Unnn...

mau dibuat genrenya roman, tapi ini tentang kematian... Mo dibikin angst, tapi nggak ada yang sedih... Mo dibuat misteri... nggak nyeremin juga.. palagi humor... Hmm... DRAMA saja dah...

Atau ada yang mo ngasih genre lain?


Aku Datang Untukmu

Sakura berdiri di tengah kegelapan malam, dia menatap kakinya yang telanjang menginjak lantai batu. Di hadapannya tampak sebuah gapura kuil berwarna merah menjulang. Ya, merah.. bukan warna abu-abu atau sekedar gelap yang seharusnya bisa terlihat dalam kegelapan. Angin berhembus membuat pepohonan bergoyang dengan suara gemerisik, membuat rambut panjang Sakura melambai dan juga menghantarkan sebuah suara ke telinga Sakura..

"...sakura..."

Sakura berbalik menatap bangunan kuil yang gelap, pemilik suara itu ada di sana. Dia adalah siluet hitam dengan rambut panjang berkibar sedang berdiri di atas atap kuil membelakangi bulan purnama yang sangat besar berwarna merah.

"HAH!"

Sakura membuka matanya kemudian menutupnya lagi, sebelah tangannya menyentuh dahinya. Mimpi yang sama lagi, sudah empat malam dengan mimpi yang sama. Hanya saja di mimpinya yang terakhir, siluet seseorang yang memanggil namanya terlihat semakin jelas. Seperti count down, kalau saja Sakura melihatnya beberapa kali lagi, pasti wajah orang itu akan terlihat juga. Sakura memejamkan matanya mencoba untuk terlelap lagi, tetapi sangat sulit untuk kembali tidur setiap kali terbangun dari mimpi itu. Akhirnya dia duduk dan meraih gelas berisi air di meja di samping tempat tidurnya, setelah menghabiskan isinya Sakura turun dari tempat tidurnya dan memakai selopnya. Dia menarik tiang beroda yang menggantungkan sekantung darah yang dialirkan ke dalam tubuhnya dan berjalan ke toilet.

Sudah hampir dua minggu Sakura menginap di rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan saat pulang dari sekolah. Bus yang ditumpanginya menabrak gedung yang baru dibangun, itulah kecelakaan sesungguhnya yang menimpa Sakura. Dada sakura tertusuk kaca dan sayangnya saat operasi, dokter hanya mampu mengeluarkan pecahan kacanya dari tubuh Sakura dan hanya mampu menyembuhkan robekan bekas lukanya.

Sayangnya?.. Ya.. Karena pecahan kaca itu meninggalkan serpihan di jantung Sakura yang luput dari pemeriksaan dokter. Serpihan itu mengiris jantung Sakura sedikit demi sedikit, membuat Sakura masih saja merasakan nyeri di dadanya walaupun sudah melewati operasi lebih dari satu minggu.

Sakura keluar dari toilet dan menutup pintunya, dia berpikir untuk tidur saja tetapi...

"Halo Sakura..."

Sakura tertegun menatap seseorang di dalam kamarnya. Seorang laki-laki sedang duduk di atas tempat tidurnya sambil melipat tangan di depan dadanya. Bukan... Bukan dokter atau perawat, laki-laki itu memakai pakaian biasa... ugh terlalu biasa, setelan Armani berwarna hitam. Rambutnya hitam panjang dan diikat. Dan wajahnya yang agak pucat (Sakura harus mengakuinya, dia sangat tampan) menyunggingkan senyum mematikan. Ah! Membuat Sakura hanya diam di tempat, tidak berkutik, shock...

"Hey!" Insting Sakura meneriakinya, menyalakan kembali tombol kesadarannya.

"A..AH! Siapa kau? Kenapa kau ada di kamarku?!" Sakura akhirnya tersadar dari pengaruh senyuman maut laki-laki maha ganteng di hadapannya dan menudingnya. Laki-laki itu sendiri hanya diam dan menengok ke kanan dan kirinya seolah mencari-cari sesuatu.

"HEY!" Sakura semakin emosi karena orang yang ditudingnya tidak menghiraukannya.

"Eh? Kau berbicara padaku?" laki-laki itu dengan terkejut menatap Sakura sambil menunjuk wajahnya sendiri.

"Kau pikir siapa lagi yang ada di sini?!" Sakura sudah mulai gemetar saking emosinya.

"Eh? Kau bisa melihatku ya?", senyum di wajah pucat itu menghilang digantikan dengan wajah terkejut bercampur sedih. Sakura mulai merinding, ketakutan mulai merambatinya membuatnya mulai berpikir macam-macam.

"Hey Sakura... jangan-jangan dia ini pasien sakit jiwa yang nyasar.. Kenapa bisa masuk ke kamarmu sih?!"

"Namaku Itachi dan aku adalah shinigami-mu"

"A... ha.. ha.. ha.. " Sakura tertawa hambar, bahkan tawanya sama sekali tidak merubah wajahnya yang ketakutan dan cemas. Sepertinya orang ini terobsesi pada shinigami ya? Sial sekali nasibnya harus bertemu orang seperti ini, sayang juga, padahal dia lumayan keren, pikirnya.

"Ka... Kau pasien di sini kah? Kalau kau tidak ada di kamarmu, mungkin akan ada yang mencarimu.. jadi.. sebaiknya..." Sakura melangkah mundur dan membentur tembok di belakangnya. Laki-laki yang memperkenalkan diri sebagai Itachi tadi turun dari tempat tidur dan berjalan menghampiri Sakura. Langkah kakinya sangat ringan sampai-sampai Sakura berpikir kalau laki-laki ini melayang menghampirinya. Sakura yang sudah total shock hanya diam membatu saat laki-laki itu berdiri hanya beberapa senti di hadapannya. Dia mengangkat sebelah tangannya, Sakura tidak sanggup lagi mengatasi kepanikannya dan hanya menutup matanya rapat-rapat...

1 detik... 2 detik... 5 detik... 15 detik... tidak terjadi apa-apa. Perlahan Sakura membuka matanya menatap wajah tersenyum Itachi yang menunduk di hadapannya, masih belum paham apa yang tengah terjadi. Kemudian dia sadar, sebelah tangan Itachi menempel di tembok di samping kepala Sakura dan yang sebelah lagi..

"HAH!"

menempel di wajah Sakura, tepatnya menembus di dagu dan pipi Sakura.

"Sudah kubilang kan... aku shinigami-mu"

Kepanikan yang lebih hebat mulai melanda Sakura. Mulutnya terkatup rapat dan matanya terbuka lebar menatap Itachi. Kepalanya mulai menggeleng perlahan. Kemudian tubuhnya mulai bergetar hebat dan kepalanya menggeleng tidak terkendali.

"Bohong! Bohong!.. Tidak mungkin! Aku masih tidur... Ini masih mimpi!" Sakura terduduk di lututnya dengan kedua tangannya menutupi telinganya, matanya tertutup rapat-rapat benar-benar berharap akan segera terbangun dari mimpi anehnya.


Uoooohhhhhhhhhh...

Itachiiiii... Akhirnya gwa bikin fic yang pake Itachi juga... Maksutnya Itachi as main chara :D Mungkin ginilah perasaan orang yang didatengin dewa kematian... (jelas bukan kaya reaksi si Ichigo-nya BLEACH atau si Light-nya Death Note) :D