Disclaimer: Naruto bukan punyaku! Tapi punya Mashashi Kishimoto tentunya… ('') kalau The End of War baru milikku… :P

Yahooo! My first fanfic for this fandom! Ni fanfic adalah fanfic ending dari Naruto yang keluar dari otak saya… :DD

Yosh! Langsung aja baca nih fanfic buatan saya, semoga kalian suka dan tertarik untuk terus membaca :D enjoy it!

Perang ninja keempat sudah mencapai klimaksnya. Dan sang Madara Uchiha yang telah mendapatkan rinnegan telah muncul di hadapan mereka, tak tahu sudah berapa nyawa yang hilang akibat pertempuran ini, dan puncaknya Madara Uchiha dan Sasuke Uchiha yang telah mengkhianati Konoha itu muncul di hadapan mereka. Divisi penyerangan jarak dekat menengah telah dihadang oleh Sasuke Uchiha secara mengejutkan. Tidak hanya Kakashi yang mengetuai divisi tersebut saja yang kaget akan kedatangan sang tamu tak diinginkan itu, tetapi teman setimnya di tim 7, Sakura, bahkan teman seangkatannya Rock Lee, dan yang lainnya juga tidak percaya akan kehadiran sang Uchiha tersebut.

Tak ada yang menyangka kalau pertempuran mereka yang sudah dipersulit dengan ninja-ninja yang telah mati dan dihidupkan kembali dengan edo tensei oleh seseorang yang mengendalikannya dari jauh. Entah berapa nyawa melayang bersama kembalinya roh dari mayat itu untuk 'mati' kedua kalinya. Sepasang sharingan yang penuh dengan kegelapan seakan tak ada lagi cahaya dalam mata itu dan hanya tersisa kebencian serta dendam di dalam mata tersebut menatap rombongan itu, memperhatikan mereka satu per satu, kemudian berhenti dan menatap sang ketua yang juga merupakan mantan gurunya tersebut.

"Sasuke…" Sakura menggumamkan nama lelaki yang dicintainya itu yang kini merupakan musuh mereka, yang artinya harus mereka kalahkan untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran serta memenangi pertempuran untuk 'Shinobi'. Pilihan yang berat untuk orang-orang yang berasal dari Konoha tentunya, terutama orang-orang yang telah mengenal lelaki jenius itu. Sakura tak ingin lagi dihadapkan pada pilihan untuk menghabisi Sasuke, namun ia juga tak bisa membiarkan Sasuke menghalangi jalan mereka. Jalan yang tengah ditempuh Sasuke bukanlah jalan yang tepat untuk dilalui dan bertentangan dengan 'Shinobi'.

"Sensei, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Sakura setengah berbisik pada Kakashi yang selalu memasang tampang tanpa ekspresi itu. Tetapi Sakura tahu betul dilemma yang tengah dihadapkan pada gurunya itu, yaitu keberhasilan misi atau Sasuke, apalagi di sini Kakashi lah yang menjadi ketuanya. Tugas yang mereka emban pun bukanlah tugas biasa, ini adalah pertempuran, dan peperangan sangatlah berbeda dengan pertempuran saat menjalankan misi meski misi tingkat S sekalipun.

Kakashi terdengar menghembuskan nafas panjang, kemudian tampak tersenyum menenangkan, "Tenang Sakura, apa kau lupa? Kita akan menyerahkan masalah Sasuke pada Naruto. Tapi, jika Sasuke menghalangi jalan kita maka tak ada jalan lain selain menghentikannya…" Kakashi berhenti sejenak kemudian menatap Sasuke dengan pandangan lurus. "Benar kan, Sasuke?" Tanya Kakashi pada Sasuke dengan suara yang sangat tenang khas guru mereka itu sekali.

Sasuke mendengus mengejek mendengar ucapan Kakashi, kemudian menjawab "Kau benar Kakashi, aku tak punya alasan untuk menghentikan kalian seperti yang diinginkan Madara…" Sasuke menatap mereka semua dengan tajam sekarang, "Tapi, aku juga tak ingin melewatkan kesempatan untuk menghancurkan orang-orang Konoha yang telah tertawa di atas penderitaan klan Uchiha!" teriaknya penuh kebencian, Sakura menggeleng frustasi, ini tidak benar mereka tak bisa begini terus.

"Jenderal Kakashi! Apa yang…?" belum lagi salah satu dari mereka bertanya, Kakashi sudah memotong perkataan mereka. "Sasuke, asal kau tahu tak ada gunanya kau menyerang kami saat ini, karena kami sekarang bukanlah lagi Konoha, Suna, Mizu, Iwa, atau yang lainnya. Sekarang kami adalah aliansi 'Shinobi'." Ujar Kakashi.

"Ceh…" Sasuke mendengus mengejek mendengar ucapan Kakashi barusan, "Tidak peduli kalian aliansi atau apapun, sekali kalian orang-orang yang lahir dari desa Konoha tetap saja Konoha!" seru Sasuke yang jelas sekali tersirat kebencian dan dingin yang pekat dalam setiap kata-kata yang keluar darinya.

Kakashi menghembuskan nafasnya panjang sebelum berkata kembali, "Baiklah, kalau begitu tak ada pilihan lain." Setelah ucapan Kakashi yang begitu memiris hati Sakura, pasukan-pasukan mayat hidup yang ikut pergi bersama Sasuke mulai saling serang dengan pasukan divisi yang dibawa Kakashi.

Sementara pasukan-pasukan itu saling menyerang, Sasuke masih tetap berdiri di tempatnya melihat pertempuran. Kakashi yang hendak menyerang Sasuke langsung dicegat oleh seorang mayat ninja hidup tersebut, Sakura sebagai ninja medis tidaklah bisa ikut terjun langsung dalam pertempuran karena peran vitalnya yang sangat penting bagi kelangsungan mereka. Meski keinginan hati Sakura sangat kuat untuk berlari kearah Sasuke untuk meraih lelaki itu dan menyadarkannya entah bagaimana, namun ia tak bisa mengorbankan teman-temannya yang tengah bertempur, karena tak ada yang tahu kapan akan jatuh korban luka dari mereka.

Sakura berusaha keras mengenyahkan keinginannya itu, ia mencoba fokus ke pertempuran yang ada. Nyaris saja ia terkena kunai yang terlempar ke arahnya tepat di depan wajahnya, Sakura menghela nafas lega kemudian mencari tempat yang cocok untuknya dan sebagai tempat untuk mengobati ninja yang terluka nantinya setelah mendengar teriakan Lee untuk berhati-hati.

Entah setan apa yang merasuki Sakura hingga kembali nyaris terluka, kalau yang barusan adalah serangan dari musuh, untungnya dengan gerakan refleknya yang cepat Sakura dapat menghindar dan meninju musuhnya dengan kekuatannya yang luar biasa itu. Belum lagi hilang kagetnya Sakura, ia sudah dikejutkan kembali hingga jantungnya serasa ingin lepas dari tubuhnya, karena ia merasakan aura di belakangnya yang memeluk—nyaris mencekiknya dari belakang, Sasuke, ya pemuda berambut Raven itu sudah ada di sana sekarang membuat Sakura susah bernafas karena perbuatannya.

"Sa..suke…" gumam Sakura sambil bersusah payah melihat Sasuke dengan ekor matanya. Lelaki di belakangnya itu tampak menunjukkan ekspresi yang dingin lebih dingin dari yang pernah ia lihat sebelumnya saat masih bersama-sama dalam satu kelompok dengan Sasuke dulu. "Sesak… apa kau mau membunuhku sekarang?" Tanya Sakura seraya menahan kuat seakan membuat dinding agar air matanya tak turun dari kantungnya.

"Tidak juga, hanya ingin berbicara sebentar." Sasuke menjawab tanpa memandang pemilik mata emerald itu, nafasnya yang dingin menyentuh rambut merah muda Sakura yang membuat sensasi aneh pada diri Sakura, saking dinginnya hembusan nafas Sasuke seakan ia ingin membeku di sana.

To Be Continued.

Hohoho :D Akhirnya kesampaian juga bikin fanfic Naruto! Setelah sekian lama mau membuat fanfic untuk SasuSaku akhirnya kesampaian juga setelah mendapat Ilham secara ajaib oleh yang di atas :P *lebay mode*

Please Read&Review yaa! Segala masukan, pujian, dan kritikan akan menentukan kelangsungan fanfic saya ini ke arah yang lebih baik *alah* :P Tunggu aja chapter selanjutnya yaa!