Poetry
Disclaimer: Hetalia © Hidekazu Himaruya, story's idea © Ravarion.
Rated : K+
Genre : Humor
Character : America (Alfred F. Jones).
Warning: HetaliaGakuen style, country name used, iklan dikit.
-x-x-x-
ENJOY
-x-x-x-
Sebuah laptop VAIO menyala di atas sebuah meja belajar sebuah kamar. Di depan pintu kamar itu terpampang nama 'AMERICA THE REAL HERO a.k.a ALFRED F. JONES'. Penghuni kamar itu sedang memandang monitor laptopnya dengan tatapan kosong. Entah bagian nyawanya kemana, ke benda langit bernama Sedna bersama Tony, mungkin? Tak ada yang tahu karena satu-satunya manusia di kamar itu hanya Amerika.
Di layarnya terpampang Microsoft Word 2010, dengan garis hitam berkelap-kelip dua detik sekali. Tak ada tulisan, tak ada hasil ketikan, tak ada karya yang dibuat sang hero. Setidaknya, belum.
Seseorang yang numpang lewat kamar asrama Amerika mendengar teriakan frustasi keras. Sejenak, orang itu dan kucingnya saling berpandangan lalu memasang tampang heran sekalian berpikir. Lalu mengangkat bahu dan bergumam, "Paling nonton film seram lagi."
Inggris yang sedang memakan scone, tersedak dan langsung meminum teh-nya, teh putih Bai Hao Yinzhen*. Sebuah perempatan jalan darah terbentuk di dahinya. Ia siap meledak.
Perancis yang sedang berkebun di kebun mawar, memotong setengah kelopak bunga mawar putih. Ia facepalm.
Cina yang sedang berdansa tap dengan Shinatty, menginjak kaki Shinatty dan kakinya sendiri. Ia berteriak, "Aru," dengan keras.
Rusia yang sedang bersembunyi dari Belarusia, bersyukur ketika melihat adiknya (yang tengah mencari dirinya), terjatuh dari tangga yang menuju lantai tiga. Dan bergumam tak jelas.
"DIAM!"
Teriakan dari Inggris, Perancis dan Cina berbarengan di depan pintu kamar Amerika yang mereka dobrak paksa (dimana-mana, yang namanya dobrak ya maksa).
Amerika bengong sesaat. Lalu berteriak, "TERIMA KASIH!" lalu menutup pintunya kembali. Membuat ketiga orang itu terpental ke belakang dengan saling menindih. Bagai sandwich tak enak di lihat, apalagi di makan.
Amerika meregangkan kedua lengannya dan mulai menaruh jarinya di atas keyboard, mengerjakan tugas bahasanya.
-x-x-x-
Amerika dengan pedenya maju ke depan kelas yang rebut saat pelajaran bahasa. Dengan kertas A4 di tangan kirinya.
Kelas ribut, ia berdehem. Semua mata kini tertuju padanya, bahkan makhluk tak penting pun menatap Amerika. Merasa mendapat perhatian cukup, ia berbicara.
"Saya berdiri di sini akan membacakan puisi berjudul, Diam."
Dan, kelas pun hening selama dua jam.
"Selesai."
-x-x-x-
Fin
-x-x-x-
(Listen to: Calling All Skeletons – Alkaline Trio)
(Word Count: 440 words)
*) Teh putih Bai Hao Yinzhen, berasal dari Fujian, Cina. The putih kelas terbaik sampai saat ini di dunia.
Ng, halo?
Saya mempublish fic gaje lagi, dengan tampang kobe pula ngetiknya. (_ _)
Cuma mencoba ngilangin stress, gan. Jadi, komentar apa pun saya terima.
Endingnya gaje? Iya. Saya akui itu. Saya dalam keadaan labil tingkat dewa.
Nah, mind to Review? Per favore?
