Title: Turun Ranjang

Cast: Kris Wu Yifan, Huang Zitao, Huang(Wang) Likun, Wu Shuya(Shopia)

Pairing: Kristao

Warning: GS for uke, typo, bahasa tidak baku

Disclaimer: Semua cast bukan milik saya tapi cerita milik saya

.

.

.

.

.

PART 1

#ZITAO POV#

Tubuhku terhentak lagi entah untuk yang keberapa kalinya. Seluruh tubuhku sudah sakit semua dan tenagaku habis. Tapi sepertinya seseorang yang berada di atasku sekarang tidak merasakan hal yang sama. Seseorang yang entah sudah berapa lama sepanjang malam ini memasukkan barangnya ke dalam tubuhku.

"Hnghhh Zzitaoo.."

Jijik, aku jijik sekali mendengar suaranya yang menyebutkan namaku saat kami sedang bercinta. Tapi tunggu, bercinta? Bisakah aku menyebutnya begitu jika kenyataannya hanya pria itu yang menikmati kegiatan kami ini. Jika boleh jujur, seujung jaripun aku tidak sudi disentuh olehnya.

" ..ddatang.."

Tes!

Air mataku pasti menetes setiap pria itu mencapai klimaknya. Entahlah, aku hanya merasa kotor. Aku benci pada diriku sendiri kenapa aku begitu tidak berdaya. Isakanku lolos saat pria itu jatuh disampingku dan langsung merengkuh tubuh telanjangku tanpa berniat melepas barangnya yang masih bersarang di lubangku.

"Jangan menangis istriku tersayang..kau membuatku seperti orang jahat,,"bisik pria itu, Wu Yifan sambil menciumi jejak air mata di wajahku.

Istri? Ya, sayang sekali aku adalah istri dari seseorang yang paling tidak kuinginkan sentuhannya. Istri dari mantan kakak iparku sendiri, karena kakakku yang dulunya istri pria itu meninggal 6 th lalu saat melahirkan putrinya, Wu Shuya.

Tapi sebenarnya, semua itu tidak sesederhana itu…

.

.

.

Dear Diary..

Kris bilang dia menyukai Zitao sejak pertama kali bertemu

Bagaimana ini? Aku juga begitu menyukai Kris

Tapi kenapa Kris malah menyukai Zitao.

Padahal Zitao masih sekecil itu

Apa yang harus aku lakukan ?

Mei, 2008

Zitao menutup kembali Diary kakaknya Huang Likun, yang ia temukan setelah wanita cantik itu meninggal 6 th yang terbayang bagaimana terkejutnya Zitao saat itu, menemukan kenyataan bahwa kakak ipar yang selama ini begitu ia hormati ternyata menyimpan perasaan kusus padanya. Rasa kecewa, marah dan sekaligus jijik menjadi satu.

Perasaan tidak suka itu semakin menjadi saat ayah kandungnya sendiri menyuruh Zitao untuk menikah dengan Wu Yifan, mantan kakak iparnya sendiri dengan alasan tidak masuk akal yang dinamakan Turun Ranjang.

Zitao, sejak kecil sudah kehilangan ibunya. Hal itu menyebabkan Zitao mengidap sister complex terhadap Likun. Bagi Zitao, Likun itu segalanya. Dia rela menukar apapun demi kebahagiaan Likun. Namun sayang, Likun mengidap lemah jantung, yang menyebabkan kondisi fisik kakak kandungnya itu lemah.

Zitao masih ingat, saat itu tahun terakhir Likun di Universitas. Untuk pertama kali kakak perempuannya itu membawa teman-temannya ke rumah, dan salah satu teman kakaknya itu tidak lain tidak bukan Wu Yifan. Seseorang yang sangat tampan menurut pikiran polos Zitao yang saat itu masih berusia 15 tahun.

Tidak ada perasaan curiga sekalipun di benak Zitao jika rencana pernikahan Likun jienya dengan Wu Yifan hanyalah sebuah perjanjian imbal balik. Zitao tidak menyangka jika Wu Yifan menikahi kakaknya hanya karena Likun memberi syarat pada pemuda itu untuk menikahi dirinya dulu sehingga dia bisa memiliki Zitao jika Likun sudah tidak ada. Saat itu, keadaan Likun memang sudah memburuk. Umurnya divonis tidak akan berlangsung lama.

Dan yang membuat Zitao semakin membenci Kris adalah pemuda itu tahu Likun begitu mencintainya, tapi pria itu masih tetap mengambil kesempatan itu untuk mendapatkan Zitao. Dengan tega ia mempermainkan perasaan Jiejie yang begitu ia cintai, pemuda itu sama sekali tidak memikirkan perasaan Likun. Bahkan sampai akhirnya Likun meninggal, Kris tidak mau mencintai Likun.

Zitao marah, marah pada Kris dan juga pada dirinya sendiri. Karena alasan utama kenapa Kris tidak bisa mencintai kakaknya adalah Zitao sendiri.

"Mama.."panggil seseorang yang membuyarkan lamunan Zitao

Zitao segera menyembunyikan diary yang sedari tadi dia baca dan membalikkan tubuhnya mencari suara itu. Berdiri disana gadis cilik berusia enam tahun dengan rambut panjangnya.

"Ada apa cantik, mau dicarikan sesuatu?"tanya Zitao seraya menggendong anak itu. Anak Kris dan Likun. Umur Zitao baru menginjak 16 th saat dulu dia resmi menjadi ibu tiri Wu Shuya, keponakannya sendiri.

"Papa bilang sarapannya sudah siap, jadi Papa menyuruhku untuk memanggil Mama,"jawab Shuya polos.

"Ohh begitu, baiklah ayo kita turun."Zitao begitu menyayangi Shuya, bagaimana tidak? Shuya adalah titipan terakhir kakak yang begitu ia cintai.

Aku ingin memiliki anak

Maka aku memohon kepada Kris agar dia mau menyentuhku

Awalnya Kris tidak mau, karena dia hanya menginginkan Zitao

Tapi, disisa hidupku yang tinggal sebentar lagi

Aku benar-benar menginginkan seorang anak.

Tidak masalah jika aku harus merendahkan diri seperti seorang jalang

Karena aku sungguh ingin mengandung anak Kris

Orang yang paling aku cintai..

Dada Zitao sakit setiap ia mengingat tulisan Likun Jienya di diary itu. Kakak yang begitu ia banggakan rela merendahkan diri agar Kris mau menyentuhnya. Selamanya, Zitao tidak akan melupakan penghinaan itu. Kris Wu harus membayarnya, membayar semua air mata yang Likun Jienya keluarkan.

"Kalian sudah turun, ayo cepat duduk dan sarapan,"sambut Kris saat melihat Zitao yang tengah menggendong Shuya tiba di ruang makan.

"Baik papa,"jawab Shuya semangat begitu Zitao mendudukkannya di bangku. Zitao pun mau tidak mau duduk di bangku yang kosong disana.

"Ayo makan yang banyak, aku tidak ingin kalian sakit,"ujar Kris tanpa meninggalkan senyum diwajahnya. "Kau terutama Zi, akhir-akhir ini kau terlihat kurus,"

Zitao muak, wanita itu muak dengan semua perhatian Kris. Tatapan memuja Kris terhadap dirinya sungguh menjijikkan di mata Zitao. Pria itu terlalu terobsesi padanya hingga menghalalkan segala cara. Zitao marah, harusnya semua perlakuan Kris ini milik kakaknya. Tapi pria itu, pria itu tidak pernah menganggap Likun ada.

"Zitao apa kau sakit, kenapa tidak dimakan?"tanya Kris seraya menyentuh lengan Zitao.

PLAKS!

"Jangan sentuh aku!"sentak Zitao.

Shuya yang baru saja memotong pancakenya menghentikan kegiatannya. Zitao dan Kris menyadari perubahan sikap Shuya dan berusaha mengalihkan perhatian.

"Ma-maaf, Shuya mama ke belakang dulu ya?"pamit Zitao terburu-buru

Dan gadis mungil itu hanya mengangguk bingung.

"Sayang, sepertinya papa harus membantu mama dulu. Kau tunggu disini dan habiskan sarapanmu ok?"

"Ok, papa,"jawab Shuya sambil memadang Kris yang berlari mengejar Zitao.

.

.

.

"Zitao!"teriak Kris saat berhasil menyusul Zitao kedalam kamar.

"Aku minta maaf, tadi aku kelepasan!"balas Zitao sambil berteriak juga.

Kris geram, dia menarik lengan istrinya yang berusia 8 th lebih muda darinya itu kasar dan membantingnya ke atas rangjang,"Sudah berapa kali ku bilang, berhati-hatilah jika berbicara di depan Shuya, kenapa begitu saja kau tidak mengerti?!"

"Le..pass..aku sudah minta maaf kan?"Ronta Zitao yang kini berada di bawah kungkungan Kris.

"Aku tidak perduli seberapa benci dirimu padaku, aku hanya minta kau bersikap layaknya seorang istri dan ibu didepan Shuya, apakah itu permintaan yang sulit ?!"gertak Kris lagi.

Zitao menutup matanya takut, dia benci jika sudah seperti ini. Benci pada dirinya yang lemah. Benci pada dirinya yang tidak bisa melakukan apapun. Benci pada kenyataan bahwa dia tidak akan mampu melawan Kris Wu seberapa besarpun rasa benci di hati Zitao.

"Tidak, Zitao jangan takut seperti itu. Kau tahu aku tidak bermaksud menyakitimu kan?"Suara Kris terdengar khawatir dan melembut, Zitao juga merasakan kini tubuhnya tengah direngkuh pria berstatus suaminya itu.

"Zitao aku begitu mencintaimu, aku bahkan tidak perduli jika kau membenciku selamanya asalkan kau tetap disampingku,"ujar Kris lembut namun terkesan posesif.

Gila, Zitao rasa Kris sudah gila. Rasa cinta Kris pada dirinya yang begitu besar justru membuat Zitao takut. Zitao ingin lari, ingin lari dari kenyataan ini.

Zitao menggigil saat Kris kini mulai menciumi bibirnya lagi penuh nafsu,'Tidak, kumohon tidak lagi..'rintih Zitao dalam hati

Aku menyayangi Zitao

Tapi, bolehkah aku berharap dia menghilang saja

Mungkin dengan begitu Kris hanya akan memandangku

Bisakah?

Bisakah kau menghilang Zitao?

'Jiejie, kalau bisa aku akan dengan senang hati bertukar tempat dengan Jiejie. Kris membuatku takut Jie, mungkin memang seharusnya aku saja yang mati dan bukannya Jiejie' tangis Zitao dalam hati saat tiba-tiba ia mengingat sebagian tulisan kakaknya di diary itu.

Zitao menutup mata pedih, saat pagi itu lagi-lagi ia jatuh di bawah kuasa Kris Wu"Ingat Kris, sampai kapanpun kau hanya bisa memiliki tubuhku tapi bukan hatiku,"lirih Zitao dengan mata memicing tajam.

TBC

a.n

jangan pukul gw

gw lagi terhura

thanks Sophia, becouse of you babe, aku jatuh cinta ma yipan lagi

padahal aku sempet marah ma dia

tapi ga papa

wishing you all the best EXO and KrisHan!