Hallo, sebenarnya saya mau ngelanjutin fic Senandung Kematian, berhubung lagi gak ada ide saya buat fic yang baru, tenang yang rate M akan saya lanjut, Ok langsung aja…
Warning:Lemon and Bloody Scene.
Rate:T
Genre:Friendship-Adventure
Disclaimer:Vocaloid bukan punya saya.
Pairing: LenxRin, KaitoxLuka.
Sepertinya Character Death..
Become A Warrior
Len POV
"Lihat, bulan itu merah seperti darah.", kataku sambil menunjuk bulan.
"I-iya betul Len,", kata Kaito.
"Lebih baik kita pulang saja yuk", kata Luka gemetaran.
"Aku tak setuju", kataku.
"APA?", teriak Kaito dan Luka.
"Dasar sombong", kata Kaito.
"Sudah kubilang 3 orang begini apa yang bisa dilakukan?", lanjut Luka.
"Sebelum bicara apa yang bisa kita lakukan…, Kita harus memikirkan, apa yang harus kita lakukan!", teriakku.
"Ughh,", desah Kaito.
"Di bawah kabut yang tebal itu ada benteng tempat Rin dikurung, dia sedang menunggu pertolongan kita!", kataku.
"Aku mengerti tapi…" Omongan Kaito dipotong oleh teriakan Luka.
"HEY lihat, Pasukan musuh datang mendekat kea rah kita."
"Baiklah kita siap, siap.", kataku walaupun sebenarnya aku juga takut.
"Kalian siap Kaito, Luka?" tanyaku.
"Si-siap Len", jawab mereka gemetaran.
"SERBU", akupun langsung berlari dan mengibaskan pedang ku kea rah pasukan musuh.
"Le-len,. Tolong..", teriak Kaito.
"Kaito!", teriakku panic, tapi apa itu? Seseorang dari pohon langsung menyerang pasukan musuh dan membunuh satu persatu musuh.
"Siapa kau?", tanyaku.
"Buga-ga-bu-ga-ga-bu", jawab orang itu, tetapi aku tidak mengerti.
Langsung saja Kaito dibawa ke tempat orang aneh itu dan disembuhkan.
"Terima kasih karena telah menyembuhkan temanku", kata ku berterima kasih.
"Bu gag a bu bug u bug a", balas orang aneh itu.
Tiba-tiba orang aneh itu langsung mengeluarkan jelly? Setelah jelly itu dimakan orang aneh itu dia langsung bisa berbicara seperti kami.
"Iya sama-sama", Kata orang aneh itu.
"Apa yang kamu makan tadi?", Tanya Luka.
"Jelly penerjemah(?) sudah tidak usah dibahas, kalian datang kesini mau apa?", Tanya orang aneh itu.
"Kami datang untuk menyelamatkan kakakku, Rin", jawabku.
"Oh iya aku dengar-dengar di dekat sini ada benteng, dan waktu itu aku pernah mendengar cerita dari ayahku katanya beliau melihat perempuan ya, wajahnya mirip kamu dia dipaksa masuk ke dalam benteng itu", kata orang aneh itu.
"Oh iya nama kamu siapa?", Tanya Kaito yang sudah sadar.
"Nama saya Meiko Kisune, panggil saja Meiko", jawab dia memperkenalkan diri.
"Oh nama saya Kaito, ini Len dan yang rambut pink itu Luka", kata Kaito.
"Oh senang berkenalan ya", kata Meiko.
"Sama-sama", kata Kaito.
Malam sudah tiba, Meiko mengijinkan kami tidur di rumahnya, dan aku terus memikirkan Rin,
"Rin apakah kau baik-baik saja?", kataku dalam hati dan tanpa sadar air mataku jatuh ke bawah.
Normal POV
Suatu pagi di sebuah kerajaan, hiduplah anak kembar.
Dan awal buruk bencana akan terjadi.
"Rin-rin jangan main jauh-jauh", kata seorang anak kecil berambut kuning sambil mengejar kembarannya yang berambut kuning juga, tetapi kembarannya itu perempuan.
"Hehehe kejar dong jangan lembet seperti itu Len", kata Rin, kembaran Len.
"Hei nak, aku mempunyai sesuatu untukmu", kata seseorang.
"Apa itu?", Tanya Rin.
"Rin jangan!", teriak Len tapi terlambat Rin sudah diculik.
"RIN", teriak Len.
Rupanya itu hanya mimpi, mimpi yang paling buruk dari semua mimpi.
"Len sudah bangun?", Tanya Meiko.
"Ya", jawab Len singkat.
"Hei Meiko kau mau membantu kami untuk menolong kakakku?", Tanya Len.
"Hmm, iya akan kubantu, tapi apakah kau mau berteman denganku yang lemah ini?", Tanya Meiko.
"Siapa bilang kamu lemah? Kamu itu kuat, waktu aku lihat kamu saat menolong kami kan kamu membunuh semua prajurit musuh.", kata Len.
"Hmm, terima kasih telah memujiku Len", kata Meiko.
"Iya, jadi kita bisa berangkat sekarang?", Tanya Len.
"Baiklah aku akan memanggil Luka dan Kaito dulu", kata Meiko.
"Ok", kata Len.
Di sebuah kota dekat benteng tempat Rin disekap, seorang perempuan berambut hijau tosca dan dikuncir 2 sedang berlari.
Dan saat ia melihat ke belakang ada 4 orang yang mengejarnya.
"HEI, TUNGGU!", teriak orang yang mengejar perempuan itu.
Perempuan it uterus berlari tanpa memperdulikan suasana. Sampai akhirnya ia menabrak Len.
"Ehh anu maaf ya", kata perempuan berambut tosca itu.
"Kamu kenapa?", Tanya Len.
"Lihat 4 orang itu mengejarku, tolong aku", kata perempuan itu.
"Hmm, ini kecil", kata Len sambil mengibaskan pedangnya dan membuat 4 orang yang mengejar perempuan berambut tosca itu pingsan.
"Hei kenapa tidak kau bunuh?", Tanya Perempuan berambut tosca.
"Mereka bukan penjahat kelas tinggi, jadi gak perlu", kata Len.
"Hmm- oh ya kamu siapa?", Tanya Perempuan itu.
"Aku Len, kalau kamu?", Len balik bertanya.
"Namaku Miku, salam kenal, kamu kenapa disini?", Tanya Miku.
"Aku lagi menunggu teman-temanku yang sedang belanja makan, saat aku melihat-lihat keluar aku mendengar teriakanmu.", jawab Len.
"Oh begitu", kata Miku.
"Hmm, kamu kok dikejar 4 orang ini?", Tanya Len.
"Itu karena aku telah memukul bos mereka", jawab Miku.
"Kenapa kamu memukul bos mereka?", Tanya Len lagi.
"Ya bos mereka itu loh, kalau ada cewek pasti pantatnya ditepuk, aku juga jadi korban, karena aku tidak suka dengan caranya aku pukul saja dia", jawab Miku.
"Oh begitu, apakah kamu seorang prajurit?", Tanya Len.
"Ya, memang kenapa", Miku balas bertanya.
"Hm, begini aku butuh orang untuk membantu menolong kakakku yang di kurung di benteng besar itu", Kata Len sambil menunjuk beneng yang besar dan mengerikan itu.
"Kalau begitu aku mau, lagipula aku lagi bosan nih di kampong terus, aku ingin menghajar pasukan-pasukan musuh", kata Miku.
"Baiklah ayo kita pergi ke teman-teman", teriak Len.
Dan teman mereka pun bertambah 1 orang lagi.
Apakah mereka bisa menyelamatkan Rin?
"Hei Kaito,Luka,Meiko, kenalkan ini Miku, Miku kenalin ini Kaito,Luka,Meiko", kata Len memperkenalkan teman-temannya kepada Miku.
"Hei", kata Miku.
"Hei Miku", jawab Kaito,Luka,dan Meiko serempak.
"Baiklah dengan ini 4 prajurit akan menolong Rin", teriak Len.
"YAAAA", teriak rekan-rekannya.
Di benteng yang besar dan mengerikan dimana Rin disekap.
"Hahaha, ini makananmu gadis keci, ambil ini", Kata Penjaga benteng sambil menyerahkan makanan kepada Rin dengan cara dilempar.
Rin pun memakan makanan itu dengan lahap, dan berharap Len,Kaito,dan Luka menyelamatkannya.
Len dan rekan-rekannya sudah sampai di kota Anacambada, kota itu sudah seperempat jalan menuju benteng besar dan mengerikan itu.
"Hmm, jadi kau ya kembaran yang ada di penjara bawah tanah itu?", kata seseorang sambil memainkan pisau di jarinya.
"Si-siapa kau?", Tanya Len.
"Aku adalah Neru", jawab orang itu.
"Hei minggir kami mau leewat tau!", teriak Miku.
"Sebelumnya lawan aku dulu", kata Neru dan pasukannya keluar dari semua arah.
TBC~
Mampukah Len & Rekan-rekannya bisa membunuh Neru dan menyelamatkan Rin?
REVIEW!
Maaf yang fic saya Senandung Kematian gak saya lanjutin, habis gak ad aide.. TAT
Tapi saya rasa fic ini bagus deh, jadi saya selesaikan fic ini dulu baru Senandung Kematian ya, tenang yang Senandung Kematian akan saya updet kok walaupun agak lama jadi bersabar ya!
OK PLEASE R&R
