Chapter 1

Confession Of A Friend

Cast: Xi Luhan

Oh Sehun

Wu Yifan, etc.

Pairing: Hunhan

Rate: T

Disclaimer: Gender switch for uke! Story abal - abal.

Tap

Tap

Tap

Suara hentakan kaki seorang gadis terdengar memasuki rumah mewah dengan nuansa putih mendominasi. Tanpa ragu langkahnya ia bawa menaiki tangga utama rumah tersebut. Ia berhenti tepat di depan pintu kamar bertuliskan 'OSH'.

Dug

Dug

Gadis itu menggedor pintu tersebut brutal. Ia menghiraukan semua mahluk hidup (?) yang ada di rumah tersebut. Para penghuni rumah sudah terbiasa dengan apa yang ia lakukan.

Ia menghembuskan nafas kesal karma tak ada pergerakan dari dalam kamar tersebut. Ia merogoh tasnya, mencoba menemukan sesuatu didalamnya. Serasa mendapat apa Yang dicari, ia mengeluarkan besi pipih kecil dan memasukannya kedalam celah kecil yang ada pada pintu dihadapannya.

BRAK..

Pintu itu terbuka dengan kasarnya. Terlihat olehnya seonggok daging berbalut selimut tebal di atas ranjangnya yang nyaman. Rasa kesalnya memuncak saat benar - benar tak Ada tanda - tanda pergerakan dari sosok tersebut. Ia menghentakan kakinya menuju ranjang. Dengan kasar ia menyingkap selimut yang bertengger manis di atas tubuh seseorang disana. Ia menatap geram sosok laki - laki yang terbaring di hadapannya.

"YA.. OH SEHUN CEPAT BANGUN PEMALAS !" Ia menggoyangkan tubuh laki - laki tersebut secara brutal.

"eungh..~" laki - laki itu (sebut saja oh sehun) mulai merasa terganggu dengan suara gaduh gadis di depannya. Ia menelusupkan kepalanya di bawah bantal. Gadis itu semakin geram. Ia merampas bantal itu dan memulkan nya sekeras mungkin pada tubuh sehun.

"Arggh.. Lu ini masih pagi, jangan ganggu tidurku !"

"MWO? PAGI? - " gadis itu berdecak pinggang menatap jengkel pasa laki-laki di hadapannya.

"INI SUDAH JAM 7.30 OH SEHUN. DAN TEPAT PUKUL 8, Mr. KANG AKAN MEMULAI KELASNYA".

"ah shit- kenapa kau tidak membangunkanku dari tadi Lu.." Seakan tersadar, buru-buru dia melangkah menuju sebuah pintu yang diyakininya adalah kamar mandi.

"Aku sudah menggedor-gedor pintu kamarmu dari tadi oh sehun, hanya saja pemilik kamar ini seakan tak mendengar apapun". Gadis itu mengomel seraya membereskan ranjang dan menata dengan rapih selimut dan bantal yang sempat tergeletak di lantai.

Tak berapa lama, munculah sehun dengan tergesa menghampiri meja belajar di sudur ruangan. Memasukan beberapa buku kedalam itu menatap ta percaya pada laki-laki di depannya. Ia menggelengkan kepalanya.

"kau tak mandi?". Sayangnya hanya dibalas cengiran bodoh dari seorang oh sehun. Dengan segera sehun menarik tangan gadis itu untuk keluar dari kamarnya. Tak lupa ia menyambar kunci yang terletak di atas nakas.

"Kau akan ketinggalan mata kuliah favoritmu jika aku melakukan hal itu Xi Luhan." Gadis yang di panggi Luhan itu hanya memutar bola matanya malas dan lekas menaiki motor sport dan duduk di belakang sehun. Menyiapkan dirinya, memeluk erat pinggang laki-laki didepannyan. Ia yakin sehun akan memacu kendaraannya dengan kecepatan menggila.

.

.

.

Oh Sehun, seorang pemuda Yang berstatus sebagai mahasiswa aktif di Seoul National University. Dia berada di semester 5 Management Bussiness. Dia adalah salah satu mahasiswa kebanggaan di universitasnya. Selain pintar bahkan bisa di bilang jenius, Sehun mempunyai segudang pesona. Tubuh tinggi tegap, kulit putih pucat, wajah tampan dengan rahang tegas dan karisma yang kuat melekat pada dirinya. Siapapun yang melihatnya akan berasumsi bahwa pangeran berkuda putih memang ada di kehidupan nyata. Disukai banyak gadis cantik di kampusnya merupakan hal yang biasa baginya.

Lalu apa tanggapannya..?

Dia hanya akan menyikapinya sedingin mungkin. Ya, dari semua kesempurnaannya, Oh Sehun adalah laki-laki yang sangat dingin. Ekspresi datar selalu mendominasi raut wajahnya. Namun, justru itulah yang menjadi daya tarik Oh Sehun dimata para penggemarnya.

Terlahir sempurna, bahkan dengan status keluarga yang sangat terpandang dikalangan atas. Oh sehun adalah seorang anak tunggal keluarga kaya raya. Ayahnya adalah pemilik perusahaan terbesar ke 2 di korea. Jika ditanya mengenai Oh Corporation, semua orang akan mengetahuinya. Dengan segala yang ia punya, membuat Sehun malas untuk mencari teman. You know, kebanyakan orang yang ingin dekat dengannya hanya karna kekayaan dan kepopularitasannya saja.

Sampai detik ini, hanya ada 5 orang yamg berhasil mengisi kesehariannya. Siapa saja? Kim jongin dan Park chanyeol yang merupakan teman seperjuangannya dari masa SMP. Mereka telah menobatkan diri mereka sebagai sahabat Oh Sehun. Selain itu, ada Do kyungso dan Byun baekhyun yang menjadi pelengkap cerita mereka. Dan yang paling special menurut Sehun adalah Xi Luhan. Gadis china yang selalu menjadi kesayangannya setelah Ibunya tentu saja.

Jika kalian berfikir bahwa mereka adalah sepasang kekasih, maka kalian salah. Mereka hanyalah dua orang manusia berbeda gender dengan status 'SAHABAT'. Luhan adalah sahabat pertama Oh Sehun. Bahkan mereka sudah bersama sejak dalam kandungan. Kenapa bisa? Karna saat keluarga Xi pindah ke korea dan mulai menjadi tetangga keluarga Oh. Saat itu, nyonya Xi sedang mengandung anak ke 2 mereka dan secara kebetulan nyonya Oh pun sedang mengandung anak pertama mereka. Karna para suami mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, nyonya Xi dan nyonya Oh selalu menghabiskan waktu bersama. Entah itu berjalan-jalan, mencari perlengkapan bayi, atau sekedar mengobrol bersama.

Setelah 9 bulan, tepat pada bulan april nyonya Oh terlebih dulu melahirkan seorang anak laki-laki yang sangat tampan. Bayi itu lahir pada tanggal. Selang berapa lama, tepat pada tanggal 20 di bulan yang sama, nyonya Xi melahirkan bayi perempuan yang sangat cantik. Tentu saja itu adalah Xi Luhan.

.

.

.

Xi Luhan merupakan putri ke2 keluarga Xi. Mempunyai seorang kakak perempuan bernama Xi Yixing. Luhan merupakan sosok gadis yang sempurna. Di karuniai wajah yang cantik dengan mata rusa yang indah, bibir cherry yang menggoda, serta surai coklat madu dengan sedikit bergelombang selalu menjadi bahan perhatian orang-orang yang menatapnya. Tubuh kecil namun pas dengannya selalu membuat para gadis lainnya iri.

Dia juga mempunyai suara yang merdu, walau tak semerdu baekhyun sahabatnya. Pribadinya yang periang dan ramah menjadikan setiap orang tertarik padanya. Terkadang dia akan bersikap manja pada keluarganya tentu saja juga pada Sehun. Luhan juga bersahabat dengan baekhyun dan kyungso yang menjadi kekasih kedua sahabat sehun. Itulah yang menyebabkan mereka terjebak dalam kubangan persahabatan.

Luhan mengenal baekhyun Dan kyungsoo sejak SMA. Sewaktu SMP, Luhan tinggal di beijing. Hal itu sontak membuat Sehun yang notabene nya pria yang dingin menjadi semakin dingin. Namun, hal itu hanya bertahan kurang lebih tiga tahun karna pada saat Luhan kembali dan bilang akan kembali menetap di korea membuat Sehun kembali menjadi pria yang hangat dan menyenangkan untuk keluarga dan para sahabatnya.

Luhan memang pempunyai peran yang penting dalam sejarah kehidupan seorang pangeran tampan Oh Sehun. Luhan bagaikan matahari yang menjadi semangat hidupnya. Dimanapun ada luhan, maka di sanalah akan nampak sosok oh sehun. Mereka layaknya sepasang kekasih yang ta terpisahkan. Kembali pada kenyataan, mereka hanya 'BERSAHABAT'. Ck, who knows? Hanya takdir yang bisa menjawab.

.

.

.

.

BRAAK..

Lemparan sebuah buku di meja sukses mengejutkan dua gadis dan satu pria peri yang ada di meja tersebut. Oh.. jangan lupakan beberepa pengunjung kafe yang juga ikut terkejut ria dengan aksi -mari melempar buku- yang di lakukan gadis rusa.

Bekhyun mengelus dadanya mencoba untuk meredam keterkejutannya. Dia menatap tajam kearah luhan yang menjadi tersnagka utama.

"Bisakah kau tidak membanting buku itu dan mengejutkanku?" Namun yang ditanya malah memasang raut kesal. Semakin merasa kesal setelah melihat Sehun yang baru saja masuk kedalam kafe tersebut dan menghampiri mereka.

"Kau kenapa Lu?" Chanyeol seakan tau bahwa saat ini rusa itu sedang kesal. Luhan menatap tajam kearah sehun yang hanya mendelikan bahunya. "Kau bisa tanyakan itu pada Tuan Oh Sehun."

Semua yang ada di meja itu sontak menoleh kearah sehun. Menghela nafas panjang, iapun menyerah dengan tatapan para sahabatnya. "Tadi hampir saja kami ketinggalan kelas Mr. Kang karna aku telat bangun dan rusa kecil itu mengamuk padaku." Jelasnya.

"Hanya itu?" Tanya gadis manis bermata bulat. Sehun hanya mendelikan bahunya acuh. "Astaga lu, hanya karna hal seperti itu kau jadi begini? Sudahlah toh kau juga masih bisa masuk kelas Mr. Kang." luhan mendelikan bahunya acuh. Kyungsoo -gadis bermata bulat hanya bisa mengendus kesal. Ia rasa percuma membujuk rusanya jika sudah merajuk seperti sekarang. Tentu, hal itu hanya bisa dilakukan oleh sang ahli, Oh Sehun.

Sehun menghela nafas panjang. "Baiklah, xiao lu maafkan aku ya. Sebagai permintaan maafku, aku akan mentraktirmu bubble tea. Eotte?"

Luhan terlihat menimbang-nimbang tawaran sehun. "Yaksok?" Tanyanya sedikit ragu. Sehun tersenyum meyakinkan. "Ne, yaksok".

Luhan lansung tersenyum girang lantas memeluk erat lengan sehun. Baekhyun yang melihat adegan tersebut hanya bisa berdecak gemas. Ingin sekali mencurahkan isi fikirannya tentang kedua sahabat berbeda gender tersebut. Betapa mereka terlihat seperti sepasang kekasih. Bahkan mereka terlihat begitu manis dengan sikap luhan yang selalu bermanja pada sehun. Mereka terlihat sangat cocok satu sama lain.

Namun, menyuarakan fikirannya tersebut bukanlah hal yang baik menurutnya. Mereka selalu sensitive jika mereka menyatakan hal tersebut. Entahlah, hanya mereka yang tau alasannya.

Bukan hanya baekhyun yang berfikiran seperti itu, kyungsoo dan chamyeol pun sama. Umtung saja saat ini jongin, salah satu sahabat mereka -ah leboh tepatnya tunangan kyungsoo tidak bersama mereka. Hanya dialah satu-satunya yang selalu merusak keadaan dengan polosnya menanyakan hal yang demikian sensitive kepada sahabatnya itu.

"Eh, dimana kkamjong?" Luhan baru menyadari ketiadaan satu personil mereka. Sepertinya sekarang mood rusa china mereka sudah membaik. See? Bukankan sudah kubilang bahwa sehun dengan mudahnya mengembalikan mood luhan yang sempat hancur.

"Dia masih ada kelas lu, mungkin sampai sore." Jelas kyungsoo. Luhan hanya mengangukan kepalanya tanda dia mengerti.

Drrrttt... Drrrrttt...

Ponsel Luhan bergetar tanda ada satu pesan masuk. Dengan sigap luhan membaca pesan tersebut. Tanpa sadar dia membaca dengan senyum yang tersemat di bibirnya. Baekhyun penasaran dengan si pengirim pesan yang luhan dapat. Siapa dan apa yang ada di pesannya hingga membuat luhan sampai tersenyum membacanya.

"Siapa lu?" Tanya baekhyun. Luhan tersenyum kearah baekhyun. "Oh, itu kris gege. Katanya dia akan kerumah nanti malam."

Dan seketika, tanpa tau yang luhan katakan berhasil mebuat mood sehun hancur seketika. Tatapannya berudah datar dan dingin khas seorang Oh Sehun. Tanpa menunggu waktu lama, sehun meninggalkan kawanannya tanpa sepatah katapun.

'Ada apa dengan nya?' Batin Luhan.

.

.

.

Entah mengapa perasaan luhan menjadi resah saat sehun meninggalkan kantin tanpa sepatah katapun beberapa saat yang lalu. Luhan tau ada sesuatu yang mungkin menyinggung hatinya. Tapi apa? Yang jelas luhanpun ta' tau apa itu. Mungkin dia akan mencoba membujuknya setelah kelas terakhir selesai.

To: Sehunnie

Tunggu aku di halte depan kampus, kau harus memenuhi janjimu Tuan Oh !.

Sent..

Setelah selesai dengan kegiatannya -mengirim pesan untuk sehun, luhan kembali memasukan ponselnya kedalam tas nya dan kembali focus pada materi yang tengah disampaikan oleh dosennya.

Ia berharap dengan alasan menagih janjinya, sehun akan kembali menjadi sehunnie nya. Jujur, ia ta' tahan jika harus berlama-lama dengan sehun yang dingin seperti tadi.

Oh, sepertinya kau melupakan bahwa sehun memanglah namja sedingin es Luhan..

Akhirnya perkuliahanpun selesai tepat pukul empat sore. Luhan segera merapihkan buku-bukunnya dan bergegas keluar kelas sebelum kyungsoo menegurnya.

"Kau mau kemana lu?" Kyungsoo berjalan mendekati luhan yang sedang tersenyum canggung. Sebenarnya setelah selesai perkuliahan itu luhan sudah berjanji pada kyungsoo untuk mengantarnya membeli kado untuk keponakan jongin. Namun saat ini, sehunnya lah yang paling penting. Ia ta' mau terjebak dalam suasana dingin dengan sehun. Biarlah ia mengorbankan janjinya dengan kyungsoo. Ia bisa mengantarnya besok.

"Umm.. mianhae kyungie, aku tidak bisa mengantarmu sekarang. umm.. aku ada janji dengan sehunnie. tapi- tapi aku janji akan mengantarmu besok pagi." Ucapnya hati-hati takut kyungsoo marah padanya.

Kyungsoo menghela nafasnya. Ia mengerti bahwa untuk luhan, sehun adalah prioritas utama dalam lingkup persahabatan mereka. Begitu pun sebaliknya. Ia tersenyum lantas mengangguk mengiyakan.

"Ne, gwaenchanna. Besok aku jemput ke rumahmu." Keduanya berpisah di depan gedung fakultas mereka. Luhan langsung mengarahkan kakinya menuju halte depan kampusnya untuk bertemu dengan sehun tentunya.

.

.

.

"Eumm... Sehunnie.." suara kecil luhan dapat di dengar oleh mereka berdua. Luhan benar-benar tidak tahan dengan situasi yang hening seperti itu. Sesampainya mereka di kedai, ta' ada seorang pun yang bersuara. Sehun madIh dalam keadaan diamnya.

"Hmm.." sehun hanya berdehem sebagai jawabannya.

Luhan menghela nafasnya kasar. Dia ta' tau mengapa sehunnya berubah hanya dalam waktu beberapa detik saja. Luhan ta' mau didiami tanpa alasan seperti sekarang. Oke, luhan memang belum menyadari kesalahannya ternyata.

"Kau kenapa sehunnie ? Ada masalah?"

"Aku tidak apa-apa. Jika kau sudah selesai, kita pergi." Jawaban sehun yang terkesan dingin mengundang kekesalan luhan.

"Seh-"

"Aku sudah memenuhi janjiku, bisakah kita pulang sekarang?"

Braakkk

Gebrakan meja yang keras mengundang tatapan para pengunjung kedai kearah mereka. Sang pelaku -Luhan berdiri dan menatap tajam kearah sehun.

"Aku tidak tau apa masalahmu, tapi jujur aku benar-benar kesal padamu Oh Sehun."

Luhan lekas meninggalkan kedai dengan sehun yang masih terdiam. Entah apa yang dilakukannya, ia pun ta' tau. Ia memandang sendu kepergian luhan. Yang jelas sehun tidak suka jika Luhannya menyebut nama laki-laki lain . Terutama Kris yang memang luhan kagumi.

"Kau benar-benar tidak mengerti lu.."

TBC

this is my first story. semoga kalian suka. meskipun terkesan gaje dan tergolong cerita yang banyak di jumpai, tapi cerita ini terinspirasi dari kisah nyata. hanya saja ditambah bumbu-bumbu yang lainnya. maaf jika bahasanya kurang ngena, aku tidak begitu bisa mengolah kata-kata.

Mohon bantuannya...