"Ughh.."

Seorang perempuan terbangun dari tidurnya diatas tempat tidur di sebuah kamar yang terlihat cukup luas dan bersih. Perempuan itu mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya dia bangun dari tidurnya dan duduk di pinggir tempat tidurnya.

Hal pertama yang dia lakukan adalah mengangkat kedua tangannya dan meletakkannya persis didepan wajahnya, perempuan itu menatap kedua tangannya dengan tatapan intens dan kedua iris Turquoise miliknya yang menatap bingung pada sebuah benda yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Benda itu persis seperti sebuah jam tangan dan di sana, perempuan terkejut melihat benda seperti Jam tangan itu bisa melihat sebuah symbol yang sangat familiar dengannya walau hanya sesaat.

"Hoc quid est?(1)" itulah patah kata asing yang keluar dari mulutnya.

Lalu pandangannya beralih ke sebuah cermin di meja rias yang terletak tepat 3 meter didepannya. Disana terlihatlah pantulan wajah serta tubuhnya. Terlihat rambut Blonde pucat dengan gaya Bob, matanya yang memantulkan kebingungan, hidung mancung, bibir ranum berwarna merah alami, serta tubuh polosnya yang sangat sexy dan sempurna karena saat ini ia tidak mengenakan apa-apa sehingga kedua buah dada besarnya bergelantungan dengan bebas ditempatnya.

"Ubi hoc est in actu? Toe, et ubi NN412?(2)" kalimat Asing itu kembali keluar dari mulut perempuan itu, kemudian perempuan itu berdiri dan mendekati lemari yang berukuran cukup besar yang ada di kamar itu.

Setelah membuka pintu lemari itu, perempuan itu mengambil satu stel pakaian untuk menutupi tubuh polosnya, pakaian itu adalah pakaian milik laki-laki yakni sebuah Jeans berwarna hitam dan sebuah kemeja kotak-kotak berwarna merah.

Pakaian itu terlihat sedikit kebesaran setelah pakaian itu terpasang ditubuhnya, namun perempuan itu tampak tidak mempedulikan itu semua. Ia lebih memilih untuk berjalan keluar dari kamar itu.

Setelah diluar, nampaknya perempuan itu terkejut saat melihat sebuah Robot berwarna perak gelap khas bahan Metalik yang berbentuk dan berukuran seperti seekor Harimau.

"R-Ravage?"


NHT : Cyber Gear

.

.

Naruto – High School DxD – Transformers

.

.

[ Disclaimer : Masashi Kishimoto, Ichie Ishibumi, and Michael Bay ]

.

.

[ Naruto X Samui ]

.

.

Warning : AU, OC, OOC, Typo's, Andro!NS, Strong!NS, 17Year!NS, Etc.

.

.

Summary : NN412 dan NS4111, atau Naruto dan Samui, meninggalkan dunia mereka dan datang kedunia ini dengan membawa 2 benda keramat milik 2 dari 3 Ras di Cybertron yang diinginkan oleh para Quintesson sebagai kunci untuk menaklukkan seluruh alam semesta. (Gak pande bikin Summary)

.

.

Chapter 1 : Prolog.


Another Place : Old Church of Kuoh City.

Duarrr!

Ledakan yang cukup besar terdengar dari dalam gereja itu, pelakunya tak lain dan tak bukan adalah sang pemegang Sacred Gear [Boosted Gear], Hyodou Issei yang barusan sudah mengeluarkan Tekhnik dari Sacred Gear nya sendiri, Dragon Shot.

Malam ini inang dari si Merah ini datang bersama dua orang rekannya bertujuan untuk menyelamatkan teman barunya yang bernama Asia Argento, seorang gadis Biarawati yang sekarang sedang dalam proses pengambilan Sacred Gear dari dalam tubuhnya oleh beberapa Malaikat Pendosa di dalam gereja itu.

Kedua temannya, Yuuto Kiba dan Koneko Toujou, juga ikut andil dalam pertarungan itu untuk membantu rekan mereka si mesum berambut coklat itu.

Di bagian lain dari gereja itu, juga terjadi sebuah pertarungan antara puluhan Malaikat jatuh dan dua orang Iblis muda yang salah satunya adalah ketua atau Raja dari Issei itu sendiri.

Beberapa saat setelahnya, akhirnya mereka berhasil mengalahkan musuh-musuh mereka dan bergerak menuju tempat Issei dan yang lainnya yang juga sudah berhasil mengalahkan para Malaikat Jatuh dan beberapa pendeta Sesat yang mereka hadapi.

Saat mereka berlima turun kedalam ruangan bawah tanah tempat proses pengambilan paksa Sacred Gear itu, mereka semua Syok melihat apa saja yang ada disana, puluhan mayat para Pendeta serta bulu-bulu gagak berserakan ditempat itu. Asia, gadis yang menjadi tujuan utama para Iblis Muda itu datang kesini sekarang sedang terbaring lemah dengan mata tertutup.

Namun, yang menjadi alasan kenapa mereka kembali menyiapkan posisi bertarung mereka adalah, seseorang yang berdiri di dekat tubuh tak berdaya Asia Argento. Sosok itu memakai Armor hitam dengan corak Emas yang menutupi seluruh tubuhnya. Sosok itu juga membawa sebilah Pedang dan sebuah Perisai yang terlihat berlumuran darah, mungkin darah itu adalah darah dari pendeta-pendeta yang sudah meregang nyawa ditempat itu.

"Siapa kau? dan apa yang kau lakukan disini?" pertanyaan yang terdengar keras, tegas, dan sedikit memaksa itu keluar dari mulut gadis cantik berrambut merah di kelompok iblis muda itu, Rias Gremory, raja sekaligus ketua kelompok itu.

"Aku? Namaku Galavatron. Aku datang kesini untuk membantu kalian menyelamatkan gadis ini. Gadis ini sekarang hanya pingsan setelah Proses pengambilan Sacred Gearnya hampir berhasil."

Mendengar suara berat namun terdengar bersahabat dari sosok itu, Rias dan para Peeragenya menurunkan kesiagaan mereka. Issei, pemuda mesum itu berlari untuk menghampiri Asia dan memangku gadis itu.

'Matrix of Leadership telah selesai menyesuaikan diri. Aliceus Prime sudah kembali aktif,' sosok yang menyebut dirinya bernama Galavatron itu terkejut mendengar suara tiba-tiba yang terdengar dari Optik komunikasi yang terpasang ditelinganya.

'Akhirnya dia sadar juga, aku tidak sabar untuk bertemu dengannya,' batin Galavatron senang. Namun kesenangannya hilang setelah melihat kalau saat ini para Iblis muda itu masih menatap Intens dirinya.

"Sepertinya aku harus pergi, karena urusan disini sudah selesai.."

"Tunggu! Kau belum boleh pergi sebelum kau menjelaskan siapa sebenarnya dirimu!"

Galavatron memutar matanya bosan mendengar kalimat perintah yang keluar dari gadis merah itu. dia mengambil sebuah benda seperti sebuah koin kecil dari balik Perisai miliknya dan melemparkan benda itu kearas.

Tiba-tiba, benda itu berubah menjadi sebuah lingkaran Portal berwarna Putih dengan Symbol yang membuat para Iblis muda itu mengerutkan alis mereka karena mereka belum pernah melihat Symbol itu sebelumnya.

Wuss..

Galavatron tiba-tiba melompat dan menghilang setelah masuk kedalam portal itu, begitupun portal itu juga menghilang setelah beberapa detik kepergian Galavatron.

Para iblis muda itu bengong melihat kepergian sosok yang mereka tahu bernama Galavatron itu. lain halnya dengan Rias, gadis Iblis itu justru kesal karena tidak mendapatkan Informasi apa-apa pada sosok tersebut.

"Galavatron, nama yang agak aneh dan unik, bukan begitu Buchou? Ufufufu.." Rias membenarkan perkataan Ratunya yang bernama Akeno itu hanya dengan anggukan, tatapannya sampai sekarang tetap tertuju pada letak Portal tadi.

"Yuuto, gambarkan aku Symbol barusan. Aku penasaran dengn Symbol itu karena ini pertama kalinya aku melihatnya." Rias mendapat anggukan dari Knightnya yang bernama Yuuto itu setelah mengerti ucapannya, setelah itu pandangannya beralih kearah Asia yang masih berada dipangkuan Issei.

"Buchou, apa yang akan kita lakukan dengan Asia?" tanya inang dari si Merah itu dengan menatap Rias.

"Aku akan mereingkarnasinya, mengingat sekarang dia hanya akan menjadi mangsa yang empuk bagi setiap makhluk yang menginginkan Sacred Gear yang berada dalam tubuhnya. Dan juga, setelah dia menjadi iblis, kalian akan tetap bersama dimanapun kalian berada."

Issei pun mengangguk setuju dengan ucapan Buchounya. Setelahnya, Rias mereingkarnasi gadis itu menjadi bagian dari mereka, dengan begitu Rias juga memperoleh satu poin Plus dalam kelompoknya. Setelah semua itu selesai, mereka semua pergi dari sana menggunakan Lingkaran Sihir khas keluarga Gremory.


Another Place (Again) : Galavatron Side.

Galavatron, sosok yang memakai Armor lengkap serta membawa pedang dan perisai itu muncul di depan Rumahnya sendiri, dia menengokkan kepalanya kekanan dan ke kiri untuk memastikan tidak ada satu makhluk pun yang melihatnya.

Setelah dirasa aman, dia langsung menghilangkan Armornya dan memperlihatkan siapa sebenarnya Galavatron itu. dia adalah seorang pemuda berrambut Blonde Spike Style, iris berwarna biru terang yang menyorotkan suatu Ekspresi yang sulit dibaca, dilihat dari postur tubuhnya, pemuda itu berusia sekitar 17-18 tahun.

Setelah selesai dengan apa yang dilakukannya, pemuda itu masuk ke dalam rumah itu. pemuda itu berjalan dengan langkah ringan dan santai setelah merasakan energi yang ia kenali sedang terdiam disalah satu sisi rumah itu.

Dan benar saja, pemuda itu menemukan Perempuan berrambut Blonde Pucat itu sekarang sedang duduk di Sofa ruang keluarga dengan pandangannya yang mengarah ke TV yang menyala diruangan itu.

"Grrrr.."

Ravage, robot yang mirip dengan Harimau namun bermata satu itu menghampiri pemuda itu ketika robot binatang itu mengetahui keberadaannya. Begitupun perempuan itu, perempuan itu tadi terkejut saat menatap pemuda itu sebelum akhirnya ia melangkah mendekati pemuda itu.

"NN412, fecit vobis? (3)"

Pemuda itu tersenyum mendengar suara yang dikeluarkan oleh perempuan itu, lalu dia juga melangkah mendekati perempuan yang memanggilnya dengan Nama NN412, terdengar sangat aneh untuk orang sekaliber pemuda itu.

"Yes, suus 'me. exspectat fui longo somno surgere, NS4111. (4)" Mendengar kalimat itu perempuan itu berlari dan memeluk pemuda itu dengan sangat erat, perempuan itu juga langsung melumat bibir pemuda itu dengan perasaan penuh kerinduan.

Seolah mengerti apa yang sedang dilakukan oleh kedua insan itu, Ravage menundukkan kepalanya serta menutup mata tunggalnya dengan kaki depannya.

Beberapa saat setelahnya, akhirnya pasangan itu memisahkan bibir mereka masing-masing namun pelukan mereka masih saja erat melingkari tubuh masing-masing.

"Sed ubi sumus nunc quid quae belli? (5)" mendengar pertanyaan itu NN412 melepas pelukan mereka dan mengajak Perempuan itu duduk di sofa yang sempat diduduki oleh perempuan itu beberapa saat yang lalu.

Setelahnya, pemuda itu berjalan meninggalkan perempuan itu dalam kebingungan yang terlihat jelas pada raut wajahnya. Dan beberapa saat setelahnya, pemuda itu kembali dan membawa sebuah mesin berbentuk kubus yang besarnya kurang lebih seperti ember ukuran 20 kg. perempuan itu mengerutkan alisnya saat melihat benda yang tidak cukup familiar yang dibawa oleh pemuda itu.

"X-change CL200?" kata perempuan itu dengan nada yang terdengar cukup heran.

"Sane volo mutare linguam linguae in hoc mundo. Ridiculum videberis in hoc mundo sumus loqui iudaice si permanseris in Cybertron. (6)" Setelah memberikan jawabannya, pemuda itu mengutak-atik benda yang dibawanya itu.

[X-change CL200 Active!]

Benda itu mengeluarkan suara khas Mesin yang menandakan kalau benda itu sudah siap digunakan. Diatasnya, mesin itu mengeluarkan sebuah Optik yang mirip dengan bagian atas Teleskop. Melihat itu, pemuda berrambut Spike itu memberi Isyarat agar perempuan itu segera melakukan apa yang pemuda itu inginkan.

Langsung saja, perempuan itu tanpa mengeluarkan suara sepatahpun mendekatkan mata kanannya dan menatap isi cerobong Optik itu. sedetik setelahnya, cahaya putih langsung memenuhi bagian dalam benda itu membuat perempuan itu sedikit berteriak setelah melihat berbagai macam data yang langsung memasuki otaknya melalui mata kanannya.

Lalu setelah semua itu selesai, benda itu mematikan diri dengan otomatis setelah selesai dengan bagiannya. Perempuan itu menarik kepalanya perlahan dan kembali menatap si Pirang Spike dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Bagaimana menurutmu dengan dunia ini NS4111?" tanya pemuda itu yang kali ini kembali mengeluarkan bahasa yang bisa dimengerti.

"C-cukup me-menarik, dan bahasa yang aku gunakan ini ju-juga tak terlalu bu-buruk NN412." NS4111 menjawab namun sedikit terbata karena belum terbiasa dengan bahasa yang dia gunakan sekarang.

"Tidak, jangan memanggilku NN412 lagi. Mulai sekarang jangan memanggilku dengan nama itu, terdengar aneh dan terdengar seperti Plat kendaraan saja. Mulai sekarang panggil aku Naruto, Namikaze Naruto. Dan mulai sekarang jangan berbicara menggunakan bahasa Cybertron selama kita berada didunia ini."

"Na-naruto? Kue ikan maksudmu?" NS4111 terkikik geli melihat pemuda yang menyebut dirinya bernama Naruto itu yang sekarang sedang berkeringat jatuh.

"Hey! Naruto itu berarti Pusaran tahu, bukan kue ikan!" NS4111 semakin memperbesar kikikannya mendengar protes Naruto tadi.

"Hihi, iya-iya. Ja-jangan sewot seperti itu dong. Kalau kamu mengganti nama kamu menjadi Namikaze Naruto, lantas a-aku akan mengganti namaku dengan apa?" raut wajah Sewot Naruto menghilang ketika mendengar kalimat terakhir yang diucapkan oleh NS4111 tersebut.

Lalu Naruto mengelus-elus dagunya sambil berfikir nama apa yang cocok dengan perempuan yang ada didepannya itu. secelah cukup lama berfikir, Naruto akhirnya menemukan nama yang cocok untuk NS4111 yang ada didepannya itu.

"Bagaimana kalau namamu sekarang adalah Namikaze Samui?" NS4111 terlihat mempertimbangkan usulan yang dikeluarkan oleh Naruto barusan.

"Samui?" beo NS4111 agak bingung.

"Ya, Samui. Sesuai dengan Karaktermu yang selalu bersikap dewasa dan akan menjadi pembunuh berdarah dingin jika sedang berada di medan perang," canda Naruto membuat NS4111 memanyunkan bibirnya.

Namun jika dipikir-pikir, apa yang dikatakan oleh Naruto memang benar. Sekarang memang dia terlihat seperti perempuan yang terkesan biasa-biasa saja, namun jika saat berdiri di medan perang, lain lagi ceritanya. Ia tidak akan segan-segan dan tak kenal kata Takut maupun Ampun untuk menghancurkan musuh-musuhnya. Keduanya ini memang mempunyai karakter yang sama jika menyangkut peperangan. Jadi jangan heran kalau gelar Deadly Black Soldier disandang oleh mereka berdua.

"Yah, perkataanmu benar juga, jadi mulai sekarang namaku adalah Namikaze Samui. Terdengar cocok juga untukku." Naruto mengacungkan jari jempolnya mendengar ucapan NS4111 atau mulai sekarang berganti nama menjadi Samui itu.

"Tapi ngomong-ngomong, bagaimana dengan perang itu, da-dan berapa lama aku tertidur?" Naruto menunduk setelah mendengar pertanyaan itu. dan itu membuat Samui mengerutkan alisnya.

"Kita kalah, saat kau sekarat dan hampir mati. Para petinggi Android city bersama Optimus dan Megatron mendatangi kita yang bertempur di Garis Depan. Mereka semua sepakat untuk mengirim kita berdua pergi dari Cybertron dengan membawa Matrix Of Leadership dan Kubus All Spark yang sangat diinginkan oleh para bedebah Quintesson itu.."

"Tunggu! Apa maksudmu mengirim kita berdua dan membawa kedua benda Keramat itu?" potong Samui cepat.

"Kau tahu kan kalau Tujuan para bedebah itu dan para pasukannya memerangi ketiga Ras Cybertron adalah untuk merebut Matrix dan All Spark dari tangan Autobot dan Decepticon. Ketika itu ketiga Ras sudah terpojok dan akhirnya terpaksa mengirim kita berdua bersama Matrix dan All Spark yang ditanamkan di tubuh kita untuk pergi meninggalkan Cybertron agar para bedebah itu tidak mendapatkan dan menyalahgunakan Matrix dan All Spark. Dan soal berapa lama kau tertidur, kau tertidur selama 4 tahun 11 bulan."

"Ditanam ditubuh kita? Apa maksudmu Naruto?" Samui agak kaget mendengar penjelasan barusan, lantas diapun bertanya.

"Ya, lebih tepatnya Matrix Of Leadership ditanam kedalam tubuhmu dan Kubus All Spark ditanam kedalam tubuhku. Aku tidak keran kenapa kau terkejut karena kau tidak merasakan apa-apa pada tubuhmu setelah mengetahui hal itu kan?" Samui menganggukkan kepala membenarkan ucapan Naruto. "Itu karena kedua sumber Energi itu tidak berada ditubuh kita meskipun keduanya ditanam ditubuh kita, sebab keduanya keluar dari tubuh kita dengan sendirinya dalam bentuk Jam tangan yang kita gunakan ini." jelas Naruto sambil menunjukkan Jam tangan hitam polos berbentuk unik yang terpasang dipergelangan tangan kirinya serta menunjuk Jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kanan Samui.

Samui ber Oh ria, dia mengerti sekarang kenapa benda yang melingkar ditangannya itu sempat mengeluarkan Symbol Ras Autobot saat terbangun dari tidur panjangnya beberapa menit yang lalu.

"Jadi begitu, tapi ngomong-ngomong, apakah ada Autobot atau Decepticon lain yang ikut dengan kita selain Ravage?" Naruto menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan itu.

"Benar, tapi tidak terlalu banyak sih. Dari Ras Decepticon yang ikut adalah Starscream, Soundwave dan kedua Mata-mata miliknya (Laserbeak & Ravage), Shockwave beserta Driller, Pretender, Barricade, dan The Dreads," ujar Naruto menyebutkan satu-persatu Decepticons yang ikut dengan mereka.

"Wah, jadi Cacing Raksasa itu juga ikut? Lalu dari Ras Autobot siapa saja?"

"Benar, entah kenapa Megatron mengikut sertakan Shockwave bersama Driller, namun yang pasti hal itu juga menguntungkan kita jika suatu waktu ada musuh Raksasa dari dunia ini yang tak sanggup kita lawan, jadi kita suruh saja kedua mesin tua itu melumatnya, haha. Kalau dari Ras Autobot, kau bisa memeriksanya sendiri dengan menekan tombol yang paling kanan di Jam tangan milikmu itu."

The Matrix yang berbentuk jam tangan itu memiliki 4 tombol dengan fungsi yang berbeda-beda, salah satunya adalah melihat Status dan data Autobot yang ikut dengan mereka. maka tanpa pikir panjang Samui menekan tombol itu membuat layar yang tadinya hanya memperlihatkan Jam, bulan dan tanggal berubah menjadi rentelan nama-nama Autobot Soldier yang ikut dengan mereka.

Dilayar itu tertulis beberapa nama, yaitu Ironhide, Bumblebee, Sideswipe, Mirage, Arcee, Chromia, dan Elita. Samui cukup terkejut melihat nama-nama yang tidak asing itu tertulis disana.

"Wah, aku tidak menyangka yang ikut adalah Ironhide si Spesialis senjata, ketiga petarung jarak dekat Bumblebee, Sideswipe dan Mirage, dan ketiga teman Autobot wanitaku." Kata Samui senang melihat daftar ketiga Autobot Wanita yang ada di layar Jam tangannya. "Lalu dimana mereka sekarang?"

"Untuk Autobot Soldier yang ikut tentu saja mereka berada didalam Jam tangan itu, salah satu tombol itu juga berfungsi untuk mengeluarkan dan memasukkan mereka sesuka hatimu. Dan untuk Decepticon sendiri, beberapa diantara mereka saat ini berpencar untuk mencari Informasi, yah informasi mengenai hal-hal yang aku anggap menarik didunia ini. kalau Ravage aku keluarkan untuk menjagamu selama aku tidak ada disini." Samui kembali ber Oh ria mendengar itu.

"Lalu bagaimana dengan.."

"Kita lanjutkan besok saja, ini sudah larut malam." Samui memanyunkan bibirnya saat Naruto memotong kalimatnya. Namun apa boleh buat, dia harus mematuhi Android didepannya yang nyatanya adalah Suaminya sendiri.

"Baiklah-baiklah, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang? Tidur? Aku baru saja bangun dari tidur panjangku." Entah kenapa Naruto menyeringai mendengar pertanyaan itu, lalu dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Samui.

"Bagaimana kalau kita bersenang-senang. Yah semenjak peperangan itu kita tidak pernah lagi melakukan itu kan." Naruto berkata sambil menaik-turunkan alis matanya. Dan Samui memerah karena perkataan itu.

Mereka berdua nyatanya adalah Android, makhluk yang diciptakan dari serangkaian Program dan juga serangkaian Sel dari Manusia pada umumnya. Jadi bukan sesuatu yang mengherankan jika mereka mempunyai sesuatu dari segi Sifat, bentuk Fisik, maupun Hasrat yang sama seperti manusia pada umumnya.

"I-itu.. An-anu.." Samui sebenarnya malu jika membicarakan sesuatu yang bersifat errr intim seperti itu. tadinya dia sudah berbicara dengan lancar menggunakan bahasa manusia dibumi ini karena kemampuan Matrix yang dengan kecepatan Super memprogres data dan menyatukan data itu dengan kepala Samui, namun kali ini karena malunya, dia kembali terbata.

"Bagaimana sayang?" bisik Naruto dengan suara yang dibuat sesexy mungkin. Dan itu membuat Samui semakin gelagapan.

"Hahh, ba-baiklah." Naruto tersenyum puas mendengar jawaban yang keluar dari bibir merah alami Istrinya itu. "T-tapi, Rondenya jangan terlalu banyak oke, keadaanku masih belum terlalu stabil." Samui mengatakan itu dengan malu-malu.

Naruto berdiri diikuti oleh Samui, lalu merangkul Istrinya itu dan berjalan kearah kamar mereka. "Yah tidak kok, 8 atau 9 Ronde sudah cukup untukku, hehe."

Ravage, robot Decepticon berbentuk Harimau yang sejak percakapan awal sepasang Suami-istri itu hanya terdiam sekarang sedang Jawdrop mendengar perkataan blak-blakan tanpa disaring sedikitpun dari Pemimpin barunya itu. sekarang dan untuk beberapa jam kedepan, rumah itu sepertinya akan dipenuhi oleh desahan-desahan Erotis dari Android perempuan itu karena kegiatan yang akan mereka lakukan.


…TBC…


Author Note's :

Nyoba-nyoba bikin Fic di Vandom ini. Hallo Naruto DxD Lovers, anak baru ini mencoba untuk memberikan hiburan pada kalian semua dengan menggabungkan 2 Anime dan 1 Film/Movie sekaligus. Entah saya sendiri ragu kalau fic ini menghibur dimata kalian, lanjut atau tidaknya fic ini tergantung dari kalian semua.

Di fic ini anggap saja Autobot dan Decepticons sudah berdamai dan Cybertron juga dihuni oleh Ras Android (Sebenarnya minjem unsur DBZ untuk Androidnya), dan ketiga ras ini beraliansi untuk berperang melawan pencipta mereka sendiri, The Quintesson (Quintesson di sini saya buat pecah menjadi lima yang masing-masing membawa sifat dan kekuatan Quintesson itu sendiri). oh iya, disini bentuk para Transformersnya seperti di Movie Revenge Of The Fallen dan The Dark Of The Moon.

Latar belakang kedua chara ini mamang belum saya jelaskan secara detail bagaimana mereka bisa sampai kemari, itu akan saya ungkap di chapter seterusnya (Kalau fic ini dilanjutkan).

Untuk yang ingin lihat rupa beberapa tokoh di fic ini, saya sarankan untuk yang punya akun Fb supaya mencarinya di Pict collection Fb saya, Riell Cho Lien's (Bagi yang ingin melihat)

Diatas, ada 6 kalimat asing yang saya tulis untuk kesan bahasa Cybertronnya. Namun karena saya tidak mengerti bahasa Cybertrons, jadi saya buat Bahasa Latin saja yang jadi Alternatifnya, hehe. Sesuai urutan, saya akan mentranslate keenam kalimat itu dalam bahasa indonesia.

Dimana ini? (1)

Sebenarnya dimana ini? dan, dan dimana NN412? (2)

NN412, Kau kah itu? (3)

Ya, ini aku. aku sudah lama menunggumu bangun dari tidur panjangmu. (4)

Tapi, kita ada dimana sekarang? bagaimana dengan perang itu? (5)

Benar, aku ingin kau mengganti bahasamu dengan bahasa yang digunakan didunia ini. orang-orang didunia ini akan menganggapmu aneh jika kau terus berbicara menggunakan bahasa kita di Cybertron. (6)

Nah, itu dia artinya. Baik sampai disini dulu, jangan lupa untuk memberikan tanggapan tentang fic ini. sampai jumpa!

"Freedom is the right of all sentient beings." By Optimus Prime.

Decepticons! Mundur!