The disappearance of -book of life-
.
Warning : maybe ooc, some typos, MUNGKIN disini akan muncul beberapa oc, beberapa bahasa sehari hari
.
Disclaimer : vocaloid isn't mine :) ©crypton future media inc and Yamaha corp. but this story is MINE! DON'T YOU DARE TO 'BAJAK BAJAK' THIS! (apalah -.-) 'copy' maksud saya hehe -_-v
.
(A/N : minna-san~! Glori's come back! Senangnya bisa terbebas dari UN yang menyebalkan pake banget itu (xD)! Doain deh mudah mudahan lulus, amiin~ Um, by the way cerita ini sih terinspirasi dari game di nds nya glori haha~ nama game nya apa tuh.. um.. apa ya? Itu.. OH! 'drawn to live'! yang banyak rapo nya itu~ unyu unyu deh~ glori paling suka sama yang namanya jowee~ lucuu~ ya udah deh langsung aja bacaaa~
.
Don't like? Don't read!
.
Like? Review!
.
Udah baca tapi ga suka? Flame dengan sopan yah (emangnya ada ya flame yang sopan?)
.
.
Chapter 1
.
.
-in crypton high school-
"fuaaah~" Rin menguap dengan setitik air mata di ujung matanya dan menyandarkan kepalanya di mejanya. Terlihat dari wajahnya kalo dia masih sangat mengantuk
"Rin, bersemangatlah. Jangan seperti ini. Ini minggu terakhir kita belajar loh, bentar lagi kan mau UN" Miku yang duduk di sebelah Rin menyemangati Rin
"aaku ngantuk sekaaaali. Kenapa harus sepagi ini sih sekolah nya Mik!" Rin ngomel ngomel sambil membenamkan wajahnya pada tas yang di simpannya di atas mejanya
"ah ga pagi pagi amat kok, kita kan cuma datang satu jam lebih awal dari jam sekolah biasanya, Rin" Miku tersenyum penuh semangat pada Rin yang sedang tak bersemangat itu
"satu jam itu lumayan untuk tidur, tau!" Rin masih terus menyalahkan Miku yang telah mengajak—um.. memaksanya untuk datang lebih awal dari biasanya
"hehehe iya iya.. ya udah kamu tidur dulu aja Rin, ini masih jam… um.. jam kelas mati ya?" Miku melihat jam dinding yang terletak di dinding belakang kelas
"hm.. pantes bau bangke"
"jam kalo mati ga bakal bau bangke kali, Rin. Hm.. Ya, kalo liat dari langit sih masih gelap begini kira kira masih jam 6an? Aneh deh, kita tadi berangkat jam 6, perjalanan ke sini kan 15 menitan, tadi kita di kantin makan sekitar 20 menitan, kenapa mesih gelap ya? Harusnya kan kalo jam setengah 7 udah agak terang" Miku mengamati langit dari jendela kelas
BRAK!
"woi bangun! bangun!" seseorang memukul meja Rin dengan keras membuat Rin terbangun
PLAK!
"Mikuuu!" Rin langsung memukul Miku
"ittai~ Rin! Apaan sih!" Miku hanya mengelus tangannya yang baru di pukul Rin itu
"kamu yang apa apaan! Ngapain mukul meja aku kayak gitu! Ganggu orang tidur tau!"
"siapa yang mukul meja lu, cempreng! Bukan gua!" Miku mulai ganas
"kalo bukan lu siapa lagi!"
"si shota tuh! Dia ngumpet di belakang kursi lu!"
"Miku! Jangan di kasih tau ih" Len pun keluar dari tempat persembunyiannya
"gara gara lu gua jadi kena pukul nih" Miku cemberut
"ne? kok lu udah ada di sini sih? Ini.. ini masih jam 6an kan Mik?" Rin heran ngeliat Len yang udah ada di kelas
"jam 6, matamu! Ini jam udah jam 7 kurang 20 hei" Len menunjukkan jam tangannya
"hah? 7 kurang? Ta-tapi.. tapi.." Miku bingung
"Miku, lu mau bohongin gue ya? Katanya tadi masih jam 6?"
"tapi, tapi Rin, Len, liat deh, langitnya, langitnya masih gelap kok, kayak masih jam 6. Makanya aku kira ini masih jam 6" Miku menunjuk keluar jendela
"hm.. iya yah aneh juga.." Kaito tiba tiba muncul tepat di belakang Miku
"GYAA! Ka-Kait—baKaito! Sejak kapan kamu ada disini!" Miku langsung loncat kaget dan menjauh dari Kaito dengan muka yang memerah
"huh? Sejak.. 6 menit yang lalu kurasa?"
"ohayoou~ vocaloid~" Teto memasuki kelas dengan riangnya
(kalian tanya kenapa Teto bilang 'ohayou vocaloid'? itu karena Miku Kaito Rin dan Len itu personil sebuah band terkenal yang bernama vocaloid. Dan Teto tidak termasuk di dalamnya. Disini dia hanya sebagai teman sekelasnya saja)
"ohayou Teto~" sapa Miku balik dengan senyum manisnya
"hari ini langitnya gelap banget yah? Aku kira masih jam 5 loh" Teto jbjb
"iya, mungkin matahari juga masih mengantuk, jadi masih tidur di tempatnya" ucap Rin yang masih setengah ngantuk
"emangnya mataharinya pemalas kayak kamu, Rin?" Len menyindir Rin
TENG TENG
Singkat cerita kelaspun mulai penuh, Luka sensei pun masuk ke dalam kelas
"anak anak, ada berita buruk.." ucap Luka sensei
Seisi kelaspun hening menunggu berita buruk apa yang akan di sampaikan oleh Luka sensei
"the book of life, hampir tercuri oleh seseorang, untunglah polisi berhasil mencegahnya, tapi.."
Seisi kelas masih hening menunggu kelanjutannya
"tapi, bagian benda langit menghilang dari the book of life, itu sebabnya langit hari ini gelap sekali tak terlihat sedikit pun cahaya matahari. Mungkin.. pencuri itu telah mengambil bagian benda langit dan entah apa yang dia lakukan pada lembaran matahari sampai matahari hari ini tak muncul sedikitpun.."
Seisi kelas hening sampai salah satu anak bertanya
"ja-jadi.. matahari tak akan ada lagi?"
"mungkin begitu. pencuri itu tak meninggalkan jejak.. polisi kesulitan untuk mencarinya, jika tak terlacak keberadaan pencuri itu.. matahari tak bisa kembali lagi.."
Seisi kelas pun hening
"jadi.. hari ini kalian di liburkan.."
Seisi kelas hening sampai ada yang bertanya
"um.. jadi, kita pulang sekarang, sensei?"
"iya.."
"wah! Itu sih, bukan berita buruk! Ini berita luar biasa! Hahahaha" Rin teriak dengan senang
"ayo pulaaang!"
Seisi kelas pun berhamburan keluar
"Miku, Rin, Len, Kaito tunggu!" Luka sensei menghentikan mereka yang akan pulang
"apa lagi sensei?" Rin dengan malasnya memutar tubuhnya untuk melihat Luka-sensei
"ini.. mungkin akan ada efeknya untuk kalian.."
"efek? Apanya sensei?" Kaito bingung
"lembaran musik juga menghilang dari book of life, jika lembaran itu tak di temukan.. tak akan ada lagi music di dunia ini"
!
"APAAA?"
"j-jadi.. kita tak akan bisa menyanyi lagi?" Miku histeris
"kalau lembaran music itu di temukan, dan di satukan lagi dengan the book of life, music akan ada lagi" jelas Luka sensei
"ooh~ ayolaah~ tak ada music bukan berarti tak ada kehidupan kan?" tanya Kaito
"heloo~ baKaito~ no music its mean no life to me!" Rin protes
"dan lagi kalo ga ada music itu artinya kita tak akan bisa bernyanyi lagi baKaito" Len protes
"okay, so, kita harus ngapain sekarang! Ngelacak keberadaan pencurinya? Ngerebut lagi lembaran music itu dan menyatukannya lagi dengan the book of life, agar kita bisa bernyanyi lagi dan agar di dunia ini tetap ada music, gitu HA? No way" Kaito tanpa sengaja memberikan ide pada mereka
"Kaito pintaar!" untuk pertama kalinya Rin memuji Kaito
"ide bagus Kaito! Kita akan mencari pencuri itu!" ucap Len dengan semangat
"un.. entahlah.. aku kurang yakin.." Miku bingung
"heh? Loh? Ini.. seriusan mau beneran nyari?" tanya Kaito
"terimakasih untuk informasinya Luka-sensei! Jaa~" Rin dan yang lainnya pun pergi meninggalkan kelas
-on the way to home-
"hei hei hei! Kalian ini serius mau nyari pencurinya nih?" tanya Kaito
"iyalaah, gua ga bisa banget kalo ga ada music" ucap Rin
"tapi.. gimana cara nyari nya coba? Gimana kalo pencurinya itu bukan orang sembarangan, melainkan orang yang sangat berbahaya?"
"baKaito, stop nakut nakutin kita! Pokonya keputusan kita udah bulat, kita akan berusaha mencari pencuri itu!" ucap Len
"iya.. aku juga setuju, kalo kita ga bisa menyanyi lagi, itu awkward banget! Tapi cari dimana yah?" Miku menundukkan kepalanya dan tanpa sengaja dia bertabrakkan dengan seseorang
"aduh!"
"eh? hati hati dong kalo jalan!" Rin membantu Miku untuk berdiri
"maaf" ucap orang yang menabrak Miku itu, lalu dia pun membereskan kertas kertasnya yang berhamburan
"loh? Kertas apa ini? M-A-T-A-H-A—" Kaito sedang mengeja judul kertas itu tapi orang itu langsung merebut kertasnya
"heh! Gasopan sekali kau! Baca baca kertas orang! Dasar baka" orang itu pun pergi
"HEH! DASAR, SIAPA LU! NGEJEK NGEJEK GUA SEENAKNYA!" Kaito emosi
"udah udah sabar.. lagipula bapa itu benar kok haha" Rin tertawa
"t-tadi.. judul kertas itu apa Kai?" tanya Len
"um.. M-A-T-A-H-A-R?" Kaito mengingatingat
"apa mungkin itu lembaran matahari yang hilang dari book of life?"
TBC~
(A/N : chapter 1 selesai deh ^^ minta pendapatnya boleh dong readers? Review please? Glori akan lanjut cerita ini secepatnya kok. Kalo banyak review, paling telat rabu lanjut lagi deh! RnR minna-san :D)
