-CHAPTER 1-

Hiruma Yuki. Siapa yang tak kenal gadis berparas cantik sempurna ini. Memiliki rambut panjang nan indah berwarna auburn ini merupakan siswi kelas 2 di SMA Deimon. Matanya yang bulat dan bola mata berwarna hijau emerald. Selain itu, ia memiliki hati yang sangat baik bagai malaikat. Tak salah kalau jutaan kaum adam memuja dan bertekuk lutut kepadanya. Bukan hanya secara fisik yang sempurna, tetapi kepribadian maupun kemampuannya pun tak luput dari kata sempurna. Dia memiliki otak yang sangat cerdas. Bukan, bisa dikatakan super jenius.

Yamada Julian tentu saja salah satu laki-laki yang jatuh hati kepada Yuki Hiruma. Laki-laki berdarah Perancis-Jepang ini juga merupakan satu-satunya laki-laki yang berhasil merebut hati sang putri Yuki Hiruma. Tak terasa hubungan mereka sudah berjalan selama 1 tahun.

"Bagaimana kalau kau ke rumahku?" Tanya Yuki kepada Julian saat sepulang sekolah.

"Ah, untuk apa?" Sahut Julian dengan santai.

"Tentu saja mampir! Sudah setahun pacaran tapi kau tak pernah masuk ke rumahku. Bahkan mungkin kau belum kenal dengan keluargaku. Masa' kau selalu hanya mengantarku sampai depan rumah saja!" Jawab Yuki mulai kesal sambil menggelumbungkan pipinya. "Lagipula, aku malu hanya bercerita tentangmu saja. Ibuku bilang, dia sangat ingin menemuimu." Lanjut Yuki.

Julian memandang Yuki dengan senyuman menawannya. "Hmm tentu saja! Aku pasti akan ke rumahmu." Kata Julian sambil mengacak-ngacak rambut Yuki pelan.

Hari minggu besok Yuki dan Julian sepakat bahwa Julian akan mengunjungi rumah Yuki pertama kalinya. Julian sebenarnya sempat sangat ragu untuk ke rumah Yuki. Karena ia mendengar kalau ayah Yuki adalah seorang akuma yang sangat ditakuti di seluruh penjuru Jepang. Dengan cepat Julian membuang pikiran-pikiran yang mengkhawatirkannya itu. Tidak mungkin ayah Yuki adalah seorang akuma, Yuki kan gadis yang sangat baik pikir Julian.

Dengan langkah yang agak berat, Julian memasuki kediaman keluarga Hiruma yang bisa dibilang rumah yang sangat mewah. Dengan desain bergaya Eropa dicampur dengan desain bergaya tradisional Jepang, sangat keren. Perlahan Julian mulai memencet tombol bel kediaman keluarga Hiruma.

Ya-haa! selamat datang orang sialan, siapa kau?

Julian kaget dengan respon bel yang baru dipencetnya. "E..ee..Ano..Aku Yamada Julian, pacar Hiruma Yuki" Kata Julian dengan agak takut namun pasti. Tak lama kemudian pintu terbuka dan di sana sudah ada Yuki yang memakai dress putih yang menyambut Julian datang.

"Juliaaan! Akhirnya kau datang!" Sambut Yuki dengan ceria. Julian hanya menyambutnya dengan senyuman garing namun, dia sangat senang bisa bertemu dengan pujaan hatinya. "Ayoo masuk! Keluargaku suda menuggumu!" Lanjut Yuki sambil menggandeng tangan Julian untuk masuk rumahnya.

"Selamat datang Julian, senang bertemu denganmu." Sapa ibu Yuki alias Hiruma Mamori dengan ramah. Cantik, ibu Yuki sangat cantik mirip sekali dengan Yuki batin Julian diiringi dengan membalas senyuman Mamori dengan senyumnya yang menawan.

"Ini ibuku!" Kata Yuki memecahkan suasana. Tentu saja Julian langsung menyambut tangan Mamori untuk bersalaman. "Ibu ke dapur dulu ya, mau menyiapkan makan malam dulu." Kata Mamori dan langsung diberi anggukan kepala dari kedua anak tersebut, Yuki dan Julian. Lalu datang seorang anak laki-laki berambut spike berwarna hitam dengan tatapan agak tajam. "Dan ini kenalkan, ini adikku Ryo." Lanjut Yuki.

"Yo!" Sapa Ryo kepada Julian tanpa memerdulikan tangan Julian yang ingin bersalaman dan pergi begitu saja. "Yaaah! Ryo kau tidak sopan!" Bentak Yuki pada Ryo yang meninggalkan mereka.

"Ah..Tidak apa-apa Yuki." Kata Julian menengahi. "Ryo umur berapa?" Tanya Julian mengalihkan pembicaraan. "Dia baru berumur 12 tahun." Jawab Yuki dengan agak cuek.

"Nee-chan!" Muncul lagi seorang anak perempuan kecil berambut hitam yang memiki mata sama seperti Mamori yang menghampiri mereka. "Dia siapa Nee-chan?" Tanya anak kecil itu polos saat melihat sosok asing di rumah mereka. "Oh, Julian kenalkan ini adik perempuanku Mikko." Kata Yuki pada Julian.

"Hai Mikko, aku Julian pacar kakakmu. Mikko umur berapa?" Tanya Julian ramah. Tanpa berkata apa-apa Mikko hanya menunjukkan 5 jari tangannya pada Julian dengan bertampang sangat polos. Setelah itu Mikko berlari melanjutkan aktivitasnya tadi yang sempat tertunda di tengah jalan.

Kini Yuki dan Julian tengah duduk berdua di atas sofa mewah di tengah ruang tamu yang tak kalah mewah itu dengan ditemani oleh teh hangat dan kue cream puff yang tak lagi adalah makanan kesukaan Yuki. "Adikku banyak yah!" Kata Yuki memecahkan suasana. "Aku punya 3 adik lho, dan aku yang pertama." Kata Yuki dengan bangga.

"Hahahaha..apa maksudmu? Kau ini benar-benar lucu!" Sahut Julian sambil mengacak-ngacak pelan rambut Yuki. "Lalu adikmu yang satunya mana?"

"Mungkin sedang tidur, dia baru berumur 9 bulan." Disertai dengan anggukan pelan dari Julian tanda mengerti.

"Oh ya, orang yang berbicara dari bel rumahmu itu siapa?"

"Itu ayahku." Jawab Yuki.

Tak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka. "Aku pulang!" Kata seseorang yang memasuki rumah. Reflek Yuki dan Julian menoleh bersamaan kea rah sumber suara. "Ayah!" Sapa Yuki riang sambil meghampiri ayahnya.

Ayah Yuki tampak mengerikan. Dengan rambut spike berwarna pirang, menggunakan anting di kedua telinga elfnya, badan tinggi dan ramping, dan yang paling tampak mengerikan adalah ia membawa senjata AK-47 di bahunya. Dengan sergap ayah Yuki alias Hiruma Youichi menatap tajam sosok asing yang berada di rumahnya. "Siapa kau?" Tanya Hiruma sinis sambil menodongkan AK-47 miliknya ke arah Julian.

"Dia Julian, ayah! Dia yang aku ceritakan sebelumnya pada ayah!" Sahut Yuki sambil menghentikan tindakan ayahnya yang menodongkan pistol pada Julian.

"Ck. Terserah." Hiruma pun meninggalkan kedua anak tersebut tanpa memerdulikan Julian.

Julian tampak pucat. Sudah terlihat sangat jelas bahwa Julian sangat syok dengan kejadian yang baru saja menimpanya. "Ma..maaf Julian. Begitulah ayahku." Kata Yuki mencoba menenangkan Julian yang syok.

Mamori yang sedang memasak di dapur dikejutkan oleh kedua tangan kekar yang memeluknya dari belakang. "Kau sudah pulang, aku tak mendengarmu datang." Kata Mamori yang sudah tahu siapa yang memeluknya dari belakang yang tak lagi adalah suami tercintanya.

"Ya tentu saja istri sialan." Tanpa permisi Hiruma langsung mencium bibir isrinya.

"Kau sudah bertemu dengan Julian pacar Yuki?"

"Hn. Maksudmu anak jelek itu?"

"Hei! Jangan mengatakan itu. Julian tidak jelek kok. Bagaimana, apa kau setuju hubungan Yuki dengan Julian?" Tanya Mamori sambil melajutkan memasaknya yang sempat tertunda sebentar.

"Entahlah. Yang pasti laki-laki jelek itu harus kuuji dulu kekekeke."

"Apa? jangan aneh-aneh Youchi! Nanti bisa-bisa Yuki marah padamu."

"Terserah aku istri sialan!" Kata Hiruma sambil berlalu meninggalkan Mamori di dapur.

TO BE CONTINUED

Apakah yang direncanakan Hiruma terhadap Julian?

Bagaimana kelanjutkan hubungan Julian dan Yuki?

Tunggu jawabannya hanya di rc*i #salah iklan

maaf ini fanfic pertama saya T_T