"Hinata-sama...
Kau souke dan aku bunke
Kewajibankulah melindungimu
Takdir kita memang telah terjalin
Namun tak pernah bersatu
Meski, cinta ini ada"
Neji Hyuuga mengamati sekelilingnya
Gelap, semuanya gelap tiada batas
Inikah kematian? Semuanya serba gelap, tenang dan damai.
Diamatinya tubuhnya, sudah tidak ada lagi luka dan memar, semua rasa sakit telah tiada.
Neji tersenyum miris, ternyata ia memang sudah mati ya? Mati menggantikan Hinata, melindungi orang yang wajib dilindunginya .
Hinata-sama... kira-kira sedang apa ia sekarang? Apakah ia dapat selamat? Apakah ia... bahagia? Bersama si bocah naruto itu?
Entah kenapa hati neji sedikit mencelos, ternyata dalam kematian rasa sakitpun tetap ada.
Tapi itu yang terbaikkan?
Sejak awal, beginilah takdir mereka
Dan Neji sudah menjalani takdir itu hingga tuntas.
Melakukan tugasnya dengan baik, mengesampingkan perasaan konyolnya yang terlarang.
Demi hinata-sama, matipun ia rela. Dan bahkan, dalam kematianpun ia masih mencintainya.
Neji menghela nafas, membiarkan dirinya tenggelam dalam kegelapan.
Memori demi memori menghampiri dirinya.
Dari kejauhan sayup-sayup suara hinata terdengar.
Makin lama makin kencang.
"Nii-san, kumohon kembalilah!"
Neji mengerjapkan matanya, berusaha mencerna apa yang telah terjadi.
Ia tengah berbaring di atas sebuah kertas.
Hinata di sisinya, menangis sambil menatapnya penuh kebahagiaan. Hanabi di sisi lainnya tersenyum penuh arti. Hiashi-sama disebelahnya, tersenyum tipis.
Sementara di belakangnya, terdengar suara seorang wanita tua yang menggumam-gumam.
"Selamat datang kembali neji," kata hiashi
"A..aku..,"Neji tidak mengerti bagaimana ini dapat terjadi.
"Ni..nii-san, jangan pernah tinggalkan aku lagi," kata hinata dengan air mata yang tetap mengalir.
"Hai, aku tidak akan pernah meninggalkanmu Hinata-sama"
*******
To be Continued
Hai, minna-san
Thanks to read my first fanfict!
Read n Review please?
