a/n1: untuk merayakan d18 day yang akan datang dalam 6 hari lagi, saya akan mem-publish satu ficlet per hari sebagai bentuk countdown sampai d18 day tiba! berarti akan ada total 7 ficlet. masing-masing hanya beberapa ratus kata dengan plot tidak berat (atau mungkin malah plotless). semua akan di-publish dalam archive ini―chapter-chapter berikutnya. semua juga berupa canon/semi-canon verse, paling bertukar aja antara present dan tyl verse.
a/n2: lalu berhubung sudah sekian lama saya nggak berinteraksi dengan apapun-khr, mau itu anime, manga, fanfiksi maupun fancomic, mungkin mereka akan agak ooc dan banyak yang off orz beware of ooc!kyouya especially. karakter dia susah banget diingat orz
a/n3: selamat membaca! (ah, ini tyl-verse)
.
Ia menarik lututnya ke dada dan kemudian dagunya ditopang di atasnya. Sesekali matanya mengalihkan perhatian dari televisi yang masih terus menayangkan film ke pintu megah dengan ukiran ornamen itu. Setiap kalinya pun ia akan mengerutkan keningnya tanda kesal.
'Si Haneuma itu lama sekali.'
Bucking Horse and Skylark: Rain and Coffee
December 12th, 2013 (D-6)
Katekyo Hitman Reborn © Amano Akira
This is a work of fanfiction, simply written for the purpose of enjoyment and entertainment. I gain no financial profit from writing this.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Cahaya yang terus berkedip itu membuat matanya tak nyaman. Ia menguap dan menggosok matanya.
"Ah, kau sudah bangun, Kyouya?"
Kyouya melirik pada sumber suara, ah, ia sudah kembali rupanya.
"Berani sekali kau membuatku menunggu lama, Haneuma."
Sang kepala Cavallone famiglia menggaruk pipinya dan tertawa kecil, menampakkan deretan gigi putihnya. "Aku ... tadi memecahkan gelas jadi aku aku harus membersihkannya dulu sebelum kembali. Sepertinya gelasnya masih basah dan licin." Ia memindahkan tangannya ke kepala Kyouya, memainkan rambut hitamnya, membelai dan menyisirnya turun. Rambutnya yang pendek itu menjadi cukup berantakan dibanding dengan model rambutnya dulu, apalagi bila ia baru bangun, rambutnya akan menjadi semakin tidak bisa turun. Hal itu sangat manis, menurut Dino.
"Kau bosan tanpaku?" tanya Dino dengan senyum di wajah―sebelum rasa sakit menghampirinya.
Sebuah pukulan keras tepat pada perutnya.
Lalu yang terluka hanya bisa meringis kesakitan.
"Kaupikir siapa yang mengajakku menonton dan akhirnya meninggalkanku sendirian dengan film membosankan ini, hah?"
Setelah itu, mereka berdua kembali pada film yang masih terus berputar itu. Ah, Kyouya sungguh tak mengerti selera film Dino, apa yang menarik dari film drama seperti ini? Tidak adakah film yang lebih menarik dengan pertarungan dan darah?
Tapi bila dipikir lagi, mungkin Kyouya juga tetap takkan tertarik dengan film seperti itu. Karena pada akhirnya ia pasti akan menelantarkan film tersebut dan malah memaksa Dino untuk bertarung dengannya.
Kyouya membenarkan letak selimut tebalnya agar dapat menghangatkan lehernya juga. "Apa di luar masih hujan?"
Mereka saling berbagi selimut sambil menonton. Sofa besar nan empuk milik Dino sungguh nyaman untuk mereka berdua saat ini. Dino mengambil kopi yang tadi ia siapkan dan memberikannya pada Kyouya. Sedangkan satunya lagi didekatkan pada hidungnya, dihirupnya aroma kopi itu dalam. Harum. "Uh-huh," respon Dino singkat sebelum menyeruput kopi hangat itu.
Kyouya pun melakukan hal yang sama, menyeruput kopi itu sedikit. Dapat ia rasakan minuman hangat itu turun lewat kerongkongannya dan masuk pada perut. Ah, jadi lebih hangat.
"Kautahu aku benci kopi, apalagi kopi asal negaramu."
"Ah, maaf." Dino meletakkan cangkir kopi itu kembali ke meja, "aku tak menemukan teh instan Jepang tadi. Aku akan segera membeli persediaan lagi nanti."
Kyouya tidak menjawab. Ia hanya menyandarkan kepalanya di atas bahu Dino, matanya lurus pada televisi―namun ia sama sekali tidak fokus pada hal itu. Ia hanya menikmati waktu singkatnya bersama Dino; berada di ruangan yang sama, menikmati secangkir kopi (yang bukan favoritnya) di hari yang dingin.
Ia menyeruput kopi lagi, menikmati rasa pahit bercampur manis itu tertinggal di lidah.
"Tapi kurasa sesekali tak apa. Rasa kopi ini mirip dengan rasa bibirmu."
a/n4: KYOUYA OOC BANGET AHAHAH. serius lupa banget sama karakter dia. nyoba baca-baca wiki lagi soal dia, banyak lupa karakteristik dia orz (mungkin lebih efektif kalau baca ulang khr sih, tapi ada uas yang sedang berlangsung dan saya kalau nonton ulang pasti butuh banyak waktu-)
a/n5: makasih sudah baca ya! ditunggu next chapternya besok (nggak ada yang nungguin) /o/
