Flowers.

.

.

.

Disclaimer : semua hanya punya tuhan, termasuk storylinenya.

.

.

.

Pair : Various pairings. Genre, pairing, dan rating bisa berubah di setiap update.

.

.

.

(( ps : i'm not really really love flowers, but I found it cute when I googled about the meaning of many flowers, so I decided to write this project. ))

.

.

.

Chapter 1, because you're shining the way you truly are : J-Hope -centric (hinted namseok) (671 words)

Rating : G (sangat ringan untuk dibaca karena hanya mengandung unsur umum.)

Genre : general, friendship (AU! Chilhood)

Prompt : Sunflower because you're precious.

.

.

Happy reading, readers!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jung Hoseok hanyalah seorang bocah berusia 4 tahun yang cerah — seperti matahari.

.

Hoseok kecil jarang sekali menangis. Bahkan hampir tidak pernah. Walaupun ia jatuh dari sepeda, walaupun ia digigit anjing karena sengaja menggonggong memancing kemarahan seekor anjing bulldog besar, walaupun teman-temannya terkadang mengejek ia seperti badut yang tak pandai melucu, Hoseok hanya mengeluarkan sedikit airmata.

Orang tuanya bahkan sedikit was-was jikalau anak bungsu mereka itu mengidap kelainan jiwa. Pernah sekali mereka membawa Hoseok ke seorang psikiater, tetapi mereka hanya mendapat jawaban dengan senyum lembut sang psikiater, "putra anda tidak mengidap kelainan jiwa apapun".

Hoseok kecil menjalani harinya dengan penuh keceriaan. Ia selalu tersenyum, tertawa, dan bercanda dengan teman-temannya. Bahkan Hoseok sering kali menghibur temannya yang bersedih.

Sang kakak pernah bertanya padanya, "apa yang membuatmu jarang menangis, Hoseok-ah?" Dan Hoseok menjawab dengan senyum lebarnya, menekankan salah satu kebahagiaannya adalah bunga matahari yang sering kakaknya bawa ke rumah, karena mereka cerah sepertiku, ucap Hoseok.

Keluarga Jung akhirnya memutuskan untuk menanam bunga matahari di pekarangan belakang rumah mereka, merawatnya bersama, dan yang paling antusias tentu saja Hoseok.

.

"Hoseok-ah? Kau dimana?" Namjoon berlari mencari sahabatnya ke sekeliling taman, tapi nihil hasil, Hoseok tidak disana. Namjoon kemudian memutuskan untuk pergi ke rumah keluarga Jung, dimana nyonya Jung sekarang sedang duduk di teras rumah ditemani secangkir teh hijau.

"Permisi, nyonya Jung. Apakah Hoseok ada dirumah?" bocah 5 tahun itu bertanya sopan.

"Ah Namjoon! dia ada di belakang, sedang menanam matahari baru." Nyonya Jung tersenyum lembut.

Namjoon hanya membalas dengan senyuman kecil lalu segera berlari ke pekarangan belakang rumah keluarga Jung, menemukan Hoseok sedang terduduk disana, dengan mata berair, mencoba mencabut salah satu mataharinya yang mati layu.

Namjoon menghentikan larinya, terdiam beberapa meter di belakang Hoseok, memperhatikan. Hoseok terlihat sangat menyatu dengan banyak matahari yang tumbuh tinggi di sekitarnya. Menyatu, karena Namjoon masih ingat Hoseok pernah bilang padanya bahwa Matahari adalah segalanya bagi Jung Hoseok.

"Maaf aku tidak merawatmu dengan baik, maafkan aku." Hoseok mengusak matanya sedikit kasar.

Namjoon sedikit terkejut, meskipun ini bukan kali pertama ia melihat Hoseok menangis, baginya tetap saja bocah matahari itu berbeda dari biasanya, yang cerah, kini ibaratkan bagai awan menutupinya, cahayanya tertutup sedikit karena tangisnya.

"Hoseok?..." Namjoon mendekat, menepuk bahu Hoseok pelan. Hoseok menengok ke atas, mendapati Namjoon berdiri dengan senyum yang berbeda.

Terlihat, memberi semangat?

Hoseok lalu bangun, menepuk-nepuk celananya yang terkena tanah, lalu mengusap airmatanya. Ia tidak boleh menangis di depan siapapun, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri.

"Jangan sedih, kau masih punya beratus-ratus biji matahari baru."

Hoseok balas tersenyum, kini lebih cerah, dan Namjoon rasa 2 matahari yang mana satu sedang berada jauh diatas mereka dan satu lagi tumbuh banyak di pekarangan rumah Hoseok, terlihat lebih redup dibanding senyum Hoseok saat ini.

.

3 tahun mereka bersahabat, kini mereka sudah berumur 8 tahun, semakin besar. Hoseok dan keluarganya masih dengan rutin memelihara matahari yang tumbuh banyak di pekarangan mereka, sedangkan keluarga Namjoon kini membeli banyak tanaman herbal.

Hoseok sering bercerita padanya, saat ia merasa sedih, ia akan pergi ke matahari-mataharinya, berkeluh kesah pada mereka, dan Hoseok menjelaskan dengan wajah cerah, "Melalui cerahnya warna kuning yang dipancarkan 2 matahariku, mereka menyemangatiku, Namjoon."

Hoseok mulai belajar bahwa masalah akan semakin menerpa saat kau bertumbuh dewasa. Terkadang awan ataupun gerhana akan menutupi sinar cerah matahari, terkadang saat itulah kebun mataharinya kehilangan kesegarannya, terkadang saat itulah Hoseok benar-benar jatuh dalam kesedihan.

Tapi Hoseok tidak pernah takut, karena ia memiliki 2 matahari yang selalu mencerahkan hatinya. Meskipun akan ada malam, awan ataupun gerhana yang menutupi, meskipun akan ada fase menunduk, layu dan mati, Hoseok yakin, 2 mataharinya akan selalu bersinar. Maka ia selalu tersenyum, cerah, seolah memberikan semangat kepada sekelilingnya untuk melupakan rasa sedih lebih lama.

Namjoon tersenyum. Diantara pancaran radiasi hangatnya bintang merah yang bersuhu sangat sangat tinggi di luar angkasa sana, diantara banyaknya Helianthus annuus yang tumbuh sekitar 3m sampai 5m dan memiliki bunga yang berkelopak banyak dan berwarna kuning cerah, berdiameter sekitar 27cm sampai 30cm di pekarangan belakang rumah keluarga Jung, sahabatnya bersinar paling cerah.

Hoseok bersinar — dengan senyum yang sangat cerah, seolah cerah matahari selalu melingkupinya dalam kebahagiaan.

.

.

.

End.

Halo! Saya kembali dengan project baru haha. Maafkan saya ya seenaknya bikin project baru tanpa ada niatan menyelesaikan foodie-_-v karena jujur saya masih bingung makanan apalagi yang harus saya bahas lol. Oh iya, khusus untuk project ini saya hanya akan menuliskan pairing atau characters dari BTS saja.

Sebelumnya saya sangat berterima kasih atas review-review yang masuk dari project-project saya yang sebelumnya, saya merasa sangat diapresiasikan karena kalian secara tidak-langsung menilai dan membantu saya mengembangkan karya tulis saya yang memang masih jauh sekali dari kata bagus.

Saya akan sangat dengan senang hati menerima kritik dan saran, jadi saya mohon kalau memang ada beberapa ataupun banyak kesalahan dalam karya saya, kalian bisa langsung tulis di kolom review atau sampaikan langsung melalui twitter saya di -at-monoxhrome.

Dan untuk chapter berikutnya saya masih belum yakin. Jadi apa kalian bisa beri saya saran? Saya masih bimbang pair mana yang akan saya tulis, apakah jikook, taekook, atau 95-lines? Tolong beri saya saran ;_; yang jelas di chapter depan akan full of fluff dan maknae-lines, pastinya.

Mungkin segitu aja yang bisa saya tuliskan disini, semoga kalian para readers suka dengan project baru saya, dan akan lebih baik lagi jika setelah membaca kalian tinggalkan jejak review? Sebenarnya tidak memaksa sih ya tapi saya berharap banyak respon positif :3

Oke that's all, for now. Wait for my update about three or four days ahead, if you wouldn't mind :) I love you!^^

xoxo, dhana.