RYUUGA1315

The L.O.V.E

HanChul (HankyungxHeechul) and other cast

Genre :

Romance, and other -.-

Rated :

T

Warning :

Genderswitch for Uke, Typo bertebaran, Gaje, Membingungkan, Membosankan, dll -.-

Disclaimer :

Mereka punya tuhan, tapi cerita punya gua :v

Summary :

Heechul yang mempunyai trauma harus berjuang melawan traumanya dengan susah payah!/" aku tak sekuat yang kau kira... "

AN : Ini ff pertama, jadi kalau ada yang kurang tolong dikoreksi yaw :3

Don't Like Don't Read!

_ Happy Reading _

"Semuanya harap tenang!"

Komando dari Ahn Seonsaengnim membuat keadaan kelas yang semula berisik menjadi hening seketika. Mereka tahu jika ada sesuatu yang ingin dibicarakan oleh guru mereka itu dan mereka menunggu Ahn Seonsaengnim berbicara.

"Baik, Sebelumnya saya ingin mengucapkan selamat kepada kalian semua yang telah menyelesaikan ujian akhir semester di musim panas ini dengan hasil yang sangat memuaskan.. Selamat untuk kalian semua!" Ucap Ahn Seonsaengnim yang membuat kelas menjadi sedikit ribut dengan ungkapan tak percaya dari para muridnya.

"Sebagai imbalan atas kerja keras kalian semua, sekolah memberikan hadiah untuk kalian yaitu-!"

Semua siswa nampak menunggu ucapan Ahn Seonsaengnim dengan serius

"Liburan musim panas selama satu bulan penuh!"

"WOOOOAAAAA!"

"Dan kalian boleh pergi ketempat yang kalian inginkan dimanapun!"

Seruan murid murid dikelas itu terdengar sangat senang. Bagaimana tidak? Mereka benar benar tak menyangka jika sekolah memberikan liburan pada mereka selama itu di tambah mereka di izinkan pergi kemanapun! Banyak kata kata yang tertampang di dalam otak mereka, ini hanya mimpikah? Atau ini hanya jebakan para guru? Tapi jika mereka melihat kembali pada wajah Ahn Seonsaengnim, mereka yakin jika ini sungguhan.

"Sekali lagi selamat ya untuk kalian semua! Nah sekarang kalian bisa pulang kerumah kalian dan menyiapkan perlengkapan liburan kalian" Beberapa murid segera memberi salam pada Ahn Seonsaengnim dan melenggang pergi meninggalkan kelas mereka.

"Maaf! Ahn Seonsaengnim..." Ahn Seonsaengnim yang baru saja ingin beranjak dari kelas itu terpaksa memutar tubuhnya dan melihat pada sesosok murid laki lakinya yang berbadan kekar untuk ukuran anak SMU sedang mengacungkan lengannya. "Ne?" Tanya Ahn Seonsaengnim singkat pada ketua Osis itu. Anak itu menurunkan lengannya dan bertanya "Jika kami liburan, apa yang akan dilakukan oleh para guru? Apa kalian juga liburan?"

Ahn Seonsaengnim terlihat menarik otot pipinya yang menghasilkan seulas senyuman di wajahnya "Oh untuk itu, tentu saja para guru juga akan pergi berlibur seperti kalian, Apa kau lupa ya? Baru saja aku mengatakannya ini kan musim panas.. Choi Siwon"

Murid yang dipanggil Siwon oleh Ahn Seonsaengnim hanya tertawa kecil "Ah! Tentu saja tidak! Aku hanya ingin tahu saja.. Hm.. Jika semua guru berlibur, itu artinya kau juga ikut berliburkan?" Tanya Siwon pada guru yang ia anggap seperti ayahnya sendiri

"Itu memang keinginanku tapi, aku masih memiliki tugas yang harus ku selesai kan satu bulan ini jadi akan ku manfaatkan liburan musim panas ini untuk mengerjakan tugas tugasku itu" Terang Ahn Seonsaengnim membuat Siwon sedikit kecewa tetapi Siwon mengerti jika tugas gurunya itu bukanlah tugas yang dapat di selesaikan selama satu hari "Baiklah… Aku mengerti"

Ahn Seonsaengnim kembali tersenyum dan berjalan menghampiri Siwon "Gomawo karena sudah mengerti dengan tugasku… kalau begitu aku pulang dulu, Annyeong Siwon-ah!" Siwon membungkuk 90 derajat dan kembali melihat gurunya. "Selamat berlibur" Ujar Ahn Seonsaengnim yang mulai beranjak dari kelas. "Ne!" Balas Siwon dengan suaranya yang bergema di dalam kelas yang sudah kosong sedari tadi itu.

"Baiklah, Selamat tinggal meja dan kursi" Siwon mengelus meja dan kursi tempat duduknya dan berjalan keluar kelas.


Drttt! Drttt! Drttt!

Sebuah ponsel dengan cahaya menyala dilayarnya terlihat bergetar di atas tempat tidur dengan spray berwarna merah bermotif bunga. Tiba tiba sebuah tangan menyambar ponsel itu kasar dan melihat siapa yang menelponnya, ia juga terlihat menggeser layar ponsel itu dan meletakkan ponsel itu tepat di telinganya.

"Yeoboseyo..."

"Kenapa kau lama sekali mengangkat telepon dariku?!"

"Apa pertanyaan seperti itu harus ku jawab?"

"Huh… memang sulit melawan orang sepertimu!"

"Sudah jangan banyak basa basi! Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Kau tahukan jika sekolah memberikan kita liburan selama satu bulan penuh kemana saja?"

"A-ha…"

"Ah bagus! Kalau begitu kau mau tidak malam ini kau datang kerumahku dan bicarakan kemana kita akan pergi liburan?"

"Jika aku tidak mau bagaimana?"

"Ah… Ayolah Kim Heechul… Datanglah… kau mau kan?"

"Aku malas pergi kerumahmu Leeteuk-ah! Aku yakin Kangin pasti ada disana"

"M-mwo? Ani! Kangin tidak ada disini!"

"Kau yakin?"

"Hh.. Heung!

"Siapa saja yang ada disana?"

"Ada aku, Eunhyuk, Ryeowook, Sungmin, dan Kibum"

"Kibum? Dia ada disana?!"

"Ne!"

"Kalau begitu tunggu aku OK?!"

Heechul segera beranjak dari kasur kesayangannya dan mengganti piyamanya menjadi kaus berwarna orange bergaris hijau tua di bagian lengannya yang membuat lekukan tubuhnya terpampang jelas dengan celana jeans tiga perempat membuat betis indahnya terlihat, rambut hitam panjangnya diikat kebelakang dan hanya menyisakan poninya saja.

Dengan cepat ia menarik ponselnya dan memasukkannya kedalam tas selempang kecil berwarna coklat yang ia bawa. Heechul pun keluar dari kamarnya dan menuruni tangga untuk sampai kebawah. Tanpa basa basi Heechul berjalan ketempat dimana ibunya meletakkan sandalnya.

"Eh?! Malam malam begini kau ingin pergi kemana?" Heechul tidak menjawab pertanyaan dari ibunya karena masih sibuk mencari sandalnya yang tak kunjung ia temukan. "Eommaaaa! Dimana sandalku?!" Tanya Heechul tanpa memperdulikan pertanyaan ibunya.

"Harusnya kau jawab pertanyaanku dulu! Kim Heechul!" Bentak ibunya tepat didepan wajahnya, Heechul menatap ibunya bosan "Aku ingin pergi kerumah Leeteuk, tenang saja tidak ada Namja disana dan aku tidak akan pulang larut malam! Sekarang beritahu aku dimana sandalku?!"

Ibu Heechul nampak sedikit lebih tenang dengan jawaban anak perempuannya itu "Ada di laci itu rak paling bawah" Heechul segera membuka laci yang ada di sampingnya dan mendapatkan sandal berwarna pink dengan bunga merah diatasnya. Heechul mulai membuka pintu rumahnya dan melangkahkan kakinya keluar rumah "Aku pergi dulu"

"Ne.. Hati hati"


Jalanan kota Seoul saat malam hari benar benar indah, itu yang dilihat Heechul dari balik kaca bus yang sedang ia naiki sekarang. Lampu lampu jalan, toko, gedung, dan kendaraan yang lalu lalang membuatnya makin indah. Heechul pun mengalihkan pandangannya pada jalan yang sering ia lewati dan menekan bel yang membuat bus itu berhenti.

Heechul pun turun dari bus dan mulai berjalan menyusuri gang antara dua rumah yang saling berseberangan untuk sampai kerumah teman yang menurutnya menyusahkan tetapi jika ia tidak ada pun terasa hampa.

Itulah persahabatan

Heechul memberhentikan langkahnya di depan rumah yang sudah biasa ia lihat, tapi anehnya banyak sekali kendaraan yang ada di depan rumah itu "Mungkin ini milik teman temanku itu" Gumam Heechul yang kembali melangkahkan kakinya ke pintu rumah itu.

Ting! Tong!

Suara itu terdengar setelah Heechul menekan bel rumah itu. Heechul mendengar ada seseorang yang berteriak menjawab bel pintu dari dalam rumah.

Ceklek!

"Ah.. Rupanya Heechul-ssi, Silahkan masuk Leeteuk dan teman temannya sudah menunggumu sedari tadi" Ujar Park Ahjumma yang tak lain adalah ibu dari Leeteuk, Heechul tersenyum seraya melepaskan sandalnya dan mulai memasuki rumah itu "Ne.. Aku akan segera keatas" Jawabnya dengan ramah, Park Ahjumma pun kembali melakukan aktifitasnya.

Dengan perlahan Heechul mulai menaiki anak tangga yang ada di rumah Leeteuk agar sampai kekamar sahabatnya itu. Namun saat Heechul sampai di lantai dua, ia mendengar suara berisik dari dalam kamar Leeteuk, 'Kenapa berisik sekali?' Perlahan lahan Heechul melangkahkan kakinya mendekati kamar milik Leeteuk.

Suara itu makin jelas bahkan Heechul dapat mendengar suara Namja di dalam sana. 'Sekarang.. Aku tidak yakin jika yang ada didalam kamar anak menyebalkan ini hanya Yeoja' Heechul mendekatkan telinganya pada daun pintu kamar Leeteuk dengan pelan. Mata Heechul terbelalak saat ia mendengar suara Kangin di dalam sana.

Heechul mulai emosi karena merasa Leeteuk membohonginya, dengan kasar Heechul mendobrak pintu kamar Leeteuk dan benar saja! Ada beberapa Namja sedang berkumpul disana dengan teman temannya. Heechul menganga lebar saat melihat apa yang terjadi di depannya, begitupun dengan semua orang yang ada di kamar Leeteuk.

Mereka hanya saling terdiam satu sama lain saat melihat Heechul sudah ada di ambang pintu kamar Leeteuk. "H-Heechul-ah…?" Tanya Leeteuk dengan gemetar, Heechul kembali merepatkan kedua bibirnya bahkan menggigitnya pelan, ia membalikkan tubuhnya dan ingin beranjak dari tempat itu "Aku pulang dulu… Leeteuk-ah"

Tap!

Langkah Heechul terhenti karena ada sebuah tangan yang menggenggam tangannya erat seakan tak ingin Heechul pergi, Heechul sedikit menoleh kebelakang untuk melihat siapa itu namun saat ia mengetahui orang yang memeganginya Heechul mulai memberontak "LEPASKAN AKU!"

Teriakkan dan berontakkan Heechul rupanya tak dapat melonggarkan genggaman Namja itu di tangan Heechul. Heechul terus berontak bahkan sampai mengeluarkan air matanya agar Namja itu melepaskan genggamannya, Heechul takut hal yang menyakitkan itu kembali terulang dalam hidupnya.

Hal yang lebih menyakitkan daripada kehilangan ayahnya…

"Heechul-ah tenanglah! Aku tidak akan melakukan hal itu padamu! Aku janji!" Ucap Namja itu yang masih tetap menggenggam tangan Heechul yang mulai melemah. Heechul mulai memberanikan diri menatap Namja yang menggengam tangannya, Heechul melihat Namja itu tersenyum tulus padanya.

Heechul melihat teman temannya dan Namja lain melemparkan senyuman padanya "Kau janji Hae?" Namja yang bernama Donghae itu mengganguk cepat dengan senyuman yang belum luntur dari wajahnya. Donghae pun menuntun Heechul masuk kedalam kamar Leeteuk, dengan perlahan tapi pasti Heechul mulai memasuki kamar sahabatnya itu.

Leeteuk pun memberikan tempat kosong untuk Heechul disampingnya, Heechul pun berjalan kesana dan duduk disamping sahabatnya. Tanpa sadar Heechul memegang tangan Leeteuk dengan sangat erat membuat Leeteuk terkejut dan menoleh kearah Heechul tanpa berkata apapun.

Donghae sudah kembali ketempat duduknya merasa kasihan melihat sifat Heechul yang masih trauma melihat Namja berkerumun dengan Yeoja seperti ini tapi lebih tepatnya, takut pada Namja walaupun itu teman dekatnya sendiri. Karena ini juga Heechul yang awalnya senang bermain dengan siapapun kini menjadi lebih tertutup.

"Tenanglah Heechul-ah, kami bukan dia yang hanya bisa menyakitimu!" Ujar Kangin yang berusaha membuat perasaan Heechul lebih tenang, mendengar itu genggaman tangan Heechul pada Leeteuk mulai merenggang walau Heechul tetap tak melepaskan tangannya dari tangan Leeteuk.

Leeteuk sedikit tersenyum mengetahui perasaan Heechul yang mulai menenang. "Cha! Kalau begitu ayo kita bicarakan tempat liburan kita!" Seru Eunhyuk dengan semangat, dan secara otomatis Donghae pun ikut bersemangat melihat orang yang ia sukai itu bersemangat "Itu usul yang bagus Hyukkie-ya!"

Yesung mengacungkan tangannya tinggi "Oh! Bagaimana jika liburan kali ini kita habiskan ditempat yang sangat segar?!"

"Itu hal yang bagus! Tapi akan lebih bagus lagi jika Siwon yang membayar semuanya…" Usul Kyuhyun yang mulai memberikan Evil Smirk nya pada Siwon. Sungmin terlihat malu dengan ulah Namjachingu nya itu segera mencubit pelan lengan Kyuhyun yang mulai kesakitan dengan cubitan Sungmin.

Siwon hanya tertawa kecil melihat kejadian lucu yang ada di depannya, dan juga mencuri curi pandangannya pada Kibum yang sedang tersenyum.

Leeteuk pun tertawa melihat itu "Kurasa itu saran yang bagus! Iya kan Heechul-ah?!". Heechul hanya dapat tersenyum kecil dan kembali terdiam. Ryeowook mulai mendekati Heechul "Heechul-ah Gwaenchana?"

"Ne Gwaenchana" Jawab Heechul singkat dengan senyuman cerah membuat suasana menjadi hangat kembali. Kangin merapatkan kedua telapaknya yang menghasilkan suara tepukan yang cukup keras "Kalau begitu, kita akan pergi kemana?"

"Bagaimana kalau berkemah di dekat bukit?" Usul Kibum dari jauh, Siwon tersenyum cerah mendengar usul Kibum. "Itu usul yang bagus Kibum-ah!" Seru Eunhyuk dan Donghae bersamaan membuat Kibum tersenyum.

Heechul nampak setuju juga dengan usul Kibum namun entah kenapa wajahnya masih datar "Ya.. Itu memang usul yang bagus, tapi pertanyaanku adalah kita akan ke bukit mana? Dan kita akan tidur dimana?"

"Ke bukit yang ada di sekitar provinsi Gyeonggi, kudengar pemandangan disana sangat indah, kalau masalah tidur tentu saja kita akan tidur di dalam kemah Heechul-ah" Jelas Kibum pada Heechul yang hanya diam menatapnya, "Kenapa kau tak suka? Kalau begitu kita bisa mengganti tempat liburan kita"

"Aniya! Itu tidak perlu…" Semua mata menatap Heechul dengan serius "Aku akan ikut" Mendengar jawaban Heechul membuat mereka tersenyum cerah. Leeteuk pun terlihat sangat senang sampai sampai ia memeluk Heechul erat "Kyyaaa! Kita akan berkemah Heechul-ah!" Diperlakukan seperti itu Heechul hanya dapat mendengus lemah.

"Jadi kita akan pergi berkemah di bukit sekitar provinsi Gyeonggi?" Tanya Sungmin meyakinkan teman temannya. Mereka mengangguk kompak membuat Sungmin semakin yakin dengan destinasi liburan mereka.

Terlihat Siwon yang menghitung jumlah orang yang akan pergi berkemah "Hmm.. Jumlah kita ganjil, hanya Sembilan orang aku tidak yakin jika perjalanan kita aman jadi bagaimana jika aku menambahkan seseorang untuk bergabung bersama kita?" Usul Siwon dengan semangat, mereka nampak berpikir dengan perkataan Siwon terutama Heechul…

Leeteuk menampakkan senyumnya lagi "Baiklah, itu tidak masalah lagipula bukankah makin banyak ini akan semakin seru?!" Tutur Leeteuk pada teman temannya yang lain. Seperti yang terlihat mereka menyetujui usul Siwon, walaupun Heechul hanya diam tapi tatapan mata Heechul seakan mengisyaratkan kata 'terserah'.

Senyuman cerah dapat terlihat pada wajah tampan Siwon "Baik, aku akan membawa sepupuku untuk bergabung dengan kita dan juga seluruh biaya transportasi biar aku yang membayarkannya"

Heechul dan Kibum membelalakan mata mereka pada Siwon secara bersamaan "Kau serius?!" Siwon hanya tersenyum melihat itu, "Tentu saja" Jawaban Siwon pun disambut sorak sorai yang sangat berisik dari kamar Leeteuk.

Kangin mulai mengenakan Jaketnya kembali begitupun dengan yang lain, mereka bersiap siap untuk pulang ke rumah mereka masing masing "Baiklah sampai ketemu besok! Ingat kita akan berkumpul di depan sekolah!" Seru Kangin untuk mengingatkan teman temannya itu, Leeteuk pun menimpali perkataan Kangin "Jangan lupa datang jam Sembilan pagi di depan sekolah Ok?!"

"Ne!" Seru mereka bersamaan

Mereka mulai beranjak dari rumah Leeteuk untuk pulang kerumah masing masing, begitupun Heechul.

"Heechul-ah!" Suara itu membuat Heechul memberhentikan langkahnya dan memaksanya untuk memutar tubuhnya "Ada apa Kibum-ah?" Tanya Heechul pada salah satu sahabatnya itu, Kibum tersenyum lebar dan menghampiri Heechul "Ini kan sudah malam, tidak baik jika kau berjalan sendirian kerumah.. Bagaimana jika kau kuantar pulang sampai kerumahmu? Kau maukan?"

Tanpa banyak berpikir Heechul segera masuk kedalam mobil Kibum, dan Kibum pun segera menyusul Heechul kedalam mobil lalu menyalakan mesin mobilnya dan menancapkan gas pada mobilnya yang membuat mobilnya meninggalkan kediaman Leeteuk.


Krinnggg! Kringgg!

Bel yang ada di jam weker berwarna emas dengan gambar karakter anime Evangelion Asuka kesukaan Yeoja yang masih bersembunyi dibalik selimut berwarna merahnya itu. Ia masih terlihat bermanja manja dengan kasur kesayangannya dan sesekali menggeliat karena suara berisik yang ditimbulkan oleh jam wekernya itu.

"Heechul! Kapan kau akan bangun?! Kau bilang kau akan pergi berkemah?!" Teriakan ibunya membuat Heechul sedikit membuka matanya dan mematikan alarm di jam wekernya "Aku sudah bangun!" Teriaknya untuk menjawab pertanyaan ibunya

"Hoaammm…" Mulutnya terbuka lebar diikuti dengan telapak tangannya yang menutupi mulutnya yang sedang menguap itu, ia juga mengusap matanya. Dengan malas Heechul mengambil jam weker yang terletak di meja di samping tempat tidur kesayangannya dan melihat isinya.

Heechul sesekali mengerjapkan matanya saat melihat jarum jam di dalam jamnya itu, namun ketika ia sadar dengan apa yang ia lihat…

"YA AMPUN! AKU KESIANGAAAAAANNN "

Dengan cepat Heechul segera pergi ke kamar mandi yang ada di kamarnya dan segera mengenakan pakaiannya yang baru disetrika ibunya. Tanpa basa basi Heechul juga segera mengambil tasnya untuk menyimpan pakaian gantinya nanti dan juga untuk perlengkapan yang lain.

Tidak peduli apa yang terjadi, Heechul juga segera menyisir dan mengikat rambut panjangnya dengan rapi. Ia juga segera mengenakan cardigan warna pink lalu pergi keluar kamar dengan tasnya.

Sampai dibawah Heechul segera menyambar roti yang ada di meja makan dan segera pergi menuju pintu "Hati Hati di jalan!" Ujar ibunya dari dapur, Heechul mulai mengunyah roti yang ada di tangannya seraya mengenakan sepatu tanpa tali kebanggaannya. Dengan susah payah Heechul menelan semua roti yang ada dimulutnya dan segera membuka pintu rumah "Ne! Aku berangkat!" Balas Heechul yang pergi diikuti bayangannya.


"Semua sudah berkumpul?" Tanya Kangin pada teman temannya yang sudah berada di depan sekolah. Leeteuk menggeleng "Heechul dan Siwon belum terlihat..." Kangin menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

Sungmin menyiritkan matanya pada sesuatu yang ada di depannya "Itu…" Ucapan Sungmin yang dapat terdengar oleh temannya yang lain dengan jelas, Leeteuk mengikuti arah yang Sungmin lihat dan mulai mengembangkan senyumannya "Heechul!"

Disisi lain, Heechul terus meyusuri trotoar yang ada di depan sekolahnya dengan keringat yang mulai terlihat di dahinya "Oh aku benci ini!" Gerutu Heechul dengan keringat yang turun dari dahi ke pipinya yang mulus itu.

"HEECHUL-AH!"

Teriakan itu membuat Heechul mengalihkan pandangannya pada suara yang sangat ia kenal "Leeteuk-ah!" Seru Heechul dari kejauhan. Entah tenaga darimana yang ia dapat, Heechul segera berlari dengan cepat kearah sahabatnya itu.

Mereka segera berpelukan satu sama lain ketika mereka bertemu, peluakn yang sangat erat dan hangat "Akhirnya kau sampai juga!" Seru Leeteuk pada Heechul yang masih ada di pelukannya, Heechul sedikit melonggarkan pelukannya pada Leeteuk "Aku kira kalian sudah meninggalkanku!" Leeteuk menggeleng cepat "Itu tidak mungkin! Aku tahu Kim Heechul adalah orang yang selalu menepati janjinya!" Bantah Leeteuk pada Heechul yang kembali memeluknya dengan erat.

Kangin yang jelas jelas Namjachingu Leeteuk, iri melihat keakraban kedua sahabat itu "E-KHEM! Biasakah kalian hentikan itu? Itu menganggu pemandanganku" Mendegar itu Leeteuk dan Heechul segera melepaskan aksi peluk pelukan mereka.

"Memangnya tidak boleh jika aku memeluk sahabatku sendiri? Lagipula aku Yeoja! Bukan Namja!" Tanya Heechul pada Kangin dengan sinis terlebih jarak mereka cukup dekat. Leeteuk mulai mengambil langkah "Sudahlah hentikan! Ini untuk umum!" Tegas Leeteuk yang masih tidak digubris oleh Heechul dan Kangin.

"Mianhae, Aku membuat kalian menunggu!"

Sebuah suara yang sangat familiar terdengar dari samping mereka. Kyuhyun menoleh "Harusnya kau bisa lebih cepat dari ini!" Tegas Kyuhyun yang segera diberi cubitan kecil dari Sungmin. Siwon hanya tersenyum kecut "Ne.. Mianhae, aku tidak tahu kalau jalanan akan semakin macet jika jam segini"

"Gwaenchana, yang penting kau disini sekarang" Ujar Eunhyuk dengan senyuman yang sangat mencurigakan, Donghae mulai menyindir "Aku tahu jika Siwon tidak ada disini kau akan kewalahan dengan biaya kan?" Eunhyuk terkejut dengan kata kata Donghae "M-mwo? A-aniya! Jangan asal bicara kau Hae!"

"Sudahlah.. kau sama saja dengan Leeteuk-ah!" Cela Kyuhyun pada Eunhyuk yang berhasil membuat Eunhyuk diam seketika dan Leeteuk marah, ditambah ia mendapat cubitan panas di pinggangnya dari Sungmin.

Pipi Kibum bersemu merah ketika melihat tingkah temannya yang seperti anak anak "Sudahlah.. Hentikan itu! Apa kalian tidak malu? Ini umum!" Tegas Kibum yang berhasil membuat semuanya kembali normal. Leeteuk menarik naasnya dan mengehembuskannya tenang "Hmm.. Siwon-ah.. Bisa tolong kenalkan orang yang ada di belakangmu itu?"

Siwon sedikit terkejut dengan pertanyaan Leeteuk karena Leeteuk memecahkan konsentrasinya melihat wajah Kibum yang memerah "E? Hm.. Tentu saja" Tanpa ba-bi-bu, Siwon menarik seseorang yang ada dibelakangnya itu dengan kasar.

"Akh! Appo Siwon-ah!" Teriak orang itu yang mengaduh kesakitan dengan tarikan kasar Siwon di lengannya. Mata Heechul terbelalak ketika melihat sosok itu 'Sepupunya Namja?'. Siwon tersenyum seakan tak terjadi apapun "Perkenalkan! Dia ini sepupuku yang sedang liburan di Korea, namanya Tan Hankyung!"

Heechul sedikit berpikir dengan marga Namja itu 'Tan?'. Ryeowook mulai membuka suaranya "Kenapa marganya berbeda dengan margamu?" Siwon mulai menarik nafasnya "Ibunya adalah adik dari ayahku, dan ibunya menikah dengan orang yang berasal dari china yang bermarga Tan. Nama aslinya adalah Hangeng Tan, dan Tan Hankyung hanya alih bahasa agar orang korea mudah memanggil namanya! Aku benarkan Han?"

Sepupu Siwon itu hanya mengangguk pelan karena masih setia memeganggi lengannya yang sakit. Siwon yang melihat itu hanya tersenyum kecut dengan mengucapkan kata maaf berkali kali, "Sudahlah.. sekarang biarkan aku tahu siapa teman temanmu ini"

Siwon mulai pembicaraannya kembali "Aku mulai dari kiri Ok? Ini Ryeowook, Yesung, Kyuhyun, Sungmin, ehm.. Kibum, Eunhyuk, Donghae, Kangin, Leeteuk, dan yang paling ujung itu Heechul" Selama Siwon menyebutkan nama temannya satu per satu, Kepala Hankyung pun mengikuti jari Siwon yang menunjuk temannya yang tersenyum pada Hankyung satu per satu.

Namun , Pandangan Hankyung terhenti pada Yeoja dengan rambut hitam panjang yang ada di paling ujung diantara mereka. Entah apa yang Hankyung rasakan sekarang namun mata indahnya tak bisa berpaling dari sosok Heechul yang menatapnya dingin.

"Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat sekarang! Hankyung-ssi, semoga kau senang dengan liburanmu!" Ujar Leeteuk pada Hankyung dengan senyuman, Hankyung pun ikut tersenyum "Panggil aku Hankyung-ah saja, eumm! Semoga kita senang dengan liburan kita"

Saat bus datang, tanpa basa basi lagi mereka segera menaikinya dan mencari tempat duduk yang nyaman. Dan bus yang mereka tumpangi mulai melaju dengan cukup cepat.

Diperjalanan mereka mulai bercerita satu sama lain, terutama cerita tentang Hankyung bahkan mereka sampai mememainkan permainan di bus agar mereka tidak bosan kecuali Kyuhyun yang masih setia dengan PSP nya.

Beberapa menit setelahnya, mereka terlelap karena perjalanan dari Seoul ke Gyeonggi itu cukup jauh. Semua terlihat sangat damai saat mereka tertidur termasuk Heechul yang sedang tertidur disamping sahabatnya Leeteuk.

Sepasang mata yang sangat setia melihat keluar kaca bus yang ada di sampingnya terlihat sangat sendu, ia tidak menangis namun matanya memang begitu ketika ia termenung.

"Kau tidak tidur?" Tanya seseorang yang ada disampingnya dengan pelan karena takut membangunkan yang lain. Ia masih setia pada pemandangan yang ia lihat dari kaca itu "Kau sendiri tidak tidur kan? tanyanya kembali tanpa menjawab pertanyaan untuknya.

"Yaaa… Ayolah Hankyung-ah! Tidurlah aku ingin melakukan sesuatu..." Pinta Namja itu membuat Hankyung bergidik ngeri "Apa yang akan kau lakukan?" Namja itu tersenyum pada Hankyung "Aku ingin menyentuh pipi itu" Mata Hankyung membelalak "Apa maksudmu Siwon-ah?!"

Dengan sigap Siwon segera membekap mulut Hankyung dan melihat keadaan sekitar yang rupanya masih tenang, perlahan Siwon pun melepaskan bekapannya pada Hankyung yang masih terengah engah karena Siwon membekapnya tiba tiba.

Siwon masih mengamati keadan sekitarnya dan mengalihkan pandangannya pada Hankyung "Maksudku bukan dirimu bodoh!" Jelas Siwon yang meniban Hankyung dengan tumpukan Jaket mereka, Hankyung pun segera menyingkarkan jaket itu dari wajahnya "Aku normal!" Tambah Siwon yang sudah menyiapkan kepalan ditangannya seakan ingin menghajar Hankyung.

"Lalu pipi siapa yang ingin kau sentuh?" Tanya Hankyung penasaran, tapi mata Siwon hanya mengarah pada satu arah Hankyung pun mengikuti arah pandangan Siwon dan menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri, Sifat jail Hankyungpun mendadak keluar "Ah… Kau Jatuh cinta pada Kibum kan…?" Goda Hankyung berhasil membuat pipi Siwon merona merah.

Siwon menatap Hankyung tak percaya "Bagaimana kau tahu?" Hankyung mulai menyombongkan dirinya "Aku bisa membaca hati seseorang lewat tatapan matanya!" Siwon hanya dapat menggeleng mendengar perkataan konyol sepupunya itu, tanpa basa basi lagi perlahan Siwon meninggalkan Hankyung dan segera berjalan ketempat duduk Kibum.

Siwon melihat wajah mulus Kibum yang sangat tenang dan terlihat imut saat ia tertidur seperti ini. Jujur Siwon sudah memendam perasaannya pada Kibum selama dua tahun ini dan itu masih belum berubah hingga sekarang. Degup Jantung Siwon semakin memburu dengan cepat saat jarak antara wajahnya dengan Kibum cukup dekat, terutama saat deru nafas tenang yang berhembus dari hidung Kibum menyentuh lehernya. Dengan gemetar jemari Siwon mulai bergerak menuju pipi Kibum yang sangat mulus itu, Perlahan tapi pasti dua jemari Siwon berhasil menyentuh pipi Yeoja yang sangat ia cintai itu. Terasa sangat bahagia dapat melakukan itu pada orang sangat kita cintai, itu lah yang Siwon rasakan sekarang. Entah hantu apa yang merasuki Siwon, ia justru mendekatkan wajahnya pada wajah Kibum yang masih terlelap. Siwon mulai mendekatkan bibirnya pada bibir polos milik Kibum. Namun tiba tiba, Siwon menghentikan aksinya dan memilih untuk beranjak dari tempat Kibum dan kembali ketempatnya daripada mengambil resiko yang fatal karena… ia tak tahu apa Kibum mencintainya atau tidak…

Siwon benar benar merasa beruntung walau sebenarnya ia ingin Kibum menjadi miliknya saat ini. Siwon pun kembali duduk di samping Hankyung, namun ia melihat Hankyung yang masih berdiri melihat sesuatu dengan senyuman bahagia.

"Ya.. Apa yang kau lihat?" Tanya Siwon penasaran, namun Hankyung justru tidak menjawab pertanyaannya. Siwon pun memutuskan untuk kembali berdiri dan melihat kearah yang dilihat Hankyung dengan bahagia, dan Siwon pun menemukan jawaban atas pertanyaannya sendiri. Iblis yang ada di dalam tubuh Siwon pun seakan menguasai Siwon saat ini "Hmm… Kau jatuh cinta pada Heechul kan?"

Hankyung menatap Siwon tajam "Apa maksudmu?" Siwon masih terus menggoda Hankyung "Sudahlah jangan berbohong! Aku bisa membaca perasaan seseorang dari matanya!" Sombong Siwon yang sama dengan kata kata Hankyung sebelumnya.

Hankyung hanya memutar bola matanya dan kembali duduk ditempatnya diikuti Siwon "Aku hanya tertarik pada rambutnya" Siwon kembali berucap "Aku yakin, aku akan tertarik pada dirinya dan mulai mencintainya!" Hankyung tidak memperdulikan Ucapan Siwon dan kembali memandang pemandangan lewat kaca bus yang ada di sampingnya.


"Ah! Akhirnya kita sampai juga!" Teriak Kangin yang terdengar menggema sampai ke ujung bukit yang berada jauh di depannya. Yesung pun mulai melakukan hal yang sama "Akhirnya kita disini!"

Kyuhyun terlihat merenggangkan tubuhnya "Ngomong ngomong.. jam berapa sekarang?" Tanya pada siapapun yang mendengar pertanyaannya. Donghae melihat arlojinya "Sekarang jam 17.16, itu artinya jarak antara Seoul kemari itu sekitar 9 jam jika dihitung dengan kemacetannya" Jelas Donghae pada Kyuhyun yang menatapnya datar.

"Aku kan hanya bertanya jam berapa sekarang, bukan berapa lama kita berjalan!"

Donghae hanya terdiam walau sebenarnya ia benar benar marah sekarang. Heechul terlihat sangat senang dengan apa yang ia lihat sekarang "Kita sampai? Kalau begitu ayo cepat dirikan tendanya!"

"Tidak bisa" Heechul terdiam mendengar kata kata yang keluar dari mulut Kibum "Kenapa?" Kibum menatap Heechul lekat "Karena kita ada di pintu masuknya, bukan di tempat berkemahnya" Ujar Kibum dengan tangannya yang mengacung kearah papan dengan tulisan 'Welcome!'

Wajah Heechul kembali muram dan ia berdengus kesal "Jadi maksudmu.. Kita harus berjalan masuk jauh kedalam sana?!" Kibum hanya mengengguk dengan senyuman yang tertampang di wajahnya, Kibum pun mulai berjalan masuk diikuti dengan yang lain sedangkan Heechul masih terdiam disana.

"Menyebalkan!"

"Kau tidak ingin masuk?" Tanya seorang Namja pada Heechul. Heechul hanya menatap Namja itu sinis 'Apa yang dia lakukan? Kenapa bisa Siwon memiliki sepupu sepertinya?!'. Hankyung memberikan senyuman pada Heechul "Aku kan hanya sedang bertanya padamu, jika kau tidak masuk rambutmu yang indah itu akan rusak dan aku tahu kau benci jika rambutmu rusak. Hmm.. Ngomong ngomong soal itu, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa menjadi Sepupunya Siwon Hehehe" Heechul benar benar merasa terkejut Hankyung dapat menjawab semua pertanyaannya

"Bagaimana kau bisa..?" Hankyung hanya tersenyum pada Heechul "Entah, aku bisa membaca perasaan orang lain lewat pancaran matanya ini sudah bisa kulakukan sejak umurku lima tahun" Heechul hanya dapat tercengang mendengar ucapan Hankyung.

"YA! MAU SAMPAI KAPAN KALIAN DISANA?! AYO TURUN KESINI DAN MASUK UNTUK MULAI BERKEMAH! Hankyung dan Heechul mendengar teriakan Leeteuk dari bawah tapi belum sempat mereka menjawab Siwon sudah menipali perkataan Leeteuk.

"Biarkan saja… kurasa mereka sedang dimabuk cinta… Hahaha~"

Hankyung dan Heechul terdiam sesaat mendengar perkataan Siwon, mereka membantin secara bersamaan 'Di.. Mabuk… Cinta?' Mereka saling menatap satu sama lain…

"ITU TIDAK MUNGKIN!"

Siwon hanya tertawa mendengar kedua orang yang sangat dekat dengannya mengucapkan hal yang sama secara bersamaan tanpa aba aba. "Menurutmu.. apa mereka berdua cocok?" Tanya Ryeowook pada Sungmin yang masih melihat Hankyung dan Heechul menuruni tangga yang terbuat dari tanah itu.

"Aku tidak tahu.. Tapi aku berharap Hankyung bisa menyembuhkan luka di hati Heechul" Balas Sungmin yang membuat seluruh perhatian berpindah padanya. Siwon pun tersenyum "Aku juga berharap begitu, Sungmin-ah"

"Ya! Siapa yang kalian bicarakan huh?!" Tanya Heechul yang ternyata sudah berada di belakang mereka sedari tadi begitupun dengan Hankyung yang menatap Siwon datar. Siwon, Sungmin dan Ryeowook hanya dapat tertawa kecut mendengar pertanyaan Heechul.

"Baiklah ayo kita berangkat!" Ajak Kibum dengan semangat diikuti dengan beberapa temannya termasuk Heechul. Siwon dan Hankyung berjalan paling belakang, Siwon merangkul bahu Hankyung "Dia memang keras kepala tapi aku yakin kau pasti dapat melelehkan hatinya"

Hankyung menatap Siwon dengan tatapan anehnya "Apa apaan kau? Asal kau tahu saja ya, aku tidak akan mencintai Yeoja seperti itu!" Siwon menatap Hankyung jahil "Benarkah? Bisa kau pegang ucapanmu itu, Hangeng Tan?" Hankyung mengangguk "Tentu saja!" Siwon tersenyum tipis mendengar kata kata Hankyung 'Aku tidak mempercayaimu~'

TBC~


Rnr please...