'Bbbukkkk...'

"Yakkhh!Apa kau buta,hah?Gunakan matamu dengan baik!"

"Hey,jangan salahkan orang lain!"

Ia diam dan membiarkan pemuda yang baru saja ditabraknya berbicara.

"Salahkan matamu yang terlalu kecil!"

Mata sipit itu berusaha membesar saat mendengar 'penghinaan' yang ditujukan untuknya.

Kalau saja Sunggyu tidak ingat kalau ia sedang dikejar waktu,mungkin saja namja itu sudah dibunuhnya saat itu juga.

"Cih,bersyukurlah karena aku sedang tidak ada waktu untuk bermain!"

'Srett…'

Tiba-tiba saja namja asing itu menarik tangan Sunggyu saat ia hendak meninggalkannya.

"Kau mau ke mana?Kita bahkan baru bertemu selama beberapa menit."

Sunggyu menyipitkan matanya hingga semakin tidak terlihat,"Mworago?"

"Apa kau tidak berniat untuk mengenalku lebih jauh?Terus terang,kau sangat manis untuk ukuran seorang namja."

'Apa ini modus penipuan terbaru?'gumamnya dalam hati.

Namja yang sedikit lebih pendek darinya itu justru memasang senyuman tulus yang malah terlihat mencurigakan di mata Sunggyu.

"Pulanglah,orangtuamu pasti sudah menunggu di rumah."ucapnya mengingat saat ini pemuda asing yang ada di depannya masih menggunakan seragam sekolah.

"Terima kasih."

"Ehh?"

"Karena kau sudah mengkhawatirkanku."jawab namja itu lagi-lagi dengan senyuman lebar di wajah tampannya.

"Eihh,dasar anak ingusan! Lepaskan tanganmu,kalau tidak aku bisa terlambat!"

"Terlambat?Apa kau ada janji dengan seseorang?"

"Ck,bukan urusanmu!"

"Dia bukan kekasihmu,kan?"

"Apa urusanmu?"

"Aku menyukaimu!"

"Hehh?Bodoh! Cepat lepaskan tanganku!"

Genggaman itu akhirnya terlepas,dengan segera Sunggyu menjauhi namja itu dan sedikit berlari agar cepat sampai tujuan.

"Nam Woohyun!Namaku Nam Woohyun!"

Meskipun suara namja asing yang tadi bertabrakan dengannya masih bisa terdengar jelas,namun toh pada akhirnya Sunggyu tetap tidak akan berbalik.

.

.

.

.

"Oh My!Haruskah aku melakukan ini?"

"Anggap itu hukuman karena tadi kau terlambat."

"Mwo?Oh,ayolah..tadi itu ada sedikit masalah,jadi-"

"Hyung,kita hampir saja tidak jadi presentasi karena keterlambatamu tadi!"

"Tapi Yeol-"

"Lakukan apapun yang kami perintahkan!"

"Aku setuju dengan Hoya!Kau harus dihukum hyung!"

"Ck,kalian berdua tega sekali!Mana mungkin aku harus mencium orang yang sama sekali tidak ku kenal?"

"Karena kau terus mengeluh,maka hukumanmu akan ku tambah!Kau harus mencium orang itu di bibir!Ingat,di bibir!"

"Yakkh!Neo micheosseo?Mana mungkin aku-"

"Mulailah berhitung dari sekarang!"

"Tapi-"

"Kalau kau membantah,maka kami akan mengadukanmu ke orangtuamu!"

"Adukan apa,eoh?Kalian mengancamku?"

"Kami bisa menelefon orangtuamu langsung dan mengatakan bahwa anaknya ini baru saja mendapatkan nilai terburuk seuniversitas."

"Dengan begitu,kau akan dipulangkan langsung ke China!"

"Apa?Kalian-"

"Mulailah menghitung dari sekarang!Orang ke-10 yang lewat di tempat ini akan mendapatkan hadiah ciuman darimu!"

Sunggyu mempoutkan bibirnya,merasa tidak terima diperlakukan seperti itu oleh kedua sahabatnya.

'Baiklah,akan ku lakukan!'batinnya.

1 orang pertama...

seorang ahjussi yang cukup beruban dan Sunggyu masih bisa bernafas lega.

3 orang berikutnya...

seorang noona dengan lipsticknya yang begitu menyilaukan mata.

'Cih,aku tidak sudi mengotori bibirku dengan cat merah menyeramkan dan bodoh itu!'umpat Sunggyu.

5 orang….

dan seterusnya…

seterusnya….

hingga….

"Bersiaplah hyung!"seru Hoya dan Sungyeol kompak.

Dan...

"Apa-apaan?"

Sunggyu menutup mulutnya tidak percaya saat melihat sosok namja berseragam sekolah sedang berdiri di depannya (lagi-lagi) lengkap dengan senyuman 'kemenangan' yang terpatri di sana.

'Kk-kau..Nam Woohyun…!'

.

.

.

END...