Perkenalkan. Nama saya Hoshirin Sichi. Panggil Hoshirin boleh, Nana boleh, Sichi juga boleh. Ni fic pertama saya. Di fic ini ada 5 lagu yang saya pelesetkan. Maka dari itu, kalo baca yang pas bagian lagu, sekalian dengerin lagu aslinya. Cocokin. Pas apa ngga lirik ngaco yang saya ciptakan ini. Trus, fic ini juga agak aneh. Jadi maklumi aja, ya.... Selamat membaca!! –h0Sh!^R!n~–
Live Concert
Story by: Queen of the Seven Seas
Disclaimer: All charas in this fic are belong to Kishimoto Masashi-sensei and all songs in this fic are not mine
"Ngnghh....." Hinata membuka matanya perlahan.
"Di mana ini?" Ia melihat sekelilingnya. Begitu gelap.
Hinata berdiri dan meraba-raba sekelilingnya. Tapi tangannya menyentuh sesuatu yang kokoh dan dingin di kanan kirinya. "Dinding batu...." bisiknya lirih.
Tiba tiba tempat itu menjadi agak terang–walaupun masih gelap–samar ia bisa melihat sekelilingnya.
Di kanan-kirinya ada tembok batu yang ujungnya tak terlihat. Nyaris tak berujung. Ada yang unik di dinding sebelah kanannya. Di tembok itu terdapat sebuah bercak yang ukurannya agak besar berwarna gelap. Yah bisa dikatakan, itu adalah sebuah lorong berukuran besar. Lebarnya saja kira kira sekitar 2.5 meter.
"Aiih... Di mana ini?? Udah ah, jalan jalan dulu" Ia lalu berjalan menyusuri lorong itu.
Tapi kemudian, ia menemui perempatan dan ambil kanan. Lorong yang ini lebih sempit. Lebarnya sekitar 1.5 meter. Kemudian terus menerus ia menemui pertigaan dan perempatan sampai akhirnya ia keluar di lorong besar. Ia lalu berjalan di lorong besar itu tapi ternyata ia sampai di titik awal alias di tempat yang terdapat sebuah bercak yang ukurannya agak besar berwarna gelap di dindingnya.
"Yaah... Kok balik lagi ke sini sih??? Berarti, ini labirin dong!! Coba liat make Byakugan deh" Hinata lalu ambil posisi "Byakugan!"
Byakugan sudah aktif. Tapi....
"Kok malah gelap? Jangan jangan–Kekkai Ninjutsu! Wah, gawat! Kalo gitu sih, ga bisa make Byakugan!" Ia lalu menghela napas "Terpaksa harus jalan lagi deh"
Hinata kembali berjalan.
Catatan Perjalanan Hinata
Berjalan di lorong besar
Ketemu perempatan ambil kanan
Ketemu pertigaan ambil kiri berdasarkan instingnya
Ketemu pertigaan ambil lurus
Mentok belok kanan
Mentok belok kiri
Mentok belok kiri lagi
Jalan buntu muter balik lagi
Mentok belok kanan, kanan, kiri
Ketemu pertigaan ambil kiri berdasarkan insting
Mentok belok kanan
Mentok lagi belok kiri
Mentok lagi belok kanan
Mentok jalan buntu
Hinata ga percaya lagi dengan instingnya
Muter balik belok kiri, kanan, kiri
Keluar di pertigaan ambil kiri
Jalan lurus terus walaupun ada banyak pertigaan dan perempatan
Hinata akhirnya ambil kiri di perempatan berikut
Jalan lurus terus sampe mentok belok kiri
Ketemu pertigaan lurus terus
Ketemu perempatan belok kanan, kiri, kiri
Jalan buntu
Muter balik belok kanan
Ketemu pertigaan ambil lurus terus
Mentok belok kanan
Ketemu pertigaan ambil lurus terus
Mentok belok kanan
Jalan lurus terus sampe mentok belok kanan
Lurus terus
Keluar di lorong besar jalan ke arah kanannya
Perasaan Hinata udah mulai ga enak
Jalan lurus terus
Ketemu dinding yang ada bercak warna gelap berukuran agak besar
Fin
"Yaah...!! Balik ke sini lagi! Chapheek....!!! Ya udah, untuk sementara aku jalan lurus terus di lorong besar ini aja deh"
Hinata kembali melanjukan perjalanan.
1/2 jam kemudian
"Capek...!" Hinata lalu menoleh ke sebelah kanannya "WHAT???!!! Masa gue balik lagi ke sin seeeh???!!!!" serunya setelah menyadari kalau dinding sebelah kanannya itu ada bercaknya.
Hinata jatuh terduduk "Buset dah! Siapa seh, yang bikin ni labirin?! Gue nyerah deeeh!"
Ia mengatur napasnya. Tapi tiba tiba, ada seseorang memanggil "Hinata...... Hinata...."
"Ng? Siapa tuh?" Ia celingak celinguk mencari sumber suara itu. Kemudian ia melihat sebuah cahaya terang nggak jauh di depannya.
"Cahaya apaan tuh? Kok kayaknya, ada tulisan di atasnya. Pi-n-tu-k-e-lu-ar. Pintu keluar! Ke sana!"
Hinata berlarike arah cahaya a.k.a pintu keluar itu. Tapi cahaya itu malah makin menjauh.
"Gila! Ntu cahaya punya kaki ya?! Di deketin malah kabur. Oh! Mungkin karena pesonaku yang bersinar terang ini terangnya ngalahin dia (cahaya) Makanya dia makin menjauh soalnya dia malu terangnya aku kalahin. Padahal, aku kan bukan lampu, bukan bintang. Hanyalah Hyuuga Hinata. Hohohoho...." (Hinata sejak kapan kePDan gini???)
Cahaya swt. Author juga swt. Di antara para readers juga mungkin ada yang swt. Dan saya pikir, kalian pasti bakal lebih swt ngebaca lanjutan fic ini.
Hinata lalu nyanyi gajhe.
"(lirik asli: Menjaga hati by Yovie and Nuno)
Masih tertinggal cahayamu (Masih tertinggal bayanganmu)
Yang telah membekas di dinding lorong ini (Yang telah membekas di relung hatiku)
Lorong tak berujung seolah pertanda (Hujan tanpa henti seolah pertanda)
Aku mengejarmu kau malah berpaling (Cinta tak di sini lagi kau tlah berpaling)
(Reff) Biarkan aku menjaga pesonaku ini ow... (Biarkan aku menjaga perasaan ini ow...)
Menjaga rasa kemenangan yang telah kau beri (Menjaga segenap cina yang telah kau beri)
Engkau pergi aku kan mengejarmu (Engkau pergi aku takkan pergi)
Kau menjauh aku ikut juga (Kau menjauh aku takkan jauh)
Sebenarnya diriku ingin memasukimu(Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu)
Masih adakah rasa malumu (masih adakah cahaya rindumu)
Yang sejak tadi cangggung di hadapanku (Yang dulu selalu cerminkan hatimu)
Aku takkan bisa melupakan kekalahanmu (Aku takkan bisa menghapus dirimu)
Meski kulihat kini kau di seberang sana
(Reff) Biarkan aku menjaga pesonaku ini ow... (Biarkan aku menjaga perasaan ini ow...)
Menjaga rasa kemenangan yang telah kau beri (Menjaga segenap cina yang telah kau beri)
Engkau pergi aku kan mengejarmu (Engkau pergi aku takkan pergi)
Kau menjauh aku ikut juga (Kau menjauh aku takkan jauh)
Sebenarnya diriku ingin memasukimu (Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu)
Andai akhirnya kau tak juga kembali
Aku tetap sendiri menyusuri lorong (Aku tetap sendiri menjaga hati)
(Reff) Biarkan aku menjaga pesonaku ini ow... (Biarkan aku menjaga perasaan ini ow...)
Menjaga rasa kemenangan yang telah kau beri (Menjaga segenap cina yang telah kau beri)
Engkau pergi aku kan mengejarmu (Engkau pergi aku takkan pergi)
Kau menjauh aku ikut juga (Kau menjauh aku takkan jauh)
Sebenarnya diriku ingin memasukimu (Sebenarnya diriku masih mengharapkanmu)
Sejujurnya diriku ingin memasukimu..... (Sejujurnya diriku masih mengharapkanmu)"
Setelah Hinata selesai nyanyi, si pintu keluar a.k.a cahaya malah makin menjauhi Hinata.
"Hei hei hei.... Cahaya, kau mau ke mana? Don't leave me alone!" Tapi si cahaya mengabaikannya. Penyebab si cahaya pergi? Tentu aja karena ga tahan denger nyanyian ancur gajhe yang dinyanyikan Hinata.
Si cahaya makin menjauh dan akhirnya sudah tak terlihat lagi. Hinata yang merasa kehilangan mulai bernyanyi lagi.
"(lirik asli: Kisah Cintaku by Chrisye/Peterpan)
Di lorong yang sesunyi ini (Di malam yang sesunyi ini)
Aku sendiri Tiada yang menemani
Akhirnya kini kusadari
Engkau telah pergi Tinggalkan diriku (Dia telah pergi Tinggalkan diriku)
Akankah tadi kan terulang(Akankah semua kan terulang)
Kisah hidupku yang seperti tadi (Kisah cintaku yang seperti dulu)
Hanya dirimu yang kurindu dan kukenang (Hanya dirimu yang kucinta dan kukenang)
Di dalam hatiku Takkan pernah hilang
Cahaya dirimu Untuk selamanya (Bayangan dirimu Untuk selamanya)
Mengapa terjadi kepada diriku (Mengapa terjadi kepada dirimu)
Aku tak percaya kau telah tiada
Aku harus pergi Mencari dirimu (Haruskah ku pergi tinggalkan dunia)
Agar aku dapat berjumpa denganmu....
Ya baiklah! Sekarang, aku harus pergi mencari pintu keluar itu!" seru Hinata dengan semangat 45. Ia lalu berjalan mencari pintu keluar, tapi hasilnya tetap nihil. Ujung-ujungnya selalu kembali ke titik awal
"Nggak ketemu.... Hiks hiks...
(lirik asli: Mengenangmu by Kerispatih)
Takkan pernah habis air mataku
Bila kuingat tentang dirimu
Tidak hanya kau yang tahu (Mungkin hanya kau yang tahu)
Mengapa sampai saat ini kumasih di sini (Mengapa sampai saat ini kumasih sendiri)
Adakah di sana kau rindu padaku
Meski kita kini ada di tempat berbeda (Meski kita kini ada di dunia berbeda)
Bila masih mungkin waktu kuputar
Kan kumasuki dirimu... (Kan kutunggu dirimu)
Biarlah kusimpan
Sampai nanti aku
Kan ada di sana
Tenanglah dirimu
Dalam kedamaian
Ingatlah pesonaku (Ingatlah cintaku)
Kau tak terlihat lagi
Namun kekalahanmu abadi (Namun cintamu abadi)
Hiks hiks hiks..... Cahaya, where are you....??? Hiks hiks hiks
(lirik asli: Matahariku by Agnes Monica) (langsung nyanyi Reff nya)
(Reff) Dengarlah cahayaku (Dengarlah matahariku)
Suara tangisanku
Ku bersedih
Karna engkau pergi meninggalkan aku (Karna panah cinta menusuk jantungku)
Ucapkan cahayaku (Ucapkan matahariku)
Puisi tentang dirimu (Puisi tentang diriku)
Tentangmu (Tentangku)
Yang tak mampu mengalahkan aku....(Yang tak mampu menaklukkan waktu)"
Selesai menyanyikannya, Hinata menunduk lesu.
"Hinata..... Hinata....." suara seseorang kembali memanggilnya. Ia langsung bersiaga "Hinata... Ini aku. Aku ada di sini..."
Hinaa langsung celingukan mencari sumber suara itu dan ia menemukan si cahaya bertengger tidak jauh darinya "Ketemu! Tapi kok kayaknya, aku kenal suara barusan deh"
"Hinata..." panggil cahaya itulagi.
"I'm coming!!!" Hinata langsung melesat menuju cahaya itu.
"(lirik asli: Terima kasih cinta by Afgan) (langsung ke Reff)
(Reff) Terima kasih cahaya (Terima kasih cinta)
Untuk kali ini (Untuk segalanya)
Kau berikan lagi
Kesempatan itu
Takkan terulang lagi
Semua kesalahanku
Yang telah menyakitimu
Hwaaa..... cahaya..... maafin aku ya" kata Hinata melas. Si cahaya belum ngejawab (emang bisa?) Hinata tak menyianyiakan waktu lagi. Sesuai lagu Mengenangmu versi pelesetan yang tadi ia nyanyiin, Hinata langsung masuk ke dalem cahaya a.k.a pinu keluar itu. (Bila masih mungkin waktu kuputar Kan kumasuki dirimu...)
*******
"Ngnghh....." Hinata membuka matanya.
"Aah!!! Hinata, kau sudah sadar!!" seru Naruto.
"Eh?" Hinata melihat sekelilingnya. Naruto sang pacar sedang duduk manis di kursi di sebelahnya. Di dekatnya ada Neji. Ia sendiri sedang tidur di ranjang yang ia duga ada di rumah sakit.
"Kok aku bisa ada di sini sih?" katanya heran.
"Kamu lupa ya? Kan kita lagi latihan bareng. Trus Naruto dateng ngagetin kamu. Lalu, kamu jauh. Kepala kamu membentur tanah. Lalu pingsan. Gitu..." jawab Neji.
"Oh... Gitu ya... Oh ya, udah berapa lama aku pingsan?"
"Sekitar 4-5 jam"
'Jadi, yang tadi itu mimpi ya....' batin Hinata.
"Em... Hinata. Waktu kamu pingsan. Kamu......" Neji tidak menyelesaikan kalimatnya.
"Aku kenapa?"
"Nyanyi aneh" lanjutnya.
"Ha?"
"Iya. Tak kusangka kau sebegitu narsisnya..." tambah Naruto.
"Emang aku nyanyi apa tadi?"
"Macem macem. Dan semuanya tuh liriknya aneh semua. Emang kamu mimpi apa tadi?"
"Aku mimpi berada di sebuah labirin yang ga jelas asal usulnya dan jalan keluarnya. Tiba tiba, Ada cahaya nyamperin aku. Ada tulisan pintu keluar di atasnya. Ya udah, aku kejar ntu cahaya. Tapi si cahaya kabur terus" cerita Hinata.
"Trus kamu nyanyi lagu aneh bin ga jelas itu?"
"Kok kalian tau? Emang aku ngigo ya?"
"Bukan ngigo lagi. Suaramu itu keras tau!"
Wajah Hinata terasa panas. Sepertinya kalo ada telur mentah diceplok di situ langsung mateng.
"Hei, rahasiakan ini pada yang lain ya" pinta Hinata "Pliis...."
"Iya. Tenang aja. Bakal kita rahasiain kok"
"Hwaaaa!! Thanks!!!" Teriak Hinata dengan suara yang agak serak. Ya iyalah serak! Secara, nyanyi beberapa lagu githu!
Akhirnya suasana pun kembali damai....... (ga nyambung!)
The End
Tok tok tok..... (pintu kamar diketuk)
Hoshirin : "Siapa di luar?"
? : "Buka pintunya.... Ini Yovie and Nuno dll"
Hoshirin : "Haah???!!!! Yang bener??!! Ayo masuk...."
Yovie and Nuno sedang berdiri di depan pintu kamar
Hoshirin : "Waaah.... Hai, semua!!!"
Dikta : "Ehm ehm... Lagu kami kok jadi aneh begitu?"
Hoshirin : "Ha?"
Suara seseorang : "Iya... Kok lag saya juga jadi kayak gitu sih?"
Hoshirin : "S-siapa itu???" (menoleh ke belakang) Hwaaaaaa!!!!!!!! Setan!!!!!!!"
Arwah alm. Chrisye gentayangan di kamar hoshirin.
Hoshirin : "M-maaf...... S-saya ga b-bermaksud buruk......"
Ariel : "Tapi lagu kita kok jadi aneh begini?"
Agnes : "Iya. Harusnya kan 'matahariku'. Bukan 'cahayaku'!"
Sammy : "Tau! Lagu Mengenangmu itu ditujukan pada orang yang udah berada di alam sana. Kok jadi 'di tempat berbeda'?"
Hoshirin : "I-iya.... Semuanya... Saya minta maaf....."
Yovie : "Nah, gitu dong! Udah, yuk. Kita pergi aja"
Akhirnya para personil Yovie and Nuno, Peterpan, Mengenangmu, Afgan, Agnes Monica, dan arwah alm. Chrisye pergi meninggalkan Hoshirin sendirian di kamarnya.
Hoshirin : "Akhirnya... Mereka pergi juga. Tuh.... Aneh kan. Gimana? Cocok ga? Oh ya. Review plis....."
-h0Sh!^R!n~-
