Unbreakable Machine Doll

.

.

Main Cast : Oh Sehun and Lu han

Support Cast : Read and you'll know who

Genre : Fantasy, Romance

Length : Multichapter

.

.

shamphony


Tahun 2035

Apakah yang ada dipikiran kalian jika ada seseorang yang menyebutkan tahun itu? Teknologi super canggih dengan mobil terbang yang melintasi udara? Atau bumi yang semakin parah dengan dampak globalisasinya?

Ya, itu semua benar. Bumi memang sudah tidak dapat disebut sebagai tempat tinggal. Bayangkan saja, sudah tidak ada rumah yang sering kita jadikan tempat beristirahat, pohon yang memberi kehidupan, bahkan air bersih untuk kita minum. Yang bisa kita lihat dibumi tahun ini hanyalah air laut yang kotor dengan daratan yang hancur. Itu semua akibat dari perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Walaupun sudah tahu jika semua ini terjadi karena mereka, tetapi mereka semua tetap tidak mau disalahkan. Mereka hanya memikirkan diri sendiri dan berlomba-lomba untuk membuat dunia semakin aneh dengan sesuatu yang mereka ciptakan dan membuat batin mereka puas.

Kalian pasti bertanya-tanya dimana mereka tinggal jika bumi sudah hancur? Mereka semua tinggal disebuah daratan yang melayang diatas bumi yang diberi nama Metro City. Lagi-lagi itu semua mereka ciptakan untuk kepuasan batin mereka tersendiri—dan menyelamatkan diri tentunya.

Metro City dilengkapi oleh jalanan yang mulus dan rapi, serta mobil dengan bentuk kapsul yang mengambang dijalan raya. Tidak lupa juga dengan robot-robot yang dibuat mirip dengan manusia. Semua yang ada dipikiran orang-orang terdahulu pasti ditemukan ditahun ini. Fasilitas yang disediakan mirip dengan bumi hanya lebih modern. Anak-anak pun tetap bersekolah seperti biasa, hanya ada satu perguruan tinggi yang unik disana. Royals University. Dimana mahasiswa dan mahasiswi disana mempunyai gengsi besar terhadap robot. Jadi jangan heran jika banyak robot berkeliaran, karena seluruh siswa disana memiliki minimal 1 robot yang menemani mereka. Jaman memang sudah modern dan canggih, apapun yang dibutuhkan bisa didapatkan dengan mudah, namun jangan berfikir jika membuat sebuah robot adalah hal yang sama mudahnya dengan mendapatkan barang canggih.

Oh Sehun, remaja yang baru saja menginjak 18 itu mencoba untuk membuat robot, hasilnya tetap nihil, selalu gagal dan rusak. Sehun menoleh kearah jam hologramnnya yang sudah menunjukan pukul 11 malam, hampir tengah malam tapi tangannya masih terus berkutik dengan perkakas untuk menyelesaikan robot barunya. Ia berharap cemas dengan robot ke-23, ia harus berhasil jika ia ingin masuk ke universitas tersebut. Tidak lucukan jika mahasiswa baru dan tampan seperti Sehun tidak memiliki robot?

"Bagus, sepertinya kau siap untuk hidup kawan." Ujar Sehun sambil melipat kedua tangaannya didepan dada. Ia menyeringai sebelum menekan tombol power untuk menghidupkan robot barunya.

BIP BIP BIP!

Sehun memandang robotnya dengan seksama, sesekali ia melihat kearah monitor yang menampilkan tubuh sang robot. Monitor menapilkan warna biru disekitar tubuh robot menandakan status robot masih dalam keadaan baik, wajahnya terdeteksi sempurna bahkan tubuhnya pun berfungsi sempurna. Untuk kedua kalinya Sehun menyeringai bangga, tinggal tahap akhir untuk kesempurnaan.

"Saatnya kau memberi salam untuk tuan mu." Ujar Sehun lalu menekan bacaan 'Test Suara Robot' dilayar monitornya. Ya, test suara pada robot adalah bagian akhir, bagian yang menentukan robot layak hidup atau tidak.

Untuk tahap ini Sehun cukup optimis, pasalnya dari 23 kali ia mencoba untuk membuat robot, ia hanya gagal saat pengecekan tubuh, membuat suara pada robot menurut Sehun tidaklah sulit. Ia sangat percaya diri untuk pengetesan kelayakan suara.

CESSS!

Kenyataan memang tidak berbanding lurus dengan ekspetasi, Sehun membolakan matanya saat melihat asap memenuhi kepala robot, ia melihat status dimonitor berubah 'Gagal', monitor yang menampillkan warna biru berubah menjadi warna merah menandakan jika robot tidaklah layak untuk dihidupkan.

"Shit!" Seru Sehun kesal, ia mematikan layar monitornya dengan kasar.

Harusnya dari awal Sehun sudah sadar jika kali ini ia akan gagal membuat robot, harusnya ia biarkan saja Jongdae membantunya untuk membuat robot, setidaknya ia tidak perlu membuang waktu. Dengan fikiran yang gusar Sehun berjalan keluar ruang lab-nya dan tak lupa untuk menghubungi Jongdae tentang masalah tersebut, lalu ia memasuki kamar tidurnya menghempaskan tubuhnya dikasur.

Sinar matahari memasuki fentilasi kamar Sehun, membuat pemuda berkulit putih pucat itu mengerang karena tidurnya terganggu. Sehun menghempaskan selimutnya kelantai, ia melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 8 pagi.

"Sial!" Dengan cepat Sehun beranjak dari kasurnya. Tangannya mengambil ponsel berwarna silver yang berada diatas meja, tanpa berfikir panjang ia menghubungi Jongdae.

"Jongdae!" Sehun menekan tombol 'Holo Time' dan menaruh ponselnya diatas meja dan dengan begitu ia bisa lebih mudah berbicara sambil melakukan aktifitas bersiap. Tidak lama, muncul hologram yang menampakan sosok Jongdae dengan wajah badmood-nya "Tunggu aku 10 menit lagi!" Ucap Sehun tanpa melihat hologram itu.

"Ya! Kau baru bangun? Cepat aku tunggu 10 menit, jika kau terlambat aku akan membuang pesananmu!" Belum Sehun menjawab, sambungan telah terputus. Sepertinya Jongdae mulai kesal, tamatlah riwayatmu Oh Sehun.

Tidak membutuhkan waktu lama Sehun sudah siap dengan kemeja putih dan celana hitam, ia berjalan cukup cepat karena tidak ingin membuat Jongdae lama menunggu, Jongdae sangat berisik jika Sehun melakukan kesalahan, benar-benar menyebalkan. Membayangkan ocehan Jongdae saat mereka bertemu nanti membuat kepala Sehun pening.

Langkah Sehun terhenti saat ia melewati taman kota buatan, pandangannya tertuju pada sosok yang tengah duduk dibawah pohon ekk sambil memeluk kedua lututnya. Dengan perlahan Sehun mendekati sosok itu lalu menepuk pundak sang empunya. Sehun berdecak kagum saat sosok yang ia dekati bukanlah sosok manusia biasa, melainkan robot. Sehun tidak bisa mengalihkan pandangannya dari luka yang berada dipipi sang robot, jika saja robot didepannya tidak terluka dibagian pipi yang menampilkan kabel kabel kusut mungkin Sehun tidak sadar jika sosok yang ia temui adalah robot.

Untuk ukuran robot, sosok didepannya terlihat hampir sempurna. Pria berwajah cantik, memiliki mata rusa, kulit putih dan pipi tirus, dan jangan lupakan bibir tipisnya yang membuat perpaduan itu menjadi lebih sempurna.

"Kau rusak?" Dengan hati hati Sehun mengelus pipi pemuda robot didepannya, ia melihat bagian yang tergores, syukurlah tidak teralu parah. "Aku bisa memperbaiki mu." Hening tidak ada jawaban dari pemuda cantik didepan Sehun. Detik berikutnya pemuda itu mengangguk.

Tanpa memikirkan janji yang telah dibuatnya bersama Jongdae, Sehun membawa pria cantik itu kekediamannya. Masa bodo dengan Jongdae yang akan mengamuk karena Sehun tidak datang dan mengingkari janji, lagipula ini baru pertama kali seorang Oh Sehun ingkar.

"Silahkan masuk." Sehun membuka pintu rumahnya, ia membiarkan robot yang ia temui masuk lebih dulu. "Tunggulah diruangan itu, aku siapkan semuanya." Ujar Sehun sambil menunjuk ruang kerjanya.

Sehun tersenyum kecil saat pemuda robot yang ia temui memasuki ruangan lab-nya, mungkinkah ini takdir tuhan yang mengirimkan sosok robot untuknya. Jika mungkin ia berjanji akan merawat robot itu dengan segenap jiwa dan raga.

Tidak ingin membuat robot yang ia temui menunggu lama, dengan segera Sehun memasuki ruangannya, ia berjalan mendekati robot tersebut. Sejujurnya sedikit janggal bagi Sehun jika harus menyebut robot itu adalah robot, karena sosok yang ia temui sangat mirip dengan manusia. Sehun benar-benar kagum pada sang pembuat robot ini.

"Berbaringlah." Mendengar ucapan Sehun robot itu berbaring diatas tempat bangkar dengan berbagai lampu diatasnya, benar benar mirip ruang oprasi.

Sehun mulai berkutik dengan tugasnya, ia memasangkan beberapa kabel yang masih layak dan mengganti beberapa kabel dengan yang baru, monitor didepannya menampilkan status tubuh sang robot, semua terlihat lebih normal. Sesekali Sehun melirik mata robot yang selalu melihat kearahnya, mata rusa itu benar benar mirip seperti manusia pada umumnya.

"Tenanglah, sebentar lagi selesai ini tahap akhir." Ujar Sehun mencairkan suasana, bodoh. Behadapan dengan robot saja membuat jantungnya berdegup.

Kali ini bagian akhir, sehun memoles kulit robot untuk menutupi kabel kabel didalam tubuh, bagian ini tidak sesulit memasang kabel, sehingga waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama. "Selesai." Ucap Sehun semangat sambil menjauhkan wajahnya dari pipi robot.

"Terimakasih." Ucap sang robot dengan lancar, Sehun cukup kaget awalnya ia fikir robot yang ia temui tidak bisa berbicara. Dan robot itu mengubah posisi berbaringnya menjadi duduk.

"Sama sama." Sehun tersenyum kecil.

Detik berikutnya pandangan Sehun beralih pada leher robot, ia baru menyadari jika robot yang ia temui memakai kalung. Apakah robot ini memiliki majikan? kalau begitu hilang sudah kesempatan Sehun memiliki robot. Karena rasa penasaran Sehun yang besar, dengan perlahan Sehun menyentuh leher robot ia membolakan matanya saat mendapati kata "Xiao Lu" dalam bahasa China yang terdapat pada bandul tersebut.

"Xiao Lu?" Ucap Sehun perlahan, ia melirik robot dihadapannya.

"Itu nama pemiliku, namaku Luhan." Ucap sang robot tersenyum manis kearah Sehun. Sehun mendesah kecewa setelah tau jika robot cantik yang ia temui sudah berkepemilikan. Seharusnya Sehun sadar, tidak mungkin robot seindah ini tidak mempunyai majikan. Perasaan kecewa sudah melanda hati dan pikiran Sehun sampai akhirnya ia tersadar saat ada tangan halus yang menyentuh pipinya.

"Kau terlihat sedih" Ujar Luhan mengelus pipi Sehun lembut. Luhan mengedipkan matanya dua kali membuat ia terlihat sangat imut.

"Ah? Hanya perasaanmu saja. Ayo, aku antar kau pulang" Ucap Sehun tersadar dari lamunnya lalu mengenggam tangan halus yang berada dipipinya. "Pasti majikanmu khawatir karna kau tidak ada."

Namun Luhan terlihat seperti enggan untuk beranjak dari tempatnya. "Dia tidak akan khawatir." Matanya terlihat sendu dan menerawang "Karna Xiao Lu sudah tidak membutuhkan ku lagi"


TO BE CONTINUED

:D


OH MAY GODHH

FF ini akhirnya debut juga. Sebenernya aku ini readers yang sok-sokan buat cerita haha:D Oh iya, Aku terinspirasi dari Anime yang berjudul sama dan juga film Astro Boy hehe. Jadi kalo ada yang sama jangan protes dulu ya. Dan jangan protes juga karna ceritanya gak mirip kaya anime-nya. Karna emang beda banget sama FF yang aku buat (maunya apa). Aku tunggu saran dan kritik kalian ya! Thank you :*