Characters:
Maman Abdurahman, 20 thn, Taksi Putra/ (Wawan Taxi Association)
2007 Proton Wira
Anggota baru Wawan Taxi Association (WTA). Semangatnya tak terbendung.
Dede Sujana, 40 thn, Gemah Ripah (Wawan Taxi Association)
1996 Nissan Sunny, soon upgraded to 2008 Toyota Vios
Orang yang paling senior di WTA. Driving skillnya boleh dibilang awesome.
Wawan Sunarya, 32 thn, Blue Bird (Wawan Taxi Association)
2007 Toyota Vios
Ketua Wawan Taxi Association.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 1: Another Day
5 Januari 2008, 15:00
Sukajadi, Bandung
Inilah Bandung. Polusi, macet, dan uang pun menjadi hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat ini. Tak terkecuali Maman. Ia sedang beristirahat menunggu macet yang tak kunjung usai. Lalu seorang penumpang berjas masuk.
"Mau kemana, Mas?" tanya Maman.
"Ke airport, cepat ya." jawab penumpang itu.
"Oke Bos." jawab Maman singkat.
Ia lalu menekan sebuah tombol yang bertuliskan "Buru-Buru Mode".
"Awas, Pak. Perjalanannya mungkin mengguncang." kata Maman sambil memasukkan CD 20 Top Hits Dangdut ke dalam CD player.
Tiba-tiba, mobil itu berganti. Bumper dipasangi spoiler, muncul GT wing, Exhaust diganti. Semuanya dilakukan secara otomatis.
"He He He..." kata Maman sambil mengganti setirnya dengan setir racing.
Lalu mobil itu burnout dulu sebelum berjalan menuju trotoar. Ckiiitttt!!!!! Ngeeeennnggg!!!!!! Di trotoar, segalanya dihantam. Sampai gerobak mie baso pun ditabrak menjadi hancur. Waktu melewati genangan air, ia mencipratkan air ke emak-emak yang lagi jalan di trotoar.
"Waduh. Sorry ya, Mbok." teriak Maman keluar.
Lalu Maman mengambil jalan langsung menuju airport. Ia pun berlari jauh lebih cepat dibandingkan sebelumnya. Ngeeenngggg! Dor! Dor! Cess! suara backfire knalpot dan blow-off sangat membantu keharmonisan orchestra mobil ini.
"KYAAAAAA!!!!! NGEERRRIIIII BBBAAANNNGGG!!!!" teriak penumpang itu mencak-mencak.
Di saat mobil 220 km/jam pun, Maman tetap tenang.
"Bang, SMS siapaaaa iniiii Bangggggg? Kok pesannyaaaa pakaiiii sayang-sayanggggg." nyanyi Maman mengikuti irama lagu dengan suaranya yang "merdu" dan memekakkan telinga.
Penumpangnya pun menutup telinga karena frekuensi-nya itu lho, keras banget.
Sampai di Husein Sastranegara airport, ia melakukan drift 90 derajat dan menyelip diantara dua mobil. Ckittttt!!! Brakkkk!!!
"Pak, sampai Pak." kata Maman.
Saat keluar, penumpang itu sudah kejang-kejang, mulutnya berbusa penuh, dan matanya melotot kayak orang rabies. Ia lalu memeriksa dompetnya.
"Wuih. Rp.800.000. Cabut!" kata Maman senang.
Ia pun masuk kembali dalam mobil dan pergi menuju pool. Sebelum nyampe di pool, ia menyadari bahwa skillnya sudah mantap untuk street racing. Lalu ia pun pergi ke sekretariat WTA, tim terkenal di kecamatan.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Chapter 2: Persatuan Taksi Wawan
5 Januari 2008, 18:00
Sekretariat WTA
Sesampainya di sekte, Ia pun mendaftarkan diri pada Dede, satu-satunya orang di sana.
"Yang lain pada ke mana?" tanya Maman.
"Banyak. Ada yang masih tugas, ada yang udah nyiapin mobilnya untuk balapan besok. Banyak deh." jawab Dede, anggota senior WTA.
Ia pun menyerahkan curriculum vitae dan KTP. Dede pun mengolahnya dan menyerahkan sebuah kartu anggota.
"Ini kartu anggota. Syaratnya sih mobilnya harus bisa dituned di tugas dan balapan." kata Dede.
Maman mengerti.
"Oh ya. Ketua di sini siapa?" tanya Maman. "Namanya Wawan. Dia sekarang menjalankan tugasnya sebagai taksi draiper." jawab Dede.
Maman pun pergi menuju OMG Speed Ricing Shop untuk dituning. Sesampainya di OMG Speed, ia bertemu dengan Okin.
"Mau dituning, Mas?" tanya Okin.
"Iya nih" Kalau bisa dikasih ECU,tabung nitrous 2 buah. Udah gitu aja. Uang ya gimana nanti lah." jawab Maman.
Okin menerima request itu .Lalu Maman pergi dan berjalan kaki ke rumah.
