Fict pertama saya..maaf kalau jelek dan penulisan nya kacau balau...namanya juga baru belajar..harap maklum aja -_-"

DISCLAIMER : Bleach punya Tite Kubo-sensei seorang

PAIRING : ICHIRUKI

RATE : T

WARNING : Penuh dengan ke gajean, typo, OOC, abal, etc

EVERY AFTERNOON

CHAPTER I

" Satu dua satu dua satu dua…..yooooooshhh ! " teriak seorang pemuda yang dengan semangat berlari menelusuri jalan di sebuah perumahan yang terlihat tenang dan tentram

" hoi Ichigoooo ! lagi- lagi berlatih sendiri ya? Semangaaatt yaaa " teriak beberapa orang yang melihat si pemuda yang tengah berlari

" ehhehe... aku selalu bersemangat !" balas si pemuda sambil tersenyum

Begitulah yang terjadi setiap sore di sekitar komplek perumahan yang bernama Mihoshi, selalu terlihat seorang pemuda yang berlari dengan semangat, si pemuda bukan penduduk Mihoshi, namun karena sering melewati Mihoshi, lama- lama si pemuda berambut oranye yang bernama Ichigo itu mulai di kenal para penduduk sekitar.

ICHIGO POV

" Hosh..hosh..hosh…haaaahh..istirahat sebentar ah "
Aku bersandar di sebuah pohon rindang yang sangat sejuk,kemudian meminum air mineral yang sudah kubawa dari rumah

" gluk gluk gluk…fuaaaahh…segaaaar" ujarku sambil menyeka sisa- sisa air di sekitar mulutku

Oh iya, perkenalkan, namaku Kurosaki Ichigo, siswa kelas 2 SMP TEITO, aku merupakan atlet lari jarak jauh di sekolahku, karena itu setiap sore aku selalu latihan lari sendiri, memang di sekolah aku juga di latih oleh Pelatih klub atletik, tapi ku rasa aku belum cukup mampu untuk memenangkan sebuah turnamen, karena itu aku menambah jadwal latihan ku

Sebulan belakangan ini aku selalu berlari melewati Mihoshi, entah kenapa aku mulai di kenali penduduk sana, mungkin karena aku sering lewat di depan rumah mereka, namun sebenarnya tujuanku merubah rute latihan ku, yang awalnya bukan di Mihoshi, karena sebuah rumah yang terlihat antik namun mewah, bukan karena desain rumah nya, namun karena penghuni rumah tersebut, yang menarik perhatianku.


Sore itu seperti biasa, Ichigo bersiap-siap untuk latihan, dia segera mempersiapkan botol minuman, handuk kecil, setelah selesai, Ichigo bergegas keluar kamar dan memasang sepatu larinya

" Ichiii…sore ini kau mau latihan lagi ya?" terdengar suara dari arah kamar Matsuru, sepupu Ichigo yang tinggal di rumah Ichigo karena kedua orang tuanya sudah berpisah sewaktu ia masih kelas 5 SD

" Ya, kenapa ?" tanya Ichigo sambil terus mengikat tali sepatunya

"Aku mau minta tolong, Kalau lewat toko musik paman Saitou, tolong belikan aku senar biola yang D ya, soalnya tadi di sekolah senarnya putus "

"oke..oke.." Ichigo mengangguk, ia memaklumi sepupunya yang suka bermain biola itu.

" aku pergi dulu ! " Ichigo berpamitan pada Matsuru, dan segera keluar rumah

" hati- hati di jalan " Matsuru menjawab dengan setengah berteriak supaya Ichigo yang sudah di luar mendengarnya

Ichigo berlari melewati rute-rute yang biasa ia lalui, dan sampailah ia di Mihoshi, ia berhenti sejenak untuk beristirahat, kemudian berlari lagi, hingga mendekati sebuah rumah yang selalu menjadi perhatiaannya, ia sengaja memperlambat larinya ketika akan mendekati rumah itu, pandangan matanya terfokus ke beranda di lantai dua rumah itu, disana terlihat seseorang yang asyik membaca sebuah buku, sesekali matanya menatap ke sungai kecil yang berada di depan rumahnya

Ya..orang itulah yang selama ini di perhatikan oleh Ichigo

ICHIGO POV

Akhirnya aku sampai di rumah itu, aku langsung mencari- cari sosok nya, apakah hari ini dia tetap duduk disana sambil membaca buku nya atau tidak, ternyata dia ada ! syukurlah..

Sudah sebulan ini aku selalu melihatnya di sana, sejak pertama kali aku melewati Mihoshi, tepatnya melewati rumah itu, entah apa yang membuatku selalu memperhatikannya, bagiku dia terlihat seperti sesosok gadis yang lemah lembut, dengan rambut hitam sebahunya, tatapan mata nya yang berwarna violet sangat hangat, namun terlihat sedikit kesepian

Aku tidak mengerti, kenapa aku selalu berharap agar dia tetap duduk disana dengan bukunya, setiap sore ketika aku melewati rumahnya

Gadis itu, setahuku bernama Rukia , aku tahu namanya ketika ketahuan selalu memandanginya oleh seorang ibu yang rumahnya berjarak 3 rumah dari rumah Rukia , dia tinggal bersama ibunya, sedangkan ayahnya di luar negri

Walaupun sudah sedikit tahu mengenai dia , tetapi aku tidak memiliki keberanian untuk menyapanya, aku benar- benar bodoh !


Ichigo memperlambat larinya hingga sampai di rumah Rukia , sesekali ia melihat ke arahnya, yang bersangkutan sibuk dengan bacaannya,

" serius sekali" pikir Ichigo, tapi kemudian ia buru- buru mengalihkan pandangan nya ke arah sungai di depan rumah Rukia, takut jika ia mengetahui kalau Ichigo diam-diam suka memandangnya

Dan setiap sore selalu di lalui oleh Ichigo seperti itu, hanya memandangi nya dari jauh, selama 20 detik, tidak lebih.

CKLEEK

" Tadaima. . ." ucap Ichigo sambil melepas sepatu nya, lalu menuju ke ruang keluarga

" oooh..sudah pulang ya " Matsuru yang sedang menonton TV bersama Yuzu, adik ichigo menoleh ke arah Ichigo " okaeri. . " ucap mereka bersamaan

Ichigo melemparkan sebuah bungkusan ke arah Matsuru " ini,, pesananmu "

" ah, thanks. . . .uhhmm.."

" apa?"

" bagaimana? sudah ada kemajuan?"

"eh?... " Ichigo sedikit terkejut dengan pertanyaan Matsuru " y..yaah..masih seperti biasa"

"aaaarrgghhh ! kau ini kenapa sih, hanya menyapa saja susah nya minta ampun ! " kata Matsuru sedikit kesal

" bi..biar saja, sudah cukup kok kalau hanya memandangnya saja ! " Ichigo menjawab sedikit ragu - ragu, ia memang menceritakan pada Matsuru mengenai Rukia

" memangnya kau mau hanya melihatnya saja? Kau ini laki- laki, tapi kenapa tidak punya keberanian sih?"

" habis, aku tidak pernah berurusan dengan hal seperti ini sebelumnya, jadi. . . . . aaarrggh..aku mau mandi dulu ! " Ichigo berlari ke kamar mandi, berusaha mengelak dari Matsuru

Matsuru hanya menghela nafas, ," hhh… dasar sepupu yang payah ! padahal dia itu ramah dan mudah bergaul, tapi kenapa hanya seorang cewek saja langsung membuat dia jadi super pemalu dan canggung begitu sih ? " pikirnya sambil geleng- geleng kepala melihat Ichigo, Yuzu yang melihat kedua kakaknya itu pun bertanya keheranan

" ichi-nii kenapa, matsu-nee ? "

" hahahaha...niichan mu itu sedang jatuh cinta lho ! " jawab Matsuru sambil tertawa terkekeh- kekeh " tidak di sangka kan? aku saja kaget begitu dia cerita tentang gadis yang selalu ia lihat di tempat ia biasa berlatih, jarang-jarang lho dia memperhatikan perempuan ! "

Yuzu yang sedang meminum cola dinginnya pun langsung menyemburkan minuman dari mulutnya karena kaget, sehingga mengenai wajah Matsuru " ichi- nii jatuh cinta? aku harus bilang pada karin dan ayah ! "

" yuzuuuuu ! lihat wajah ku ! basaaaaaahhhhh ! "

" huwaaaaa...maaf matsu-neee, biar aku bersihkan ! " Yuzu segera bergegas mengambil tissue untuk membersihkan wajah Matsuru. " aku benar- benar kaget lho mendengar ichi-nii jatuh cinta , padahal kupikir dia itu tipe yang tidak terlalu memikirkan yang namanya percintaan " ujarnya sambil menyerahkan tissue pada Matsuru

Matsuru yang sedang membersihkan wajahnya kembali tertawa karena mendengarnya " hahahahahah...sedang masa puber mungkin "

" kalau kuceritakan pada ayah, pasti ayah langsung memasak nasi merah *nasi untuk perayaan* " ujar Yuzu

" jangan ! lebih baik kita lihat perkembangannya dulu, kalau bagus, baru kita beritahu pada paman isshin " balas Matsuru dengan semangat berapi- api, sepertinya semangat nya muncul karena ingin mengolok- olok Ichigo

" hooo...benar juga ya " Yuzu mengangguk tanda setuju

Kemudian mereka berdua pun tertawa, Ichigo yang baru keluar dari kamar mandi hanya bertanya- tanya keheranan, entah apa yang mereka bicarakan berdua sehingga tertawa begitu keras seperti itu.


TEITO ACADEMY

" 5 menit 9 detik ! Waktumu lebih lambat 2 detik dari Abarai, Kurosaki !" teriak Aizen-sensei yang merupakan pelatih klub atletik SMP TEITO

" 2 detik lebih lambat dari Abarai ya. Huuuf..aku harus lebih giat berlatih lagi ! " pikir Ichigo, dia tidak ingin kalah dari Abarai Renji, temannya sesama pelari jarak jauh di klub atletik

Hari ini Ichigo berlatih di lapangan sekolah bersama anggota klub lainnya, karena turnamen tinggal satu setengah bulan lagi, maka para Pembina klub sibuk mempersiapkan atlet- atlet yang akan di turunkan di turnamen antar sekolah nanti, Ichigo dan Renji terpilih sebagai perwakilan dalam cabang lari jarak jauh bersama 2 peserta lainnya

Latihan selesai sekitar jam 4 sore, Ichigo bergegas pulang karena ia sudah lelah berlatih seharian, ia ingin cepat pulang dan tidur, namun terbersit di pikirannya untuk pulang melalui jalur yang berbeda dari yang biasa dilalui olehnnya, melewati rumah Rukia .

Setelah berjalan selama 10 menit dari stasiun kereta, sampailah Ichigo di depan rumah Rukia , tapi ia tak melihat tanda- tanda Rukia ada disana

" dia tidak ada ya? " gumam Ichigo, terdengar kecewa " mungkin karena angin lumayan kencang, makanya dia tidak keluar " pikirnya lagi, angin sore itu memang agak kencang, mampu membuat orang sedikit merinding kedinginan

Tiba- tiba topi hitam yang di kenakan Ichigo terlepas dari kepalanya dan terbang di tiup angin,
" uaaaaaaaaahhhh. . .topi kuuuu ! " Ichigo mengejar dan berusaha menggapai topinya yang terbang semakin tinggi dan akhirnya tersangkut di pohon yang berada di halaman rumah Rukia

"aaaaahhh ! kenapa tersangkut disana ? waktunya benar- benar tidak pas ! kenapa tidak tersangkut ketika Rukia ada di luar saja ? " Ichigo menggerutu panjang lebar karena insiden topi yang tidak tepat pada waktunya itu.

Dengan terpaksa ia memasuki halaman rumah Rukia " sepertinya tidak ada orang " ujar nya karena melihat rumah Rukia yang sangat sepi, Ichigo pun mencoba untuk memanjat pohon tempat topi nya tersangkut

Ia memanjat terus dan akhirnya berhasil meraih topinya, walaupun sedikit kesulitan karena terhalang ranting- ranting pohon itu, Ichigo menoleh ke arah beranda di lantai dua, yang langsung berhadapan dengan pohon tempatnya sekarang. Tanpa disadarinya ternyata Rukia ada di sana

" eeehhh?" ujar Rukia, sedikit kaget

" eeeeeeeehhhhhhhh?" teriak Ichigo, luar biasa kaget,

Karena kaget melihat Rukia, Ichigo kehilangan keseimbangan dan terpeleset jatuh dari pohon " uuu…aaaaaaahhhhhh"

" aaaah...awaaaaasss " Teriak Rukia

BRUUKK..punggung Ichigo sukses menghantam tanah . " aaaa…wwww " Ichigo merintih kesakitan, Rukia yang berada di atas langsung menuju kebawah untuk melihat keadaan Ichigo

"…kau tidak apa- apa?" Rukia yang sudah sampai di bawah segera menanyai keadaan Ichigo

Ichigo kembali kaget melihat Rukia " huooooohhhh..waktu yang tepat ! "ujarnya

" eh?"

" aaaahh…bukan apa- apa kok" ujar Ichigo, panik

Rukia sedikit bingung melihat Ichigo " uumm…kau tidak apa- apa kan? "

" a…aku tidak apa- apa ! benar ! lihat saja !" Ichigo segera bangkit untuk memperlihatkan bahwa ia tidak apa- apa

Wajah Rukia yang khawatir melihat Ichigo berubah menjadi wajah kelegaan, tapi wajahnya kembali khawatir karena melihat lengan Ichigo yang berdarah " lihat ! lenganmu terluka "

Akiharu melihat lengannya yang terluka, hanya luka gores, namun cukup banyak mengeluarkan darah

" hanya luka kecil kok, di jilat juga sembuh " ujar Ichigo

" memangnya dengan di jilat bisa sembuh?" Rukia bertanya keheranan. " ayo masuk ke dalam, biar ku obati "

"eeehhh? Aku bisa obati sendiri , lagipula aku tidak mau membuatmu repot ! " jawab Ichigo, mendadak ia merasa gugup

" tidak apa- apa kok, kau kan jatuh karena aku, jadi tidak masalah kan kalau aku mau mengobati mu " Rukia menarik tangan Ichigo memaksanya masuk ke dalam rumahnya, Ichigo hanya bisa menurut...

TSUZUKU

*ngakak liat ini fict yang baru selesai di tulis*

*nangis liat betapa gaje ceritanya *

Mohon kritik dan saran buat author pemula seperti saya ini...pujian juga boleh...saya terima dengan hati riang gembira ! *plakkk*

hohohohoho~~~*terbang di tiup angin*

Berkenan untuk me REVIEW? *puppy eyes*