NARUTO HANYA MILIK MASASHI KISHIMOTO

.

HAPPY 5th ANNIVERSARY!

.

CHAPTER 1

.

Belakangan ini Sakura terlihat frustasi. Bagaimana tidak? Besok adalah perayaan 5 tahun dia dan Sasuke menjalin hubungan. Seharusnya Sakura bahagia, tapi ini tidak sama sekali. Dia mencemaskan Sasuke yang sudah seminggu ini selalu sibuk dengan pekerjaannya. Dia bahkan jarang menghubungi Sakura hanya sekedar mengucapkan 'hai, aku merindukanmu.' kalimat yang biasanya diucapkan Sasuke saat mereka jarang bertemu karena kesibukan Sasuke.

Sakura tentu paham dengan sifat Sasuke yang selalu bekerja keras tanpa henti. Tapi kali ini benar-benar kelewat batas. Seakan-akan ia lupa besok adalah hari penting untuk mereka berdua. Di samping itu, Sakura lebih mencemaskan kesehatan Sasuke. Apa dia makan cukup? Apa istirahatnya cukup? Argh, Sasuke benar-benar membuatnya gila.

Sakura mencari kontak sasuke di handphone-nya lalu memencet tombol call.

"Ada apa, Sakura?" terdengar nada datar Sasuke dari seberang sana.

"Sasuke-kun, kau sedang apa?"

"Aku sedang bekerja sekarang." Masih dengan nada datarnya.

"Apa kau sudah makan siang?"

"Belum. Mungkin sebentar lagi."

"Oh ayolah Sasuke-kun. Ini sudah hampir lewat jam makan siang. Jangan lupa makan dan jaga kesehatanmu, okay?"

"Hn."

Sakura memencet tombol end. Setelah obrolan barusan, Sakura tahu betapa sibuknya Sasuke dan ia juga tahu Sasuke tidak akan makan jika pekerjaannya belum selesai. Dia sangat keras kepala. Dalam situasi inilah keberadaan Sakura dibutuhkan untuk membawakan makan siang dan menghentikan sejenak kesibukannya kekasihnya itu. Bagaimana membuat Sasuke berhenti dari kesibukannya itu adalah pertanyaan untuknya. Tapi bukan Sakura namanya kalau tidak bisa menaklukkan sang kekasih.

Dan benar saja, saat ini Sasuke masih terus sibuk dengan pekerjaannya. Mungkin ia sudah lupa bahwa Sakura menelponnya beberapa menit yang lalu untuk mengingatkannya makan siang. Dia masih berkutat di depan laptop dan dokumen perusahaan. Dia bahkan tidak sadar saat Sakura masuk ke ruangannya hingga Sakura menyapanya.

"Hai, Sasuke-kun." Sapa Sakura sambil berjalan memasuki ruangan.

Sasuke sudah langsung menebak itu suara kekasihnya.

"Bisakah kau mengetuk pintu dulu, Sakura?" matanya masih terus menatap laptop tanpa melihat Sakura sedikitpun. Sakura berjalan menuju sofa dan meja tamu yang tidak jauh dari meja tempat Sasuke bekerja. Dia meletakkan bekal yang dibawanya di atas meja dan mulai membuka bekal agar Sasuke bisa segera makan.

"Bisakah kau berhenti sebentar dan makan, Sasuke-kun? Apa kau mau masuk di halaman depan surat kabar dengan judul 'Seorang pria tampan tewas akibat sibuk dengan pekerjaan dan lupa makan'?

"Tidak apa-apa. Yang penting ada kata 'tampan' disitu." Oh, tidak! Dia mulai narsis lagi. Sakura langsung memutar mata melihat tingkah kekasihnya yang terlalu percaya diri itu. Tapi bagaimanapun dia memang tampan.

"Ayolah, Sasuke-kun. Berhenti sebentar. Kau bahkan belum menatapku sama sekali. Apa kau tidak merindukan pacarmu yang cantik ini?"

Sasuke berhenti dari kesibukannya sebentar. Ia mendesah lalu langsung menatap kekasihnya yang sedang duduk di sofa sambil menatapnya juga.

"Sakura?" Sasuke tidak berhenti menatap Sakura. Ia terkejut melihat penampilan Sakura. Gadis itu memakai dress berwarna silver dengan tali satu. Dengan panjang dress di atas lutut. Dia memang terlihat sangat..sexy. Baru kali ini Sasuke melihat penampilan Sakura yang seperti itu. Memang dia sering memakai dress, tapi tidak pernah terlalu mengumbar kulit seperti kali ini. Lihat. Sasuke saja masih belum berhenti menatapnya. Itu berarti rencana Sakura untuk membuatnya berhenti sibuk sudah berhasil.

"Sasuke-kun, bagaimana penampilanku?" Sakura tersenyum sumringah sambil menunggu jawaban dari Sasuke.

"Kau terlihat sangat…." Ia menggantung kalimatnya.

"Sangat?"

"…..gendut."

Speechless. Tidak ada gunanya bertanya kepada Sasuke. Lihatlah. Sakura sudah sangat baik membawakannya bekal. Bukannya memuji, ia malah dikatai gendut oleh kekasihnya sendiri. Cukup sudah kesabaran Sakura. Dia sangat jengkel mendengarnya. Sasuke lalu berjalan mendekat untuk ikut duduk di samping Sakura. Ia langsung memakan bekal yang dibawakan untuknya dengan lahap. Sementara itu Sakura masih kesal dengan sikap Sasuke. Dia hanya memandang Sasuke yang sedang makan dengan wajah kesalnya sambil melipat tangan di depan dada.

Setelah selesai makan, ia melihat sekilas wajah Sakura yang terlihat kesal tapi menggemaskan itu.

"Aku sudah selesai." Katanya dengan datar sambil menutup kotak bekalnya. Itu berarti sinyal untuk menyuruh Sakura pergi agar ia bisa kembali pada kesibukannya lagi. Sakura langsung mengerti sinyal itu.

"Baiklah. Kekasihmu yang gendut ini akan segera pulang." Katanya dengan nada menyindir. Ia sudah bersiap-siap mengambil kotak bekalnya dan langsung pergi.

"Tunggu sebentar." Tangannya di tahan tangan Sasuke. Ia melepas jas yang melekat ditubuhnya dan memakaikannya ke Sakura.

"Dengar Sakura. Kau tidak gendut. Tapi aku akan selalu mengataimu gendut jika kau memakai pakaian terbuka seperti ini. " sekarang jas itu sudah rapi menutup tubuh atas Sakura.

"Kenapa? Bukannya pria suka melihat wanita berpakaian seperti ini?" katanya dengan nada polos.

"Tidak untukku. Aku tidak ingin kau menjadi pusat perhatian pria brengsek di luar sana." Sakura hanya terdiam sambil menatap Sasuke seakan meminta maaf atas sikapnya. Sekarang ia mengerti mengapa ia dikatakan gendut. "Sekarang pulanglah, Sakura! Aku masih punya banyak pekerjaan. Terimakasih bekalnya." Sambil mengecup kening Sakura dan mengantarnya sampai ke depan pintu ruangan.

Di rumah, Sakura memikirkan apa kira-kira yang akan direncanakan Sasuke untuk 5th Anniversary mereka. Tapi sampai keesokan harinya Sasuke sama sekali tidak menghubungi ataupun datang kepadanya. Apa mungkin dia lupa kalau hari ini hari penting mereka? Sakura pun mencoba menghubungi Sasuke untuk memastikannya.

Tut..tut..

"Ada apa, Sakura?" Ada apa? Bisanya ia berkata seperti tidak ada apa-apa hari ini. Apa hari ini tidak penting lagi baginya?

"Apa kau sibuk, Sasuke-kun?"

"Hn. Aku masih banyak pekerjaan. Katakan saja ada apa?"

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin mendengar suaramu. Maaf ya aku mengganggu. Baiklah. Itu saja. Bye."

"Hn."

Sakura mematikan handphone-nya setelah jawaban dua huruf Sasuke itu. Dia terlihat sangat sedih sekarang. Baru kali ini Sasuke sama sekali tidak ingat hari jadi mereka.

"Aku merindukanmu, Sasuke-kun."

To be continue..