Ghoul

Story by: Gengie as Z

Lelaki itu tumbang jatuh dengan darah yang bersimbah. Wajahnya depenuhi dengan cairan pekat darah nyaris tak menyisakan warna kulitnya yang putih. Cairan bening air mata jatuh perlahan, merembesi cairan kental dipipi kirinya. Ia sekarat dengan tubuh remuk.

"Andwae!"

Dengan hitungan detik lelaki yang berteriak itu tepat berada disampingnya. Memangku kepalanya yang makin terasa berat untuk digerakkan. Ia tersenyum diantara kesadarannya yang ada diujung tanduk.

Ia bahkan tak sadar betapa sekaratnya ia sekarang. Yang ia tahu kini darah kembali menyeruak keluar diantara mulutnya. Paru-parunya sesak. Dan semakin sesak saat melihat lelaki yang memeluknya kini bersimbah air mata. Tak pernah seumur hidupnya ia melihat pria itu menangis hingga tegugu seperti ini.

Apa ia begitu berharga?

Tangan kecilnya ia gerakkan dengan susah payah. Ia berusaha menggapai wajah lelaki itu. Berusaha menenangkan tubuh yang gemetar itu. Tapi apa daya, tak satupun suara yang dapat ia keluarkan selain deru napas yang terdengar menyakitkan.

"Hyung~ Kyungsoo hyung~" lelaki itu menyambar tangannya. Menggenggamnya terlampau erat. Dengan susah payah ia tersenyum. Matanya semakin berat ia buka. Wajah lelaki tampan itu semakin kabur dalam pandangannya. Entah kekuatan dari mana ia berhasil menggerakkan tubuhnya yang bersandar dibahu lelaki itu.

Ia tahu jika tubuhnya semakin dingin terasa karena aliran darah yang tak mengalir dibawah permukaan kulitnya. Ia tahu bahwa putaran waktu disekitarnya semakin melambat. Jadi bisakah ia mengungkapkan betapa besar sayangnya?

Terlampau lambat ia bergerak. Bibir yang bergetar itu adalah tujuan akhirnya. Ciuman keputusasaan. Ciuman pertama dan terakhir mereka. Saat lembut bibir mereka bertemu, ia tahu betapa kuat kasih sayang itu. Begitu banyak memenuhi perutnya hingga ia rela mati saat ini. Hingga limit tenaganya mengakhiri sentuhan tersebut. Ia tersenyum dengan mata sayu.

Dapat ia lihat bibir itu merah akan darahnya. Raut wajah itu sedih akan keadaannya. Genggaman tangan mereka semakin erat terpaut. Ia berharap bisikan itu dapat terdengar oleh telinga lelakinya.

"Jongin, hiduplah bahagia…"

.

.

.

TBC

A/N:

Ini cuma teaser dan saya sudah menistakan KaiSoo di hari ulang tahun mereka.

See you in first chapter.

-Z-