang beriak semakin menambah manis penampilannya. Bulu matanya yang lentik, bibir merahnya yang menggoda.

Tunggu dulu?

"kyaa! Sadar Myung Soo sadar! Dia seorang pria! " pekik Myung Soo frustasi dengan perasaan nya.

"mengapa aku memikirkannya? Mengapa hatiku berdegup aneh saat membayangkan wajahnya? Wae? Mengapa begini?

. . . . . apakah. . . . . aku menyukainya? "

Myung Soo memukul kepalanya sendiri berkali kali dan menggulungkan tubuhnya dalam selimut tebal nya depresi.

.

.

Sungyeol mengerjapkan matanya tak percaya ketika menemukan Myung Soo berdiri dengan seragam SMA ternama didepan flat nya. Rambutnya yang masih acak2an menambah buruk penampilan Sungyeol yang menganga karena kesal. Ia memandangi Myung Soo dari bawah sampai atas.

"cih. .ternyata kau masih bau kencur. .pantas saja kau mabuk sedemikian parahnya waktu itu. . "

Myung Soo menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"ya, itu adalah pertama kalinya untuk ku. . " ucapnya lugu. Sungyeol menganggukkan kepalanya paham. Hingga menyadari sesuatu.

"apa kau menyogok MinHo-ssi? Kalau tidak bagaimana bisa kau masuk kesana? " selidik Sungyeol penasaran.

"aku sudah berusia 18 tahun, dan sudah memiliki pengenal ku sendiri. .jadi aku bisa masuk. " jawab Myung Soo jujur. Sungyeol mengangguk lagi.

"baiklah. .jadi apa keperluanmu disini? " tanya Sungyeol langsung. Myung Soo menundukkan kepalanya gelisah membuat Sungyeol semakin penasaran.

"wae? Mengapa kau terlihat seperti ingin buang air besar begitu? Apa yang akan lakukan ha? Apa kau ingin merampokku? Atau mungkin kau ingin membunuhku karena sudah menipumu dengan penampilanku kemarin? Atau. . "

"aniyo. . " potong Myung Soo lirih dengan wajah memerah. Sungyeol mengernyit ngeri.

"Sungyeol-ssi. . " panggil Myung Soo pelan.

"hn. .wae? " jawab Sungyeol malas sambil merapikan rambutnya perlahan.

"aku. .aku sangat bingung dengan hal ini. .hanya saja. .aku tak bisa menutupnya lagi. .aku. . "

Sungyeol membisu. Ia seperti menduga duga akhir dari kalimat itu.

"apa yang. . "

"aku menyukai mu Sungyeol-ssi. . "

Apa?

Sungyeol nyaris terjatuh dari posisinya mendengar kalimat itu. ia mendekap pintu dan berusaha memurnikan kepalanya. Salah. Ia pasti salah dengar.

"busun. . "

"jadilah pacarku Sungyeol-ssi. . " ucap Myung Soo lagi. Sungyeol berjingkat ngeri.

"Mwoo! " pekiknya.

Sungyeol mencatatnya dengan baik, hari itu adalah hari pertama Myung Soo mengatakan cinta padanya, hingga berakhir dengan seminggu berkucing2an dengan pria muda tampan itu.

.

.

xXx

"apa kau gay? "

Myung Soo menggelengkan kepalanya. Sungyeol berdecak kesal.

"kau homo? Biseksual? "

Lagi lagi Myung Soo menggeleng.

"ahrggg! Aku menyerah dengan mu! Kalau kau tidak ketiganya, lalu mengapa kau ingin aku jadi pacarmu? Aku laki2 kau tau! "

"aku juga tak tau. .aku hanya menyukaimu tanpa sebab yang pasti. . " ucap Myung Soo.

"ck. Eottokhae. .apa dosaku sebenarnya hingga bisa seperti ini dengan pria bodoh seperti mu. . " Sungyeol mulai meratap dengan lebaynya.

"emm. .bagaimana dengan mu? Apakah kau. .menyukai laki2. .? "

Sungyeol mengangkat wajahnya yang kusut karena make up nya luntur.

"ya! Aku gay! Knapa? Ada masalah dengan itu!? "

Myung Soo menyeringai kecil membuat Sungyeol menyadari kesalahan nya.

"akhhh! Sungyeol pabbo! " pekik Sungyeol depresi.

"kalau begitu apa sulitnya menerimaku? Apakah aku kurang tampan untukmu? Atau kurang kaya? Kau suka pria kaya? Aku bisa memberikan apapun yang kau mau. . "

"dengarkan bocah! Aku bukan gay murahan seperti itu! " balas Sungyeol keras sambil mencengkram kerah kemeja Myung Soo. Myung Soo meringis merasakan nyeri dilehernya. Sungyeol menyadari itu dan melepaskan cengkraman nya. Ia menelan ludahnya kasar, ekspresi kesakitan Myung Soo tadi sangat seksi dan menggodanya walau sesaat.

"pulanglah. .dan lupakan semua ini. . "

"kau harus menerimaku terlebih dulu. . " ujar Myung Soo bersikukuh.

"pabbo! Kau straight! Bagaimana bisa aku. . "

"kalau begitu ajari aku menjadi Gay! Ajari aku mencintaimu dengan sungguh2. . "

Sungyeol mendesah berat. ia tak tau harus berkata apa lagi untuk memutar hati pria didepannya. Ia memijit2 dahinya beberapa saat hingga akhirnya memantapkan hatinya sendiri.

"baiklah. .aku menerima mu. . " putusnya kemudian. "tapi ingat. . "

Kalimatnya terputus ketika dengan cepat Myung Soo memeluknya dengan erat. Sungyeol membeku, ia belum pernah merasakan pelukan sehangat itu sebelumnya.

"gomawo Yeollie. . " ucap Myung Soo lembut membuat Sungyeol terkekeh pelan. Ia merasa aneh mendengar pria tampan itu memanggil namanya tanpa embel2 dibelakang namanya. Ia merasa kesal namun juga merasakan sesuatu yang hangat mengalir mendengar ucapan itu.

"pabbo. . " bisiknya kemudian.

.

.

Sudah 3 bulan Sungyeol menjalin hubungan nya dengan Myung Soo. Awalnya terasa aneh dan selalu dilewati dengan pertengkaran2 kecil yang membuatnya kesal dan ingin mengakhirnya segera, namun kegigihan Myung Soo dan kelembutan pria itu membuatnya luluh. Ia akhirnya menyadari bahwa Myung Soo memiliki sikap melebihi usia nya. Usianya memang berjarak 6 tahun dengan nya, namun ia terkadang bersikap lebih dewasa dibandingkan dirinya yang berusia 24 tahun.

Seperti hari ini, Myung Soo tak sengaja menjatuhkan akuarium kecilnya diruang tamu, hingga membuatnya berang setengah mati dan memaki pria itu dengan kata2 kasarnya. Maklum saja, Sungyeol adalah type cerewet yang jujur akan sesuatu. Jika ia tidak suka, semua kata2nya akan keluar tanpa bisa ia control namun menyesal kemudian. Sifat yang bodoh. Sedemikian sadisnya rasa marah yang ia ungkapkan Myung Soo hanya berdiri dengan wajah menyesal dibelakangnya, diam tanpa melakukan apapun, hingga ia lelah sendiri berkata2. Saat Sungyeol diam itulah Myung Soo mendekat padanya seperti anak anjing kecil yang merasa bersalah pada tuannya. Mendekap tubuh Sungyeol dalam hening sambil menangis kecil.

"mian. .selalu membuatmu marah. .aku memang tak berguna. . " ucapnya berkali kali.

Luluh.

Sungyeol selalu luluh mendengar kalimat itu. biasanya ia akan diam hingga Myung Soo melepaskannya, atau terkadang ia akan mengelus kepala pria itu dan mengatakan ia baik2 saja dan meminta maaf atas kalimat kasarnya.

Pernah juga suatu ketika Sungyeol menderita demam yang cukup parah. Tubuhnya lunglai dan susah untuk bergerak, hanya tidur diranjangnya yang ia bisa, hingga akhirnya Myung Soo datang dan merawatnya dengan tulus. Sungyeol masih ingat ketika Myung Soo membuka helai demi helai pakaiannya dan membasuh seluruh tubuhnya dengan kain basah yang hangat. menyuapi nya ketika makan siang dan makan malam. Membantunya meminum obatnya dan memeluknya ketika ia merasa kedinginan.

Sudah entah berapa kali Myung Soo bersikap manis padanya, membuatnya semakin hari semakin menyayangi pemuda konyol itu. Rasa acuhnya perlahan berubah menjadi rasa perhatian, dan rasa asingnya berubah menjadi rasa peduli yang dalam.

"kurasa aku sudah jatuh cinta padamu Myungie. . " bisik Sungyeol dalam hatinya melihat pria itu datang membawa beberapa buah2an ditangannya.

"hai Yeollie. .bagaimana kabarmu? "

"baik. .hanya sedikit lelah karena berkerja tadi malam. . " jawab Sungyeol sambil menerima uluran kantong buah yang diangsurkan padanya.

"jangan terlalu memaksakan dirimu Yeollie. .bagaimana jika kau sakit. . ? "

Sungyeol menyunginggkan senyumnya. Ia merasa tersanjung setiap kali mendengar kalimat khawatir dari pria itu.

"tak apa. .karena kau akan merawatku. . " ucap Sungyeol sebelum merutuki kalimatnya. Myung Soo mendekat padanya. Memeluk pinggangnya yang ramping dari belakang.

"ohh. .jadi kau suka aku merawatmu hem? " tanyanya dengan nada manja.

"pabbo! " ujar Sungyeol malu. Ia berusaha menutupi rona wajahnya yang terlihat jelas.

"hehe. .wajah mu seperti tomat sekarang. . " Sungyeol melepaskan tangan Myung Soo dan berlalu kekamarnya. Degup jantungnya semakin menjadi jadi. Ia mendengar langkah Myung Soo menyusul nya kedalam.

"Yeollie. . " panggilnya pelan.

"ya. . " jawab Sungyeol terbata. Entah mengapa suara Myung Soo tiba2 terdengar seksi ditelinganya. Myung Soo mendekat kearah kekasihnya itu. tangannya kembali memberikan lingkaran disana.

"aku ingin pelajaran selanjutnya. .? "

Sungyeol meremang ngeri. Ia susah payah menahan hasratnya yang membuncah tanpa bisa ia tolak. Tangan Myung Soo menambah rangsangan dalam dirinya.

"m-mwo? " desis Sungyeol terbata.

Myung Soo mendekatkan bibirnya ketelinga Sungyeol hingga menyentuh cuping telinga itu.

"ajari aku. .cara bercinta dengan mu. . " ucap Myung Soo lirih dengan nada merayu.

Sungyeol menelan ludahnya pahit.

"ajari aku Yeollie. . " ucap Myung Soo lagi, namun kali ini tangannya sudah menyusup kedalam kaos yang dikenakan Sungyeol. Sungyeol menggigit bibirnya merasakan gerakan tangan Myung Soo ditubuhnya. Sungyeol merutuki dirinya sendiri. Ia membalikkan badannya hingga berhadapan dengan Myung Soo. Wajah mereka hanya berjarak setengah inchi sekarang. Begitu dekat hingga Sungyeol bisa merasakan deru nafas Myung Soo yang hangat. Tanpa aba2 terlebih dahulu Sungyeol menempelkan bibirnya pada bibir Myung Soo yang terbelalak karena kaget. Hanya beberapa saat keterkejutan itu menguasainya hingga akhirnya myung Soo memejamkan matanya perlahan menikmati setiap inchi bibirnya yang dikulum dengan lembut oleh Sungyeol. nafas Sungyeol menderu hebat. Ia melepaskan bibirnya dari Myung Soo setelah beberapa saat. Dengan gemetar tangannya melepas satu demi satu kancing kemeja yang melekat dibadan ramping Myung Soo hingga mengekspose tubuh mulus tanpa cacat itu. Sungyeol meneguk air liurnya melihat tubuh seksi yang mempesonanya itu.

"apa kau siap? " tanyanya pada Myung Soo membuat pria itu tersenyum kecil. Ia membalikkan tubuh Sungyeol hingga berada dibawahnya.

"harusnya aku yang bertanya. .apa kah kau siap? " tanya Myung Soo balik bertanya karena ia tau kekasihnya itu adalah pemeran posisi bawah dan ia posisi atas.

Sungyeol menelan ludahnya. Ya, harusnya kalimat itu ditujukan padanya.

"aku siap. . mari kita mulai pelajaran pertama. . "

.

.

TBC-

Maaf kalau jelek dan gak lucu :D ini genre komedi romantis pertama saya (gak nanya) :D

FF ini gak bakalan panjang karena Cuma mini seri, paling 3 chapter habis

Semoga suka dan sampai berjumpa lagi readers :*

Dan jangan lupa support single dan album baru Infinite-24 Hours ya