DaeBaek Fanfic

.

BAP X EXO

.

.

chapter 1

happy reading ^^

Byun Baekhyun pov

shit! Aku berulangkali mengumpat mengeluarkan emosiku yang entah sampai kapan hanya bisa ku ungkap dengan mengumpat pelan. Aku rasanya hampir mempertaruhkan harga diriku sekarang, aigoo~ kenapa aku begitu mudah dihasut?

Namaku Byun Baekhyun, 25 tahun dan bekerja sebagai editor yang bernama pena Bacon Jung di sebuah kantor penerbit buku terkenal di Korea. saat ini aku berada di club yang kukutuk karena harga minumannya yang selangit dan juga alasan kenapa aku ada disini. Kedatanganku kesini berpengaruh banyak terhadap terlukanya harga diri seorang Baekhyun yang sangat membenci kebisingan dan perkumpulan single. Kumohon dengan sangat untuk sahabatku yang menyeretku kemari dengan air mata buayanya (dan aku terlihat kasihan padanya) agar segera menyelesaikan acara bodohnya ini.

"ya! Song Jieun! Bisakah kita pulang saja? Apa kau yakin namja itu akan datang?" akhirnya aku mulai lelah menahan frustasiku. Tentu saja, Song Jieun sahabat kecilku mengikuti kencan buta yang acaranya diadakan di club mewah ini. Dia satu-satunya yeoja yang dekat denganku, sejujurnya Jieun adalah gadis manis yang bisa membuatku mengencaninya jika saja bukan karena satu hal... yeah, aku gay.

"shireo~ aku yakin dia akan muncul Baek, tunggu sebentar lagi ya?" rengek Jieun. Aku memutar bola mataku jengah. Sialan, siapa sebenarnya namja 'istimewa' Jieun itu? Dan lagi, bukankah namja jarang telat untuk sebuah kencan buta di club semewah ini?cih, kecuali dia pemilik club ini sih..

"annyeonghaseyo"

Refleks aku menengok kebelakang dan menemukan sosok namja berkulit tan dengan gummy smile dan umm... tampan. Aku kembali melihat Jieun dan menatapnya penuh tanya 'kau mengenalnya?' ucapku dengan bahasa isyarat karena aku yakin namja tampan ini bukan kenalanku. Song Jieun lamban itu tersenyum.

"annyeonghaseyo Bang Yongguk~ssi?"

Mulutku menganga, crap! A-apa namja ini yang akan kencan buta dengan Song Jieun? Heol~ pintar sekali bocah lamban ini mencari namja?

Yongguk kemudian duduk dihadapan kami, kebetulan aku dan Jieun duduk satu sofa dan namja tampan itu duduk dihadapan kami. Demi tuhan, aku melihat wajah Jieun memerah dan ia berkeringat banyak, hmm secepat itukah kau nerveous?

"eumm, panggil aku oppa .. dan sebaiknya kau memakai bahasa informal saja, aku bukan type kaku dalam mengenal orang"

"a-ah, nde.. oppa"

Aissh! Apa aku tidak dianggap disini? Malah mereka asyik mengobrol.

"Baekkie, kau melamun?"

Spruut! Soda yang kuminum tersemprot keluar mendengar Yongguk memanggilku dengan akrab. Buru-buru aku mengambil tissu dan mengelap bibirku yang belepotan.

"a-aniyo, gwenchana hyung..."

"ah mianhae, aku hampir saja mengabaikanmu" apanya yang hampir? Kalian berdua memang mengabaikanku!

"sepertinya selera berpakaianmu selain di klub cukup ekstrem ya? Apa karena kau berharap kencan buta juga? Kau terlihat manis ngomong-ngomong"

Jleb! Pikiranku entah mengapa terarah ke sesuatu yang negatif seperti bagaimana Yongguk bisa tau perubahan stylenya malam ini. Aku adalah namja dengan predikat nerd boy dan juga pekerjaanku yang sangat kuat menambah imejku sebagai nerd boy sejak SMA. Aku hampir tidak pernah memakai skinny jeans. Untuk malam ini entah mengapa aku ingin memakai skinny jeans dengan kaos v-neck hitam dipadu blazer hijau tua. Jieun bilang malam ini aku selevel uke cantik.

"itu karena aku ingin memakai baju ini saja hyung"kilahku cepat.

Tunggu. Kenapa Yongguk bisa tau style berpakaianku? Jangan bilang...

"ah, sepertinya kau memang melupakanku setelah 3 tahun berlalu"

Perhatianku terpusat penuh pada wajah tampan itu, surai hitam pekat dan pakaian modis itu benar-benar pas dengan Yongguk. 3 tahun lalu? Saat aku kuliah? Terlihat sekali dia bukan mahasiswa jurusanku yang di dominasi namja nerd sepertiku (aku jurusan design grafis), bagian dari diriku tidak ada yang membenarkan jika kita memang saling mengenal. Mana mungkinlah!

"mi-mianhae hyung, sepertinya begitu"

Setelah itu aku dilempari banyak pertanyaan oleh Yongguk (dan aku lupa bertanya bagaimana dia mengenalku), dia ternyata hampir masuk ke universitasku namun karena keinginan orang tuanya ia berpindah ke kanada dan kuliah bisnis disana. Yah, kubilang dia namja kaya, pintar, tampan, dan mempesona hampir sama seperti seseorang...

"Tiger! whassup!"

Delusiku hancur mendengar teriakan 2 oktaf dari belakang tubuhku. Otakku mengingat jelas suara ini. Suara namja yang mengusikku tiap malam. Tidak tidak tidak , tidak mungkin namja itu...

"oi Jung Daehyun! Long time no see"

Jung... Daehyun?

DAEHYUN DISINI?!

Byun Baekhyun POV end

#without you, you're my love sick
because I don't have you, I….#

flashback

Jung Daehyun, pria paling populer di kampus. Dia satu tahun di bawah Byun Baekhyun. Mahasiswa jurusan kedokteran. Dia lahir ditengah keluarga terhormat dan di segani juga di Korea. Ayahnya seorang pemimpin RS swasta di Seoul dan ibunya seorang pengacara. Sifatnya? Jangan kaget jika dia begitu terkenal karena keramahannya meski baru bertemu sekalipun. Senyuman manisnya selalu nampak dan jarang sekali menampakan wajah masam. Ibarat bunga matahari yang selalu nampak bercahaya. Pria yang memiliki ambisi terhadap chesse cake ini tidak punya pacar. Mohon garis bawahi itu. Semua gadis yang jatuh cinta padanya entah kenapa hanya berani memandangnya dari jauh karena satu hal... mereka harus pantas mendampingi Daehyun yang terlalu baik itu.

"aku mencintaimu Daehyun-sii"

Daehyun menoleh sempurna dan mencari tahu siapa gadis yang mengutarakan perasaan padanya di perpustakaan. Kemudian kerutan di tengah alisnya terlihat, bukan seorang gadis namun mahluk manis dengan rambut almond dan kacamata frame penuh membingkai wajahnya yang menunduk. Daehyun mencoba menangkap wajah tertunduk itu, penasaran sekali.

"nuguseyo?" tanya Daehyun sopan.

"B-Byun Baekhyun imnida" jawabnya pelan karena ia berharap hanya Daehyun yang mendengarnya.

"Baekhyun? Rasanya familiar, ah! Kau yang mendapatkan beasiswa dari Bangster corp itu kan? Oh daebak, salam kenal hyung, Jung Daehyun imnida!"

Baekhyun terkejut saat Daehyun menyalami dirinya dengan mudahnya. Jantung Baekhyun makin berpacu mendapat skinship seperti ini untuk pertama kalinya. Tapi kemudian nyalinya menciut karena Daehyun sama sekali tidak merespon ucapannya yang pertama tadi.

"ada perlu apa hyung?" tanya Daehyun ambigu.

Baekhyun lemas rasanya, sudah pasti dia di tolak jika harus mengulang pernyataan cintanya. Itu yang dikatakan orang. Baekhyun menggeleng dan meletakkan sebuah bento buatannya sendiri di depan meja Daehyun.

"ada seorang sunbae menitipkan ini padamu, hanya saja dia tidak berani memberikan langsung jadi terimalah"

"ah jinjja? Gumawo" daehyun menerimanya dan kembali melanjutkan membaca buku. Baekhyun entah kenapa enggan pergi dari situ. Dia masih berdiri mengamati sosok yang diam-diam ia cintai itu.

"hyung... duduklah"

"eh?" Baekhyun kaget

Daehyun mendongak dan menatap wajah Baekhyun yang nampak terkejut. Baekhyun tidak mengerti, mata Daehyun seolah mengintimidasinya untuk tunduk padanya. Inikah ekspresi baru dari Daehyun?

"jika kau duduk..." dia memakai bahasa informal. Baekhyun merasakan tubuhnya bergetar menunggu apa yang dikatakan Daehyun.

"...aku akan menerimamu setidaknya dengan pendekatan dahulu, bagaimana?"

"JINJJAYO?" Baekhyun menjerit tak percaya.

Baekhyun mendadak membeku ditempat mengingat kejadian 2 tahun lalu itu. Dirinya yang begitu nerd dengan lancang menyerahkan harga dirinya saat itu. Daehyun memang menerimanya namun ternyata kenyataan berkata lain. Baekhyun harusnya tahu, hari saat ia menyatakan cinta itu seminggu sebelum Daehyun berencana pindah ke Harvard. Percuma saja ia mendapatkan konfirmasi atas perasaannya sedangkan Daehyun setelah itu sibuk mengurus kepindahannya dan Byun Baekhyun hanya bisa menggigit bibirnya miris, dia tidak dianggap oleh Daehyun.

Dan harusnya ia memang berhenti bertindak lancang pada pria bermarga Jung itu dan pengikutnya yang setia... Chen dan Minah.

flashback

"Daehyun-ssi"

Baekhyun entah mendapat keberanian darimana ia sudah di depan Daehyun yang tengah duduk santai dengan buku tentang kedokteran di tangannya dan... ia bersama teman populernya.

"woah! Byun Nerdo! Daebak!" teriak Chen salah satu teman Daehyun.

Baekhyun tidak senang jika semua orang mengenalnya begitu, baginya ia tidak se-nerd itu hanya saja ia malas mengganti style berpakaiannya dan dia memang selalu sulit bicara jika ia tidak mengenal orang itu. Sialnya suara lumba-lumba Chen membuat mahasiswa sekitar kawasan fakultas kedokteran menoleh padanya.

"kau terlalu baik Dae, bahkan namja seperti ini juga berteman denganmu" kali ini yeoja yang selalu ada dimanapun Daehyun berada, Bang Minah supermodel yang di gilai namja-namja.

Baekhyun merutuki dirinya setelah melihat bagaimana ekspresi Daehyun saat ini. Namja tampan itu hanya diam dan tidak menanggapi komentar teman-temannya tentang Baekhyun.

"heh! Ada perlu apa kau?" bentak Chen tidak suka melihat Baekhyun lama-lama.

"bisakah aku bicara dengan Daehyun? Berdua saja..."

"mworago? Berdua?" pekik Minah.

"dengar ya... harusnya kau sedikit tahu diri, kami tidak terima jika orang penjilat sepertimu berteman dengan Daehyun"

Baekhyun terhenyak dengan satu kata dari Chen. Sejak kapan dia menjadi penjilat? Jelas-jelas itu bohong.

"wah sepertinya dari ekspresimu kau pintar berakting juga"

"minah~ssi, aku benar- benar tidak tahu maksudmu"

"HOW DARE YOU CALL MY NAME , SLUT!"

Chen mencegah Minah yang hendak maju menghajar Baekhyun, sedangkan namja yang jelas-jelas sunbae mereka hanya bisa menahan diri dengan dada yang terasa sakit dan terhina. Kemudian disaat seperti itu ponsel Baekhyun berbunyi dan menampilkan breaking news yang biasa diedarkan lewat ponsel mahasiswa. 'BYUN BAEKHYUN, PENERIMA BEASISWA TERBESAR MEMILIKI ORIENTASI SEKSUAL MENYIMPANG'.

Baekhyun tertohok. Lututnya melemas seketika membaca headline buletin kampus. Matanya tanpa permisi mengeluarkan butiran bening yang panas. Kemudian indra pendengarnya menangkap suara dering ponsel disekitarnya, beritanya sudah diterima di seluruh penjuru kampus. Baekhyun tidak menyangka akan begini menakutkannya menjadi gay, dia mulai takut mengangkat dagunya menatap pandangan orang-orang padanya.

"wah, apa gay jaman sekarang memakai wajah dan kepolosannya untuk sebuah beasiswa? Oh Chen! Kau ingat donatur beasiswa yang datang kemarin itu? Bang Mir-ssi! Bukankah dia bukan straight?"

"whoa! Kebetulan macam apa itu? Menjijikan... kau... Byun..."

Baekhyun mencengkram ujung kemejanya dengan erat dan menunduk makin dalam karena ia sudah menangis dalam diam. Ia tak secengeng ini, namun inilah kenyataan yang tidak bisa ia hindari. Kenyataan yang tidak dapat diterima begitu saja oleh orang disekitarnya.

"cih, lihatlah sekarang dirimu... dan kudengar kau hidup dengan appamu yang juga seorang... gay? Hahaha keluarga menjijikan!" mulut Minah makin lancar mengeluarkan kata-kata pedas yang membuat orang disekitarnya menatap Baekhyun penuh intimidasi. Jadi karena donatur mereka seorang gay (menurut info Minah) memang bertindak tidak adil dengan memberikan Baekhyun beasiswa penuh S1nya begitu? Semua orang mulai bergosip tentang Baekhyun.

"KEUMANHAE! " teriak Baekhyun.

"jangan bawa nama ayahku... dia... bukan gay..." mata indah Baekhyun sudah basah. Seseorang menatapnya datar namun ada misteri dibaliknya.

"jeongmal? Apa kau akan terus menutupi ini semua Byun Baekhyun?! Dan apa maksudmu bicara berdua saja dengan Daehyun? Omo... apa kau bermaksud... menggoda Daehyun? Kau berniat membuatnya menjadi sepertimu? Oh my gad!"

Deg. Degub jantung Baekhyun makin terpompa cepat hingga ia tidak merasakan udara yang mengisi dadanya. Begitu sesak dan panas rasanya. Tak ayal keadaan sekitarnya makin bertambah ramai. Dia sudah dipastikan setelah ini beasiswanya terancam, bagi mahasiswa beasiswa di dunia ini ketakutan terbesar mereka sudah pasti bagaimana reputasi mereka di lingkungan kampus. Reputasi? Baekhyun berada dalam kondisi tahanan yang siap di penggal kepalanya.

Cemooh dari mulut orang-orang terlontar begitu saja. Tidak hanya bicara kasar, mereka melempari Baekhyun dengan sampah yang mereka pegang, bahkan ada yang menyiramnya dengan jus satu gelas penuh. Baekhyun begitu kacau sekarang, dia ingin pergi dari sini namun kakinya serasa dipaku ke tanah dan yang ia bisa lakukan hanya menangis dan berharap orang-orang berhenti mencemoohnya. Dia tau menjadi gay bukan hal yang baik, tapi ini murni dari perasaannya, perasaan menyenangkan pertama kali dalam hidupnya dan jangan salahkan dia jika itu semua karena seorang yang sejenis dengannya. Pria yang selalu tersenyum hingga matanya menyipit, pria yang suka memasang ekspresi blank saat melamun, pria yang makan seperti anak-anak, pria yang suka berselca, pria yang memiliki high note lebih tinggi dari Baekhyun, pria hitam manis yang dicintai Baekhyun... Jung Daehyun

#my heart beats for you
I want to see you
so painful that I can't resist
I will tell you
I love you#

Pluk! Baekhyun merasakan sesuatu diatas kepalanya, tepatnya seperti sebuah jaket yang menutupi kepalanya yang menunduk. Matanya yang masih basah karena air mata sedang memfokuskan bayangan seseorang yang berdiri tepat dihadapannya. Tanpa diduga ocehan yang tadi di dengar Baekhyun sudah tidak ada, hening seperti kuburan.

PLAK! Baekhyun terkesiap dan buru-buru mendongak. Mulutnya yang hendak menjerit ditutupnya rapat-rapat.

Daehyun menampar Minah ditempat umum...

Dan Baekhyun ada dibelakangnya, dengan jaket Daehyun yang tersampir di kepalanya...

"kau sampah Bang Minah..." sedetik kemudian semua orang saling menyatakan kesan mereka melihat adegan itu dengan antusias yang berlebihan.

"Oppa..." Minah merengek dan masih memegang pipinya yang sangat memerah karena Daehyun menamparnya KERAS!

" tidak ada yang menjijikan di dunia ini selain kebohongan yang kau katakan barusan, Bang Mir adalah ayah baptisku. Kau kaget kan? Bagaimana kau bisa begitu bodoh tidak tau informasi ini? Oh tentang gosip beliau bukan straight, kau mengarangnya? Apa kau sudah siap di sidang oleh dewan kemahasiswaan hah?"

"oppa mianhae...!"

"tentu saja aku tidak sejahat itu, aku tau prestasimu dan mimpimu menjadi model internasional... aku tidak akan menghancurkanmu"

Minah tersenyum tipis mendengarnya, namun Baekhyun merasa sedikit kesal.

"tapi kau mengecewakanku... setelah aku pergi dari Seoul dan kembali lagi... jangan pernah muncul dihadapanku..." daehyun melangkah pergi menerobos kerumunan.

"OPPA!aarggghh!" Minah mengeram frustasi dan mendatangkan tatapan kasihan dari semua orang. Semua orang tahu bahwa Minah sangat menyukai Daehyun.

tebeceh ^^

keep or delete?

review juseyoo