Miss Wuhan present

Tittle : True Love

Author : Miss Wuhan

Cast : Do Kyungsoo and Kim Jongin

Pair : Kaisoo

Genre : You will find it

Length : Chaptered

Rated : T

Warning : Typos, OOC, Boys love, It's just a fanfiction

Happy Reading and Don't forget to RCL

Chapter 1

Bunyi sirine mobil polisi memekakkan telinga dan mengusir keheningan malam di jalanan kota Seoul. Jalanan kota Seoul yang lengang memudahkan para polisi tersebut untuk melajukan kendaraan mereka dengan kecepatan di atas rata – rata karena sekarang jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Para polisi tersebut sekarang sedang menjalankan sebuah tugas yang berbahaya. Mereka sekarang sedang menuju ke markas kelompok mafia yang paling menjadi buron oleh pemerintah Korea Selatan. Setelah melakukan penyelidikan selama bertahun – tahun akhirnya pihak kepolisian dapat menemukan markas mafia tersebut dan sekarang pihak kepolisian Korea Selatan telah mengerahkan seluruh pasukannya untuk menangkap mafia kelas kakap tersebut. Kini para polisi tersebut sudah berhasil mengepung markas dari mafia tersebut.

"MENYERAHLAH KAMI SUDAH BERHASIL MENGEPUNG TEMPAT INI. JIKA KALIAN MENYERAH MAKA KAMI AKAN TIDAK AKAN MENYAKITI KALIAN. TAPI JIKA KALIAN BERUSAHA MELAWAN MAKA KAMI TIDAK AKAN SEGAN – SEGAN UNTUK MEMBUNUH KALIAN." Teriak salah satu polisi menggunakan alat pengeras suara.

"Kenapa tidak ada reaksi apakah kita langsung mengrebek saja komandan?" tanya salah seorang polisi kepada komandannya.

"Baiklah sekarang kita langsung masuk dan ingat jangan biarkan seorangpun sampai lolos dalam penyegrapan kali ini." ucap sang komandan.

Setalah mendengar instruksi dari sang komandan, para polisi tersebut masuk ke dalam markas para mafia tersebut. Pintu tersebut berhasil di dobrak oleh para polisi sebelum pintu itu berhasil terbuka dengan sempurna terdengar suara tembakan dan erangan kesakitan karena tembakan tersebut tepat mengenai dada dari polisi tersebut. Baku tembak pun tidak bisa dihindari lagi antara para polisi dengan para anak buah dari mafia tersebut.

Sementara itu di ruang lain yang terdapat di sekitar markas tersebut terdapat 2 orang namja yang sedang berbicara dengan serius. Indera penglihatan mereka masih terus mengawasi keadaan markas besar mereka yang sudah terkepung oleh polisi dan sampai sekarang masih terjadi baku tembak antara anak buah mereka dengan polisi.

"Shit tidak kusangka polisi tersebut dapat menemukan markas kita." Ucap namja bermata panda yang bernama Tao

"Kita harus secepatnya pergi dari sini Tao." Ucap namja berwajah pucat yang bernama Sehun

"Kau benar Sehun. Kita harus meninggalkan Korea untuk sementara waktu. Setelah kita berhasil mengumpulkan pasukan baru kita kembali lagi ke Korea Selatan."

"Tao, apakah kau juga akan membawanya?" tanya Sehun sambil menunjuk seorang namja yang tengah tidur terkulai di lantai yang dingin.

"Kau gila Sehun buat apa kita membawanya? Kau tahu dia sudah tidak berguna jadi biarkan saja dia mati disini. Lagipula di dunia ini sudah tidak ada orang yang peduli apakah dia masih hidup apa sudah mati."

"Baiklah jika itu kemauanmu."

"Sekarang kita harus bersiap – siap untuk kabur dari sini. Aku tadi sudah meminta bantuan kepada Kris gege untuk mengirimkan kita sebuah helicopter dan mungkin sebentar lagi helikopternya akan datang."

Sehun dan Tao pun berhasil kabur dari tempat itu dengan menggunakan helikopter. Tak lama setelah itu pihak kepolisian baru menemukan tempat persembunyian para mafia yang berhasil kabur terse but. Saat para polisi tersebut akan keluar dari ruangan itu, mereka menemukan seorang namja yang tengah tertidur di lantai yang dingin.

"Komandan terdapat seorang namja disini. Apakah kita akan membawanya?" tanya seorang polisi kepada komandannya.

"Tentu saja kita harus membawanya karena dia adalah satu – satunya saksi kunci yang mengetahui mafia tersebut." Perintah sang komandan.

.

.

.

True Love

.

.

.

1 month leter

Langkah seorang namja tampak terdengar di lorong rumah sakit jiwa tersebut. Langkah kaki namja berperawakan mungil tersebut tampak sangat bersemangat. Namja bermata bulat tersebut tampak selalu memasang senyum yang terpatri di wajahnya dan itu menambah kesan imut dan manis yang dimiliki oleh namja tersebut. Dengan menggunakan jas kedokteran yang membuatnya tampak berwibawa tetapi juga tidak menutupi tampang imut dari namja tersebut. Langkahnya terhenti saat dia berada tepat di depan sebuah ruangan yang bertuliskan "Kantor Rumah Sakit Jiwa Seoul" kemudian dengan perlahan namja imut tersebut mengetuk pintu dan membukanya secara perlahan. Saat namja itu masuk dapat terlihat seorang namja paruh baya yang sedang sibuk berkutat dengan berbagai dokumen yang menumpuk di meja kerjanya. Sang namja paruh baya tersebut masih belum menyadari kehadiran namja imut tersebut sehingga namja imut itu berinisiatif untuk menyapanya terlebih dahulu.

"Appa bogoshippo" ucap si namja imut sambil memeluk leher namja paruh baya yang dipanggil appa tadi.

"Aigoo kyungie kau sudah pulang ke Seoul nak? Kenapa tidak memberi tahu appa jika kau sudah kembali dari Inggris?" ucap namja paruh baya tersebut.

"Kan aku ingin memberikan surprise buat Appa. Bagaimana apakah Appa terkejut dengan kejutan yang kuberikan?"

Namun belum sempat namja paruh baya tersebut menjawab pertanyaan dari buah hatinya suara ketukan pintu sudah menginterupsi kegiatannya. Kemudian terlihat seseorang yang yeoja cantik yang juga perpakaian dokter masuk ke ruang tersebut.

"Oh anda sudah berada di ruangan ini tuan Kyungsoo?" tanya yeoja tersebut yang bernama Lee Hyeri

"Ne. Maaf jika saya tidak menunggu anda terlebih dahulu."

"Gwenchana. Dokter ini adalah pegawai baru yang pernah saya rekomendasikan kepada anda. Namanya adalah Do Kyungsoo dan dia merupakan lulusan terbaik di Oxford University."

"Jadi dia orang yang kau rekomendasikan itu? Mwo aku sungguh tidak menyangka jika orang yang kau rekomendasikan kepadaku adalah putra kandungku sendiri. Aigoo dunia memang benar – benar sempit rupanya." tanya namja paruh baya tersebut.

"Mwo? Jadi Kyungsoo ini anak kandung bapak?" tanya Hyeri dengan raut wajah terkejut.

"Benar dia adalah anakku. Selama ini dia memang tinggal di Inggris bersama dengan neneknya jadi wajar saja jika kau tidak tahu bahwa Kyungsoo itu adalah anak kandungku. Kau sekarang boleh kembali ke pekerjaanmu Hyeri selanjutnya aku akan menjelaskan kepada Kyungsoo mengenai pekerjaannya."

"Baik dokter saya pamit permisi dulu."

Setelah kepergian dari Hyeri Dokter Do dan Kyungsoo berjalan menuju sofa yang tersedia di ruangan tersebut dan mulai membicarakan tentang pekerjaan Kyungsoo selama berada di rumah sakit ini.

"Jadi apa pekerjaan yang kau berikan kepadaku appa?" tanya Kyungsoo

"Mungkin pekerjaan ini akan sulit untukmu tapi appa percaya kau dapat melakukannya Kyungie" jawab appa Kyungsoo

"Memang pekerjaan seperti apa?"

"Kami memiliki seorang pasien. Sebenarnya dia tidak memiliki masalah kejiwaan dia memiliki fisik dan rohani yang sehat."

"Lalu mengapa dia bisa berada di sini Appa. Bukankah fisik dan rohaninya sehat?"

"Aigoo jangan memotong pembicaraan Appa Kyungie, Appa masih belum selesai berbicara jadi dengarkan cerita Appa sampai selesai."

"Mian Appa baiklah kyungie akan mendengarkannya sampai selesai. Silahkan lanjutkan ceritanya."

"Meskipun dia sehat secara jasmani dan rohani namun tingkah lakunya sangat tidak wajar Kyungie. Dia bertingkah bagai seorang anjing pembunuh bukan seperti manusia normal pada umumnya."

" MWO? A - anjing? Bagaimana bisa?"

"Berdasarkan data yang selama ini kukumpulkan sebenarnya dia dulu bersikap normal seperti manusia pada umumnya. Dia hidup bahagia bersama kedua orangtuanya di daerah pinggiran kota Mokpo. Namun suatu hari ada sekelompok mafia yang membunuh kedua orangtuanya. Pada usianya yang masih berumur 6 tahun dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kedua orangtuanya dibunuh dengan sangat sadis. Bisa kau bayangkan bagaimana trauma yang dirasakannya saat dia menyaksikan hal yang tidak sepantasnya dilihat oleh seorang bocah berusia 6 tahun. Setelah itu para mafia tersebut membawanya pergi ke Seoul dan disana dia bukan diperlakukan seperti manusia tapi disana dia diperlakukan seperti anjing pembunuh yang sangat liar. Bahkan dia pernah membunuh korbannya dan memakan daging korbannya persis seperti Anjing bulldog."

"Lalu bagaimana dia bisa berada di sini bukankah tadi Appa sendiri yang bilang bahwa dia dibawa oleh para mafia tersebut."

"Polisi sempat mengrebek markas dari para mafia tersebut. Tetapi banyak diantara mafia tersebut yang berhasil kabur. Karena digrebek tersebut para mafia tersebut tidak sempat membawanya sehingga pihak kepolisian membawanya kemari. Tugas kita adalah mengembalikan kebiasaannya menjadi seperti manusia normal pada umumnya dan juga membantu dia untuk mengungkap siapa mafia tersebut. Karena dia adalah satu – satunya orang yang mengetahui seiapa saja mafia tersebut."

Tanpa terasa cairan asin turun begitu saja dari mata bulat sorang Do Kyungsoo. Entahlah dia merasakan sakit di dadanya dan dadanya terasa amat sesak saat mendengar cerita dari Appanya. Dia berfikir kenapa ada manusia di dunia ini yang tega melakukan itu semua? Kenapa ada manusia yang tega memperlakukan sesamanya seperti binatang? Sungguh mereka tidak mempunyai hati nurani. Perlahan dia memegang dadanya dan memukulnya perlahan berharap agar rasa sesaknya dapat sedikit berkurang. Setelah berhasil mengontrol dirinya kemudian dia bertanya kepada Appanya.

"Gwenchana Kyungi? Kenapa kau menangis nak?" tanya Appa kyungsoo dengan raut wajah penuh kekhawatiran.

"Gwenchana appa. Kapan aku bisa bertemu dengannya Appa?"

"Besok kau bisa menemuinya Kyungie"

.

.

.

True Love

.

.

.

Kyungsoo House

Kyungsoo POV

Aku merasakan ada hal yang aneh yang terjadi kepada diriku. Aku sendiri tidak tahu kenapa tapi semenjak mendengar cerita tentang pasien Appa aku merasakan sesuatu yang mengganjal di hatiku. Hatiku selalu sesak dan sakit saat mengingat cerita appa tadi pagi bahkan tanpa terasa aku sampai meneteskan airmataku. Bahkan sampai jam menunjukkan pukul 11 malam pun aku masih belum bisa terlelap tidur padahal biasanya aku tidak pernah tidur di atas jam 10 malam. Namun sekarang aku masih terjaga, memandangi pemandangan malam kota Seoul dari balkon kamarku yang terletak di lantai 2. Menikmati hembusan angin malam meskipun udara di Seoul jika pada malam hari sangat dingin hingga menembus kulit.

"Mengapa sikapku hari ini begitu aneh?" ucapku bermonolog ria. Lamunanku berhenti saat aku mendengar suara ketukan di pintu kamarku dan terdengar derap langkah kaki seseorang yang datang menghampiriku di balkon.

"Kyungie kanapa kau belum tidur nak?" tanya Eommaku.

"Aku masih belum mengantuk eomma."

"Apa ada yang kau pikirkan Kyung? Tidak biasanya kau di jam segini belum tidur."

Aku mengulum senyum saat eomma menanyakan hal itu kepadaku. Eomma selalu mengetahui segalanya yang berhubungan dengan anaknya.

"Hanya masalah pekerjaan di Rumah Sakit eomma." Jawabku dengan senyum tepatri di wajahku, menjelaskan bahwa aku baik – baik saja dan jangan sampai eomma mengkhawatirkanku.

"Baiklah. Sebaiknya kau cepat tidur Kyungie ini sudah sangat malam. bukankah besok kau sudah mulai bekerja? Aku tidak mau jika kau sampai terlambat bekerja karena bangun kesiangan."

"Ne eomma aku akan tidur. Jaljayo"

"Jaljayo nae kyungie"

Eomma menuntunku ke kasur lalu merebahkan diriku disana dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku sampai sebatas dada. Kurasakan kecupan hangat di dahiku sebelum eomma keluar dari kamarku dan membiarkan aku beristirahat. Setelah kepergian eomma aku mencoba menutup mataku dan menelusuri alam mimpi.

.

.

.

Rumah Sakit Jiwa Seoul

Saat ini aku dan appaku sedang berjalan menuju ke ruangan tempat dimana pasien yang kemarin diceritakan appa. Aku meruntuki jantungku sendiri pada saat perjalanan kami menuju ke ruangan tersebut. Kenapa jantungku berdetak cepat sekali? Sungguh aku sekarang merasa sangat gugup dan juga takut. Bahkan keringat dingin sudah muncul di pelipisku. Aku menggenggam tanganku sangat erat supaya menghilangkan rasa gugup dan juga takutku. Mungkin rasa takut yang kualami saat ini sangat berlebihan? Tapi mendengar cerita dari appa jika dia pernah membunuh korbannya dan memakan daging dari korbannya tersebut sudah cukup menyiutkan nyaliku.

"Kita sudah sampai Kyungie. Kau yakin kau akan siap jika nanti bertemu dengannya?" tanya Appaku

"Ne appa aku sudah siap" jawabku dengan suara sedikit bergetar karena ketakutan. Sial kenapa suaraku menjadi bergetar seperti ini. Ayo Do Kyungsoo jangan takut kau pasti bisa melakukan ini semua. Ingat dia juga manusia sama sepertimu jadi kau tidak perlu takut jika namti berhadapan dengannya.

"Tapi kau kelihatan sangat ketakutan Kyung. Jika kau merasa tidak sanggup tak apa – apa biar Appa yang akan mencarikan penggantimu."

"Annio nan gwenchana Appa. Aku tidak bisa begitu saja melepaskan tanggung jawabku. Lagipula Appa sudah mempercayaiku untuk mengemban tugas ini. jadi aku tidak mau mengecewakan Appa. Aku akan berusaha yang terbaik."

"Baiklah jika itu yang kau mau Kyungie. Ayo sekarang kita masuk ke dalam."

Setelah pintu berwarna putih itu terbuka nampaklah seorang namja yang lehernya diikat dengan menggunakan rantai. Penampilan namja itu sungguh sangat kotor dan nampak sangat tidak terawat. Kuku jari tangan dan kaki yang sudah panjang dan jangan lupa dengan warna kukunya yang berubah menjadi kehitaman. Itu sudah cukup membuktikan bahwa namja ini tidak pernah merawat dirinya sendiri. Selain itu rambutnya yang panjang tampak sangat kusut. Aku tidak bisa memandang wajahnya karena wajahnya tertutupi oleh rambutnya yang panjang. Tapi harus aku akui jika namja ini mempunyai tubuh yang tinggi dan kekar daripada tubuhku sendiri.

"Dokter sudah saatnya untuk memeberikan dia makan." Kata seorang suster kepada Appa.

"Apakah dia sudah mau makan dengan nasi?" tanya Appaku kepada suster tersebut.

"Belum Appa. Dia tidak mau memakan nasi bahkan dia melemparkan begitu saja jika terdapat nasi di hadapannya."

"Baiklah beri dia makanan yang mau dia makan." Jawab appaku sambil menghela nafas berat.

"Memangnya apa yang biasa dia makan?" tanyaku penasaran kepada Appa

"Lihat saja Kyung, nanti kau pasti akan mengetahui bagaimana kelakuannya" jawab appaku.

Aku kembali memfokuskan pandanganku ke depan saat aku melihat seorang suster berjalan mendekat kearah pemuda itu sambil membawa sebuah piring. Lalu dengan tergesa – gesa suster tersebut meletakkan piring tersebut di atas lantai kemudian berlari meninggalkan pemuda itu. Mungkin dia merasakan ketakutan jika berada di dekat namja tersebut. Aku membelalakkan mataku saat melihat apa makanan yang diberikan oleh suster tadi. Mengapa suster tersebut memberikan daging mentah kepada namja tersebut? Dan aku lebih terkejut lagi saat melihat namja itu memakan daging mentah itu dengan sangat rakus dan lihat dia bahkan tidak memakan daging itu dengan tangan melainkan menundukkan tubuhnya untuk memakan daging tersebut. Benar apa yang dikatakan oleh Appa jika kelakuannya sangat persis seperti anjing liar. Bahkan dia juga menggonggong seperti anjing pada umumnya.

Tes

Lagi – lagi airmataku menetes karana namja tersebut. Bahkan kali ini airmataku mengalir bagai anak sungai saat aku melihat secara langsung bagaimana kelakuan namja tersebut. Berbagai pertanyaan selalu muncul di dalam benakku. Tapi hanya satu pertanyaan yang selalu menghantui pikiranku. Mengapa para mafia tersebut setega ini sehingga namja tersebut mempunyai kebiasaan yang sangat menyimpang seperti ini. sungguh mereka sangat tidak berperikemanusiaan. Kurasakan sebuah tangan menepuk bahuku pelan. Tanpa aku menoleh pun aku sudah mengetahui siapa yang melakukannya. Sudah menjadi kebiasaan Appa jika melihat aku menangis maka Appa akan menepuk pundakku perlahan dan itu berhasil menenangkan perasaanku.

"Siapa nama namja tersebut Appa?" tanyaku setelah behasil mengendalikan tangisanku.

"Namanya Kim Jongin"

(TBC/END)

Anyyeong ada yang masih ingat sama saya? #kagakada #nangisdipelukankaisoo. Kali ini saya membawa ff chapter terbaru dan lagi – lagi disini saya menistakan Appa Jongin #plakk. Bagi yang nanya ini ff genrenya apa. Saya orang yang sangat tidak mengerti dengan genre jadi saya sendiri tidak tahu ff ini bergenre apa #plakk jadi reader saja yang menentukan genrenya apa. See you and don't forget to Rreview ya.

Oh iya bagi yang ingin berkenalan lebih lanjut dengan saya (pede tingat dewa) kalian bisa mengcontact saya di

Facebook : Denira Kanata Lorenzza

Twitter : deniralorenza

AFF : Miss_Wuhan

FFN : Miss Wuhan

Pai – pai ^^