—dunia Mitsuha membentang seluas semesta.
.
.
.
your world
GinevraPutri
.
Kimi no Na wa © Makoto Shinkai
Saya tidak mengambil keuntungan materiil apa pun dalam pembuatan fanfiksi ini.
.
.
.
Ada terlalu banyak hal yang bisa Taki ingat saat ia bangun dari tidurnya. Tentang mimpi, tentang Mitsuha.
Gadis itu punya kehidupan yang indah. Keluarga yang menyayanginya— adik yang begitu manis, rumah yang nyaman, agenda-agenda harian yang seru. Ia punya banyak festival menarik untuk dikunjungi, teman-teman untuk diandalkan, tempat-tempat menakjubkan untuk didatangi. Kepercayaannya terhadap dewa, terhadap hidup— adalah sesuatu yang rasanya terlalu mahal dalam hidup Taki sendiri.
Sesuatu yang telak mengalahkan tabrak lari pundak dalam lautan manusia, decit pintu kereta yang membuka dan menutup, sebuah dunia di balik lampu-lampu jalan dan gemerlap layar dua dimensi.
Dalam dunia Mitsuha, ia hanya punya bintang dan matahari. Ia hanya punya jingga senja dan kilau langit malam. Ia hanya punya gemerisik hijau dan kecipak air. Ia hanya punya biru langit dengan bias awan dan ledakan sinar.
Dibanding dunia Taki yang sempit dalam seragam dan jas, ransel dan koper, dunia Mitsuha membentang seluas semesta.
Ia ingin hidup sebanyak yang ia bisa di dalam tubuh gadis itu.
Ia ingin hidup seperti ini, bertukar tubuh dengan Mitsuha seminggu dua kali, menatap bayangannya dalam terusan selutut dan rambut panjang berantakan di cermin pagi-pagi.
Di kedalaman matanya— atau mata Mitsuha, Taki menemukan hidup.
Taki menemukan perasaannya dalam lingkup Tokyo yang mendesak dan merapat, ataupun dalam dunia serba lapang di Itomori.
Taki menemukan bahwa ia telah jatuh cinta.
Pada dunia itu, pada gadis itu.
.
Ia ingin mencintainya sebanyak yang ia bisa, di dalam dua ruang dan waktu yang berbeda. Ia ingin memikirkannya sebanyak yang ia mampu, mengharapkannya sebanyak yang ia sanggup— Mitsuha, suatu saat nanti, aku ingin menemukanmu.
.
Ada terlalu banyak hal yang tidak bisa Taki ingat saat ia bangun dari tidurnya. Tentang mimpi, tentang— ah, memangnya tentang apa mimpinya tadi?
.
(Tapi aku pasti akan menemukanmu, kan?
Kamu, dan duniamu.
Dunia kita.)
.
fin
.
[endnote: saya nggak bisa lebih histeris lagi setelah nonton filmnya. geez, bikin mewek bener. selamat berlayar, kapal baru! (dan hebatnya, kali ini canon) xD]
