Eyeshield 21 belongs to Riichiro Inagaki and Yuusuke Murata

.

Poor Me belongs to Nasaka X Mizumachi

.

Warning: Pendek BANGET! Judul gak nyambung sama cerita, Typo (pasti ada), OOC (maybe), friendship SakuOta.

XoXo

Sore itu terdapat dua pemuda di depan lift gedung sekolah SMU Ojo White Knights. Orang yang pertama bertubuh tinggi atletis, berambut pirang dan berwajah errr—tampan mungkin? Ya, dia Sakuraba Haruto, receiver White Knights. Sementara itu orang disebelah Sakuraba adalah orang yang berbadan besar tetapi atletis, berambut hitam dan suka kentut, Makoto Otawara.

"Bahahaha, Sakuraba, mau ke atas juga?" tanya Otawara.

"Ah, iya kebetulan. Ayo sama-sama," kata Sakuraba sambil tersenyum, "Tapi dimana Shin, Takami, dan yang lainnya?" tanya Sakuraba sambil menekan tombol dengan gambar panah keatas.

'Klik,' lift terbuka. "Bahaha, nanti mereka pasti menyusul," kata Otawara yakin.

'Tring,' liftpun terbuka. "Ayo masuk!" tawar Otawara.

"Ah, iya. Entah kenapa perasaanku tidak enak," kata Sakuraba.

"Bahaha, tenang saja, ada aku ini!" kata Otawara percaya diri sambil memukul-mukul dadanya.

"Iya, lagipula 'kan tidak ada Shin," kata Sakuraba mulai tenang.

Sementara itu di luar lift, Shin, Takami, Wakana dan yang lainnya baru sampai di depan lift. Buruknya, Shin yang berada di paling depan langsung menekan tombol lift itu dan... 'Krek,' ia menekan tombol lift itu dengan tenaga trident tackle.

Kembali ke dalam lift. 'Tinot,' alarm di dalam lift berbunyi sekali. "Ng? Suara apa itu?" tanya Otawara kebingungan sambil errr—mengupil.

"Haha, jangan kawatir, palingan cuma—" omongan sakuraba terhenti karena alarm tanda bahaya di dalam lift itu terus berbunyi, 'Danger, danger,' kata alarm itu.

"A-ada apa ini? O-otawara, apa kau merasakan firasat buruk?" tanya Sakuraba yang sudah mulai takut.

"Bahaha, tak usah takut, dengan catchmu dan powerku, semua akan aman!" kata Otawara percaya diri tapi nggak nyambung.

"Ah, percuma bertanya padanya," gumam Sakuraba. "Tapi, kenapa alarmnya berbunyi terus?" tanya Sakuraba bingung. Tulisannya menunjukan ini sudah lantai tiga, tempat yang ia dan Otawara tuju tadi. Ia pun menekan tombol untuk membuka pintu lift, tetapi tidak mau terbuka. Ia pun menyadari sesuatu.

"O-otawara... Ki-kita kejebak di lift," kata Sakuraba yang sudah ketakutan.

"Tenang saja, dengan powerku aku akan membuka pintu lift itu," kata Otawara.

"Beneran kamu bisa? Yah, kita coba dulu saja," kata Sakuraba, Otawara pun langsung mencoba membuka pintu lift itu, sementara Sakuraba menyemangati, "Ayo tarik! Tarik!"

Sementara itu di luar lift, "Teman-teman, liftnya aneh!" kata Shin.

"Kak Takami! Gawat! Shin merusak liftnya!" kata Wakana panik.

"Yah, kita berharap saja tidak ada orang dalam lift itu," kata Takami sambil membetulkan posisi kaca matanya.

Kembali ke dalam lift. "Bahaha terbuka sedikit!" kata Otawara bangga. Melihat tidak ada reaksi dari Sakuraba, Otawara bicara lagi, "Kasih kesan sedikit kek!" lalu, 'Bush,' ya, Otawara kentut.

"Okh," Sakuraba menutup hidungnya, tapi ternyata tidak ada gunanya. 'Sudah kuduga akan begini jadinya kalau bersama Otawara,' pikirnya.

"O-otawa—" belum selesai Sakuraba bicara, ia sudah pingsan duluan karena tidak tahan dengan bau kentut Otawara.

"Ng? Sakuraba? Kau kenapa? Nanti siapa yang men-catch tombol-tombol lift itu?" kata Otawara.

Lalu Otawara melihat sekelilingnya dan menemukan telepon darurat yang jika diangkat akan segera terhubung ke petugas lift. Karena panik, Sakuraba tidak melihat adanya telepon itu. Sekitar setengah jam setelah Otawara menelepon, lift itu terbuka dan sudah di perbaiki.

OMAKE

Beberapa jam kemudian di UKS...

"Otawara-san, kenapa Sakuraba-san bisa pingsan?" tanya Wakana.

"Bahaha, aku juga tidak tau," kata Otawara yang emang benar-benar tidak tau.

Tak lama setelah itu Sakuraba pun Sadar. "Ah," desahnya.

"Sakuraba-san? Kamu baik-baik saja kan? Kenapa bisa pingsan?" tanya Wakana.

"Pingsan?" Sakuraba melihat sekelilingnya dan menemukan Otawara, "Ah, itu—" karena tak kuat mengingatnya, akhirnya dia pingsan lagi.

"Gyaaa, Sakuraba-saaaan?" kata Wakana panik plus bingung.

"Bahaha," sementara Otawara hanya ketawa gaje.

XoXo

Author's note: gimana? Garing? Pasti-_- ahahahahahahaha aku hapus aja kali ya?