Title : Famiglia
Author : Daehyun imnida
Genre : I Donno XD
Rating : T
Chapter : OneShoot
cast :Shim Changmin
and others
Disclaimer : mereka bukan milik saya, tapi cerita asli punya saya Xd
Warning : ADA UNSUR GILA(?) NYA , CERITA DI LUAR KENORMALAN, ANEH ==V, jika ada kalimat atau kata-kata yang kalian kurang paham, tolong gunakan otak kalian untuk mengerti maksudnya #plak, Tyops bertebaran. dan juga bahasa gaul (?) XD
notes:
#kalo ada cerita yang mirip sama saya, tolong kasih tau ya. biar aku beri tindakan terhadap ffku ini and
ini adalah imajinasiku, fanfic adalah menuangkan imajinasi kita jadi cerita di sini tidak nyata.
#ini hanya imajinasi dari otak saya yang ingin saya tuangkan ^^plak#
Shim changmin yang sedang membereskan kamarnya yang berantakan mengingat sudah 3 hari ia tidak menggunakan kamar itu karena aktifitas nya sebagai seorang artis terkenal ini, membuat ia extra keras untuk membersihkan nya. Dengan celemek di tubuhnya untuk melindungi tubuhnya dari debu-debu, topi segitiga yang ia buat untuk mengikat kepalanya agar rambutnya tidak mengganggu penglihatan nya saat ia sedang bersih-bersih, kemoceng di tangan kanan nya, dan jangan lupa masker mulut untuk menutup hidung dan mulutnya. Persis seperti seseorang yang ingin perang bersih-bersih ?
"Shit, berapa lama aku harus membersihkan tempat ini ? " Katanya kesal, sambil membersihkan sampah-sampah yang berserakan di kamarnya.
saat ia ingin membersihkan kolong kasurnya, ia menemukan berbagai barang yang di selimuti debu-debu itu. Ia mengambilnya, lalu mengeluarkan semua yang ada di kolong tempat tidurnya tersebut. Namun saat tangan nya kembali mengelurkan tangan nya untuk mengambil sampah yang terakhir, tiba-tiba ia merasakan sesuatu yang lembut berjalan di tangan nya. Reflek Changmin mengeluarkan tangan nya dan
" Hiiii! " Teriaknya kaget.
Ternyata itu adalah kecoa. Changmin bukan nya takut kecoa, hanya saja mahkluk aneh yang berjalan di tangan mu dengan halus mengelitik sarafmu apa tidak membuatmu geli ?
" Hah, seharusnya aku memanggil cleaning service saja " katanya menghela nafas. dia baru sadar ternyata otaknya tidak memikirkan jalan alternatif untuk menyelesaikan urusan bersih-bersihnya.
20 menit Changmin berkutat dengan kamarnya yang berantakan, dan akhirnya ia bisa menberihkan tempat istirahat nya dengan sangat baik. Changmin sedikit bangga terhadap dirinya, karena tidak sia-sia dulu ia pernah membantu ibu nya saat membersihkan gudang yang penuh dengan butiran debu itu.
Ia mengelap keringat nya dengan handuk di lehernya ' membersihkan kamar ternyata membuatku lapar' kata hatinya menyeka keringat di dahi nya lalu memegang perut nya karena bunyi yang bersumber dari perutnya.
Changmin menepuk tangang nya berlawanan arah. Membersihkan kamar nya hari ini sudah selesai, sekarang tinggal ia siap-siap untuk menyiapkan kebutuhan nya pergi ke jepang bersama hyung nya, Jung Yunho.
Ia berjalan ke lemari baju nya lalu membuka nya dan memilih baju dan celana yang ia butuhkan. ia juga mengambil sebuah kotak yang isinya berbagai aksessoris yang melengkapi style nya.
Ngomong-ngomong soal style, saat ia sedang iseng mencari berita-berita terkini tentang artis korea lain nya. '10 artis terkenal dengan fashionista di airport' ia membaca setiap urutan yang tertera di berita itu, ia juga terkejut ternyata ia dan Yunho masuk ke peringkat ke 7. Bukan nya sombong atau apa, hanya saja sekian banyak artis dan aktor berlomba-lomba dalam gaya berpakaian, merekalah yang terpilih. Padahal menurutnya, ia memakai busana yang simple dan tidak ribet agar tidak terlalu menonjol oleh para pemotret itu. walau pernah sesekali ia memakai pakaian yang sedikit 'berbeda' dari yang lain, tetapi ia bermaksut untuk iseng-iseng saja
Tong! Tong! Tong!
Jam sudah menunjuk kan angka 10.00 AM. 2 jam lagi untuk ia pergi ke tempat menemui hyung nya, Katanya ia ingin tidur untuk memulihkan stamina nya, soal barang yang akan ia bawa? Itu urusan nya yang penting barang-barang Changmin sudah siap!
Saat Changmin mengambil tas yang ia pilih, tidak sengaja ia menjatuhkan sebuah album foto dengan cover yang bertulisan ' my memory life'. Sebentar Changmin mengamatinya lalu perlahan berjongkok mengambil buku itu.
Changmin ingat album ini, album yang berisikan foto-foto yang ia kumpulkan saat ia atau orang lain mengambil foto ini, Penuh dengan foto-fotonya dan kerabatnya. Saat ia lulus kuliah, saat Changmin sedang jalan-jalan ketaman hiburan bersama teman-teman nya di masa sekolah, foto saat Changmin di masa-masa muda nya dan masih banyak lagi foto-foto nya.
Changmin tersenyum saat melihat dirinya dulu, rambut gondrong bagaikan tidak pernah di sisir, 2 lapis baju selalu ia gunakan, celana yang panjang sampai menyapu lantai, tanpa sadar Changmin tertawa melihatnya.
Changmin membuka halaman berikutnya dan terdiam beberapa saat
DBSK
Yah, itulah judul yang tertulis di tengah kertas tersebut. Dia terus memandangi foto dia dan hyung-hyung nya. Mengingat kenangan yang ia lalui bersama orang yang kau anggap sebagai keluarga.
Terkadang ia bingung kenapa nasib nya seperti ini, saat grup mereka sudah mencapai mimpi yang mereka bawa bersama-sama tiba-tiba ada sebuah badai yang sangat dashyat yang harus membuat mereka terpecah.
Changmin yang sangat terpuruk saat itu tidak tau harus berbuat apa. Mabuk setiap malam untuk menghilangkan masalahnya. Kadang ia menangis karena tidak bisa berbuat apa-apa. Yunho hyung nya yang waktu itu tidak pernah di apartement nya, membuat Changmin meresa kesepian.
Hero Jaejoong, U-Know Yunho, Micky Yoochun, Xiah Junsu
Orang-orang itu sangat lah berarti untuk Changmin. Para fans mereka meneriak kan nama tersebut membuat Changmin merasa kalau mereka keluarga yang sangat bahagia. Changmin bersyukur karena bergabung dengan mereka. Changmin sudah tidak bisa menganggap mereka sabagai teman dekat atau hanya sebatas sahabat saja.
Keluarga.
Yah, Changmin sudah merasa mereka adalah keluarga yang sangat berarti untuk nya. Kadang merekalah yang paling mengerti Changmin dari pada keluarganya di rumah. Mereka, segalanya buat Changmin.
Tapi nasi sudah menjadi bubur
Waktu sudah berlalu
Seberapapun Changmin menunggu untuk mereka bersama, apa masih ada harapan untuk mereka kembali.
Changmin menyentuh foto mereka, foto saat mereka debut.
" Sudah berapa lama, kita bersama Hyung ? " Kata Changmin
Mengelus foto itu, Changmin tersenyum. Takut sekaligus gugup mereka hadapi, rintangan dan kesulitan dalam menempuh jalan mereka menuju panggung impian mereka, benar-benar mereka lewati bersama.
Membuka setiap halaman album itu, ia sadar ia tidak harus selalu bermimpi untuk mereka selalu bersama. Tapi apa salah Changmin berharap mereka bersama kembali ?
" Changmin-ah kau disana ? Sedang apa kau ? " Tanya Yunho yang mengintip Changmin yang sedang duduk dilantai sambil memegang sebuah buku, album foto huh?
Buru-buru Changmin menyembunyikan nya " tidak ada. kenapa hyung ada disini ? " Tanya Changmin mencari topik pembicaraan agar Yunho melupakan apa yang ia liat tadi.
" Heh, kau tidak lihat jam ? Ayo cepat mananger menunggu kita 15 menit lagi!" Kata Yunho meninggalkan Changmin dari ruangan nya.
Changmin melirik ke arah jam 12.00. Tanpa sadar ia terlalu lama mengingat masa lalu nya. Changmin bangkit dari duduknya, menyimpan album itu kembali dan menaruhnya di laci lemari. Lama Changmin berdiri di depan pintu lemari tersebut, lalu kembali membukanya dan mengambil album foto itu, mengambil beberapa foto lalu di simpan di dompot nya untuk di jadikan pemandangan saat Changmin pertama kali membuka dompatnya. Ia Kembali meletak kan album itu.
" Hyung " teriak Changmin.
Changmin berlari ke tempat tidurnya, berlari ke laci yang dekat dengan tempat tidurnya.
" Hyung tunggu! "
Changmin yang keluar dari kamarnya yang membawa tas dan sebuah kamera yang ia gengam.
" Kenapa ? " Tanya Yunho melihat Changmin yang teriak memanggil nama nya.
" Hyung, ayo kita berfoto bersama "
"Hah ?" Tanya Yunho bingung ' ada apa dengan nya'
" Ayolah hyung, aku ingin berfoto dengan mu" mohon Changmin agar Yunho mau berfoto dengan nya.
" Ada apa dengan mu Changmin ?"
Bukan nya menjawab, Changmin menarik Yunho untuk mendekat dengan nya lalu mengarahkan kamera untuk menghadap mereka.
" Hyung bilang fighting" kata Changmin yang siap menekan tombol blizt nya.
Tapi Yunho yang memang bingung dari awal memandang ke arah Changmin dan Changmin tersenyum memamerkan deretan giginya yang putih sambil memegang kamera nya.
" Yah! Ada apa dengan mu? Jangan buang waktu, kita sudah di tunggu mananger di bawah! "
" Aku mengambil foto kita hyung, memang nya salah ?"
" Kau berbicara seperti itu, pasti ada yang tidak beres dengan mu ? " Kata Yunho sinis sedangkan Changmin hanya terkekeh melihat wajah Yunho yang sinis sambil melipat tangan nya.
" Nah, ayo kita tidak boleh terlambat" kata Yunho sebelum meninggalkan Changmin, ia tersenyum melihat tingkah Changmin yang terkadang seperti anak kecil.
Sebentar memandang Yunho ia tersenyum, senyum yang sangat tulus yang menunjuk kan kalau ia bersyukur telah di pertemukan keluarga seperti mereka.
" Ne duluan lah aku akan menyusul mu nanti, appa Jung"
Changmin perlahan berjalan ke arah jendela sebelum menaruh tasnya di lantai, ia mengambil kertas dan pulpen di meja dekat jendela lalu membuka laci yang menemukan beberapa lembar balon. Changmin mengambilnya, lalu meniup nya menjadi sebuah balon yang siap untuk di terbangkan . Mengambil sebuah foto yang ia ambil di album tadi dan mengikatnya dengan tali berserta dengan sebuah kertas yang terdapa sebuah tulisan.
Membuka jendela tersebut, dan menerbangkan nya ke langit lalu Menutup jendela nya kembali dan menyusul appa Jung nya.
" Impian ku adalah keluarga ku kembali seperti dulu lagi. Aku percaya dengan kekuatan mu, karena semua orang mengharapkan keluargaku kembali seperti dulu lagi "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Fin
