Disclaimer: Sherlock punya BBC, versi asli sah milik Sir Arthur Conan Doyle.

Warnings: UA (atau semi-canon?). Onesided JohnLock. Pendek. OOC.


Dia tertawa merdu.

Sherlock Holmes tersenyum melihat kebahagiaan John. Ini pesta pernikahannya, jadi tawa lebar itu sama sekali bukan masalah.

John sudah mencukur kumisnya. Berpakaian formal dengan rapih. Berkerlip di wajahnya secercah harapan, juga suka cita karena sahabatnya ada di sini. Bangkit dari kematian, ia bilang. Sherlock hanya mengangkat sudut bibir sedikit mendengarnya.

Mary Elizabeth Morstan adalah wanita baik, terlepas dari deduksi Sherlock yang mengatakan bahwa dia seorang pembohong. Wanita ini ramah, pandai bergaul juga penyayang. Tipikal ibu rumah tangga yang baik. Mungkin memang dia yang selalu John impikan. Yang selalu hadir dalam tiap harapnya.

Senyumnya sedikit memudar saat teringat hal tersebut. Sherlock menatap John tepat ke dalam manik. Gemuruh pesta menggelegar antara mereka, tapi Sherlock tak peduli. Sebab ia takkan mematah kata. Sebab ia mengungkap rasa lewat kontak mata.

John masih tertawa lebar, menganggap hal normal sedang terjadi. Senyum Sherlock berubah menjadi kecut seiring kepala yang ia tundukkan.

Ia tahu ini salah, dan harusnya, harusnya, dia tak boleh berharap banyak pada seorang John Hamish Watson.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Sherlock Holmes merasakan la douleur exquise.

Fin

la douleur exquise: (n.) the heart-wrenching pain of wanting the affection of someone unattainable.


Apa ini astagaastagaastaga.

Maafkan saya kalau ini ooc- saya cuma mau ikut meramaikan fandom ini :'D Sudah pernah dipost di wp pribadi saya, btw.

Terima kasih sudah membaca!