Mask of Szwennockha © The Bloody Phoenix
Disclaimer: The Characters in this fanfiction are belongs to God, SM Entertainment, their family and them self.
Casts: Choi Siwon, Cho Kyuhyun, and other supported casts.
Pairing: WonKyu (Choi Siwon x Cho Kyuhyun)
Genre: Crime and unknown genre.
Rated: PG-15
Warning: Boy x Boy/Shounen ai, OOC, a story from a beginner author, an absurd plot, full of gajeness, typo(s).
Summary: Ini kisah dua orang yang datang dari dua negara musuh bebuyutan, Korea Utara & Selatan. Melalui sebuah 'pelarian', Szwennockha atau yang memiliki nama lain xxxx datang ke Korea Selatan dan bertemu seseorang yang kelak akan menjadi seseorang yang begitu berarti dalam hidupnya.
Hope you guys enjoy the story,
Don't like don't read please~
. . .
.
Part One: Opening
North Korea, Late December.
Markas Besar Badan Nuklir Korea Utara
.
Seorang pria tanggung sedang berjalan hilir mudik di depan sebuah meja yang berserakan botol-botol minuman diatasnya. Suasana ruangan yang dimasukinya itu terasa tegang. Seorang pria lain yang terlihat lebih tua duduk di sebuah kursi putar di seberang meja.
"Tapi bos, aku ingin pergi saja dari sini. Aku muak!"
Pria yang lebih tua itu melemparkan cerutu yang dihisapnya keatas lantai begitu saja, "Ayolah boy, dulu kau yang sangat ambisius untuk masuk ke sini. Tapi mengapa setelah tiga tahun berlalu kau ingin keluar?!". Pria itu pun bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri si pria tanggung.
"Kau, Brac Szwennockha, atau siapa pun namamu itu" pria itu menepuk dada si pria tanggung, "Sudah bersumpah untuk mengabdikan dirimu pada negara, kau tidak bisa melanggar janjimu sendiri atau kau benar-benar seorang pengecut dan pantas untuk dihukum mati"
Brac, si pria tanggung itu mendecih, "Masa bodoh dengan itu. Aku muak terus diam disini, melakukan riset, percobaan nuklir, membuat bom, dan hal-hal lainnya. Aku bosan, aku ingin pergi ke suatu tempat dan memberikan diriku hal baru" jawab Brac penuh emosi.
Park Byung Hul, atasan Brac, tertawa meremehkan.
"Negara mana yang mau menerimamu yang beridentitaskan warga negara Korea Utara, huh? Kau lucu sekali"
Brac balas tertawa, ia akan meremehkan bosnya itu.
"Kau bodoh atau bagaimana, bos? Kita ini seorang 'penyelusup', kenapa tidak pergi ke luar negeri dengan memalsukan identitas atau datang sebagai imigran gelap? Dengan begitu semuanya selesai kan"
Park Byung Hul berhenti tertawa mendengar perkataan Brac, ia memasang wajah datarnya.
"Itu cara yang sudah mainstream, kau tahu. Memangnya kau ingin pergi kemana, bocah keras kepala?"
Brac menjawab, "Kemana saja asal tidak di negeri ini. Mungkin Korea Selatan adalah tempat yang bagus"
Mendengarnya Park Byung Hul tersenyum simpul, "Baiklah. Aku mengijinkanmu untuk pergi ke sana dengan satu syarat,"
Brac berubah antusias. Park Byung Hul mendekatkan bibirnya ke telinga Brac dan membisikkan sesuatu.
"..."
.
.
-Mask of Szwennockha-
.
.
Udara pagi itu di tempat pelelangan ikan begitu dingin. Udara Busan yang sedang dilanda musim dingin sudah mencapai minus dua derajat celsius. Para pedagang ikan terlihat menutup sebagian lapaknya karena tidak banyak ikan yang dapat mereka jual hari ini. Para nelayan tidak bisa pergi melaut karena laut terus saja pasang.
Choi Siwon mendatangi sebuah kedai sederhana milik nyonya tua yang baik hati di seberang jalan tempat pelelangan ikan. Ketika sampai ia melihat beberapa orang juga sedang berada disana dan menikmati nikmatnya makarel bakar Oh Ahjumma.
"Ahjumma, aku pesan makarel bakar satu plus nasinya!"
Nyonya tua itu tersenyum dan mempersilahkan Siwon untuk duduk. Hidung mancung kemerahan pria tampan itu mencium wangi sedap dari bumbu ikan yang sedang di bakar.
"Chogiyo Ahjumma, aku ingin pesan satu makarel bakar ukuran besar dengan dua mangkuk nasi!"
Seorang pria lain bersuara lembut datang ke kedai itu sambil menggendong sebuah tas besar di punggungnya.
"Baik. Kau bisa duduk sambil menunggu, anak muda" jawab Oh Ahjumma ramah. "Oh Siwon-ah, bisakah kau berbagi meja dengan pemuda itu? Meja yang lain sudah penuh, kasihan dia kalau harus berdiri" pinta Oh Ahjumma yang langsung disambut anggukan dari Siwon.
"Silahkan duduk"
Siwon menggeser posisi duduknya di kursi panjang yang ditempatinya, memberikan tempat untuk pemuda itu duduk.
"Ah, terimakasih" balas si pemuda manis sambil tersenyum pada Siwon.
Tak lama ikan bakar milik Siwon dan pemuda yang datang setelahnya pun matang. Oh Ahjumma sendiri yang mengantarkan pesanannya disertai dengan ucapan 'selamat makan'.
Baru saja Siwon meniup makarelnya yang masih panas sebelum ia masukkan ke dalam mulut, ia melirik sesosok pria asing disampingnya. Terlihat pemuda itu memasukkan daging-daging ikan –yang ia yakin masih sangat panas- dengan lahap ke dalam mulutnya beserta nasi yang membuat pipinya menggembung karena terisi terlalu penuh. Siwon sampai menahan tawa dibuatnya.
"Permisi tuan, aku hanya ingin memberimu sedikit saran. Makanlah pelan-pelan, atau jika tidak kau akan tersedak" kata Siwon sambil menatap pria itu.
"Heh? Akhu shedangh lapfaaar (Aku sedang lapar)" balas pria itu yang berbicara dengan mulut penuh.
"Pffftt, kau lucu sekali. Seperti tidak pernah makan setahun saja" canda Siwon.
Setelah mulut pemuda itu kosong ia menyerengeh lucu, "Hehe, aku tidak makan dua hari ini setelah saat berlayar aku kehabisan bekal makananku" jawabnya.
Siwon membulatkan bibirnya, "Oh begitu rupanya. Ah kalau seperti itu silahkan lanjutkan makanmu, makanlah yang banyak". Pemuda itu pun tersenyum dan melanjutkan kegiatan makannya dengan lahap.
Lima belas menit berlalu, akhirnya apa yang ada di piring milik Siwon sudah habis tak tersisa. Siwon mengambil tisu dari kotak tisu untuk melap bibinya yang terasa sedikit lengket akibat saus kecap dari makarel bakar tadi. Ia melirik pria di sampingnya (lagi), terlihat di atas piring pemuda itu tertumpuk dua buah mangkuk nasi.
"Waaah, kau makan sangat banyak! Hebat!" puji Siwon pada pemuda itu yang sedang kewalahan mengelus-elus perutnya yang kekenyangan.
"Terimakasih, itu bukan sesuatu yang patas untuk dipuji sebenarnya. Haha"
Siwon tersenyum melihat wajah pemuda itu yang kemerahan karena dingin.
"Mau menghangatkan dirimu? Aku akan mentraktirmu soju, sangat cocok untuk dinikmati saat udara dingin seperti ini" tawar Siwon berbaik hati. Pemudah itu mengangguk setelah berpikir beberapa saat.
Siwon menghampiri Oh Ahjumma dan meminta sebotol soju serta dua buah gelas, kemudian ia kembali duduk di kursinya.
"Ini, aku akan menuangkannya untukmu"
Siwon menuangkan soju ke dalam gelas milik pemuda itu. Kemudian pemuda itu melakukan hal yang sama untuk Siwon.
"Oh ya perkenalkan, aku Cho Kyuhyun. Senang bertemu denganmu, dan.. terimakasih atas minumannya" kata pemuda itu memperkenalkan diri.
"Aku Choi Siwon, dan sama-sama, nikmatilah minumannya" jawab Siwon.
Kyuhyun, pemuda dengan rambut yang sedikit panjang kecoklatan itu menangkap kesan pertama yang diberikan Siwon. Pria itu ramah.
"Ah Kyuhyun-ssi, sepertinya kau adalah pendatang disini, benar?" tanya Siwon membuka percakapan resmi(?) mereka. Kyuhyun mengangguk.
"Iya. Aku baru saja berlayar dari Jepang, dan ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Busan"
Siwon antusias dengan 'cerita' pelayaran Kyuhyun, "Kalau begitu kau sama denganku, aku juga seorang pendatang disini. Apakah kau datang untuk berdagang?" tanyanya.
Kyuhyun menjawab, "Tidak, aku berlayar hanya untuk bertualang saja dan mengisi waktu senggangku"
Siwon mengangguk, "Wah hebat sekali, kau memiliki banyak waktu luang untuk melakukan hal seperti itu. Sudah lama aku ingin pergi berkeliling dunia dengan menaiki kapal layar, pasti sangat mengagumkan!"
Kyuhyun terkekeh kecil mendengar Siwon berbicara, ternyata selain ramah pria ini lumayan aktif berbicara juga. "Kalau begitu kau harus ikut berlayar sesekali denganku, aku akan mengajakmu pergi berlayar ke benua Eropa sana! Haha" canda Kyuhyun.
"Semoga saja aku memiliki waktu untuk itu. Semoga" balas Siwon sambil terkekeh kecil. Ia menuangkan soju kembali ke gelasnya yang telah kosong.
"Oh ya Kyuhyun-ssi, mendengar dari aksen bicaramu sepertinya kau datang dari daerah utara, benar?" tanya Siwon mengalihkan topik.
Kyuhyun mengangguk, "Ya begitulah. Sudah lama aku tidak tinggal di Korea namun aksen bicaraku tidak pernah luntur" tuturnya.
Hening beberapa saat. Mereka berdua saling menikmati tegukan soju pada gelas masing-masing hingga botolnya kosong tak tersisa.
"Wah, kau pandai juga dalam hal minum, Kyuhyun-ssi" puji Siwon saat melihat Kyuhyun masih sadar dalam gelas sojunya yang ke empat. "Mau menambah lagi?" tawar Siwon.
Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum, "Tidak terimakasih, rasanya kurang tepat untuk mabuk di pagi hari"
Siwon bangkit dari duduknya, "Baik, kalau begitu aku akan membayar makanku dulu, makananmu juga biar aku yang membayar" Siwon pun berlalu dari hadapan Kyuhyun untuk membayar makanan mereka pada Oh Ahjumma.
Satu lagi yang ditangkap Kyuhyun dari pria berparas rupawan itu. Ia baik hati, sepertinya.
Saat Siwon selesai membayar, Kyuhyun menghampirinya. "Terimakasih untuk traktirannya. Kau baik hati sekali"
Siwon mengibaskan sebelah tangannya, "Bukan masalah. Kalau boleh tahu setelah ini kau akan pergi kemana?"
"Ke terminal bus, aku akan pergi ke Seoul sekarang" jawab Kyuhyun seadanya.
"Kebetulan sekali! Aku juga akan pergi ke sana, mungkin kita bisa pergi bersama-sama?" ajak Siwon penuh semangat. Kyuhyun hanya mengiyakannya dengan dua anggukan.
Sekarang ada satu kesan yang kembali Kyuhyun tangkap dari pria berlesung pipit itu, kesannya tak begitu bagus. Pria itu bersikap terlalu baik, Kyuhyun harus sedikit berhati-hati padanya.
.
.
-Mask of Szwennockha-
.
.
Catatan Brac Szwennockha
Busan, 26 Desember.
.
Akhirnya aku bisa membebaskan diriku juga. Korea Selatan tak begitu buruk rupanya, tak ada pengamanan yang ketat disini. Berkat diriku yang cerdik juga aku bisa sampai dengan selamat tanpa dicurigai sedikit pun.
Aku akan bersenang-senang di sini sebelum melanjutkan misi. Ah aku juga bertemu seseorang hari ini, seorang pria yang menjadi orang pertama yang mengobrol panjang lebar dengaku. Tapi tingkahnya sedikit mencurigakan.
Semoga semuanya akan berjalan baik kali ini.
.
.
.
TO BE CONTINUED
A/N: Hahahahaloooooo! Kali ini saya datang bawa ff baru buat nambar daftar utang saya sama kalian :v Sebenernya saya ini masih dalam masa hiatus, tapi karena ada ide mendesak yang minta disalurkan jadinya saya iseng nulis ini. Idenya datang waktu saya lagi cuci piring(?), dan akhirnya ff ini diketik dalam keadaan ngebut dalam waktu dua jam.
Hehehe, ada yang mudeng nggak sama ceritanya? Aneh ya? Wkwk coba pikirkanlah sebenarnya siapa Brac Szwennockha itu dan apa hubungannya sama WonKyu. Buat yang baca semoga nggak bingung sama jalan ceritanya, soalnya saya baru pertama kali nulis dengan genre seperti ini :v
Bagi kalian yang sudah baca cerita kurang jelas ini saya harapkan kritik dan sarannya melalui review agar nanti saat saya (masih ingin) melanjutkannya cerita ini bisa menjadi lebih baik. Sampai jumpa dilain waktu!
Love,
The Bloody Phoenix
