"My Past & My Future"

.

Cast : Choi—Kim—Yesung, Choi Siwon and Others.

.

Lenght : 1 of ...?

.

Warning : Sounen-ai, Boys Love, Miss Typo(s), bad idea, bad plot, no feel, Totally fail, and UN-OFFICIAL PAIR!

.

..Siwon X Yesung..

.

Disc : Choi Siwon memiliki hak penuh atas istrinya Choi Yesung..

.


DON'T LIKE? JUST GOAWAY FROM HERE!

BECAUSE IT'S MY YEWONDERFUL WORDL WITH LITTLE SWEET TURTLE AND HANDSOME HORSE INSIDE..

SO SIMPLE TO DO, RITE?


Seorang bijak berkata; "cintailah kesepianmu dan rindukanlah kehampaanmu."

Tapi, akankah bisa sesederhana itu?

Tidak sepenuhnya salah, namun tak pantas pula untuk dihakimi

Faktanya, Cinta itu ajaib... Cinta itu ambisius..

Dan cinta itu adalah dirimu..

Karena Cinta pula, kau terenggut..

Kini, Hampaku tak berujung... sepi itu tak mau berpaling..

Lalu, apakah salah jika aku ingin memaki bumi dan mencerca langit?

Tolong.. Tolonglah... Aku ingin dirimu.. Pulanglah..

.

.

.

Jangan tinggalkan aku

Karena disinilah, masalalu dan masa depanmu tinggal...

.

.

.

- MY PAST & MY FUTURE -

Namaku Siwon, Choi Siwon lengkapnya. Seorang yang kata khalayak itu perfect. Yang kata orang aku yang tampan, aku yang kaya raya, aku yang anak konglomerat, aku yang populer, hingga aku yang angkuh dan aku yang bla..bla..bla...

Well, itu kata mereka yang seakan-akan menjadikanku berhalanya untuk kemudian merapalkan puja-pujinya untuk menyanjungku.

Tapi sungguh, mereka terlampau jauh berasumsi tentangku.

Faktanya, Choi Siwon kebanggaan mereka itu tak sesempurna kelihatannya.

Aku tetap manusia biasa. Bukan malaikat yang tercipta indah tanpa cela

Nobody perfect, right?

So do i..

Choi Siwon itu juga memiliki cacat sana-sini. Memiliki cela. Memiliki riak tak tersentuh. Dan juga menyembunyikan onay dari semua mata pemujanya. Nyatanya, Aku juga punya rahasia.

Jujur... Aku, Choi Siwon yang rapuh..

Aku Choi Siwon yang malang..

Dan aku, Choi Siwon yang hidup dilingkaran kesepian yang sungguh pekat.

Kesepianku.. kehampaanku.. ketakberdayaanku.. kegamanganku, bersumber dari seseorang.

Seseorang yang telah membawa pergi kebahagiaan dan kesempurnaanku..

Seseorang itu, malaikat kecilku.. malaikat indahku.. malaikat penjagaku..

Dia.. Kim Yesung..

Tujuan hidupku dan poros kebahagiaanku..

.

.

.

Biarkan aku bercerita tentang ketidaksempurnaanku yang terselip dibalik mata para pemujaku yang menyanjungku tentang bagaimana sempurnanya aku dimata mereka.

Aku seorang public figur. Aktor. Dan terkadang aku juga menjadi pengisi suara di Soundtrack drama maupun film yang aku bintangi.

Sudah hampir sepuluh tahun lamanya aku memulai debutku didunia penuh sandiwara ini, dunia dengan beribu-ribu macam topeng didalamnya. sejauh ini aku menikmatinya—barangkali.

Usiaku tak bisa lagi dibilang muda. 30 tahun. Yah.. aku merasa harus secepatnya pensiun dan mulai memikirkan rencana untuk hari tuaku kelak.

Lahir ditengah keluarga yang berada distrata atas membuat jalanku terlampau mudah untuk menggenggam semua mimpiku sedari awal. Dan itu yang membuatku sedikit berkecil hati. karena mau tak mau, aku harus mengaku jika kesuksesanku, tercapainya mimpiku.. tak sepenuhnya aku raih dengan keringatku sendiri. Ada lakon utama dibalik cemerlangnya namaku.

Siapa yang tak kenal dengan Choi Cooperation? Sebuah perusahaan raksasa yang telah menjangkau semua negara dibelahan dunia. Semua tunduk padanya. Semua menghormati dan takluk pada Appaku—yang kebetulan menjadi CEO-nya.

Itu yang membuatku lelah. Membuatku merasa jemu. Dan berpikir untuk tak melanjutkan mimpiku menjadi seorang mega bintang, karena menurutku itu tak menarik lagi.

Tapi itu tadinya.. dulunya ingin seperti itu. sebelum semilir angin musim gugur itu datang..

dia datang disaat aku mulai berpikir untuk menyingkir..

dan karena dia pula, awal cerita ini bermula...


.

.

"CHOI SIWON! CHOI SIWON! CHOI SIWON!"

Gema itu bersahutan silih berganti. Tak kenal lelah, mulut-mulut itu terus melancarkan sebuah simphony—jika tak ingin disebut sebuah kebisingan.

Semua untuk satu tujuan. Untuk sang idola kebanggaan,—Choi Siwon.

Sitampan yang dipuja-puja itu, kini telah duduk penuh wibawa disalah satu deretan bangku sarat gengsi. Shcedule hari ini adalah, sebuah konfrensi pers untuk drama teranyar yang menjadikannya lagi-lagi sebagai yang teratas—tokoh utama.

Senyum angelic sedikit berpendar diparas tampannya. Entah tulus ataupun tidak, siapa yang peduli. Yang terpenting, ia datang dan itu sudah cukup berhasil membuat para fans fanaticnya berbesar hati.

Apa kau tau, jika Choi Siwon terkenal sebagai aktor yang arogan?

Publik sangat tau itu . sudah menjadi konsumsi umum. Dan Para anti fans-nya pasti akan mengangguk dalam-dalam. mengamini dengan telak fakta itu.

Kata mereka; Choi Siwon itu angkuh, sombong, arogan, datar, dan tak punya hati.

Peduli setan dengan ocehan-ocehan para manusia-manusia penentang itu. tak penting apa tanggapan publik mengenai sifat dan atitude-nya. Dengan ataupun tanpa flame-flame itu, Choi Siwon nyatanya semakin mengokohkan namanya dipuncak teratas. Berhasil bersaing dengan senior-seniornya didunia seni peran. Bahkan dengan keelokan ragawinya, ia juga didapuk menjadi brand ambassador dari banyak produk-produk berkelas yang merajai pasaran sampai tingkat dunia. Saat itu usianya baru memasuki tahun yang ke- 25. Dan ia mengawali debut profesionalnya lima tahun yang lalu. kurasa, waktu yang cukup untuk kemudian mendapat posisi yang sangat menjanjikan baginya. Plus segala macam faktor internal maupun eksternal didalamnya.

Choi Siwon sungguh sempurna bukan?

"Siwon-ssi, bisa anda jelaskan karakter seperti apa yang anda perankan di drama ini?"

Sesi tanya jawab mulai dibuka, setelah sebelumnya telah menyelesaikan sesi perkenalan tokot-tokoh yang terkait, dan segala macamnya itu.

Siwon hanya mengangguk sekilas, tanpa ada niatan untuk melemparkan sedikit senyumnya. Wajahnya terlalu datar kini. Entah mengapa, namun apapun yang dilakukannya, ia tetap terlihat tampan dan mempesona.

"Ya. Saya berperan sebagai Baek Sungho, seorang aktor terkenal yang jatuh cinta pada fans-nya sendiri."

Penjelasan yang cukup singkat. Namun semua orang tampak menanggapinya dengan antusias.

"lalu, bagaimana jika itu terjadi dikehidupan anda yang sebenarnya?"

Siwon menggeleng pelan, seraya tersenyum meremehkan.

"mungkin saja.. walaupun kurasa, itu mustahil terjadi."

.

.

.

Takdir itu lucu. Tak ubahnya seperti sebuah lelucon yang dipentaskan oleh para pelaku parodi..

Namun, Takdir itu juga mutlak. Telak. Tak bisa ditawar.

Kau tak bisa berkhianat, ataupun bermaksud mengingkarinya

Dan kau akan menuai kejutan dari takdirmu sendiri... bersiaplah!

.

.

.

lebar-lebar Siwon melangkah. dengan tergesa. maksudnya menghau hawa musim gugur yang percaya atau tidak membuat tubuhnya merasa kaku karena dinginnya. sambil merapatkan mantel tebal yang tengah dipakainya sembari terus melangkah. alunan langkah kaki jenjangnya teratur terdengar di pelataran basement tempatnya memarkirkan mobil mewahnya. Sekedar informasi, ia lebih suka menyetir mobilnya sendiri daripada menggunakan jasa sopir pribadi.

Kembali melangkah, hingga memasuki loby apartement yang dihuninya. Apartement ini jelas berkelas. Hanya orang-orang berada yang mampu menempati lantai demi lantai setiap buahnya.

Dan untuk ukuran seorang Choi Siwon, hal itu sudah barang tentu bisa ia dapatkan dengan mudah.

Kali ini, ia berjalan seorang diri. Tak ada sang manager yang selalu setia menemaninya kapanpun. Ya, pada dasarnya ia akan lebih senang jika harus melakukan apa-apa sendiri. Sifat aslinya adalah anti sosial. Walaupun kenyataannya, bidang yang ditekuninya saat ini selalu mengharuskannya beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Berbaur.

Baginya, sendiri itu bukan sebuah kesepian, justru sebuah ketenangan. Dan ketenangan akan membawanya pada sebuah kehangatan yang bisa membuatnya merasa hidupnya itu benar. Hidupnya itu tak sia-sia.

Ting!

Pintu lift terbuka. Siwon mulai melangkah keluar. Bersiap menuju tempat dimana pintu apartementnya dibuka.

Tap

Tap

Tap

Benturan antara marmer dan sepatunya terdengar konsisten. Lorong itu sepi aktifitas, mengingat hari telah menunjukan waktu tengah malam. Ini semua berkat perayaan kesuksesan pemutaran perdana drama terbarunya itu, setelah melakukan konfrensi pers, para staf dan orang-orang dibaliknya, mengundangnya untuk berpesta. Bukan sebuah pesta besar. Hanya disebuah bar tak jauh dari kantor agensinya. Siwon tak sampai hati menolak walaupun rasanya ingin. Sesungguhnya, Ia malas berpartisipasi dengan hal-hal yang menurutnya tak penting—minum-minum dibar. Alangkah lebih baik menurutnya, jika ia segera mendapat jatah istirahat yang sedari awal ingin ia nikmati.

Namun apa daya, sang Produser sendiri yang memintanya ikut. Dan telak, ia tak bisa menolak. Karena ia masih—sedikit—punya hati untuk tak menolak usaha keras dari pria yang tak lagi muda itu untuk membujuknya.

Akhirnya kini. Tengah malam ia baru diperbolehkan undur diri. Inginnya sedari tadi. Badannya sudah semakin remuk rasanya. lelah. Ingin secepatnya diistirahatkan, mengingat popularitasnya yang semakin meroket, tentu berimbas pada jam terbangnya yang semakin padat. Akhirnya ia harus merelakan tubuhnya kekurangan istirahat.

Pintu apartemen sudah terlihat dipelupuk matanya. Senyum kecil nyatanya terpatri. Sebuah kelegaan mungkin. Atau bentuk dari kebebasan? entahlah.. hanya Siwon yang mempunyai jawabannya.

Berhasil!

Kini, pintu sewarna gading itu tepat dihadapannya. Dengan segera, mulai menekan angka kombinasinya. Namun tiba-tiba..

"Choi Siwon-ssi,"

Sebuah suara mengintruksi. Siwon sedikit terlonjak. Langsung saja ia menolehkan kepalanya kesumber suara.

Obsidiannya mendapati sesosok tubuh lain. Ia lebih pendek dari Siwon. dan tubuhnya jauh lebih kecil dari pada tubuh kekar miliknya.

"Nuguseyo?"

Tanya Siwon datar. Menatap sosok lain itu tanpa minat. Kalau boleh jujur, ia mengakui sempat terpesona dengan sosok didepannya itu. tapi itu tadi. Sekejap. Sekarang tak penting untuk mengikuti insting keterpesonaan itu. yang terpenting sesegera mungkin dapat mengenyahkan sosok itu sesegera mungkin.

"b-benar kau Choi Si-Siwon?"

Suara baritone lembut itu terdengar tercekat. Siwon lantas menyergit. Tetap pada tampangnya yang semula, tawar.

"Kau fans-ku, eoh?" nadanya dingin dan terkesan retoris.

Sosok dihadapannya itu menerjap. Onyx sipitnya berkedip lucu. Seakan ingin memastikan sebuah kebenaran.

"K-kau benar-benar C-Choi Siwon?"

Tanpa dugaan, Tangan mungil itu terangkat, memegang telak pipi namja tampan itu. yang membuatnya membeku seketika.

Plak

Lantas sedetik kemudian, dengan kasar Siwon menepis tangan yang menurutnya lancang itu.

"Kau gila, eh? Kau pikir kau siapa?!" bentak Siwon. Sosok itu sedikit beringsut. Kaget dengan bentakan kasar itu.

"A-aku fansmu.." lirihnya seraya menunduk dan mulai memilin ujung sweater yang tengah dipakainya.

"lantas, apa aku peduli? Kau tau, bahkan fans-ku bukan kau saja. sekarang pergilah, aku akan istirahat. Dan kau berhasil membuat waktu istirahatku terbuang sia-sia!"

Dengan cepat, Siwon berbalik dan mulai membuka pintunya. Namun gerakannya terhenti akibat tangannya ditarik paksa oleh tangan lain.

"Tunggu Siwon-ssi. Kumohon.." Sosok itu mengiba. Memegang lengan Siwon erat.

Siwon menghela nafas panjang. Ini sudah terlalu larut, dan seseorang telah berhasil membuat emosinya naik.

BRUG

Dengan kasar, Siwon mendorong tubuh mungil itu hingga jatuh terjerembab.

"Kubilang pergi! Apa kau tuli? Aku butuh istirahat!" lagi, Siwon membentak.

Sosok itu sedikit meringis kesakitan. Dengan sisa tenaganya, ia mencoba bangkit. Melawan ketakutannya sendiri.

"A-aku mohon, Siwon-ssi.. maafkan aku. T-tapi ada yang ingin kusampaikan padamu.." ucapnya bergetar.

Mencoba untuk mengendalikan emosinya, Siwon memejamkan matanya sejenak.

"Baiklah, katakan apa yang kau inginkan?"

Sosok itu mendongak, memberanikan diri menantang Obsidian berkilat amarah itu. ia harus berani. Ia harus bertahan.

"Aku ingin tinggal bersamamu selama sebulan."

Mata Siwon terbelalak langsung. Menatap tak percaya pada sosok tamu tak diundangnya itu. namun sedetik kemudian, sebuah kekehan meremehkan terdengar dari mulutnya.

"Kau sungguh lucu. Apa kau orang gila yang melarikan diri dari tempat rehabilitasmu? Berhenti bercanda dan pergilah!" ucapnya sarkastis.

"Aku tidak gila. Aku sangat menyukaimu!" balas sosok itu.

"benarkah? Semua orang menyukaiku. Namun tak ada orang yang sampai berani meminta tinggal bersamaku." Nada suara itu mulai meninggi.

"Tapi sungguh, aku hanya minta waktu satu bulan. Setelah satu bulan, aku janji akan pergi dari hidupmu selamanya."

Deg

Sadar ataupun tidak, Siwon merasa dadanya sesak seketika. Ucapan sosok itu, entah mengapa membuatnya merasa aneh. Tak rela.

"A-aku mohon.. hanya satu bulan.." sosok itu kembali mengiba. Siwon lantas terlonjak dari lamuman singkatnya tadi.

"kau tau, aku sangat lelah hari ini. baiklah, siapa namamu?" lanjut Siwon mencoba sabar.

Sosok mungil itu langsung tersenyum. Merasa mendapat sedikit peluang.

"namaku Kim Yesung.. dan aku akan melakukan apapun yang kau mau, asalkan kau mau mengizinkanku tinggal bersamamu selama sebulan." Ucapnya ceria.

Sebuah smirk terpampang diwajah tampan itu. "Apapun?"

Sosok manis itu mengangguk, "Ya, apapun.."

"Kalau begitu, Kim Yesung, mulai sekarang, kau budakku!"

.

.

.

Dan ini mengenai sesuatu yang sifatnya misterius...

Apa yang kau tau dari masa depanmu?

Apa?

Cerahkah? Atau mendung barangkali?

Kau terlalu idealis hingga masa depan itu yang berhasil membuatmu kalah..

Kalah oleh permainan takdir yang sejak awal kau sendiri yang mainkan.

Jangan menyesal jika masa depanmu tak seindah masa lalumu..

Karena hakekatnya, kaulah pengarang skenarionya..

.

TBC / END?

.


Eihhh... abstrak banget yaa ini ff? Salahkan saja orang yang mengaku sebagai author-nya .. -.-

Oke.. maaf.. izinkan saya sedikit explain tentang ff ini.

FF ini menganut alur Flashback dan Point Of View-nya bisa berubah-ubah sesuai keadaan. Awalnya ini pakai POV-nya daddy(Siwon) tapi kemudian pakai Normal POV. Intinya, FF ini kemungkinan besar settingnya itu waktu past. Dan untuk Future, mungkin masih beberapa chapter lagi.

Dan ngomong2 Soal FF baru, tenang.. Romantic Rainbownya sebentar lagi udahan. Jadi karena saya sudah kangen ma Lovely Dovey-nya Mommy dan Daddy, ya.. jadilah ff ini. tapi kemungkinan besar genre-nya itu lebih fokus ke hurt/comfort. Entah kenapa, setiap bikin ff YeWon jadinya selalu yang sad-sad. Yang berat.. ga bisa nyantai kaya waktu bikin KyuSung. Ngerasa ga adil banget ma YeWon.. Shipper yang durhaka -_-

Okay... last, niatnya mau ngetes apa disini ada YeWonderful atau ga.. apa Cuma ada Sparkling on the Clouds doang.

Saya rasa, YeWon ga kalah awesomenya loh ma KyuSung... meski kenyataannya sekarang KyuSung lagi naik daun banget. YeWon-nya perlahan jadi tenggelam .. sedikit cerita, pertama kali saya nyoba baca ff, itu nemunya ff YeWon (Akhir 2011) dan sejak saat itu, saya putusin buat jadi YeWon Shipper—sampai detik ini.

Saya terlalu banyak omong disini..

So Keep Or Delete?

Kalau responnya bagus, ya saya lanjutin. kalau ga, mungkin saya publish di 'dunia' lain..

JUST WANNA SAY, PLEASE SUPPORT AND LOVE YEWON TOO... can you?