Drabble. RyuGiri. A moment before Katagiri's death. Ini untuk kamu, yang menyukai RyuGiri.

Please enjoy this story, minna!


Aku mengecup bibirmu dalam-dalam; merasakan setiap kehangatan yang tersisa dan membuang jauh-jauh rasa bersalahku, menyembunyikannya di palung hatiku yang terdalam.

Aku menumpahkan semua perasaanku lamat-lamat; ke dalam sebuah kecupan yang takkan kuberikan lagi kepada siapapun, atas dasar perasaan yang takkan dimiliki oleh siapapun selain dirimu.

Aku meneteskan air mataku perlahan-lahan; menumpahkan semua kepedihan yang kurasakan, membiarkan sebuah lubang menganga di hatiku berteriak, meronta, memanggil namamu keras-keras.


A RyuGiri Fanfiction
Goodbye...

-#-

Last Kiss
Bleach © Tite Kubo
I'm not trying to make a profit from this fanfiction


Aku mengecup bibirmu dalam-dalam, menumpahkan semua perasaanku lamat-lamat, hingga meneteskan air mataku perlahan-lahan; dan hanya kau yang berhak mendapatkan itu, pengisi kekosongan hidupku, pelengkap setiap hariku.

Hujan di luar—aku tidak peduli.

Angin seolah tak sabar menamparku—aku tak bergeming.

Dingin seperti menusuk tubuhku dalam-dalam—lalu mengapa?

Biar saja hujan di luar menertawakan. Peduli apa tentang angin? Memangnya kenapa kalau dingin semakin menusuk? Aku sama sekali tak ingin peduli. Biar, biar mereka ukir lagi kenangan di hatiku tentang mereka. Biar, biar saja mereka mengingatkanku bahwa akan selalu ada perpisahan di setiap pertemuan.

Tubuhku bergetar, namun aku tak sanggup berteriak, hanya bisa menyelesaikan kecupanku di bibirmu yang terus memucat, seolah mengucapkan selamat tinggal. Tubuhku bergetar, namun aku hanya sanggup memegang tanganmu semakin erat, yang terus mendingin, seolah mengucapkan selamat datang pada kematian.

Aku memandangimu untuk yang terakhir kali, ketika sang ratu malam mengintip dari balik jendela. Hatiku melolong, memanggil namamu, mencabik rembulan untuk mengembalikan kau kembali.

Namun percuma. Tuhan tidak akan pernah menarik kembali apa yang telah diputuskannya.

Aku mengecup dahimu untuk terakhir kali sebelum melepaskan semua alat yang menempel pada tubuhmu, sebelum menyerah pada kenyataan, sebelum… aku harus berkata pada putra kita,

"Uryuu… kau harus berhenti menjadi quincy."


[6/8/2013 23:44]
おわり
[300 words – story only]


#curhat: Awalnya publish di Tumblr, hanya saja sepertinya ada yang kurang (?). Jadi coba publish di sini. Semoga suka, ya!

Cha lagi mau mudik, nih. Temen-temen gimana? Mudik kah? ^^

Nee, mind to RnR, readers?