Moshi-moshi minna..
Perkenalkan, saya Author baru disini. Nama saya Amber. ^_^
Ini fanfic pertama Amber.
Mohon bantuannya para senpai sekalian…
Summary : Orihime Inoue, seorang gadis penderita Leukemia kronis, yang mungkin hidupnya tidak akan lama lagi. Bagaimanakah dia memperjuangkan kesembuhan penyakitnya?
DISCLAIMER : Bleach punya Kubo Tite-san, kalau Bleach punyaku Ulquiorra ga bakal mati. XD
WARNING : AU, OOC, gaje, typo bertebaran, dan abal sangat
GENRE : Drama/Romance
RATED : T
PAIRING : UlquiHime, IchiRuki maybe
AUTHOR : Amber Queen
My first Fanfic
Don't Like Don't Read
A Miracle
Chapter 1
Seorang gadis berambut coklat panjang dan memakai piama rumah sakit sedang berjalan menyusuri lorong rumah sakit dengan perlahan. Sedari tadi dia hanya menunduk saja tanpa melihat ke depan. Wajahnya terlihat pucat, matanya sayu dan bibirnya putih. Tapi sepertinya dia tidak menghiraukan keadaannya. Dia hanya terus berjalan, tidak peduli orang-orang di sepanjang lorong itu menatapnya heran. Lalu di ujung lorong dia berbelok dan mulai menaiki satu-persatu anak tangga menuju atap gedung rumah sakit itu. Sesampainya di depan pintu yang menuju atap rumah sakit itu, dia membuka pintu itu perlahan. Wuush…, angin berhembus menerpa wajahnya dengan lembut, begitu menyejukkan.
"Andai aku bisa menikmati udara segar seperti ini setiap saat, setiap hari, setiap waktu…" Ujar gadis itu sambil berjalan menuju satu-satunya bangku yang ada di rumah sakit itu.
Atap itu sepi. Tidak ada satu orangpun berada disana. Dan gadis itu menyukai suasana sepi seperti ini.
Di sisi lain…
Drap drap drap…
Seorang perawat sedang berlari di lorong rumah sakit itu. Beberapa kali dia menabrak orang-orang yang sedang berjalan dan hampir membuat mereka terjatuh. Nafasnya telah memburu sedari tadi. Matanya menyapu seluruh rumah sakit itu tanpa ada yang terlewatkan. Dia bahkan sama sekali tidak mempedulikan caci maki orang-orang yang telah ditabraknya sampai dia menabrak seseorang dan jatuh.
"Aoow…!" Seru Kurosaki Yuzu kesakitan karena bokongnya dengan mulus mencium lantai.
"Kau tidak apa-apa, Yuzu?" Tanya seorang lelaki berbadan tegap, berambut orange dan memakai seragam dokter seraya mengulurkan tangannya pada Yuzu, perawat itu. Kurosaki Ichigo.
"Ahh… Onni-chan!" Seru Yuzu sedikit senang melihat Anikinya berada di depannya. Diapun menyambut uluran tangan Ichigo.
"Kau ini! Tidak hati-hati."
"Hosh…Hosh… maaf, Onni-chan! Yuzu sa-ngat terburu-buru se-kali hosh… ka-re-na… hosh…hosh…"
"Karena apa Yuzu? Ada sesuatu yang gawat?" Ujar Ichigo mulai panic.
"I-Inoue… hosh…hosh…"
Tanpa Yuzu menyelesaikan kalimatnya Ichigo sudah mengerti. "Kapan?"
"Tadi wak-tu hosh… ak-ku me-hosh…hosh… mengantarkan ma-kanan hosh…hosh…"
Selesai Yuzu menyelesaikan kalimat itu Ichigo langsung melesat di lorong rumah sakit itu. Sekarang Ichigolah yang menggantikan 'peran' Yuzu. Dia terus berlari. Tujuannya hanya satu, yaitu atap rumah sakit. Karena dia tahu betul kemana gadis bernama Inoue itu pergi.
'Apa sih yang sedang kau pikirkan Inue? Mengapa selalu saja begini? Padahal, kau sudah tahu dengan keadaanmu yang seperti itu!" Batin Ichigo.
Ichigo terus menyusuri setiap anak tangga hingga dia sampai di depan pintu menuju atap. Dia membuka pintu itu perlahan dan melihat sosok seorang gadis yang sedari tadi dicarinya sedang duduk di sebuah bangku. Lalu Ichigo berjalan mendekatinya.
Di sisi Orihime…
"Betapa damainya disini, anginnya juga sejuk." Matanya terpejam, Orihime tampak sedang menikmati angin yang bertiup menerpa wajahnya. "Sekarang Onii-chan sedang apa ya?" Matanya kembali terbuka. "Aku kangen Onii-chan. Kalau saja aku tidak sakit, aku pasti mengunjungi Onii-chan di kantor." Lanjutnya. Nada bicaranya terdengar parau. Ia menundukan wajahnya dan memejamkan matanya kembali. Mengingat masa lalunya saat dia bersama dengan anikinya.
Normal mode : On
"Sudah kuduga kau disini, Inoue" Suara berat milik Ichigo berhasil memecahkan lamunan Orihime.
Orihime sedikit tersentak dan menoleh kearah belakang. "Kurosaki-san."
Lalu ichigo duduk di sebelah Orihime. Dia menatap Orihime sesaat. 'Benar-benar rapuh.' batinnya.
"Kenapa kau kabur lagi?" Tanya Ichigo halus.
Orihime menundukan wajahnya lagi. "A-aku…"
"Aku tahu kau bosan." Potong Ichigo cepat. "Aku tahu kau merasa bosan. Tapi seharusnya kau beritahu aku, Karin atau Yuzu, atau perawat lain supaya ada yang menemanimu. Kalau kau kabur begini semua orang akan khawatir. Apalagi kau sendirian, tidak ada yang bisa menjamin kau tidak akan kenapa-kenapa" Ujar Ichigo. Sebenarnya Ichigo mencemaskan keadaan Orihime. Jika terjadi sesuatu pada Orihime, bisa-bisa lehernya di gorok oleh Anikinya Orihime.
Orihime semakin menundukan wajahnya. Perlahan air matanya turun dan mulai terisak. Ichigo mendadak panik.
"I-Inoue kenapa menangis? A-aku…" Ichigo tidak sempat melengkapi kalimatnya karena keburu di potong Orihime.
"Maaf…, maafkan aku hiks…"
"Ke-kenapa minta maaf?"
"Gara-gara aku hiks… semuanya menjadi repot hiks…"
"Sudahlah, jangan menangis lagi. Lebih baik kita kembali. Jangan terlalu lama disini, sakitmu bisa bertambah parah." Ujar Ichigo menyentuh bahu Orihime. Orihime mengangkat kepalanya menatap Ichigo yang sudah berdiri dari duduknya.
"Ayo kembali. Aku yakin sekarang Yuzu sedang mencemaskanmu, kau tentunya tidak ingin membuatnya cemas kan?" Lanjut Ichigo seraya mengulurkan tangannya kepada Orihime. Orihime hanya mengangguk dan menyambut ulura tangan Ichigo. Setelah berhasil berdiri, Orihime merasa pusing. Pandangannya mulai kabur, lalu 3 detik berikutnya dia jatuh pingsan.
"Inoue…"
Orihime's POV
"Nggh…" Aku tersadar dari pingsanku. Apa? Tadi aku benar-benar pingsan? Baiklah, lupakan. Perlahan aku mencoba membuka mataku, terasa berat. Akhirnya kedua mataku terbuka. Samar ku lihat ruangan serba putih. Ternyata ini di kamar rawat inap ku.
"Haah…" Aku menghela nafas, lalu aku seperti mendengar seseorang err… ralat, bukan seorang melainkan dua orang sedang bicara. Aku mengenali suara itu. Itu suara Onii-chan dan Kurosaki-san. Aku mencoba menajamkan telingaku. Bukan maksudku menguping, hanya saja aku penasaran. Karena aku yakin mereka pasti mengenai penyakitku. Jujur saja, sejak awal aku di rawat di rumah sakit ini aku sama sekali tidak tahu penyakit apa yang ada di dalam tubuku. Aku sudah mencoba bertanya pada Onii-chan, tapi Onii-chan tidak pernah menjawab. Dia hanya bilang, aku akan segera sembuh.
Aku mendengar salah satu diantara mereka bicara. Suara itu, Onii-chan.
"Bagaimana keadaan Orihime?"
"Keadaannya masih sama seperti kemarin, tidak ada yang memburuk. Tadi dia hanya kelelahan saja."
"Apa dia akan sembuh?" Ketika Onii-chan mengatakan itu, aku semakin penasaran.
"Aku belum bisa menjamin, karena sepertinya penyakitnya akan menggerogotinya sedikit demi sedikit." Aku tercengang.
'Sebenarnya aku sakit apa?' Batinku.
"Kemungkinan Orihime menderita…"
Aku semakin penasaran. Keringat dingin mengalir dari dahiku. Kudengar Ichigo ingin mengatakkan sesuatu.
"Leukemia kronis."
To be Continue…
Pendek banget ya? Hehe… XD
Ini fic pertamaku. Jadi maklum kalau ada kesalahan disana sini. Tapi Amber sudah berusaha sebaik mungkin. Special thanks buat my lovey imotou, Stacia. *Stacia : Sweatdrop* yang udah ngebantu Amber buat fic ini. Terimakasih juga buat yang udah mau baca apalagi mereivew.
Ini baru permulaan. Disini Ulquiorra belum muncul. Chapter selanjutnya akan Amber update jika para readers, para senpai, dan sesama autor yang lain sekalian mau fic ini di update.
Abalkah? Monotonkah? Setidaknya Amber sudah berusaha.
Kritik dan saran yang membangun sangat Amber butuhkan. Kalau ada kesalahan atau yang kurang di fic ini tolong beritahu Amber, supaya Amber dapat memperbaikinya. RnR please.
Jadi apakah fic ini,
KEEP OR DELETE?
