~Operasi Pengintaian~

Ansatsu Kyoushitsu

Rated : T

Pair: KaruNagi / Karma x Nagisa

Genre : Romance, Humor, etc.

Disclaimer:

Ansatsu Kyoushitsu milik Matsui Yuusei-sensei. Saya hanya meminjam tokohnya saja.

Warning:

Jika kalian tidak menyukai Yaoi/BL, maka silakan lambaikan tangan ke kamera. Ralat, silahkan menekan tombol back. Memang tertulis bahwa genre fic ini Humor dan Romance, namun jika tidak berkenan di hati Anda, saya minta maaf. Jika anda tidak suka fic saya, sekali lagi silahkan menekan tombol back.

Summary:

Sequel dari Sick. Semenjak Karma dan Nagisa membolos, kelas 3-E menjadi lebih waspada jika Karma dan Nagisa sedang berduaan. Contohnya seperti hari ini. Dimana hari yang seharusnya Karma dan Nagisa bersenang-senang malah berubah menjadi Operasi Pengintaian yang dipimpin oleh Koro-sensei...

Kelas 3-E, SMP Kunugigaoka ...

Kelas sudah lumayan ramai. Ada yang berbincang-bincang, dan ada juga yang membahas bagaimana rencana untuk membunuh guru tercinta mereka pada pagi ini.

Bruk! Pintu kelas terbuka dengan kasarnya membuat penghuni dalam kelas tersentak kaget dan mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang terbuka nista tersebut. Jika kemarin yang membuka pintu tersebut adalah Akabane Karma, sekarang yang membuka pintu tersebut adalah ...

"Ohayou, Karma dan Nagisa!" Sugino menyapa dua orang yang datang sedikit terlambat hari ini. "Hm, ohayou, Sugino." Balas Nagisa tersenyum kecil. Karma yang tadinya berjalan di samping Nagisa menghampiri bangkunya yang kosong. Karma berdecik aneh. Tatapan teman-teman sekelasnya membuatnya sedikit risih.

Jiiittt―

"Ada yang aneh di kelas hari ini ..." gumamnya ketika melihat teman-temannya menatapnya dengan tatapan yang aneh. Nagisa pun merasa begitu. Sebagian teman-temannya menatap dirinya dan sebagian lagi menatap Karma secara bergantian. Nagisa melirik Karma, begitu juga sebaliknya. Karma yang merasa ditatapi oleh sang uke(Nagisa bukan uke-ku!)hanya mengangkat bahu.

Teng,teng,teng,teng ...

"Ohayou gozaimasu, minna-san ..." Sang guru gurita berwarna kuning itu berdiri dengan tegap di depan kelas. "Oh,Nagisa-kun dan Karma-kun, bagaimana kabar kalian?" tanya Koro-sensei yang mendapat lirikan tajam dari yang dipanggil. "Jarang sekali sensei menyapaku dan Karma-kun ..." ujar Nagisa kecil. Kayano yang berada di sampingnya tertawa kecil. "Ada apa,Kayano?" tanya Nagisa yang langsung membuat Kayano terdiam. "Tidak, tidak ada apa-apa!" Teriaknya.

"Baiklah, mari kita mulai ..."

Saat jam makan siang ...

"Nee, Karma-kun, kau tidak merasa aneh dengan hari ini?" tanya Nagisa mendekati Karma. Karma hanya mengangkat bahunya. "Entahlah, Nagisa-kun..." Nagisa menghela napas. Malah sekarang, dia mendapat tatapan yang lebih tajam daripada yang tadi!

"Karma-kun, jika begini terus, rasanya menakutkan ..." Nagisa bersembunyi di belakang Karma(Ngapain,coba!?) yang langsung membuat beberapa murid perempuan berteriak-teriak tidak jelas. Karma hanya menghela napas pendek dan menarik Nagisa ke hadapannya. "Cobalah untuk tenang dan bersikap seperti biasa saja,ok?"

"Byurrrrrr..." Bahkan Maehara yang sedang meminum jusnya itu pun berbusa melihat Karma dan Nagisa. Dengan ketetapan hati dan ketenangan jiwa, Nakamura Rio mendekati pasangan tersebut. "Hey,Nagisa. Sudah sampe mana?" bisiknya kepada Nagisa.

"Sampai maksudnya?" tanya Nagisa keheranan. "Sudah tahap di ranjang belum?" tanya Nakamura dengan senyum misteriusnya. Nagisa langsung tersentak kaget. "M-M-Ma-Maksudmu apa!?"

"Ah,tidak apa-apa,deh! Lanjut-lanjut!" Nakamura melesat kabur dari Nagisa sebelum Nagisa sempat bertanya kembali. Karma mendekati Nagisa. "Apa yang dia katakan,Nagisa-kun?" tanya Karma melihat Nakamura yang berada nan jauh di sana sambil cengar-cengir melihat mereka berdua.

"Sudah sampai mana? Sudah di tahap ranjang belum? Itu yang dia katakan. Kau mengerti maksudnya,Karma-kun?" tanya Nagisa dengan tampang wajah yang polos(Polos-polos tapi berbahaya!). Karma menatap wajah polos Nagisa sambil tersenyum tipis. "Jadi,begitu ..."

"Tidak ada apa-apa,Nagisa-kun... Mereka hanya mengidolakan kita berdua," kata Karma gantung membuat Nagisa tidak mengerti.

Selanjutnya pelajaran olahraga. Lagi-lagi saat Karma dan Nagisa berdua, semuanya menjauh dari mereka sambil menatap mereka dengan tatapan super tajam. Itu sangat membuat Nagisa risih, tapi Karma malah bersikap tidak peduli. Toh,memang dia tidak peduli.

"Semuanya, konsentrasi!" Teriak Karasuma-sensei yang menyadari perubahan sikap anak-anak muridnya tersebut. Dia tahu alasan mengapa mereka menjauhi Karma dan Nagisa karena guru gurita itu juga memberikan e-mail bejat kepadanya. "Semua ini salah gurita itu!"

"Nurufufufu~ PEMBERITAHUAN MENDADAKKKK!" Sang guru gurita berada di atas atap sekolah dengan berteriak menggunakan toa mesjid terdekat. "Kelas 3-E berkumpul di bukit belakang sepulang sekolah!"

Karasuma yang berada di dekat situ langsung protes karena dia sudah membuat pelajaran olahraganya terganggu. "Untuk apa,Sensei?" tanya Isogai sebagai ketua kelas. "Kecuali Nagisa-kun dan Karma-kun ..." Seluruh murid membuat tanda "O" di mulut mereka dan lagi-lagi menatap Karma dan Nagisa dengan tatapan tajam.

"Apa lagi salah kami?" tanya Nagisa menghela napas begitu mengetahui jika ada sebuah rahasia yang teman-temannya sembunyikan darinya dan Karma. Koro-sensei pun hanya menjawab, "Nurufufufu~~"

Sepulang sekolah ... Di sisi Karma dan Nagisa

"Ne, Karma-kun, kau tak merasa aneh dengan kelas ini?" tanya Nagisa sedikit menundukkan kepalanya. Karma yang hanya berjalan santai meliriknya dan mendengus. "Ya, mungkin kita sudah berbuat hal yang aneh," jawabnya.

"Aneh bagaimana? Apa kita sudah berbuat salah?" tanya Nagisa dengan tampangnya yang masih polos dan tidak tahu apa-apa(Enaknya dirimu,Nak ...) Karma menghela napas panjang mendengar keluhan Nagisa. "Mungkin mereka merasa aneh ketika kita pulang lebih awal pada waktu itu." Kata Karma mendapat jawaban "Eh?" dari Nagisa. "Memangnya kenapa jika kita pulang lebih awal pada waktu itu? Lagipula, 'kan itu karena Karma-kun sakit."

"Mana kutahu cara pemikirkan fujoshi!" Karma menyebutkan kata "fujoshi" membuat wajah Nagisa memerah. "Apa karena itu,ya?"

"Hm,sudahlah. Oh,ya! Karma-kun, kau ada waktu luang akhir pekan ini?" tanya Nagisa membuat Karma menghentikan langkah kakinya. "Waktu luang? Hm, sepertinya ada ... Kalau pun ada itu tak penting, ada apa?"

"Jalan-jalan,yuk!" Ajak Nagisa sambil tersenyum membuat bulu kuduk Karma sedikit merinding. "J-Jalan-jalan?" ulang Karma lagi. Nagisa mengangguk. "Sebenarnya, aku ingin membeli sesuatu di pusat perbelanjaan. Rasanya aneh jika harus sendiri. Mumpung Karma ada waktu luang, 'kan?" kata Nagisa membuat Karma meneguk ludahnya. "Cuma ... kita berdua,ya?" tanya Karma. Nagisa menganggukan kepalanya. "Gawat ... Bisa-bisa di tengah jalan, aku sudah ada di rumah sakit karena serangan jantung."

"Hm,boleh." Jawab Karma singkat. Nagisa tersenyum senang. "Kalau begitu, aku akan mengirimkan e-mail tentang waktu dan tempatnya nanti,ya?" Nagisa mendapat anggukan kepala dari Karma. Dan akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya.

"Hooo, Naru hodo naru hodo!" Sing! Seketika itu juga, bayangan secepat kilat muncul tiba-tiba di balik gedung dekat tempat Karma dan Nagisa. Bayangan itu tak lain yah if you know what i mean lah ...

"Astaga,Koro-sensei! Dia menyuruh kita berkumpul, tapi dia sendiri hilang entah kemana!" Protes Kurahashi. "Kalau begini, mending aku pulang!" Terasaka berjalan pergi dari gerombolan tersebut. "Tunggu, Terasaka!" Isogai, sang ketua kelas mencegah Terasaka untuk kabur. "Lagipula, kalian disini mau membahas tentang Karma dan Nagisa, 'kan? Mah, aku tak peduli! Mau mereka homo kek,atau apa kek! Itu urusan mereka!" Setelah berkata itu, Terasaka menghilang bersama komplotan-komplotannya.

"Maaf membuat kalian menunggu,minna-san!" Koro-sensei muncul secara tiba-tiba. "Sensei, lama sekali!" Protes Yada ketika melihat kehadiran guru tentakel kuning tersebut. "Maafkan sensei. Tadi sensei pergi ke Indonesia untuk melihat Candi Borobudur(HAH!?), kemudian sensei melihat Karma dan Nagisa berdua, jadi sensei mengikuti mereka..."

"Sensei! Kau dapat info terbaru!?" tanya Fuwa ketika mendengar perkataan sensei. "Hm, sensei membawa kabar baik. Karma dan Nagisa berkencan akhir pekan ini!"

Krik , krik , krik , krik ... Lestarikan budaya jangkrik maksud lo?

"WTF!? Kencan!?" Koro-sensei menganggukan kepala. "Sayangnya, sensei belum tahu kapan dan tempatnya karena mereka belum menentukannya desu!"

"Mah, sayang sekali,ya? Kalau tahu, mending kita menguntit mereka ..." Okano mendengus kesal. "Jadi, ini tujuan sensei memanggil kami ke sini?" tanya Okuda yang mendapat gelengan kepala dari Koro-sensei. "Yah,sensei ingin memberikan peringatan sekarang ..." Seluruh murid pun mendengarkannya dengan seksama ...

"Kalian pasti tahu otak licik Karma, 'kan? Jika kalian terlalu menjauhi mereka, bisa-bisa Karma dan Nagisa mengetahui rahasia terbesar mereka yang ada pada kita. Sepertinya, Karma sudah menyadari itu tapi belum tahu kepastian alasan mengapa kita menganggap mereka sebagai pasangan. Jadi, kita harus mencari tahu lebih banyak lagi rahasia mereka berdua supaya kita bisa mempermalukan mereka berdua!" (Nih guru kok absurd banget,sih? Mengajarkan yang tak baik pada muridnya hadeh!)

"Sensei sepertinya bersemangat,ya." Maehara sweatdrop yang hanya mendapat jawaban "Nurufufufu~"

"Sensei, bagaimana jika kita mengikuti ide Okano?" usul Nakamura yang mendapat tatapan beberapa pasang mata. "Maksudnya, Nakamura-san?"

"Kita buntuti mereka berdua dan mencari tahu kelemahan mereka seperti memotret mereka seperti sebelumnya. Setelah itu, kita permalukan mereka berdua di depan seluruh orang. Lagipula, Karma yang selalu menjahili kenapa tidak sekali-kali dijahili?"(Makkk,kata-kata bijak neh.)

"Ide yang bagus sekali!" Kanzaki menyetujui pendapat Nakamura yang langsung mendapat tatapan tajam dari seluruh kelas. Kanzaki-san, is that you?

"Ja, kalau begitu, Sensei akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengetahui tempat dan waktu kencan mereka berdua!" Koro-sensei tersenyum licik ditambah dengan aura-aura suram dari murid-murid di belakangnya.

Operasi ini dinamakan! "OPERASI PENGINTAIAN KARUNAGI!"

"Firasatku buruk nih,"

(* - -)

"Ah, aku lelah." Karma melempar tas seenak jidat dan melompat ke tempat tidur untuk beristirahat sejenak. Badannya memang lelah, tapi hatinya sangat senang karena mendapat ajakan kencan dari Nagisa. Walau sebenarnya tidak disebut kencan, tapi hatinya sangat senang.

Kring-kring~ Ponselnya berwarna merah semerah rambutnya berdering membuat Karma terkejut . Dia meraih ponsel yang terletak di meja belajarnya. Dia mendapat sebuah e-mail. Siapa lagi kalau bukan Nagisa? Berisikan tempat dan waktu kencan mereka ...

"Semangat sekali,ya... Si Nagisa itu," kata Karma tersenyum melihat e-mailnya. Kemudian, sang ibu pun memanggilnya. "Karma-kun! Tolong Okaa-san sebentar!" Sebagai anak yang baik, seharusnya mematuhi perintah ibunya, 'kan? Tapi, Karma pernah jahilin ibunya gak sih?(Maaf, ini pemikiran author)

"Hm,tunggu sebentar!" Karma segera mengganti bajunya dan pergi keluar kamar. Nah, inilah saat dimana mereka beraksi... Mereka siapa,ya?

"Ayo! Cepatlah,Maehara-kun!" Koro-sensei tiba-tiba muncul di jendela kamar Karma dengan membawa dua orang, yaitu Isogai dan Maehara. Pasangan homo yang lain di kelas 3-E. "Hati-hati,Maehara!" Pesan Isogai ketika Maehara memasuki kamar Karma. "E-Eto, ponsel ... ponsel ... Ah,dapat!" Maehara mengambil ponsel Karma yang terletak di laci meja belajarnya. Kemudian, dengan gerakan secepat kilat, Maehara mengambil ponselnya yang berisikan Mobile Ritsu. "Ritsu,cepatan!" Maehara berteriak setengah berbisik. "Baik!" Ritsu kemudian entah berbuat apa di ponsel Karma(Sorry,author gak ngerti hal beginian,jadi nikmati sajalah)

"Tenang saja, akan kubawakan,kok! Aku mau mengerjakan PR dulu!" Maehara, Isogai dan Koro-sensei merinding mendadak! "Cepatan,Ritsu!" Maehara sudah mengeluarkan beberapa liter keringat. "Sebentar lagi. Tinggal 95 %!"

Tap, tap, tap! Langkah kaki membuat Maehara merinding. "Tak susah semuanya,Ritsu! Tentang informasi kencan mereka saja," bisik Maehara. "Kalau begitu, itu harus kucari dulu. Mendingan di tranfer saja semuanya. Tinggal 97% kok!"

Tap, tap! Kini,Isogai yang berceloteh. "Cepatan,Maehara! Ritsu!" Bisiknya keras. Koro-sensei yang melihat mereka pun juga merinding ketakutan. "Ternyata Karma rajin belajar juga,ya?" kata Koro-sensei sedikit bangga dengan adanya rasa takut jika ketahuan. Tahulah kan kelakuan Karma bagaimana. Bisa-bisa mereka menjadi daging panggang jika ketahuan...

"Transfer selesai!" Maehara sesegera mungkin loncat dari jendela kamar Karma. Koro-sensei langsung menariknya dan memasukannya ke dalam pakaiannya. Inginnya segera terbang, tapi ... "Huaa, pakaianku nyangkut!" Teriak Koro-sensei panik. "Aduh,sensei! Kenapa pake nyangkut segala,sih!?" teriak Isogai panik.

Krek! Pintu kamar sudah sedikit terbuka. Koro-sensei dengan paniknya merobek pakaiannya dan melesat terbang. Bahkan dia tak sempat mengunci kembali kamar Karma. Bisa-bisa ketahuan. Ah,masa bodoh! Yang penting pelakunya tidak nampak! Singgggggg! Hilang.

"Ng?" Karma tentu saja sedikit terkejut melihat jendela kamarnya terbuka lebar. "Tadi, aku membukanya,ya?" tanyanya kepada diri sendiri. Dia mengangkat bahu,kemudian menutupnya kembali. Ponselnya juga tergeletak di lantai. Untung tak pecah. Sampai-sampai Karma menyadari sesuatu. Dia kembali membuka jendelanya dan melihat ke bagian bawah. Sebuah kain. Kain,ya? Kain bajunya? Ya,enggaklah!

"Jangan-jangan ..." Karma sudah berpikiran yang aneh-aneh. Karma menghela napas. Kain ini sudah jelas pakaian dari gurunya. Karma bisa memaklumi, gurunya sangat menyukai gosip. Mungkin karena bolos dirinya dengan Nagisa membuatnya sedikit penasaran. Karma pun mengantisipasi. Sebaiknya, dia berjaga-jaga jika sedang keluar dengan Nagisa, begitu juga dengan ponselnya.

Sayangnya, Karma ... Aksi jaga-jagamu itu sudah kelewatan telat. Jika kau memiliki mata ketiga, lihatlah mata-mata licik di gedung sekolahmu ketika melihat ponsel Maehara ...

(* - -)

TBC

Sequel ini terjadi ketika ada seseorang memintaku untuk membuat sequel. Rencananya mau one shot,tapi waktu menyita tanganku untuk memegang laptop. Maaf,ya,minna-san. Jika sempat, minggu ini akan kukeluarkan chapter 2-nya.

Untuk operasi pengintaian, sebenarnya ingin memasukan genre Humor, tapi tahulah author nih tidak terlalu pandai membuat lelucon, huahaha! Jadi, jika humornya gak berasa, harap maklum,ya?

Mohon reviewnya,yaa?

Next chapter ...

Nagisa-kun, ini cocok untukmu,lho .../ Karma-kun,jangan tarik-tarik. Ittai desu~ / Huaa, lihat-lihat! Mereka hampir ciuman! / Ritsu, rekam itu! Rekam! Rekam!/ Koro-sensei, jangan dorong-dorong!/Karma-kun, aku malu ...

Balasan review:

Kagayaku Hoshina : Fotonya limited edition, maaf,ya? :v Jangan panggil kakak,dong. Berasa tua :v

4Mekaliya-Chan : Hm,semoga anda menyukai fic saya. Saya juga menunggu fic KaruNagi-mu lho. Ha ha ...

Saa, see you next time~