UNKNOW WORLD

BY ERI YAN TII

DISCLAMINER : MILIK ASLI MANGAKA, NUMPANG MINJAM NAMA BUKAN PLAGIAT,APA LAGI LECEHIN

AU, TYPO, OOC, SHO-AI,AVANTURE, SUPERNATURAL, FAMILY,VAMPFIC

RATING: T

{AMAN}

BLUE NIGTH : BOOK one;Born the Queen

Abad ke 18, dimana teknologi mulai bermunculan. Secara berlahan mencoba menenggelamkan kepercayaan-kepercayaan yang dianggab tidak rasional dan meresahkan di masyarakat. Semua praktek sihir, seperti tenun dan dukun mulai di hapuskan, bahkan pemerintah setempat melakukan hukuman gantung bagi orang-orang yang dianggap melakukan praktek mistis seperti sihir dan meramal. Orang yang mencurigakan dan diduga memiliki hubungan dengan dunia sihir akan di pancung. Pemerintah dan gereja sepakat bekerja - untuk membersihkan iblis-iblis yang selama seabad lalu meresahkan masyarakat. Dengan dibantu perkembangan teknologi, pemerintah berambisi membersihkan dunia dari pikiran kaku dan kolot. Animisme dinamisme merupakan suatu aib yang harus di bersihkan.

Namun dibalik keberhasilan misi yang diberi nama 'pembasmian Iblis, mensucikan kembali negaraku' yang di elu-elukan pemerintah memiliki lubang menganga. Pemerintah yang begitu haus pencitraan tak mengetahui dalang penggerak misi ini adalah seorang yang seharusnya mereka tangkap. Yah, pemimpin mereka sendiri adalah sosok yang mereka cari-cari selama ini. Sang Raja Vampir. Sosok iblis memakai topeng manusia yang pandai menipu. Makhluk yang terlahir dengan pesona menghanyutkan. Menghisab darah sebagai makanan utamanya, bahkan tak segan membunuh untuk mendapatkan santapannya. Kecerdasan mereka begitu mengerikan. Setiap kata-kata mereka adalah mantra yang menghipnotis.

Selama berabad-abad vampir adalah makhluk terkutuk dari kegelapan yang paling diiwaspadai. Mereka lebih licin disbanding penyihir. Seorang penyihir akan mudah ditemukan dengan mellihat tempat-tempat praktek sihir mereka. Penyihir juga tidak memiliki umur panjang seperti vampir sehingga kaum mereka lebih mudah ditemukan dan dimusnahkan. Sedangkan kaum vampir pureblood terkuat dan terlicik akan tetap bertahan, berpindah tempat, atau merubah identitas. Keberadaan mereka bagaikan angin. Sulit di jangkau.

Jalan Springroad, jalan utama penghubung kota Baron dan Kumo. Jalan ini satu-satunya jalan alternative yang paling sepi. Setiap harinya dapat dihitung dengan jari mobil yang melintas. Siapa yang menyangka akan ditemukan sebuah kediaman atau tepatnya mension besar tidak jauh dari sana, sedikit orang yang tahu bahwa ada jalan rahasia yang membawamu kerumah besar itu. Terenal dengan nama Augustusburg di Brühl adalah tempat tinggal istimewa bangsawan abad ke-18. Sebagai tempat tinggal bangsawan Köln dan para uskup, istana ini jadi contoh bagi banyak istana bangsawan lainnya.

Rumah itu sama besarnya dengan rumah-rumah bangsawan umumnya. Berpagar setinggi tiga meter, memiliki kebun bunga mawar merah yang indah dan air mancur ditengahnya. Cetnya perpaduan putih dan garis emas dan ditutupi atap bercat biru maron. Rumah mewah yang cukup mengadakan pesta 7 turunan.

Di salah satu ruangan dari puluhan ruangan, terdengar sayup-sayup suara ribut TV yang disetel dan ditinggal pergi. Jam besar didekat tangga menunjukan pukul 12 tengah malam namun penghuni rumah membiaarkan tv itu terus menyala. Suasana mension benar benar sunyi dan dingin.

" Hari ini menjadi moment penting bagi masyarakat Jerman, 5 terpidana mati yang diduga melakukan terror dari praktek sihir akan mendapatkan hukum pancung bertepat di Frauenkirche. Lous Torn. Terletak di kota Dresden, Frauenkirche (Gereja Our Lady) adalah sebuah gereja Lutheran. Banyak orang datang sekedar untuk melihat terdakwa di adili pada hari ini."

Banyak lembaran Koran-koran berjudul hampir sama - yaitu mengenai eksekusi mati terbanyak untuk 3 tahun terakhir, bertebaran di meja kayu mahoni itu. Tak ada tanda pemilik berniat membereskan kekacauan sekitarnya.

Gambar di TV menampilkan sosok pembawa acara perempuan dengan mic ditangan sedang melaporkan keadaan dengan mengebu-gebu.

"Hari ini pun, perdana menteri Namikaze Minato turut menyaksikan para tereksekusi mati. Beliau sempat berpidato bahwa ia turut bangga dengan kerja kepolisian dan masyarakat untuk bekerja - menegakkan keadilan di negeri ini, angka 5 merupakan terbanyak selama selama 3 tahun lalu, berikut liputannya,"

Lalu gambar berganti sosok pria tampan yang sedang berpidato di atas podium yang telah disediakan, disaksikan ribuan pasang mata. Namun sesaat kemudian, TV itu dimatikan oleh seseorang diruangan itu.

Kushina, meletakkan remot TV di atas lemari TV kemudian mendongak ke bingkai figura besar yang tergantung apik di tembok hadapannya. Sosok di TV itu baru saja adalah suaminya. Yah, Kushina dan Minato sudah cukup lama membina hubungan. Foto hitam putih di sana memperlihatkan potret bahagia yang semu. Minato terlihat tersenyum hangat sembari merangkul Kushina,dihadapannya berdiri berjejer ke delapan putra mereka. Semuanya terlihat sempurna. Ditambah sosok dirinya sendiri duduk di samping Minato sembari memeluk bayi merah mereka dalam bungkusan kain tebal. Ia tersenyum lebar.

Namun kini tak ada wajah bahagia seperti di dalam figura anggun ini hanya menatap wajah sang suami terakhir kali dengan senduh. Yah, ini terakhir kalinya ia dapat melihat sosok penopan hidupnya.

KREK

Kushina memasuki sebuah kamar yang cukup luas dengan pernak pernik serba oranye. Diruangan tanpa jendela itu terlihat seseosok anak kecil sekitar 1 tahun terduduk ditengah ruangan. Menatapnya.

Anak bayi laki-laki itu memiliki mata biru bulat permata shapire yang mampu menghipnotis siapapun, hidungnya mungil menambah kesan lucu, rambutnya berwarna pirang keemasan, sedikit panjang dibagaian belakang, bibirnya merah merona seperti buah cerry dan kulitnya yang putih seputih susu mulus tanpa cacat sedikitpun. Kushina tersenyum kecut melihat malaikat kecil itu tak kunjung tertidur. Padahal jam bergambar jerapah di kamar itu sudah menunjukan pukul 01.23.

" Ma..ma..mmamm" rancau bayi berambut emas itu. Tangan mungilnya mengadah ke depan, membuat isyarat kalau ia sangat merindukan mommynya dan ingin dipeluk.

" hai, sayang..kenapa belum tidur?" sapa Kushina sembari mendekat dan menggendong si pirang kecil itu. dikecup kedua pipi tembem si mungil. Begitu senangnya anak ini.

"mammmam..mm!" tak henti-hentinya balita mungil ini berceloteh. Seakan ia ingin protes karena Kushina begitu jarang datang menemui dan mengendongnya. Bahkan ia bisa menirukan ekpresi merajut.

"ya,ya mommy minta maaf terlalu lama memuat Naru menunggu. Tapi mommy tak lupa kalau mau ajak Naru jalan-jalan kok," Kushina mungkin merasa bodoh bicara pada anak bayi yang baru memiliki dua gigi ini. Tapi seakan mengerti, anaknya kembali tertawa riang lalu menepuk tangan mungilnya ketika mendengar kata jalan-jalan.

"Ee…Naru rupanya tak sabar jalan-jalan. hai,mommy sudah siap. Ayo kita pergi menemui nenek." Kushina memakaikan Naru-nama anak itu- sebuah topi wol kepala panda. Lalu meyelimuti tubuh mungil itu dengan jaket dan selimut bayi. Wajah manis itu hanya dapat terlihat sedikit di dalam buntelan kain itu. Kushina meletakan tubuh ringan naruto sejenak di atas ranjang, lalu segera mempersiapkan segala keperluan sang bayi di dalam tas. Mata bulat shapiere Naru menatap mommynya dengan serius ketika membenahkan semua keperluannya di dalam tas bayi.

"Ayo kita pergi Naru."


Kemana? Kenapa dia membawanya pergi?

Minato hanya terdiam di dalam kamar anaknya, Naruto. Kamar tersendiri di bawah tanah ini semakin sepi ketika ia mendapi kekosongan total dari sosok mungil yang sudah tak ada, yang biasanya tertawa riang menyambut kedatangnya. Ruangan itu satu-satunya yang melawan konsep rumah besar ini yang identik suram dan klasik kelas atas, kini hanya kamar bayi tanpa jendela yang sunyi ditinggal pergi. Seakan kepergian sosok malaikat mungilnya turut membawa semua warna bahagia kamar itu.

Dia biasanya akan tertawa melihat jikalau melihat pria menangis tersendu-sendu di drama yang sering ditonton istrinya. Menurut pria berambut pirang ini terlihat konyol ketika melihat laki-laki menangis, menangis tdak ada dalam kamusnya. Namun kali ini ia harus menertawakan dirinya sendiri. Bulir-bulir air mata dengan lancar terus menetes dari matanya tanpa bisa dia cegah. Ia tak tahu apa kesalahannya hingga istri dan anaknya pergi meninggalkannya. Tapi dadanya rasanya sesak. Menghadapi kenyataan sekali lagi orang yang ia cintai pergi.

Untuk kali ini saja ia akan melupakan egonya sebagai pria terhormat dan menangis. Untuk pertama kalinya seorang pria sepertinya menangis. Tangan besarnya mencengkram kuat surat sang istri, kini telah menjadi kertas lecek dan kusut.

Seharusnya dia tak melayani undangan departemen kemarin malam sehingga hal seperti ini tak terjadi. Seharusnya ia sering menjenguk anaknya, bukan tenggelam dalam dunia depan yang tidak ada istirahatnya.

Seharusnya…dia menjadi pelindung keluarganya…

Air mata ini menandakan betapa rapuhnya dirinya tanpa sosok istri dan anaknya. Tak terasa ia terus menangis tersedu-sedu di ranjang mungil milik anaknya. Ia bahkan tak menyadari 2 putranya berdiri mematung di depan pintu, ikut menangis dalam diam.

Bahkan sesosok ayah menawan seperti Minato kini harus terlihat menyedihkan di hadapan kedua kakak Naruto. Telah kehilangan adik dan ibu tercinta, adalah sebuah pukulan terberat bagi mereka.


dua sosok bocah berambut raven itu sedang duduk terdiam di ruang baca. Keluarganya sedang berduka karena kepergian ibu tiri dan adik tirinya. Perapian menyala memantulkan cahaya-cahaya menari kekuningan di ruangan penuh dengan buku itu. Ini adalah ruang khusus dua Uchiha. Anak tiri dari istri pertama Minato, Mikoto Uchiha.

" Itachi, apa benar wanita itu membawa Naru pergi? Kenapa?" Tanya sosok anak berambut raven dengan wajah datar kepada anak lain dihadapannya yang lebih tua 5 tahun darinya.

Anak lebih tua bernama Itachi , tanpa melepas matanya dari buku tebal berbahasa asing dipangkuannya menjawab tak acuh," hm. Masalah orang dewasa."

" aku benci perempuan. Semua perempuan selalu mengambil milik kita." Dengus si adik sembari melipat tangannya di depan dada.

Itachi mengangkat alisnya sebelah," Mama juga perempuan. Masa kamu juga benci mama kita. Stupid…boy."

"Aish..maksudku selain Mama. Misalnya Sakura. Belum lagi Karin. Mereka suka datang ganggu kita Kemarin saja sakura memaksaku memberikan lukisan milik -."

" Sasuke kamu itu masih bocah ingusan 8 tahun. Tutup mulutmu dan berhenti ikut campur." Ucap Itachi tegas. Menandakan ia tak mau melanjutkan perdebatan tidak bermutu itu. Mau tak mau bocah itu kembali menutup mulutnya, lalu membaca buku berjudul Kuantum II di pangkuan. Sesekali melirik sebal ke anikinya.


Sesosok pria berbaju serba hitam terlihat membungkuk di tengah hutan. Wajahnya sebagaian ditutupi masker,sedang menatap sosok tak bernyawa lagi di atas tumpukan salju.

Pria berambut putih mencuat keatas seperti kuas ini mengeleng-geleng, terlihat kecewa. Ia baru saja membunuh wanita bersuai merah itu. Kalau tidak salah namanya Kuhina Uzumaki. Vampir sekaligus mantan siluman rubah.

Tubuh Kushina terlentang tak bernyawa dengan darah merah segar merembes dari jantung hingga ke tumpukan salju di sekitar tubuh putih bersih salju dengan darah kental dengan rambutnya.

"setelah susah payah melawanku, ternyata yang kudapatkan hanya tipuan murahan."

pria bermasker ini melirik sekilas buntelan kain yang terlempar 3 meter dari tubuh Kushina. Pria ini ditugaskan membunuh anak vampir itu, namun Kushina menipunya dan mengorbankan diri. gulungan kain itu hanya berisi boneka salju, kini sudah pecah tak berbentuk secara mengenaskan.

Dia tak menyangka wanita korbannya ini berani menipunya sampai mempertaruhkan tendangnya tubuh itu dengan jengkel. Ia akan semakin dapat masalah kalau tuannya tahu dia gagal membawa bayi itu. Masalahnya ia tak mungkin bergerak bebas sekarang untuk mencari lebih jauh kedala hutan.

Tiba-tiba pria itu dikagetkan muncul tiga sosok lain di hadapannya.

" Bisa kau jelaskan ini, Kakashi?" Sosok pria berambut hitam kelam dengan mata merah menyala menatapnya tajam, sekilas melirik ke tubuh kaku itu. Dua sosok lebih lain ikut melirik jasad wanita di atas salju penuh minat.

"My lord, Madara -," desis Kakashi.

" Mana bayinya?" pria yang sebelah mata merahnya tertutup poni panjang kembali menaikan intonasi suaranya. Meskipun ia sudah tahu jawaban pria bermasker itu.

" maafkan saya, Madara-sama. Wanita ini telah menipu saya dan menyembunyikannya di dalam hutan ini." Kakashi membungkuk penuh penyesalan. Namun bagi Madara itu adalah hinaan.

"kau memang tidak becus,rambut lobak." Ejek salah seorang disana. Namun Kakashi tak perduli.

" kalau aku yang tangani, anak itu sudah sejak tadi ada di tanganku,khukhukhu…" sosok lebih tinggi tertawa gaje.

" Oh,lakukanlah Hidan. Tapi aku harus menginformasikan kalian semua kalau kita telah berbatasan dengan kawasan werewolf, mereka sebentar lagi akan kemari setelah mencium bau darah wanita vampir ini." Kakashi menatap bosan dua orang pria pengekor bosnya. Keduanya seperti sedang setengah mati mencari balasan hinaan. Tapi gagal menemukannya. Mereka terpaksa bungkam.

Pria berwajah keras bernama Madara itu mendecih jengkel.

"kemungkinan wanita ini sengaja membawa kita kemari dan berfikir kita tak bisa bergerak bebas selama di kawasan ini. Dia pasti menyembunyikan bayi itu di dalam hutan sana. Dasar wanita jalang!"geram pemimpin vampir itu. Menatap nyalang hutan pinus dihadapannya. Seakan dengan menatapnya berharap hutan disana terbakar dengan sekali tatap yang mematikan.

Di hadapan mereka ada tebing pemisah hutan pinus itu. di bawah tebing mengalir sungi deras membawa bonkahan-bongkahan es sisa gleser. Pohon pinus bergerak semakin liar ketika badai salju mulai bertiup. Keeping-keping Kristal salju mulai berjatuhan.

"kitaa harus cepat mencari jalan lain sebelum—"

AUUuuuuuuuww….!

Suara lolongan serigala terdengar memecahkan badai yang mulai mengamuk. Membuat bulu kuduk ketiga pria ini berdiri.

Pria-pria itu mendadak tegang. Lolongan serigala itu menandakan mereka sudah tertangkap melewati kawasan para werewoft. Sekejam-kejam kaum vampir, werewolft adalah musuh terbesar vampir selama berabad-abad. Werewolf atau manusiaserigala memiliki kecepatan dan kekuatan diatas vampire, meski umur mereka tak selama kaum vampire, namun kemampuan melahirkan banyak keturunan membuat mereka tetap ada. Biasanya mereka mendiami suatu tempat secara nomaden untuk mencari makanan. Mereka terkenal sebagai makhluk berdarah panas yang tidak suka berunding. Tak ada toleransi antara bangsa vampir dan serigala jika sudah melangkah selangkah di daerah mereka.

" cepat kita menyingkir dari sini," desis Madara, berbalik badan dan berlari secepat kilat. Tak mau mencar gara-gara dengan makluk berbulu yang agresif itu.


Seekor serigala terlihat berjalan mengendus-ngendus tumpukan salju setinggi 30 senti. Sebenarnya itu bukan serigala sungguhan, karena ukurannya hampir sebesar beruang dewasa. Serigala umumnya hanya sebesar anjing rumahan. Sudah dipastikan ia adalah werewoft betina berwarna abu-abu keputihan. Buku-buku kakinya dengan mudah menembus salju, terus berjalan sambil mengendus bau asing di sepanjang jalannya.

Sruk..sruk . Serigala ini berhenti pada pohon kenari yang sudah mati. Bau asing itu semakin tajam ketika hidung basah si serigala mendekat.

"kyaa kah..kakakk.."

Suara tawa bayi terdengar dari lubang besar di badan pohon kenari itu. mata biru si sribala menatap bingung pohon dihadapannya.

Dari mana suara itu? kenapa ada seperti bayi tertawa.

" gwa gagaga..gaga!" tiba-tiba dari lubang tempat biasa burung hantu atau tupai itu tidur muncul sosok bayi merangkak, mencoba keluar dan memang lubang itu cukup luas untuk bayi sebesar itu.

Mata si srigala melebar, melotot ngeri ketika si bayi menoleh kepadanya, tertawa riang dan hendak merangkak kearahnya. Dan bayi itu kehilangan keseimbangan sehingga jatuh begitu saja dari ketinggian 3 meter.

WHUSS

SRAK

Si serigala langsung melompat dan menggigit kain selimut si bayi. Lalu mendarat dengan mulus.

Akhrinya si serigala berhasil menangkap bayi malang itu. setelah memastikan bayi itu tak kenapa-kenapa, srigala betina ini langsung berbaring sambil mengurung si bayi dalam dekapannya. Memeluknya agar bayi itu tetap hangat lewat suhu panas si srigala. Si bayi pirang sepertinya menyukainya, tangan mungilnya bergerak-gerak ingin memegang kumis si srigala sembari berbaring manja layaknya bayi serigala.

Untuk meminta bantuan, serigala itu melolong. Memanggil kawanannya. Ia tahu ada yang tidak beres di hutannya saat ini dan bayi ini dalam keadaan bahaya.

"AUUUuuuuuwww"


Di suatu tempat, terlihat istana bercet putih bersih berdiri kokoh. tak banyak orang mengetahui ada istana dibangun di daerah itu. Namun beberapa orang yang pernah melewatinya mengenal dengan nama istana Glücksburg. Istana yang dikelilingi air ini terletak di Glücksburg di negara bagian Schleswig Holstein dekat Flensburger Förde (fyord Flensburg). Di abad ke-16 istana ini didirikan di lokasi di mana sebelumnya berdiri sebuah biara ordo Sistersian.

tak banyak yang tahu karena secara magis orang orang-orang tertentu saja yang dapat melihatnya. istana ini milik pemimpin penyihir yang paling berpengaruh abad ini, namanya Jelal Fernandes. Muda dan berkat dalam sihir.

sesorang berambut merah mudah mencuat acak-acakan keatas masuki aula utama istana itu dengan membanting kasar pintu mahoni dihadapannya. beberapa orang disana hanya menatap bosan.

" ada berita apa Natsu? kau datang dengan api membara, seperti berita buruk." seru sosok lain yang duduk di singgasana, Jelal. Matanya lurus menatap pemuda barusan datang, yang diselimuti api, namun tak membakar tubuhnya.

" Kau duduk santai disini sedangkan 5 anggota kita sedang dieksekusi mati oleh pria vampir keparat itu?! memang kau pikir mereka apa?HAH!"

Jelal masih memandang datar Natsu.

"Oi, Natsu, setidaknya matikan dulu apimu! kau mau mebakar istana ini hah?" pemuda berambut raven dengan tato di dada kanan berseru.

"DIAM KAU GREY!"

sebelum terjadi pertumpahan darah, Erza memanggil pedang besar dari ruang hampa dan melemparkan tepat di hadapan dua orang bersiteru ini. kedua sontak diam karena nyaris jadi korban lemparan maut Elza.

ELza adalah tangan kanan kepercayaan Jelal, wanita berambut merah ini selalu berdiri disebelah jelal.

"Aku tahu kau sangat kecewa atas tertangkapnya Lucy, Loke, Gajeel dan yang lainnya. Ini semua murni jebakan Minato. Jelal juga tak mampu mengawasi mereka karena Jerman kini jatuh ditangan Minato. Gerak kami kini terbatas ditambah masyarakat yang mendukung Minato." kata Elza.

" Jadi maksudmu kematian Lucy dan yang lain sudah takdir?" seru Natsu kembali disulut emosi.

Jelal kemudian berdiri dan berjalan ketengah aula itu, menatap natsu dengan pandangan tajamnya. natsu sontak balas menatap jelal tanpa rasa takut.

"Aku turut berduka untuk Lucy. Namun sekarang bukan saatnya kita kalut dalam duka ini. Aku akan membuat rencana baru untuk menggulingkan Minato dan balas Dendam."

"Rencana?"

"Ya, untuk itu aku menyuruh kalian semua berkumpul. para Laskar Fairy Tail terkuat."

Semua terdiam, menuggu jelal menyelesaikan pidatonya.

" Dibalik berita duka selalu ada berita gembira, benar?" Jelal merentangakan tangan, senyum tipisnya mendadak menjadi seringai.

"Semalam melaui mata-mataku, mendapat kabar bahwa anggota keluarga Minato tewas terbunuh. dia adalah Istri ke Tiga Minato, Kushina Uzumaki. Keturunan Terakhir dewi siluman Rubah ekor sembilan. Ditemukan mati mengenaskan di daerah perbatasan luar jerman. Menurut kalian ada apa?"

" Istri Minato melarikan diri sendirian dari Istana?" seru Elza ragu.

"Benar, menurut kalian mengapa dia lari dari istana yang aman dan nyaman ke perbatasan dan menjemput ajalnya disana tanpa penjagaan?"

semua terdiam, berfikir.

"saya rasa, wanita itu sedang melarikan diri dari Minato namun tiba dijalan dia dihadang musuh. Mungkin vampir lain atau werewolf."

Jelal tersenyum makin lebar." Dia diserang oleh anak buah Madara, dan dia musuh utama Minato. Aku ingin kalian mencari tahu apa yang mereka incar dari wanita itu."

" apa?" Natsu mendengus tak suka. mana mau dia kembali ke TKP. apalagi Letaknya jauh di Jerman sana.

"Lucy dan yang lainnya pun gagal dalam menyelidiki keluarga vampir itu, bagaimana kami?" Seru Juvia, gadis serba biru dengan dandanan gotic lollita.

" Apa kalian sudah kehilangan keberanian? lagi pula letaknya diluar perbatasan Jerman. Disana ada hutan wilayah werewolf. Vampir tak dapat memasuki wilayah itu sembarangan, Minato sekalipun tak dapat mengambil resiko. disini kita dapat mengambil keuntungan." elza mengacungkan senjata kembali dengan niat menantang.

" Untuk itu kuprintahkan Natsu, Grey dan Elza pergi ke sana. cari tahu apa yang wanita itu sembunyikan. kemungkinan itu adalh kelemahan keluarga vampir yang selama ini mereka perebutkan."

Natsu, Grey dan Elza saling pandang, lalu membuang muka. mau tak mau mereka harus melaksanakan jelal, demi membalas dendam dihati mereka yang sudah ingin meledak keluar. mencari apa yang menjadi persiteruan kaum Vampir. Kelemahan satu-satunya.


Lima Tahun Kemudian

somewere in NewZeland

Rivaille berlari sekencang mungkin, lalu berhenti tiba-tiba di bukit batu yang curam, mata kelereng hitamnya menatap lurus kebawah, dilereng bukit terlihat kawanan serigala berjumlah belasan menelusuri jalan yang membelah bukit, mengantarkan masuk hutan daerah kekuasaan sukunya.

Rivaille menduga mereka adalah kawanan werewolf yang bermigrasi dari Kanada, seperti yang dikatakan ayahnya tadi malam. kawanan pendatang ini terpaksa mengungsi karena diburu warga dan persediaan makanan berkurang selama cuaca ekstrim di negara itu.

mata tajam Rivaille menangkap seluit seorang anak kecil berambut pirang menunggangi salah satu werewolf. warna rambutnya begitu mencolok diantara serigala berbulu putih keabu-abuan itu.

'kenapa ada manusia d kawanan mereka?' mata elangnya tak lepas melihat bocah itu. seperti sudah biasa, bocah manusia itu tertidur di gendongan serigala tanpa rasa takut terjungkal.

TBC


Gimana chapter pertama? Sudah ada yg tahu alurnya?

Setelah sekian lama mengurungkan niat untuk publish akhirnya kesampaian juga. Eri bukan author baru, udah lama hanya perna hiatus selama 4 tahun…huii lama bgt ya…tapi eri selalu baca-baca fanfic dan gak pernah apsen jadi reader setia. Semua fandom eri baca.

Untuk memberi semangat author lanjutin nih fanfic nista….tolong review ya…kususnya untuk membangun cerita.