Chapter 1 – You get in my magic

Konon, bila malam hari tiba, tepatnya pukul 11.11 pm, akan muncul sebuah siaran radio misterius, yang takkan pernah kau temukan jika kau mencarinya. Kata orang-orang, siaran itu sendiri yang memilih orang tertentu untuk mendengarkannya. Dan bagi orang yang beruntung bisa mendengarnya, akan mendapatkan sesuatu, entah itu baik atau buruk...

.

.

.

Genre : Mystery, Romance

Rating : T

Pairing : SasuNaru

Disclaimer : Masashi Kishimoto-sensei

Warning : Shounen-ai, Penuh OOC terutama untuk Sasuke, AU, Penuh kegajean, Aneh, dan cerita mungkin susah dimengerti

Tambahan: Maaf kalau ada kesamaan cerita atau pun tema. Entah kenapa, aoki tiba-tiba terpikir buat bikin fic ini. Maaf sekali lagi kalau ada yang sama.

.

.

.

Sasuke's Office, 09.15 pm

Malam hari ini tidak secerah biasanya. Langit gelap malam yang biasanya bertaburan bintang yang berkelap-kelip, kini tak terlihat sedikit pun. Bahkan bulan, salah satu benda langit yang paling jelas terlihat di hari-hari puncaknya ini karena bentuknya yang bulat terang, kini tak terlihat. Tertutup oleh awan mendung yang sejak siang tadi menutupi langit kota Konoha. Mungkin kondisi langit yang seperti ini tak jauh berbeda dengan kondisi hati sang pemuda raven. Selalu mendung seperti biasanya. Hmm.. mungkin bukan mendung, lebih tepatnya dingin dan sepi, seperti saat ini dan mungkin selamanya jika pemuda itu terus-menerus bertingkah seperti itu. Pemuda raven itu tengah berkutat di depan laptopnya, dengan bunyi ketukan keyboard laptop yang tertekan karena perkerjaan sang empunya. Hanya itu saja yang menemaninya di ruangan yang hampir gelap ini. Berhubung si pemuda raven, sebagai pemilik ruangan ini, lebih menikmati kegelapan, hampir semua lampu yang ada di ruang kerjanya dipadamkan. Hanya satu lampu saja yang dinyalakan, lampu yang berada dekat dengan mejanya. Itu pun dengan intensitas cahaya yang sudah dikurangi, sehingga tidak memancarkan adanya suasana terang di sana, namun tetap masih bisa digunakan untuk membaca.

Sang pemuda raven, yang masih saja berkutat di depan laptopnya dan sedemikian rupa kertas-kertas di sebelah laptopnya, tidak menyadari bahwa ada seorang pemuda lain, yang berambut silver, tengah mengamatinya dari pintu ruangannya. Pemuda silver itu tampak prihatin dengan keadaan pemuda raven, yang tidak lain dan tidak bukan adalah atasannya. Pemuda silver itu lalu berjalan mendekati sang atasan, yang merupakan CEO perusahaan ternama, Sharingan corp, anak cabang dari Perusahaan Uchiha yang super megah itu. Ya, pemuda raven itu adalah Uchiha Sasuke, anak bungsu dari pemilik perusahaan Uchiha, Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto. Kakaknya, Uchiha Itachi, tidak usah ditanyakan keberadaannya, karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan Sasuke, dan sepertinya tugas Itachi lebih susah dan berat dibanding tugas Sasuke sendiri. Kembali ke pemuda silver tadi. Pemuda silver, atau Hatake Kakashi, berjalan mendekati Sasuke, dengan bunyi ketukan sepatu yang agak keras, tapi tetap tak dipedulikan oleh Sasuke. Setelah sampai di ujung meja Sasuke, Kakashi kemudian meletakkan secangkir kopi pesanan Sasuke di tempat yang dapat dijangkau Sasuke dan tidak akan membuat pekerjaannya berantakan bila kopi itu kemungkinan tumpah. Seperti yang kalian lihat, Kakashi berjalan memasuki ruangan Sasuke tanpa mengetuk pintu, bukan? Itu adalah perintah Sasuke, untuk masuk saja ke dalam ruangannya jika dia sedang dalam mode sibuk, seperti sekarang ini. Dan juga Sasuke memerintahkan agar tidak berbicara apa pun kepadanya saat dia sedang dalam mode sibuk, ya seperti sekarang ini. Tapi, karena kita semua tahu bahwa Kakashi terlalu care kepada sang atasan, jadi ya, dia menegur sang atasan. Bukan menegur sih, lebih tepatnya mengingatkan.

"Uchiha-san, ini kopi anda." Kata Kakashi sambil mendorong cangkir kopi mendekati Sasuke.

"Hn" jawab Sasuke tanpa melepaskan pandangan matanya dari laptopnya. Jawaban yang singkat bukan? Tentu saja, karena Sasuke memang-sangat-jarang berbicara.

Sedikit jengkel dengan tanggapan Sasuke, Kakashi memutuskan untuk melanjutkan perkataannya dan tetap berdiri di tepi meja Sasuke.

"Tolong berisitirahatlah, Sasuke. Dari kemarin kau belum istirahat sedikit pun, bukan?"

"Diamlah, Kakashi. Aku sedang sibuk. Kau bisa pergi sekarang." Jawabnya, dengan mata yang masih mengarah ke laptopnya.

"Yare-yare.. Aku akan pergi sekarang. Aku ada dibawah jika kau membutuhkanku.."-Kakashi terlihat sedang mencari-cari sesuatu di kantung jasnya-"dan jika kau butuh istirahat, kau bisa menggunakan ini." Lanjutnya sambil menyodorkan suatu benda mungil ke arah Sasuke. Karena tak mendapatkan tanggapan apa-apa dari Sasuke, Kakashi meletakkan benda itu dekat dengan cangkir kopi Sasuke. Setelah itu, Kakashi segera menuju keluar ruangan itu, dan pergi ke ruangannya sendiri di lantai bawah ruangan Sasuke.

.

.

.

Unknown Place, 9.30 pm

Pemuda bersurai kuning itu tengah asyik dengan kegiatannya. Mendandani dirinya seperti wanita. Bukan, pemuda itu bukanlah seorang banci atau waria. Dia hanya melakukan hobinya saja, sebagai cosplayer. Namun bukan cosplayer sembarangan. Dia adalah cosplayer unik, karena kostum yang dipakainya adalah kostum gothic, sebuah kostum yang terkesan dingin dan tertutup. Saat ini, pemuda itu tengah meng-cosplayer-kan sebuah chara dalam salah satu anime yang terkenal di kota itu, chara Misa Amane dari anime Death Note. Beberapa menit kemudian, pemuda itu siap untuk pergi ke suatu tempat. Mau tahu seperti apa dandanannya? Rambut blonde panjang diikat 2 setengah dengan poni rata di dahinya. Mascara dan eyeliner yang lumayan tebal di matanya sehingga menambah kesan gothic, namun tak mengurangi kecantikannya yang terpancar diwajahnya. Blush on pink di pipinya membuatnya begitu menggemaskan. Lipstick baby pink di bibirnya membuatnya terlihat sangat manis atau mungkin.. seksi dan menawan? Baju terusan warna hitam dengan bagian rok melebar dan berenda-renda membuat penampilannya semakin manis. Memang sedikit tidak cocok dengan kulitnya yang tan itu, tapi hal itu tertutupi dengan penampilannya yang benar-benar manis. Tidak akan ada orang yang menyangka kalau gadis berambut pirang yang manis itu adalah seorang pria. Gadis-pemuda-bersurai kuning itu kemudian berjalan keluar dari tempat rahasianya itu menuju suatu tempat lagi, yang kemisteriusannya tidak jauh berbeda dengan tempat dandan si gadis-pemuda-itu.

.

.

.

Sasuke's Office, 11.06 pm

Sasuke masih saja sibuk dengan pekerjannya. Dia sesekali menyesapi kopinya yang sudah dingin itu. 4 menit kemudian, dia berdiri dari kursinya dan meregangkan badannya. Oh, berarti semua pekerjaannya telah selesai. Setelah itu, dia kemudian mematikan laptopnya dan mengatur semua kertas-kertas proyek yang terhambur di mejanya itu. Saat sedang membereskan kertas-kertas itu, matanya tertuju pada sebuah benda hitam mungil yang berada tak jauh dari kertas itu. Sasuke kemudian mengambil benda itu. Benda itu adalah benda dengan beberapa panel di bagian depan, dan beberapa panel lain di bagian samping. Di dekat panel di bagian samping, terdapat sebuah lubang yang terisi dengan sebuah kabel yang terbelah dua di bagian ujungnya dan terdapat alat pendengaran di bagian ujungnya. Yap, benda itu adalah mp3 player. Sasuke membawa benda itu ditangannya dan pergi menuju kursi kerjanya. Saat berjalan, Sasuke berusaha mengingat perkataan Kakashi saat memberikan benda itu. "Buat istirahat kan? Ya sudah, aku pakai sajalah." Gumam Sasuke sambil berjalan. Setelah itu, Sasuke duduk di kursinya dengan santai sambil memasang headphone mp3 player itu di telinganya. Kemudian, ditekannya tombol on yang berada di sudut atas bagian depan mp3 player. Suara yang terdengar pertama kali adalah suara yang tak jelas, pertanda terjadi suatu gangguan, tapi beberapa detik kemudian, Sasuke dapat mendengar dengan jelas lagu intro dari pembukaan radio tersebut. Setelah itu, terdengar suara sang penyiar radio.

"Ehem, malam Kizuna sekalian. Hehehe, sekarang pukul 11.11 pm, aku tepat waktu kali ini bukan? Hyahahahaha.. gomen-gomen, ketawaku berlebihan ya? Maaf ya, Kizuna. Hari Kyuu sendirian nih. Shukaku lagi sibuk mengurus kegiatan perkuliahannya. Ada gak, kizuna yang mau nemenin Kyuu disini? Pasti ada kan? Secara, siapa gitu yang gak mau nemenin orang sekeren Kyuu? Hahahaha.."

"Eh, ini radio ya? Bukan mp3 player? Lagian, kenapa ya penyiarnya ngerocos terus? Gak capek ya? Tapi suaranya manis juga.." gumam Sasuke den panjang lebar, sangat OOC bukan? Seharusnya dia bersyukur, karena tidak ada orang di ruangan itu bersamanya. Kalau ada, bisa dipastikan besok dia akan menjadi headline majalah bisnis dengan berita CEO Sharingan Corp. Yang super dingin itu ternyata bisa jadi OOC kalau sendirian. Kembali ke Sasuke. Karena tertarik dengan suara penyiar radio itu, dia kembali mendengarkan radio itu dengan seksama.

"Kizuna.. Malam ini mendung ya? Aihh.. padahal Kyuu lagi seneng nih, soalnya ada cerita baru.. Mau dengar gak? Ya iyalah mau Kyuu, cerita kamu kan paling ditunggu-tunggu.. Oke deh kalo gitu, gimana kalo kita mendengar cerita Kyuu bentar setelah sesi request ini? Kayaknya udah ada penelpon nih. Halo? Kyuu di sini.

Malam, Kyuu...

Dengan siapa ini?

Kyuu, kau lupa suaraku? Jahatnya~

Wah, Sakura-chan ya? Gomen, Kyuu gak sadar.. Gimana kabarnya nih Sakura-chan?

Baik, Kyuu.. Kyuu juga baik-baik aja kan?

Iya dong. Kyuu kan emang selalu fit. Jadi, Sakura-chan mau request lagu apa nih sebagai pengiring Kyuu bacain cerita Kyuu?

Emang malam ini tema cerita Kyuu apa?

Etoo, sepertinya misteri.

Kalo gitu, aku request musik klasik aja bisa kan? Bagusan yang mana, musiknya Mozart atau Beethoven?

Beethoven aja deh, moonlight sonata aja ya?

Wah, boleh tuh. Itu aja deh. Salam buat Shuka-kun ya. Semoga cepet tugas kembali dan nemenin Kyuu di sana. Jaa Kyuu~ telpon itu pun terputus

Hmm.. jadi sudah ada background music nih.. Saa~ dengerin ya..

'Hari ini, entah kenapa aku telat bangun. Tumben, sungguh. Padahal biasanya aku bangun selalu sebelum jam 5 pagi, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 9. Aneh bukan? Apa jam alarmku yang mati? Entahlah, tapi sebentar aku akan menyuruh salah satu pembantuku untuk membelikanku jam baru. Aku berusaha mengingat jadwalku hari ini. Oh ya, hari ini aku ada rapat dengan pemimpin perusahaan lain jam 10, dan sekarang aku belum melakukan apapun. Baiklah, aku akan segera mandi dan bersiap-siap secepat mungkin.

30 menit kemudian, aku berada di mobil mewahku, berkendara menuju kantorku di tengah kota. Aku mempercepat laju kendaraanku, tapi setelah itu tiba-tiba ada seekor hewan melompat ke tengah jalan. Aku pun segera membelokkan mobilku dan menginjak pedal rem sekuat mungkin. Dan beberapa detik kemudian, mobil itu berhenti sebelum menabrak pembatas jalan. Aku kemudian turun dari mobil dan melihat kondisi hewan itu, tertabrakkah? Atau tidak? Aku tak melihat apa pun, sejauh mataku memandang, tidak ada orang ditempat itu, hanya diriku. Oh tuhan, ada apa ini? Kenapa firasatku tidak enak ya? Hmm.. aku menenangkan diriku dulu dan menaiki kembali mobilku, lalu menjalankannya. Mungkin hanya perasaanku saja, dan sekarang aku sudah terlambat. Kembali aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi dengan harapan semoga aku tidak terlalu terlambat untuk mengikuti meeting itu karena ayahku juga hadir di meeting itu.

Pukul 10.30 pagi. Aku sampai di kantorku. Aku bergegas menaiki lift menuju lantai 12. Saat sampai di sana, terlihat asistenku sedang berjalan menuju ke arahku. Dia berkata bahwa meeting hari ini dibatalkan karena ayahku yang memimpin rapat berhalangan hadir. Sontak, aku marah kepada asistenku karena tidak menghubungiku daritadi. Dia menjawab dia sudah berkali-kali menghubungiku, tapi tidak terhubung, kalaupun terhubung pasti mailbox. Aku pun memeriksa kantung celanaku, dan great, aku tidak membawa telepon genggamku. Setelah itu, aku pun menyuruh asistenku pergi dan aku sendiri berjalan kembali memasuki lift menuju ruanganku yang berada di lantai 15.

Jam menunjukkan pukul 8.50. Sudah malam ternyata. Baguslah, sekarang semua pekerjaanku di kantor sudah selesai dan aku akan pergi ke tempat hiburan kesukaanku, karena mempunyai 'barang' yang bagus. Lagian, anikiku itu salah satu pemegang saham terbesar di tempat itu. Aku kemudian menelpon asistenku, dan menyuruhnya untuk menemuiku di ruanganku. Dia berkata bahwa dia juga ingin bertemu denganku untuk membicarakan sesuatu. Sekitar 10 menit kemudian, dia datang sambil membawa sebuah berkas. Dia menyerahkan berkas itu kepadaku dan berkata bahwa ada seseorang yang ingin menjadi karyawan baru di bawah dan dari berkas-berkasnya yang dibawa orang itu, dia memenuhi standar sebagai karyawan di kantorku. Aku pun melihat berkas itu, dan benar, semua syarat dia penuhi dan berdasarkan riwayat pekerjaan sebelumnya, dia termasuk orang yang sangat skillful. Aku bertanya pada asistenku di mana orang ini sekarang, dan asistenku berkata bahwa dia sedang menunggu di lantai bawah. Setelah itu, aku bersama asistenku menuju ke lantai bawah.

Beberapa menit kemudian, aku sudah berada di lantai 1. Asistenku berjalan lebih dulu di depanku dan menyapa orang itu terlebih dahulu. Aku hanya melihatnya dari belakang. Tubuhnya agak mungil dan berambut pirang. Dia memakai jas berwarna hitam. Kemudian, asistenku menyuruhnya untuk memperkenalkan dirinya padaku. Aku dapat melihat jelas dirinya. Berkulit tan dengan senyum simpul, terkesan tertutup. Aku memahami mungkin itu adalah salah satu bentuk pertahanan dirinya pada orang yang baru dikenalnya. Tapi ada satu hal yang tidak aku pahami dari orang ini. Kenapa dia memakai kemeja berwarna orange di dalam jasnya, terkesan benar-benar aneh. Apa orang ini tidak tahu mix and match? Dan kenapa, sepertinya aku pernah bertemu orang ini di suatu tempat?'

Bersambung..

Gimana kizuna? Penuh misteri kan? Tapi tetap bagus seperti biasanya kan? Kizuna aja sampe gak bergeming gitu dengarnya.. Kyuu juga bacanya gak sadar waktu lho.. Kizuna juga kan? Pasti gak ada yang sadar kalo sekarang udah hampir setengah satu, dan itu berarti waktu Kyuu udah mau habis. Yah.. padahal Kyuu masih mau cerita-cerita lagi.. tapi gak papa deh, yang penting Kizuna masih mau dengerin siaran Kyuu minggu depan.. dan sepertinya minggu depan Shukaku masih belum bisa onair bareng Kyuu.. Jangan lupa, ya.. dengerin Kyuu lagi minggu depan.. Nanti Kizuna bakalan nge-denger lanjutan cerita ini,, Kyuu janji.. Jadi, sayonara minna. Mata ashita, ne?" kemudian terdengar musik seperti intro sebelumnya, dan kemudian terdengar suara rusak seperti jika terjadi gangguan.

Sasuke, yang masih saja asyik mendengar suara penyiar itu, tersadar saat bunyi rusak itu yang terdengar, menggantikan suara manis dari sang penyiar. Sasuke kemudian melirik jam tangannya, dan benar, sudah setengah 1 lewat. Akhirnya, dia memutuskan untuk pulang ke rumahnya.

.

.

.

Uchiha's Mansion , 9.00 am

Pagi yang cerah. Burung-burung kecil beterbangan ke sana kemari dan berkicau di ranting sebuah pohon yang berada disebelah rumah, lebih tepatnya disebut mansion saking besarnya. Mansion itu terlihat teduh karena memang pagi itu masih sepi dan juga karena kedua pemilik rumah sudah keluar sejak pagi tadi. Mari kita lihat ke salah satu kamar. Di kamar berwarna biru dongker itu, terlihat seorang pemuda sedang tertidur dengan lelapnya di atas ranjang ukuran king sizenya. Tidurnya begitu nyaman, terkesan menikmatinya. Beberapa saat kemudian, matanya mengerjap dan memperhatikan sekeliling. Lalu, dia memperbaiki kondisinya, dari berbaring menjadi duduk, seraya mengumpulkan nyawanya (?) yang sempat hilang karena tidur tadi. Setelah benar-benar terbangun dari tidurnya, pemuda itu kemudian memperhatikan jam kecil yang berada di meja sebelah tempat tidurnya. Sasuke, nama pemuda itu, terkejap. Bisa-bisanya dia bangun seterlambat itu. Jam 9 adalah rekor bangun terburuknya kali ini. "Astaga, sudah jam 9? Kenapa aku bisa terlambat bangun? Pasti jam ini yang rusak, tunggu saja, sebentar kau akan kubuang, jam sialan!" katanya marah, sedikit OOC bagi seorang Uchiha, tapi tak ada seorang pun yang melihat kan? Jadi, hal itu tetap aman-aman saja.

Kemudian, Sasuke mengambil agendanya yang berada di meja yang sama dengan jam itu dan membacanya. "Gawat, ada meeting dengan perusahaan lain jam 10. Dan kali ini, ayah yang pimpin. Benar-benar gawat, aku harus mandi segera." Katanya tetap OOC, kemudian segera berlari menuju kamar mandi.

30 menit kemudian, Sasuke sudah berada dalam mobil biru dongker kesayangannya. Dia kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, berharap dengan melakukan itu, dia segera sampai di kantornya dan tidak terlalu terlambat. Tiba-tiba, ada seekor hewan melompat ke tengah jalan. Sasuke kemudian membelokkan mobilnya dan menginjak pedal gas sekuat mungkin. Mobil mewahnya itu berhenti sebelum menabrak pembatas jalan. Sasuke kemudian turun dari mobilnya, ingin memeriksa keadaan hewan yang hampir atau telah ditabraknya. Entahlah, dia sendiri tidak tahu apakah hewan itu dia tabrak atau tidak. Tapi, setelah melihat kesekelilingnya, tidak ada hewan apapun yang ada disana. Tanda-tanda keberadaan suatu hewan pun tak ada. Tiba-tiba perasaannya tak enak. "Ada apa ini? Kenapa rasanya seperti deja vu ya? Aku sepertinya pernah mengalami ini, tapi dimana?" Sasuke kemudian berpikir sejenak. Setelah itu, dia memutuskan bahwa semua baik-baik saja dan segera memasuki mobilnya dan bergegas menuju kantornya, sebelum dia benar-benar sangat terlambat.

.

.

.

Sharingan Corp., 10.30 am

Pukul 10.30 Sasuke tiba di kantornya. Terlambat 30 menit. Sangat disayangkan dan memalukan bagi seorang Uchiha, apalagi Uchiha Sasuke yang notabene selalu tepat waktu. Sasuke bergegas menaiki lift dan menuju ruang meeting di lantai 12. Setelah tiba di lantai 12, Sasuke mempercepat langkahnya menuju ruangan itu. Dia melihat sosok Kakashi, yang sedang berjalan ke arahnya. Pemuda silver itu kemudian berhenti di depannya dan menyapanya.

"Selamat pagi, Sasuke. Hari ini meeting dibatalkan. Uchiha-sama ada keperluan yang mendesak."

"Apa kau bilang?" kata Sasuke setengah berteriak.

"Saya mengatakan kalau hari ini meeting dibatalkan oleh ayah anda, Uchiha-san." Kata Kakashi dengan formal.

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi, Kakashi?" balas Sasuke tegas. Pertanda kalau dia sedang marah.

"Saya sudah menghubungi anda dari tadi Uchiha-san. Setelah saya menerima pemberitahuan itu, saya segera menghubungi anda, baik melalui telepon di rumah anda, telepon genggam anda, ataupun melalui e-mail. Semuanya tidak berbalas. Telepon di rumah anda tidak ada yang mengangkatnya, dan telepon genggam anda mengisyaratkan mailbox. E-mail yang saya kirim juga tak berbalas." Jelas Kakashi, tetap formal. Meskipun mengenal atasannya ini sejak Sasuke berumur 7 tahun, tapi Kakashi tetap bersifat formal padanya di saat-saat tertentu, seperti sekarang ini. Alasannya? Mungkin hanya Kakashi dan Tuhan yang tahu.

"Hm.. Kalau begitu, kembali lakukan tugasmu." Kata Sasuke dengan dingin, sepertinya dia sudah tidak marah lagi.

"Baiklah, Sasuke."

Kakashi lalu pergi meninggalkan Sasuke menuju ruangannya di lantai 10, sedangkan Sasuke sendiri berjalan menuju lift yang akan membawanya ke lantai 15, ruang kerjanya. Saat berjalan, Sasuke kembali merasa bahwa dia pernah mengalami ini semua. Dia memikirkan kembali semua yang dialaminya, mulai pagi tadi saat bangun sampai sekarang. Beberapa saat kemudian, otak jeniusnya menemukan jawabannya.

"Semua hal ini, sama seperti cerita penyiar radio itu semalam. Kenapa bisa dia...?"

.

.

.

To be continued...

.

.

.

A/n: Holaaa.. minna-san.. kali ini, aoki datang dengan fic baru, dan kali ini multichapter. Maaf ya, aoki belum bisa publish sequel Letter, tapi akan segera publish kok, tenang aja.. Baca yang ini dulu aja ya.. jangan lupa kasih review, dan juga aoki mau tanya nih, fic ini bagusnya dilanjutin atau gak? Kelanjutannya nanti diliat berdasarkan review reader ya..

So, Review or Flame?