Fanfiction Akatsuki in Humor 2
Naruto Disclaimer Masashi Kishimoto
.
Genre : Humor, Parody, Friendship, etc.
Type : Semi Canon
Rate : K/K+/T/M
Main Cast : Akatsuki and friends
Main Pair : None
Place : All place in Boruto (Naruto The Next Generation)
Warning : Oc, Ooc, Au, Ar, At, No EYD and many mistakes anymore!
.
Chapter 1 Pulang Liburan
.
.
Saat itu musim salju, pepohonan ditutupi gumpalan-gumpalan salju yang putih nan bersih.
Di pintu masuk Konohagakure sepasang Jounin tampak sedang malas berjaga karena dinginnya udara kala itu. Mereka mengopi ria disertai memakan cemilan khas musim dingin. Yaitu...
"Singkong!"
"Nama yang aneh tapi nih barang enak banget yah dimakan." Celetuk Kotetsu
"Hey Izumo, nih bukan barang tapi ini umbi-umbian. Loe fikir nih "drugs" mentah apa?!" Izumo membantah
"Yah nih makanan kan jarang banget di sini kalo gak ditanem." Balas Kotetsu
"Maksud loe?!" Izumo mulai kesal dengan banyolan Kotetsu
"Maksud gue...hm..maksud gue apa ya, gue juga gak tahu nih mo!" Kotetsu berlagak berfikir
"Ffft..." Izumo menghela nafas lelah meladeni Kotetsu teman jaga sift nya yang aneh itu
"Tik..tok..tik..tok..."
"Eh liat mo! Ada rapper dateng kemari!" Kotetsu menunjuk sepasang duo Akatsuki yang baru dateng
"Rapper mata lu picek! Tuh si Hidan bahlul..!" Izumo mulai naik pitam
"Eh..maaf-maaf, abis kalungnya badai gila sih. Hahaha..." Kotetsu tertawa
Izumo yang melihat kelakuan temannya menjadi sweatdrop gak jelas sambil joget goyang gergaji tanpa ia sadari. (Maklum penyakit :D)
Tak lama duo Akatsuki yang tak lain adalah Hidan dan Kakuzu datang menghampiri keduanya yang sedang berjaga.
"Weh es! Loe pade lagi enak-enakan jaga sambil ngopi o'o di sini ye.." celetuk Hidan menyapa keduanya
Kakuzu hanya diam saja, dia tetap tenang sambil perlahan mengisi buku wajib lapor di pintu gerbang Konohagakure tersebut.
"O'o apanye Dan, bukannya udah diharamin tuh gak boleh ngerokok lagi sekarang?" Kotetsu balik bertanya dengan polosnya
Melihat Kotetsu yang agak angong ngobrol bareng Hidan yang banyak omong membuat Izumo makin bergoyang ria.
"Ayo goyang bang..."(bernada seperti iklan su***)
Izumo berucap sambil terus bergoyang gergaji
"Nah loe Tet! Napa pula temen loe goyang-goyang gak jelas gini?" Tanya Hidan balik dengan mata ngenes sayu pengen muntah
"Hahahaha..." Kotetsu tidak menjawab ia hanya tertawa.
Sementara itu Izumo yang sedang asik bergoyang bergumam dalam hatinya.
'Lebih baik gue goyang aja lah dari pada bunuh orang!' Geram Izumo yang mencoba mengalihkan perasaan eneq nya saat itu.
"Dah nih!" Tiba-tiba Kakuzu telah selesai mengisi buku wajib lapor.
"Oh iya, mkasih ya.." jawab Kotetsu sambil menerima buku yang telah diisi
Setelah mengisi data di buku wajib lapor, Kakuzu mengajak Hidan meninggalkan pos jaga tersebut. Tetapi sebelum benar-benar pergi dari hadapan kedua orang Jounin Konoha yang sedang berjaga, Kakuzu pun berkata...
"Ooii! Bilang ama temen loe Tet, suruh berhenti ngegoyangnya. Jijik tahu gak!
Dan satu lagi, ngerokok emang udah diharamin tapi gak berlaku bagi para perokok mania. Kalo mau pindah, rokok elektrik aja biar cepet mampus loe pade ngisepin besi panas!"
Kakuzu nyeletuk gak karuan karena ia merasa jijik melihat goyangan gergaji di hadapannya.
"Jlep!" Kotetsu diam dan Izumo juga berhenti bergoyang
Kotetsu tidak mau kalah setelah di skak omongan oleh Kakuzu. Ia pun berkata.
"Hey Kantong sempit! Loe juga jangan sembarangan manggil gue dengan sebutan "Tet" ya!
Nama gue Kotetsu! Panggil nama gue yang lengkap. Loe fikir gue "om telolet om apa?! Loe fikir nama gue butet! Sekira-kira loe kalo ngomong! Kantong sempit!" Kotetsu membalas perkataan Kakuzu
"Lha...kok malah loe pade jadi berantem gini. Slow geh es...
Dah Zu, kita balik aja ke hutan kematian. Sebelum kita ikut mati di sini. Mati gaya ngeladenin orang gak penting!" Hidan beranjak pergi sambil menarik lengan Kakuzu
Izumo masih diam melihat yang terjadi, sementara Kotetsu berteriak tidak terima.
"Dasar Akatsuki sialan! Gak Hidan gak Kakuzu sama aja. Aku ini dianggap apa sii?" Ucap Kotetsu sambil pura-pura menangis dan bergaya alay
Izumo : "?"
.
.
.
Dua jam kemudian...
"Akhirnya sampai juga kita di Konoha ya..?"
"Iya, lama banget kita liburan nih."
"Jadi kangen, apa kabar yang lain ya?"
Ketiga anggota Akatsuki yang berasal dari Amegakure itu tampak sedang melihat suasana desa Konoha yang sudah banyak terjadi perubahan. Mereka turun dari kereta dengan tangan kosong.
(Mungkin duit mereka sudah habis, jadi gak bawa apa-apa :D)
"Tuh lihat Pain, si Narto udah jadi hokage." Ucap Nagato kepleset
Pain hanya memandangi patung-patung yang terpahat dengan seksama
"Nagato, kamu kalo ngomong suka bener ya. Hahaha.." Konan tertawa geli mendengar Nagato menyebut nama Naruto
"Kok ketawa Nan? Ada yang lucu ya?" Nagato merasa malu
"Ada." Pain yang menjawab
"Apaan Pain?"
"Loe tadi nyebut Naruto dengan sebutan Narto. Setahu gue Narto mah nama salah satu anggota LP nya nih author!" Pain menjelaskan
"Benarkah? Kalau begitu maaf ya, hehehe.." sahut Nagato sambil menggaruk-garuk kepalanya
"Jangan terlalu serius Pain.." sambung Konan
"Serius mah nama band yang udah bubar Nan." Sahut Pain
Konan : *#&$&$*?
.
.
.
Di rumah keluarga Uchiha.
"Chi, kira-kira mereka udah pada dateng belum ye?" Tanya Kisame yang lagi asik main shogi bareng Itachi
"Au deh.." jawab Itachi singkat
"Si Tobi belum keliatan, kemana ya die?" Tanya Kisame lagi
"Au deh.." jawab Itachi sambil menopang dagunya melihati papan shogi
"Jadi kagak ya si Tobi jemput Dei sama Sasori?" Kisame lagi-lagi bertanya
"Au deh.." jawab Itachi dengan kata-kata yang sama
"Loe ini Chi, dari tadi au deh au deh terus! Gak ada kata-kata laen apa?!"
Kisame kesal mendengar jawaban dari Itachi.
"Yah loe juga aneh, ini kan giliran gue yang jalan malah loe banyak tanya. Ganggu konsenterasi gue aja tau gak!
Apa jangan-jangan ini politik loe ya biar menang dari gue, dasar loe muka konspirasi!" Itachi akhirnya bicara panjang kali lebar tali kolor
"Chi..chi...fikiran loe jelek banget lah sama gue.." sahut Kisame kalem
"Mungkin bawaan muka loe Kis.."
"Hah? Apa?"
"Bawaan muka loe yang jelek jadi fikiran gue ikut jelek kalo ngomong ama loe!" Jawab Itachi santai
"Apa hubungannya...?" Kisame tidak habis fikir dengan ucapan Itachi
"Hubungannya...skak!" Itachi memukul mati permainan Kisame
Kisame : "* ; :-:;$?("
.
.
.
Di bandara Konohagakure..
Sosok sang topeng autis melambai-lambaikan tangannya saat melihat kedatangan sang senpai tercinta. Yah siapa lagi kalau bukan forever love nya si Tobi yaitu pria berambut kuning terkuncir Deidara dan senior kalem tapi dalemnya Akasuna No Sasori.
"Busyet ya!" Ucap Deidara
"Napa Dei?" Tanya Sasori
"Ini gue bingung aja, masak turun dari burung tanah liat buatan sendiri aja harus di lapangan landas pesawat sih!" Gerutu Deidara sambil turun dari burung buatannya
"Masih mending boleh pake jutsu Dei.." sahut Sasori yang ikut turun
"Lepas!"
Deidara melepas jutsunya.
"Yah kan maksud gue biar hemat biaya gitu pake jutsu." Curhat Deidara kepada Sasori
"Asal tetep jaga mulut aja Dei.." Sasori mulai berjalan ke pinggir bersama Deidara
"Jaga mulut gimana?" Tanya Deidara
"Ya jaga mulut, jangan sampe pake jutsu turun di bandara loe ucap katsu. Apa gak mampus semua ini orang-orang." Jawab Sasori sambil menunjuk orang-orang yang ada di sekitar bandara dengan mulut monyongnya
"Hahaha...kalo ngomong bener ye.." balas Deidara sambil tersenyum
Sasori kalem aja sambil terus berjalan dengan wajah misteriusnya.
Sesampainya di ruang penjemputan..
"Senpai...Tobi anak baik kangen..."
"emmuachh...emmuaachhh.."
Tobi si anak baik datang cipika cipiki dengan Deidara. Ia tidak menghiraukan orang lain yang melihat tingkah yaoinya. Tetapi saat ia ingin cipika cipiki dengan Sasori, Sasori menolaknya mentah-mentah.
"Stop! Jauhin muka loe dari muka gue!" Ucap Sasori ganas
"Senpai..." Tobi sedikit sedih mendengarnya
Deidara hanya berulang kali ngelap pipi kanan dan pipi kirinya dengan lengan jubah Akatsuki.
"Yang lain udah pada dateng belum Tob?" Tanya Deidara masih sambil ngelap pipinya
"Em...Tobi gak tau senpai. Kita ke sana aja yuk.." Tobi mengajak keduanya langsung ke tujuan
Baik Deidara dan Sasori mengiyakan ajakan Tobi. Mereka akhirnya menuju kediaman mereka di hutan kematian.
"Kamui!"
Tobi si anak baik menggunakan jutsu legendarisnya.
.
.
.
Singkat cerita, akhirnya kesepuluh anggota Akatsuki tiba di kediaman lama mereka di dekat hutan kematian Konoha.
Rumah berlantai tiga itu sangat mereka rindukan. Karena di sana suka cita dan duka lara mereka lalui bersama.
Tapi sesuatu diluar dugaan telah terjadi di rumah itu. Sesampainya di sana kesepuluh anggota Akatsuki menjadi terbengong-bengong gak karuan.
"Apaan nih?"
"Tau, apaan kali nih?"
"Dah masuk aja."
"Yuk masuk.."
Pintu rumah pun dibuka.
"Krek..."
Sebuah pandangan yang membuat merinding bulu roma terlihat di kesepuluh pasang mata anggota Akatsuki.
"Ka..kau..." Hidan ngeri melihat yang ada di dalam rumah.
Sementara itu Tobi si anak baik tidak sanggup menahan tangis.
"Zet...zetsu...!"
Tobi berteriak sambil berlari, ia mengeluarkan bulir air mata di mata kanannya. Anggota yang lain saling melirik dan berfikir.
"Gawat!" Seru Pain sang ketua Akatsuki
.
.
.
Apa sebenarnya yang terjadi?
Saksikan terus Akatsuki in Humor season 2.
Hanya di Chiichan2806.
Jaa nee... :)
