RIVAL OR LOVE?

Cast :

Kim Yesung

Cho Kyuhyun

Lee Donghae

Lee Sungmin

Tan Hangeng

Kim Heechul

Kim Kibum

Park Jung Soo as Leeteuk

Kim Young Woon as Kangin

Lee Hyukjae as Eunhyuk

Siwon

Shindong

Kim Ryeowook

Zhoumi

Henry

Nichkhun 2PM

Chansung 2PM

Song Hye Kyo

Genre : Tentukan sendiri

Pairing : Antara Kyusung dengan SungHye (Tergantung permintaan)

Summary :

Everlasting University

Koridor Universitas yang paling bergengsi di Korea Selatan yang memang sedari tadi sudah ramai, kini menjadi semakin ramai bahkan disertai dengan teriakan-teriakan histeris dan juga pujian kala 8 namja tampan dan berkharisma melewati koridor yang cukup panjang itu.

Siapa yang tidak akan tergila-gila dengan 8 namja yang sedang berjalan ini? Semua penghuni di universitas ini maupun universitas lainnya pun tahu bahwa 8 namja ini bukanlah namja sembarangan. Mereka adalah genk Saphire yang sangat berkuasa atas universitas-universitas elit dan ternama di korea dan luar korea. Bisa dikatakan mereka adalah 'penakluk' universitas. Sudah banyak universitas yang mereka taklukan. Dan semuanya sukses tanpa hambatan yang berarti.

"Kyaaa… Kyuhyun oppa benar-benar tampan." teriak beberapa yeoja saat Kyuhyun dan genk-nya melintas.

"Hyukjae oppa dan Hangeng oppa memang the best." ujar beberapa namja menambahkan.

Begitulah kesehariannya. Itu adalah sedikit dari banyaknya pujian dan teriakan yang tersuguh saat mereka berjalan beriringan. Tapi siapa peduli dengan semua itu? Mereka sama sekali tidak menggubris sedikit pun pujian yang terlontar untuk mereka. Mereka hanya terus berjalan dengan tatapan datar dan dingin. Tapi walau begitu tetap saja pujian-pujian dan teriakan-teriakan histeris selalu mengiringi langkah mereka.

Perpustakaan Everlasting University

Ruangan yang dipenuhi dengan jembatan ilmu atau yang lebih sering disebut dengan buku-buku ini memang cocok untuk dijadikan tempat yang aman dan tenang. Setidaknya didalam sini tidak ada keributan. Tapi entah mengapa ruangan yang satu ini dijadikan tempat keramat bagi para mahasiswa dan mahasiswi Everlasting University. Yah, setidaknya ruangan ini ramai hanya pada saat akan ujian atau mengerjakan tugas yang diburu waktu.

Dan sepertinya hal itu sesuai dengan 3 orang namja yang saat ini tengah berkutat dengan buku-buku tebal didepan mereka. Sudah sejak 1 jam yang lalu mereka masih setia menjadi penghuni ruangan keramat ini. Dari 3 namja itu sepertinya hanya seorang saja yang menikmati keberadaannya disana, sedang 2 lagi… Wajah mereka sungguh mengenaskan.

Lee Sungmin dan Lee Donghae yang notabenenya tidak pernah menginjakkan kaki mereka diperpustakaan sungguh tidak kuat berlama-lama untuk berada disana. Tapi mau bagaimana lagi? Tugas deadline dari Park songsaenim membuat mereka terpaksa betah berlama-lama disana.

"Hyung, bisakah kau cepat sedikit mencarinya? Aku sudah tidak kuat berada disini" rengek Donghae kepada seorang namja yang sangat manis dan memiliki kulit seputih susu yang bernama Kim Yesung.

"Sebentar Hae-ah. Aku sedang berusaha mencarinya. Lagi pula ini kan tugas deadline kau dan dongsaeng mu. Sudah untung aku mau membantu," omel Yesung yang pandangannya tidak terlepas dari buku yang saat ini digenggamnya.

"Setidaknya cepat sedikit, hyung. Aku sudah benar-benar bosan," rengek Donghae yang mulai frustasi.

"Yesung hyung cepat sedikit. Minnie juga sudah bosan. Minnie mau pulang." kali ini giliran Sungmin yang merengek pada Yesung.

"Hah.. Kalian berdua ini. Ya sudah kalian duluan saja. Biar hyung yang mengerjakan tugas kalian," putusYesung karena tidak tahan dengan rengekan 2 dongsaeng manjanya itu.

"Jinjja hyung?" tanya Donghae dan Sungmin bersamaan dengan cahaya kebahagiaan dimata mereka.

"Ne. Tapi sebagai gantinya kalian harus mentraktir ku kapan-kapan," ujar Yesung yang kali ini menatap kedua dongsaeng tersayangnya walaupun mereka bukan namdongsaeng kandung Yesung.

"Arasseo hyung. Hyung, kau benar-benar penyelamat kami. Gomawo, hyung. Jeongmal saranghae," ujar Donghae yang kemudian memeluk dan mencium pipi Yesung kemudian pergi menyusul Sungmin yang memang sudah lebih dulu mengambil langkah seribu untuk segera keluar dari ruangan keramat itu.

"Ya! Ikan! Berani sekali kau mencium ku!" teriak Yesung kesal kepada Donghae yang sudah pasti Donghae tidak mendengarnya karena sudah menjauh dari perpustakaan. Dan sekarang Yesung mendapat deathglare dari penjaga perpustakaan dan beberapa mahasiswa disana karena dianggap mengganggu. Yesung yang melihat itu hanya tersenyum kaku dan kembali berkutat dengan buku-buku yang ada didepannya.

.

.

.

Disebuah ruangan khusus yang disediakan oleh Everlasting University, tampak 8 namja tampan dengan kegiatan mereka masing-masing. 3 orang namja yang bernama Kyuhyun, Henry dan Kibum sedang duduk disebuah sofa panjang sambil memainkan PSP tersayang mereka. Tak jauh dari sofa panjang itu, terdapat seorang namja yang tengah berdiri menghadap sebuah rak buku bernama Siwon. Dia tengah berkutat dengan buku yang entah apa judulnya yang saat ini digenggamnya. Sedang 4 orang lagi yang bernama Hangeng, Heechul, Hyukjae dan Zhoumi sedang bermain bilyard bersama.

Ruangan khusus yang mereka jadikan markas di universitas itu sengaja dipersiapkan oleh pihak universitas. Ruangan yang tidak terlalu besar dan juga kecil itu terbilang sederhana dan mewah. Ruangan itu hanya ruangan biasa dengan menampilkan 2 buah single sofa, sebuah sofa panjang, sebuah meja bilyard, sebuah kulkas mini, 2 buah pendingin ruangan, sebuah tv dan jangan lupakan seperangkat game canggih. Sederhana dan mewah bukan? Dan ruangan itu hanya dimasuki oleh 8 namja itu saja, tanpa terkecuali.

Apa mereka diistimewakan? Oh, tentu saja mereka sangat diistimewakan disana. Selain karena ulah mereka yang membuat universitas itu sangat aman, juga turut andil kekuasaan orang tua mereka. Orang tua 6 dari 8 namja tersebut merupakan donatur terbesar disana. Segala sesuatu yang dibutuhkan universitas untuk menunjang kegiatan belajar-mengajar termasuk beasiswa semua berasal dari pendanaan orang tua mereka. Bahkan orang tua mereka memegang 75% saham di universitas tersebut. Maka tak heran tidak ada yang berani menentang segala sesuatu perbuatan mereka.

"Hyung, kita sudah lama tidak ke Branded club. Bagaimana jika kita kesana malam ini?" tanya Kibum yang membuat 7 namja lainnya menghentikan kegiatan mereka dan mulai tertarik untuk menjawab pertanyaan killer smile tersebut.

"Aku rasa bagus juga kita kesana. Sudah lama aku tidak bermain dengan yeoja cantik dan seksi." ujar seorang namja yang terkenal dengan keyadongannya yang bernama Lee Hyukjae atau biasa dipanggil Eunhyuk.

"Dasar monyet. Yadong mu tidak pernah hilang dari otak mu itu." ujar seorang namja berwajah mandarin yang bernama lengkap Tan Hangeng.

"Bilang saja hyung iri karena hyung tidak akan bisa bermain dengan yeoja cantik dan seksi disana. Bisa-bisa nanti hyung kehilangan nyawa karena namjachingu hyung ini." ujar Eunhyuk sambil menunjuk seorang namja cantik bernama Heechul disampingnya dan hal itu sukses membuat Hangeng diam seribu bahasa.

"Coba saja jika kau berani, Hannie." ancam namja cantik tersebut.

"Tidak mungkin aku melakukannya, Chullie. Aku kan sudah memiliki mu. Kau jauh lebih baik dan berharga dari yeoja murahan disana." ujar Hangeng yang saat ini sudah berada disamping Heechul untuk meyakinkan kekasihnya tersebut.

"Aku selalu percaya pada mu, Hannie." ujar Heechul yang luluh pada perkataan Hangeng dan membawa mereka pada ciuman mereka.

"Aish… Kalian ini. Jangan bermesraan disini jika ada magnae. Kasihan Henry jika harus melihat adegan dewasa sebelum waktunya" omel Eunhyuk sambil menjitak kepala kedua hyung deulnya itu dan sukses membuat mereka berhenti berciuman dan menatap tajam Eunhyuk.

"YA! Tidak usah memukul kepala kami juga. Kau mau mati?" teriak Heechul yang sukses membuat Hangeng, Zhoumi dan Eunhyuk menutup telinga mereka.

"Sudahlah, hentikan. Benar kata Eunhyuk-ah. Kasihan Henry" ujar Kibum menginterupsi pertengkaran yang terjadi dimeja bilyard. Sedang Henry nampak bengong dengan kejadian yang ada.

"Sudahlah, kita kembali ke topik awal. Ku kira tidak ada salahnya kita bermain kesana. Sudah lama kita tidak bertemu teman lama." ujar Kyuhyun memutuskan dan diterima senang oleh Eunhyuk, Kibum dan Zhoumi. Sementara yang lainnya hanya menerima biasa saja.

.

.

.

Malam harinya, ke-8 namja tampan dan mempesona itu pun berkumpul di Branded club bersama dengan beberapa anggota bawahan mereka lainnya. Hanya 4 anggota inti bersama dengan beberapa anggota bawahan mereka yang menikmati alunan musik dan ditemain oleh yeoja cantik dan seksi. Sedang 4 namja lainnya hanya duduk disudut kanan dan tengah bar. Hangeng dan Heechul sedang memadu keromantisan mereka di meja tengah bar, sedang Kyuhyun dan Henry di meja sudut kanan bar.

Jangan tanyakan bagaimana wajah Henry saat ini. Wajahnya benar-benar sangat masam dan tertekuk. Tentu saja karena dia tidak bisa seperti 4 hyung dia yang lainnya. Dia ingin sekali ikut bergabung dengan hyungnya yang lain. Menari dilantai dansa dan ditemani oleh yeoja-yeoja berparas cantik dan seksi yang benar-benar menggodanya. Dan bukan berakhir di sudut kanan bar bersama sang ketua genk tanpa melakukan apapun. Salahkan Kyuhyun yang melarangnya untuk ikut bergabung dengan hyungnya. Sebenarnya tadi Zhoumi sudah mengajaknya. Tapi Kyuhyun malah melarangnya dengan mengatakan bahwa Henry belum pantas untuk melakukan hal itu di usianya yang belum beranjak dewasa. Tapi kalau dipikirkan lagi, apa benar mahasiswa semester 2 dikatakan belum cukup dewasa? Salahkan saja dirinya yang menjadi magnae hingga membuat Kyuhyun memperlakukannya layaknya namja yang belum dewasa.

"Sudahlah Henry-ah. Jangan kau tekuk terus wajah mu itu. Kau jadi terlihat semakin jelek," ujar Kyuhyun memecah kesunyian diantara mereka walau alunan musik berdentum dengan sangat kerasnya.

"Hyung, aku ini sudah dewasa. Ijinkanlah aku bergabung dengan yang lainnya," ujar Henry dengan logat mandarinnya yang tak pernah lepas dari dirinya.

"Bagi ku kau belum dewasa, Henry-ah. Sudah, jangan membantah perintah ku."

Skak mat bagi Henry. Perkataan Kyuhyun barusan merupakan final dan siapapun tak bisa mengubahnya. Terpaksa dia hanya bisa menghela berat nafasnya dan semakin menekukkan wajahnya. Kyuhyun benar-benar tak bisa ia lawan.

Dan jika kalian bertanya kenapa Kyuhyun tidak ikut bergabung, alasannya karena Kyuhyun memang tidak pernah mau mendekati yeoja dan namja yang yang tergila-gila padanya. Sederhana saja. Baginya mereka itu adalah murahan dan tak pantas untuk bersanding dengannya walau hanya menjadi temannya.

Kona Beans Café

Café yang tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil itu tampak tidak ramai pengunjung seperti biasanya, padahal saat ini waktu masih menunjukkan pukul 20:00 KST. Sepi melanda café ini bukan karena café yang biasanya sangat ramai dan akan sepi ketika memasuki pukul 22:00 KST sepi pengunjung secara mendadak, melainkan memang sengaja ditutup lebih awal oleh sang pemilik café. Yah, mengingat café ini sedang dipakai khusus oleh sahabat sang pemilik untuk acara dinnernya dengan sang pujaan hati yang notabenenya bukan masyarakat biasa, melainkan seorang aktris papan atas.

"Tidak ku sangka hari ini Sungie akan mengajak yeojachingunya kencan disini hingga kita harus menutup café lebih awal," ujar sang pemilik Café yang diketahui bernama Kim Young Woon atau lebih dikenal dengan nama Kangin yang saat ini sedang mengintip sahabatnya sedang berkencan dari balik meja kasir bersama istri tercintanya.

"Sudahlah yeobo. Biarkan saja kita membantu Sungie. Lagian sudah lama mereka tidak kesini untuk kencan berdua. Kita tutup cepat hari ini pun, tidak akan membuat kita merugi," ujar sang istri pemilik café yang bernama Leeteuk.

"Tidak ku sangka Sungie akan mendapat kekasih seorang aktris berkelas seperti Song Hye Kyo. Beruntung sekali Sungie mendapat yeojachingu secantik dan sebaik Hye Kyo," puji Kangin .

"Benar. Siapapun tidak akan menyangka bahwa seorang pendiam yang tidak mudah untuk bergaul seperti Sungie akan mendapat kekasih secantik Song Hye Kyo." Leeteuk membenarkan pernyataan sang suami.

"Ku harap hubungan mereka akan baik-baik saja sampai mereka akan menikah nanti," ujar Kangin yang di amini oleh Leeteuk.

Ya, saat ini Yesung sedang berkencan bersama seorang aktris yang tengah bersinar yang bernama Song Hye Kyo di Kona Beans Café, yaitu café milik sahabatnya, Leeteuk dan Kangin.

Saat Song Hye Kyo diajak Yesung untuk berkencan di Kona Beans Café, Song Hye Kyo sangat senang. Selain karena dia senang dan nyaman dengan suasana café itu, Song Hye Kyo juga sudah sangat merindukan pemilik café yang sudah menjadi sahabatnya juga setelah dia menjalin hubungan asmara bersama Yesung. Lagian dia juga sudah lama tidak memijakkan kaki di café itu bersama Yesung, apalagi berkumpul bersama teman-teman Yesung sejak dia sibuk dengan film-filmnya.

Yesung dan Song Hye Kyo sudah berpacaran selama 2 tahun. Dan selama itu hubungan mereka tertutup rapat dari hadapan publik. Hanya keluarga dan sahabat-sahabat terdekat mereka yang mengetahui hubungan mereka. Song Hye Kyo berumur 2 tahun lebih muda daripada Yesung. Song Hye Kyo juga merupakan mahasiswi disalah satu universitas ternama juga di Korea, namun berbeda universitas dengan Yesung.

Walaupun Yesung merupakan namjachingu dari seorang aktris terkenal, tapi tidak ada publik yang tahu bahwa Yesung adalah namjachingu Song Hye Kyo. Sebenarnya Song Hye Kyo sudah sangat ingin memperkenalkannya di hadapan publik. Tapi Yesung menolak dan sangat melarang Song Hye Kyo untuk memberitahu ke publik.

Yesung takut jika fans Song Hye Kyo tidak suka dengan hubungan dirinya bersama sang aktris. Dia takut jika menjadi bulan-bulanan media. Belum lagi jika Song Hye Kyo harus di benci fansnya dan mempertaruhkan karirnya sebagai aktris karena dia berpacaran dengan seorang namja biasa yang aneh dan tidak mudah untuk bergaul dan bersosialisasi dengan banyak orang. Yesung sama sekali tidak mau hal itu terjadi. Makanya dia lebih memilih untuk menyembunyikan dirinya dari pihak media dan fans sang kekasih.

"Oppa, aku senang akhirnya kita bisa kencan berdua," ujar Song Hye Kyo yang memecah keheningan yang cukup lama di antara mereka.

"Aku juga senang bisa mengajak mu kencan. Bagaimana syuting film mu?"

"Melelahkan sekali, Oppa. Aku harus berkali-kali melakukan adegan yang membuat ku capek. Belum lagi saat adegan mencium lawan pemain. Aku benar-benar tidak suka melakukannya. Bibir ku ini kan hanya milik Sungie Oppa," keluh Song Hye Kyo kepada Yesung.

"Tenanglah, chagi. Itulah resiko yang harus kau terima jika kau sudah memutuskan untuk terjun ke dunia entertaint. Dan untuk bibir ini-" Yesung menggantungkan kalimatnya sambil menyentuh bibir peace sang kekasih.

"- sebenarnya aku tidak rela harus membaginya dengan namja lain. Tapi untuk kesuksesan yeoja ku yang manis dan cantik, aku harus menerimanya dengan lapang dada," ujar Yesung yang kemudian mengecup singkat bibir peace sang yeojachingu dan itu sukses membuat wajah Song Hye Kyo bersemu merah .

"Oppa, kau membuat ku malu," ujar Song Hye Kyo sambil menundukkan wajahnya karena malu.

"Hei, kau mau membuat ku mencium mu lagi?" tanya Yesung dengan nada yang menggoda.

"Oppa…" ujar Song Hye Kyo yang di respon dengan kekehan kecil oleh Yesung

Yesung pun menggamit tangan kanan Song Hye Kyo yang berada di depannya. Mengangkat tangan putih mulus nan indah tersebut dan kemudian mengecup punggung tangannya dengan sangat lembut dan cukup lama.

"Saranghae, Hye Kyo chagi," ujar Yesung yang masih menggamit tangan sang yeojachingu.

"Nado saranghae, Sungie chagi," jawab Song Hye Kyo dengan rona wajah yang semakin memerah. Mereka pun memulai ciuman mesra dan lembut mereka. Tentunya ciuman tanpa nafsu dan yang ada hanya penyaluran rasa cinta dan kasih dari keduanya. Sedang di balik meja kasir tampak sepasang suami istri yang tengah melakukan ciuman mereka setelah melihat keromantisan yang terjadi di depan mereka.

.

.

.

Pagi cerah menyambut permukaan bumi ini, khususnya kota Seoul. Angin semilir ditemani kicauan burung-burung yang bertengger dipepohonan sekitar Everlasting University seperti menyambut para mahasiswa dan mahasiswi yang bersemangat untuk bersiap menimba ilmu di Universitas terfavorit di negara ginseng tersebut.

Walau tak terlalu ramai, tapi koridor universitas sudah mulai menampakkan aktivitasnya. Terbukti dengan beberapa mahasiswa yang saling bercengkrama disepanjang koridor atau mereka yang melihat pengumuman dipapan mading, atau menunggu kehadiran pangeran-pangeran kampus, seperti yang dilakukan oleh beberapa yeoja yang dilewati Yesung, Donghae dan Sungmin.

Sebenarnya ini bukan pemandangan pertama bagi mereka. Mereka bahkan sudah sangat sering disuguhkan dengan pemandangan seperti ini. Namun sepertinya mereka cuek dengan keadaan yang ada. Oh,bukan mereka bertiga. Tapi hanya Yesung dan Sungmin. Sedangkan Donghae? Namja tampan asal Mokpo itu sebenarnya ingin sekali seperti fans-fans pangeran kampus mereka yang lainnya. Menunggu, meneriakkan nama-nama mereka dan bermimpi bisa menjadi salah satu diantara mereka. Hey… semua tiada yang mustahil, bukan? Tapi sayang Yesung selalu melarang Donghae untuk melakukan hal itu. Karena menurutnya hal itu hanya membuang waktu dan tenaga. Meneriakkan dan memuja orang-orang yang sama sekali tidak peduli pada mu. Selain itu karena Donghae juga pasti akan mengajaknya dan Sungmin juga. Tidak, terima kasih. Yesung dengan senang hati tidak akan melakukannya.

"Hyung, ayolah sekali saja. Aku ingin kita menyambut para pangeran universitas ini. Kau selalu saja melarang ku. Ayolah hyung, sekali saja aku ingin melakukannya bersama mu dan juga Sungmin," rengek Donghae pada Yesung yang entah untuk keberapa kalinya.

"Sudahlah Hae-ya. Aku tidak mau melakukannya. Kau ini kenapa sih selalu saja keras kepala dan memaksa ku dan juga Sungmin?! Harus ku tekankan berapa kali kepada mu, bahwa aku sama sekali tidak tertarik untuk melakukan kegiatan yang sia-sia dan sama sekali tidak berguna. Untuk apa kau memuja mereka sedang mereka sama sekali tidak menganggap mu ada dan mengacuhkan mu? Dimana harga diri mu sebagai namja jika kau melakukan seperti yang mereka lakukan dan mendapat perlakuan seperti itu?" ceramah Yesung panjang lebar kepada Donghae. Sementara Donghae hanya diam dan menunduk.

"Hae-ya, lebih baik kau hentikan saja mimpi mu untuk bergabung bersama genk Saphire. Bukan maksud ku untuk menghancurkan mimpi mu. Tapi yang ku lihat selama ini, kau hanya berharap yang pada akhirnya hanya akan menyakiti diri mu sendiri. Dan aku tidak mau hal itu terjadi pada mu. Aku sangat sayang pada mu dan Sungmin. Sudahlah Hae-ya. Jangan dipikirkan lagi tentang genk itu. Aku muak mendengar tentang mereka. Lagi pula mereka keterlaluan dengan orang-orang disekitar mereka. Melakukan tindakan bodoh tanpa berpikir dan akhirnya mencelakakan diri mereka sendiri. Walau sering menang, tapi tetap saja tubuh mereka akan bersarang luka. Dan aku tak mau kau seperti mereka. Aku tak mau tubuh mu ada luka barang segaris pun," lanjut Yesung

Donghae pun mengangkat kepalanya hendak memprotes. Namun yang ada dia sungguh terkejut dengan yang ada dibelakang Yesung. Namja tampan asal Mokpo itu bukan terkejut dan terdiam membatu karena melihat hantu dibelakan Yesung, bukan. Walau dia memang takut hantu tapi dia masih bisa membedakan antara manusia dengan hantu. Dan yang dilihatnya kini adalah 6 namja tampan dan sungguh mempesona yang tak lain dan tak bukan adalah anggota dari genk Saphire. Mengenai Sungmin, dia sudah lebih dulu kabur kekelasnya saat Yesung memulai ceramah paginya untuk Donghae.

Tanpa Yesung sadari juga, sebenarnya suasana yang tadinya histeris berubah menjadi hening. Tampaknya tak ada seorang pun yang ingin memberitahu Yesung tentang orang-orang yang ada dibelakangnya. Sementara ke-6 namja tampan itu terus diam dan mendengarkan penuturan Yesung.

"Hae-ya, kenapa kau diam saja? Biasanya kau akan memprotes atau menyanggah jika aku mengatakan semua itu? Kenapa kau tiba-tiba diam seperti ini, Hae-ya? Apa kau sakit?" tanya Yesung tanpa henti seraya mengguncang kedua bahu Donghae.

"Jadi menurut mu, kami seperti itu?" ujar sebuah suara bass yang membuat Yesung menghentikan aktivitasnya untuk mengguncang bahu Donghae dengan segera. Dia kenal dengan pemilik suara ini dan tahu betul siapa pemiliknya. Tapi sepertinya Yesung tak ada niatan sama sekali untuk membalikkan badannya hanya sekedar untuk melihat pemilik suara bass itu.

"Hey, kenapa kau diam saja? Jawab pertanyaan ku." sang namja bersurai brunette coklat dan berkulit putih pucat kembali bertanya dengan wajah dingin dan angkuhnya.

"Hae-ya, apa mereka dibelakang ku?" tanya Yesung berbisik untuk meyakinkan dirinya yang hanya dijawab dengan anggukan oleh Donghae. Yesung pun menelan salivanya dengan berat.

Sepertinya dia benar-benar kena masalah sekarang. Dia pun menarik nafas dan mencoba untuk mengumpulkan keberaniannya. Menghilangkan segala rasa takut dan gugup yang ada. Setelah cukup mengumpulkan keberaniannya, Yesung pun berbalik dan langsung menatap dengan tegas sang ketua genk Saphire, Kyuhyun yang memang sudah berdiri menghadapnya sedari tadi dengan tatapan yang sungguh mematikan. Sebenarnya melihat tatapan Kyuhyun seperti itu saja sudah membuat Yesung seakan diambang kematian. Tapi dia berusaha untuk kuat, berani dan yakin walau dia juga tidak yakin dengan tampangnya saat ini apakah meyakinkan atau tidak.

"Ne. Kalian memang seperti itu. Dan menurut ku itu sangat menyedihkan untuk anak-anak berprestasi seperti kalian. Mana ada orang bodoh yang mau mencelakakan diri mereka hanya untuk kesenangan dan kekuasaan," ujar Yesung dengan yakin yang membuat Donghae, orang-orang yang ada disana dan 5 anggota Saphire lainnya cukup terkejut dengan jawaban Yesung.

Bagaimana tidak? Jelas-jelas saat ini Yesung sedang menggali kuburannya sendiri. Melawan Kyuhyun sama dengan cari mati namanya. Dan mengatakan yang tidak-tidak tentang genk Saphire sama dengan kau sedang mengantar nyawa dengan sukarela.

'Mati aku. Kenapa aku mengatakan hal itu? Yesung babo' inner Yesung namun masih memasang wajah yang tegas, seakan tidak ada ketakutan dalam dirinya.

"Hahaha…" tawa Kyuhyun pecah, padahal sama sekali tidak ada yang lucu dalam suasana yang sungguh menegangkan ini.

"Tentu saja ada. Aku dan teman-teman ku contohnya," lanjut Kyuhyun.

"Kau! Namja yang berani tapi juga bodoh." Cerca Kyuhyun seraya menunjuk Yesung. Sementara yang ditunjuk mulai gemetaran walau tak menunjukkannya.

"Mengatai ku dan anggota ku sama dengan mencari masalah. Dan mencari mati temtunya. Kau mau mati ditangan ku rupanya." Ujar Kyuhyun dengan smirk yang terpampang diwajahnya.

"Habisi saja dia, Kyu. Dia berani pada mu dan pada kita. Apa perlu aku membantu mu untuk menghabisinya?" tanya Heechul, sang namja cantik di genk tersebut.

"Tidak perlu, hyung. Dia hanya gangguan kecil. Dan aku sanggup melakukannya sendiri," ujar Kyuhyun kemudian maju mendekati Yesung, atau lebih tepatnya telinga Yesung.

Sebenarnya Yesung sungguh takut dengan situasi ini. Bagaimana jika tiba-tiba Kyuhyun mengeluarkan pisau dari sakunya dan menusuknya secara tiba-tiba. Atau lebih parah Kyuhyun mengeluarkan senapan dan langsung menembaknya sebelum dia berhasil lari dari sana. Oh, ayolah… Yesung masih memiliki orang-orang yang sangat dicintainya. Dan nyawanya sangat berharga jika harus diserahkan kepada orang-orang yang usianya lebih muda dibanding Yesung. Meskipun begitu, Yesung berusaha untuk tetap tenang dan tegas.

"Hmm… Aku belum pernah menemui namja seperti mu. Namja yang tidak menarik namun berani. Ku akui aku cukup terkesan dengan mu. Sepertinya bermain-main dengan mu akan sangat menyenangkan. Baiklah, aku akan bermain dengan mu. Dan kau tunggu saja waktunya. Kau sudah masuk dalam daftar ku, Kim Yesung," bisik Kyuhyun yang hanya didengar olehnya dan Yesung, dan disertai dengan smirknya, yang tentu saja membuat Yesung terkejut. Dari mana Kyuhyun mengetahui namanya, sedang dirinya bukanlah namja populer seperti Kyuhyun dan teman-temannya?

"Kita pergi, hyung," ujar Kyuhyun yang membuat semua orang disana bingung dan terkejut. Pasalnya, Kyuhyun tidak akan pernah melepas orang yang sudah berani terhadap dirinya.

"Kau tidak akan pernah ku lepaskan," ujar Kyuhyun yang kemudian melenggang pergi dan hal itu membuat anggota Saphire lainnya tersenyum mengandung arti dan mengikuti langkah Kyuhyun.

"Bye…" ujar Zhoumi yang lewat sembari mencolek dagu Yesung sekilas.

Setelah kepergian genk Saphire, orang-orang disana masih berdiri terpaku. Ada yang menatap Yesung dengan pandangan tak suka, ada yang kasihan dan selebihnya tidak peduli. Lalu mereka pun membubarkan diri mereka. Sedang Yesung sudah jatuh terduduk lemas semenjak genk Saphire pergi. Setelah tersadar dengan kejadian barusan, Donghae buru-buru mendatangi tubuh terkulai Yesung dan merangkulnya.

"Hyung, gwenchana?" tanya Donghae khawatir.

"Nan gwenchana, Hae-ya," ujar Yesung lemah.

"Kau hebat, hyung. Baru kali ini aku melihat mu melawan ketua genk Saphire yang terkenal Evil. Aku saja terkejut dengan kejadian tadi. Kau benar-benar hebat, hyung. Aku tak menyangka ternyata hyung ku ini sangat berani. Andai saja Sungmin disini. Pasti anak itu akan pingsan ditempat." Celoteh Donghae panjang lebar dan semangat

"Hae-ya, sepertinya aku dalam masalah besar. Eotthokae?" tanya Yesung lemas. Melihat Yesung yang seperti itu buru-buru Donghae memeluk Yesung dengan erat, berusaha menenangkannya.

"Kau juga sih hyung yang terlalu berani mengatai mereka. Setidaknya kau tidak usah mengatai mereka dengan bodoh dan menyedihkan," omel Donghae.

"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Yesung yang semakin melemas dan tentunya Donghae semakin mempererat pelukannya agar Yesung semakin tenang sampai sebuah suara mengganggu momen romantis mereka.

"Donghae-ya, jangan memeluk Yesung hyung seerat itu. Kasihan Yesung hyung kesulitan bernafas," ujar Chansung, teman sekelas Yesung berusaha melepas pelukan Donghae pada Yesung. Sementara Nichkhun, teman sekelas Yesung dan Chansung hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

"Hae-ya… Kau ingin membunuh ku…" ujar Yesung terbata setelah pelukan mereka terlepas.

"Mianhe, hyung" ujar Donghae sambil cengengesan tidak jelas.

"Kalau seperti itu, bukan si Evil Cho itu yang akan membunuh ku. Tapi kau duluan yang akan membunuh ku" ujar Yesung yang langsung mendapat tatapan penuh tanya dari Chansung dan Nichkhun.

"Kita bicarakan ini nanti siang di Kona Beans. Sekarang waktunya masuk kelas sebelum seonsaengnim marah," ujar Donghae yang seakan mengerti dengan tatapan Chansung dan Nichkhun. Dan mereka pun berjalan kekelas mereka tanpa ada yang berbicara lagi.

.

.

.

"Ku akui namja tadi itu sungguh manis dan mempesona. Tapi tak ku sangka juga dia adalah namja yang sangat pemberani. Aku saja hampir kehabisan kata melihat keberanian dan ketegasannya tadi. Maksud ku, dimatanya sama sekali tidak ada keraguan," ujar seorang namja yang berjuluk killer smile yang biasanya pendiam, Kibum.

"Belum pernah aku melihat namja biasa yang tegas dan penuh kepercayaan diri tinggi hingga berani melawan Kyuhyun." timpal seorang namja keturunan cina, Tan Hangeng.

"Wah… sepertinya uri Evil tengah mendapatkan mainan barunya." Timpal seorang namja bergummy smile, Eunhyuk yang baru memasuki kelas mereka.

"Wah, hebat sekali namja itu. Bahkan seorang Kim Kibum yang terkenal pendiam bisa dibuat mengeluarkan pendapat olehnya. Benar-benar mengesankan." Celoteh Hangeng yang tentu saja mendapat deathglare langsung oleh Kibum. Sementara yang ditatap hanya biasa saja.

"Apalagi mainan baru uri Evil adalah seorang namja yang sangat amat manis dan juga cantiknya melebihi yeoja. Andai saja aku bisa memilikinya, pasti kulit putih mulusnya bila ku sentuh akan terasa sangat lembut dan memabukkan." terawang Eunhyuk yang mulai dengan otak yadongnya. Dan tentu langsung saja dia mendapat jitakan sayang dari Hangeng dan Kibum.

"Ya! Appo…." Ringis Eunhyuk

"Hentikan otak yadong mu itu. Lagi pula sepertinya dia bukan namja yang tergila-gila pada kita, seperti yang selama ini kita temui," repet Hangeng panjang lebar.

"Sampai kapan kalian akan mengagumi namja yang baru saja menantang ketua kalian? Apa segitu menariknya dia hingga membuat kalian terkagum padanya? Namja biasa seperti dia hanya pengganggu dikehidupan kita dan lingkungan universitas ini. Dan aku bisa menjamin dia masuk kesini karena beasiswa." tegur Kyuhyun panjang yang membuyarkan pertengkaran kecil Eunhyuk dan Hangeng. Sedangkan Kibum, anak itu sudah kembali kedunianya pada buku tebal ditangannya.

"Kau saja yang tidak menyadarinya, Kyu. Dia itu memang namja yang seperti kami bilang tadi. Manis, imut, cantik, berani dan juga tegas. Baru kali ini aku semangat membicarakan seorang namja yang tidak penting untuk dibahas. Tapi kali ini sepertinya sangat penting dan menarik untuk dibahas. Kenapa tidak dari dulu saja ya, aku mengenalnya?" terawang Eunhyuk kembali pada dunianya.

"Itu karena kita memang tidak pernah bertemu sebelumnya dengan dia. Jangankan bertemu, melihatnya saja baru hari ini. Itu juga karena kita tidak sengaja berpapasan dengannya." Kali ini giliran Hangeng yang menjelaskan sambil ikut menerawang, seperti Eunhyuk.

"Ya! Hyung, kalian semua ini kenapa sih? Kenapa kalian jadi peduli pada namja menyebalkan itu?" sewot Kyuhyun.

"Dia itu bukan menyebalkan, Kyu. Tapi sangat manis dan menggoda," ujar Eunhyuk sambil tersenyum sendiri.

"Kyu, bagaimana jika dia untuk ku saja? Kau tidak perlu menjadikan dia sebagai mainan mu. Terlalu sayang untuk dijadikan mainan mu, Kyu." Usul Hangeng yang dibalas seringaian oleh Kyuhyun.

"Silahkan saja jika hyung mau besok terjadi perang dunia antara hyung dan Chullie hyung," ujar Kyuhyun berseringai. Mengingat betapa ganasnya Heechul, sang namja cantik jika sedang marah membuat Hangeng mengurungkan niatnya dan membuatnya bergidik ngeri. Tentu saja hal itu membuat Kyuhyun dan Eunhyuk tertawa terpingkal-pingkal. Sedang Kibum, dia terus saja asyik dengan dunianya sendiri, seakan tidak pernah terjadi apapun disekitarnya. Benar-benar namja yang aneh.

"Aku punya kejutan untuknya, hyung. " Kyuhyun berseringai tiba-tiba dan membuat Eunhyuk dan Hangeng menatapnya dengan horor karena aura evilnya mulai muncul. Dan Kibum, dia masih tidak peduli dengan keadaan sekitarnya walau dia mendengar semua perbincangan mereka dengan jelas.

.

.

.

"Jadi begitu ceritanya, hyung?" tanya Chansung setelah mendengar penjelasan dari Donghae yang sedari tadi bercerita dengan begitu semangatnya.

Saat ini Yesung, Donghae,Sungmin, Chansung dan Nichkhun sedang berada di Kona Beans Café. Sesuai perkataan Donghae tadi pagi, begitu mereka pulang kuliah mereka langsung melesat ke café sahabat mereka. Donghae sudah menceritakan kejadian yang menimpa mereka pagi tadi dalam melawan sang ketua genk Saphire, Kyuhyun. Mereka semua begitu antusias mendengar penuturan dari Donghae, sedangkan Yesung sedari tadi hanya membenamkan wajahnya ke kedua tangannya yang ditangkupkannya diatas meja. Sepertinya dia benar-benar stress memikirkan kedepannya.

"Wah, tak ku sangka Yesung hyung orang yang sangat berani. Ku dengar belum ada seorang pun yang berani pada mereka, terutama sang ketua," ujar Nichkhun.

"Tentu saja tidak ada yang berani Khunni-ya. Siapapun yang berani nekat atau macam-macam pada genk Saphire, pasti hidupnya tidak akan tenang. Tentu saja dia akan diganggu oleh fans-fans mereka atau genk Saphire itu sendiri," Chansung menambahkan pernyataan Nichkhun.

"Kalau begitu, berarti Yesung hyung sedang dalam bahaya dong. Wah, bagaimana ini hyung?" tanya Donghae yang tiba-tiba meninggikan suaranya dan langsung merangkul Yesung. Yesung pun bangun dan menampakkan wajahnya yang benar-benar frustasi.

"Dari tadi itulah yang ada dipikiran ku. Aku sungguh khawatir dengan nasib ku kedepannya." Yesung menghela nafas berat.

"Bukan maksud kami untuk menakuti mu, hyung. Tapi sebaiknya mulai dari sekarang kau harus berhati-hati, hyung. Bisa saja mulai besok kau akan diteror oleh mereka atau mungkin juga kau akan dibully oleh fans-fans mereka," ujar Nichkhun memperingatkan.

"Atau mungkin juga Yesung hyung sudah mulai dibenci oleh seluruh penghuni universitas," sentak Sungmin tiba-tiba yang membuat mereka semua yang berada disatu meja yang sama membulatkan mata mereka.

"Mwo?" teriak mereka bersamaan kecuali Sungmin.

"Iya, Sungmin benar. Bisa saja sejak kejadian pagi tadi Yesung hyung sudah mulai dibenci mereka." Donghae membenarkan perkataan sang dongsaeng.

"Kalau begitu kita harus melindungi Yesung hyung mulai sekarang. Tenang hyung, apapun yang terjadi kami tetap akan melindungi mu sebisa kami. Bahkan jika harus berhadapan dengan genk Saphire sekalipun," ujar Donghae dengan semangatnya

"Hae-ya, memangnya kau berani?" tanya Nichkhun meremehkan.

"Tentu saja aku berani, Khun-ah. Aku akan melawan mereka jika mereka berani menyentuh hyung ku," ujar Donghae dengan percaya diri yang tinggi.

"Kau akan melawan mereka dengan apa? Dengan tangan kosong? Mereka punya senjata bahaya, Hae-ya. Tentu saja kau akan mati duluan sebelum bisa melindungi Yesung hyung." Kali ini Chansung yang berujar dengan tawaan.

"Benar juga. Tapi aku tidak peduli. Aku akan tetap melindungi Yesung hyung." Donghae yang keras kepala dengan perkataannya.

"Bukannya kau ingin masuk kedalam genk itu, Hae-ya?" tanya Yesung.

"Memang sih, hyung. Tapi kalau menyangkut nyawa hyung… Argh… Aku bingung sendiri." Donghae menjambak rambutnya frustasi dan hal itu mengundang tawa semua orang disana, kecuali Donghae. Setidaknya ulah polos dan bodoh Donghae yang alami membuat mereka semua sedikit melupakan masalah yang ada. Dan itulah kenapa mereka sangat menyayangi Donghae dan Sungmin, seperti dongsaeng kandung mereka sendiri.

Yesung adalah yang tertua diantara mereka, dia berumur 24 tahun dan sudah semester 5. Sedangkan Chansung, Nichkhun dan Donghae memiliki umur yang sama, yaitu 22 tahun dan lebih muda 2 tahun dari Yesung. Dan Sungmin berumur 19 tahun, lebih muda 4 tahun dari Yesung dan 3 tahun dari Donghae, Chansung dan Nichkhun.

Ke-5 namja tampan dan imut itu terus saja mengobrol sambil tertawa, sampai Leeteuk dan Kangin datang menghentikan obrolan mereka. Begitu melihat kearah Leeteuk dan Kangin, mereka semua terdiam dan sepertinya juga terpana. Bukan karena kehadiran Leeteuk dan Kangin, tetapi sosok yang berada ditengah mereka. Sosok tampan dengan tubuh atletis dan saat tersenyum mengeluarkan dimple smile yang akan menggoda siapapun yang melihatnya, dan tentu saja itu menambah kadar ketampanan sosok itu. Semua masih takjub dengan sosok itu, kecuali Yesung yang sudah sadar dari tadi. Atau dia sama sekali tidak terpana dengan sosok itu. Terbukti sejak tadi Yesung memasang wajahnya yang seperti biasa dia tunjukkan pada orang-orang yang tidak dekat dengannya.

"Ehm…" ujar Kangin yang membuyarkan keterpanaan mereka semua, kecuali Yesung.

"Mianhe" ujar mereka serempak kecuali Yesung.

"Kalian ini baru melihat yang bening saja mata kalian sudah seperti mau keluar." Kangin menyindir mereka yang kini tengah salah tingkah dan masih terkecuali Yesung. Mereka semua pun berdiri tanpa terkecuali untuk mensejajarkan tinggi mereka dengan Leeteuk, Kangin dan sosok yang berada ditengah mereka.

"Kenalkan, ini sepupu ku. Namanya Choi Siwon. Ayo kenalkan diri mu," ujar dan perintah Leeteuk pada sosok itu yang ternyata bernama Siwon.

"Annyeong, Choi Siwon imnida. Tapi kalian bisa memanggil ku Siwon." Siwon memperkenalkan diri dengan ramah dan disertai senyuman yang membuat dimple smilenya kembali merekah. Dan itu membuat Donghae dan Nichkhun berdebar. Sedangkan Sungmin dan Chansung sudah terlihat biasa saja. Mungkin mereka sudah tersadar dengan sosok dihadapannya ini.

"Annyeong. Lee Donghae imnida. Tapi kau panggil aku Donghae saja." Donghae memperkenalkan dirinya dengan semangat.

"Annyeong, Nichkhun imnida." Nichkhun juga memperkenalkan dirinya namun tidak sesemangat Donghae.

"Kenalkan, ini dongsaeng ku, Sungmin."

"Annyeong," ujar Sungmin biasa saja.

"Yang ini Chansung," lanjut Donghae.

"Annyeong," ujar Chansung yang sepertinya tidak tertarik dalam acara perkenalan diri ini.

"Dan yang ini Yesung hyung. Dia hyung ku yang paling ku sayang," ujar Donghae bangga.

"Annyeong," ujar Yesung cuek dan langsung menatap arah lain, karena Siwon menatapnya dengan tatapan yang… takjub dan terpesona.

"Ayo duduk," sentak Leeteuk dan mereka semua pun duduk. Dan hal itu membuyarkan keterpesonaan Siwon dan langsung duduk dikursi yang sudah disiapkan Leeteuk tanpa dia sadari karena asyik memandangi wajah Yesung.

Oh, ayolah. Saat sudah duduk pun Siwon terus saja menatap Yesung dengan pandangan yang benar-benar terpesona dengan wajah Yesung. Jika saja mereka bisa mendengar detak jantung Siwon, maka mereka semua akan tahu bahwa Siwon jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Yesung. Ini terbukti dengan jantungnya yang berdetak dengan kencang dan tak karuan. Dan sepertinya Siwon tidak sadar bahwa Chansung menatapnya dengan tatapan tidak suka.

"Hey, bukankah Siwon-ssi merupakan bagian dari genk Saphire?" tanya Chansung yang sontak membuat mereka membulatkan matanya, kecuali Chansung, Leeteuk dan Kangin. Chansung terlihat jutek, namun Kangin dan Leeteuk seperti kebingungan.

"Benarkah begitu, Siwon-ssi?" tanya Donghae ingin memastikan.

"Siwon-ssi.. Siwon-ssi.." panggil Nichkhun yang menaikkan suaranya setiap memanggil nama Siwon. Dan hal itu langsung menyadarkannya dari dunianya dan menatap mereka dengan tatapan bingung.

"Iya, ada apa?" tanya Siwon bingung.

"Kau terlalu asyik dengan dunia mu hingga melupakan kami." ungkap Kangin yang membuat Siwon malu.

"Chansung-ah tadi bilang kalau kau merupakan bagian dari Genk Saphire. Itu berarti kau anggota Saphire. Apa itu benar, Siwon-ssi?" tanya Donghae selembut dan sesabar mungkin setelah sebelumnya menjelaskan pernyataan Chansung.

"Ah, ne. Itu benar. Aku memang anggota mereka." Siwon membenarkan. " Apa ada yang salah?" tanya Siwon kemudian.

"Mwo? Kau anggota genk Saphire?" tanya Donghae, Sungmin, Nichkhun dan Yesung bersamaan.

'Dia salah satu dari mereka. Pasti dia akan membunuh ku juga, walau ku akui dia tampan. Argh… Pikir apa kau ini, Kim Yesung? Nyawa mu dalam bahaya tapi kau masih berpikiran aneh' inner Yesung

"Matilah aku," ujar Yesung tiba-tiba yang membuat Siwon mengernyitkan dahinya bingung.

"Ha? Kenapa mati?" tanya Siwon penuh kebingungan.

"Ah, tidak. Mianhe, aku harus pergi. Aku ada janji dengan Hye Kyo. Aku permisi duluan. Annyeong," ujar Yesung dan kemudian pergi secara terburu-buru, tanpa memperdulikan panggilan Donghae.

"Yesung hyung kalau sudah menyangkut tentang Hye Kyo noona sering melupakan kita yang ada disini." Sungmin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya, begitulah dia," ujar Chansung.

Tiba-tiba ponsel Siwon bergetar menandakan ada yang menghubunginya. Dia pun segera mengangkat telepon masuk itu dan segera pergi keluar café untuk menerima panggilan masuk itu usai izin terlebih dahulu kepada Leeteuk dan Kangin. Selepas kepergian Siwon mereka melanjutkan lagi obrolan mereka.

"Eh, memangnya kalian tidak tahu bahwa kemarin malam Yesung dan Hye Kyo kesini?" tanya Leeteuk tiba-tiba yang membuat semua disana mengernyitkan dahinya, kecuali Kangin dan Leeteuk. Setau mereka, Song Hye Kyo adalah aktris yang memiliki jadwal padat hingga kecil kemungkinan untuk bertemu Yesung, apalagi datang hanya untuk sekedar mampir di Kona Beans.

"Kesini? Tidak, Yesung hyung tidak memberitahu apapun pada kami. Dan seingat ku Hye Kyo noona adalah aktris yang memiliki segudang pekerjaan," ujar Donghae mengingat-ingat.

"Memangnya Yesung hyung dan Hye Kyo noona ngapain disini, hyung?" tanya Sungmin penasaran.

"Tentu saja mereka berkencan. Yesungie benar-benar romantis kemarin malam." Beber Leeteuk yang entah kenapa terlihat senang mengingat kembali keromantisan Yesung dan Song Hye Kyo kemarin malam.

"Pantas saja kemarin malam dia singgah ke apartemen ku dengan aneh. Dia mengatakan bahwa bintang bersinar terang dan indah malam itu. Padahal jelas-jelas malam itu tidak ada bintang satupun. Aku kira dia mabuk, ternyata bintang itu Hye Kyo noona," omel Nichkhun panjang lebar.

"Hahaha… Pantas saja jika Yesung hyung mengatakan seperti itu, hyung." Sungmin terkekeh mendengar penuturan Nichkhun.

Saat mereka sedang tertawa bersama, Siwon pun kembali hendak berpamitan.

"Mianhe, hyung. Aku harus pergi. Tiba-tiba saja ada urusan," ujar Siwon penuh penyesalan.

"Baru saja kau ku kenalkan pada sahabat-sahabat kami," ujar Leeteuk dengan wajah sedih.

"Tak apa, lain kali kita kumpul bersama saja lagi. Aku pasti akan ikut," ujar Siwon.

"Ya sudah, lagian kalian kan satu universitas. Jadi kalian bisa melanjutkan perkenalan kalian di universitas kalian dan juga semakin mengakrabkan diri," ujar Leeteuk.

"Kami satu universitas?" tanya Siwon tidak percaya.

"Ne, kamu memang satu universitas dengan kami. Dan jika kamu bertanya kenapa tidak pernah melihat kami, itu karena kamu dan genk kamu itu yang sama sekali tidak memperdulikan keadaan dan orang-orang sekitar kalian hingga kalian seperti buta keadaan dan sekitar kalian. Saran ku, jika berjalan lagi disepanjang koridor, perhatikan sekitar mu, terutama para fans kalian yang meneriakkan nama-nama kalian. Setidaknya kalian menghargai mereka walau hanya dengan melihat mereka," jelas Chansung dengan cuek dan datarnya. Dan itu tentu saja membuat Siwon berpikir dengan perkataan Chansung barusan. Sedangkan yang lainnya tampak merasa tidak enak dengan perkataan Chansung.

"Ah, mianhe. Maafkan omongan Chansung barusan. Dia orangnya suka berbicara yang aneh-aneh." Nichkun tampak menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Kau ini, bagaimana jika karena omongan mu barusan bisa membawa bahaya bagi kita? Dia kan anggota genk Saphire yang tak kan segan membunuh siapapun hanya karena salah ngomong sedikit saja. Pikirkanlah lagi jika ingin mengatakan sesuatu. Aku tahu kau tidak menyukainya, tapi pikirkanlah keselamatan kita bersama," bisik Nichkun panjang lebar yang sudah pasti hanya didengar oleh mereka berdua. Sedangkan Siwon masih saja tampak terus berpikir.

"Apa kalian juga satu universitas dengan namja manis tadi?" itulah pertanyaan yang meluncur dari mulut Siwon yang membuat mereka semua kecuali Siwon menjadi terkejut.

Hey, siapa yang tidak terkejut? Semua orang disana berpikir bahwa Siwon tengah tersinggung dengan ucapan Chansung barusan. Tapi kenyataannya Siwon malah menanyakan tentang Yesung.

"Ne. Bahkan kami satu kelas dengannya," ujar Donghae yang masih tampak ragu dengan yang didengarnya barusan, tapi walau begitu dia tetap menjawab.

"Ah, baiklah. Aku permisi dulu. Besok kita lanjutkan lagi di universitas ne? Maaf, aku harus pergi dulu. Annyeong semuanya," pamit Siwon dan segera pergi dengan senyuman yang terkembang diwajahnya.

"Satu lagi namja yang terpikat dengan Yesung hyung," ujar Nichkhun tiba-tiba yang membuat mereka semua menatap Nichkhun.

"Maksud mu, Siwon-ssi menyukai Yesung hyung?" tanya Donghae yang dijawab anggukan oleh Nichkhun.

"Memangnya siapa lagi yang sudah terpikat dengan Yesung, Khun-ah?" tanya Kangin.

"Siapa lagi kalau bukan teman terbaik ku, Chansung. Iyakan, Chansung-ah?" tanya Nichkhun pada Chansung sambil merangkul Chansung dan mengedipkan sebelah matanya pada Chansung, guna untuk menggoda Chansung yang saat ini tengah salah tingkah.

"Aniyo. Aku tidak.. Aku dan Yesung hyung hanya.." jawab Chansung gugup.

"Kenapa gugup, Chansung-ah? Aku tahu kok perasaan mu kepadanya," potong Nichkhun yang menggoda Chansung kembali.

"Sudahlah, kau mengarang, Khun-ah." Chansung menatap keluar jendela sambil melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Hahaha… Chansung hyung lucu," ujar Sungmin sambil tertawa, dan tentu saja semua ikut tertawa.

Ya, mereka semua memang tahu bahwa Chansung sebenarnya menyukai Yesung. Semua berawal dari saat Yesung, Donghae, Chansung dan Nichkhun semester 2. Saat itu, di Kona Beans, Chansung menembak Yesung. Dia mengungkapkan seluruh hatinya kepada Yesung. Dan itu disaksikan sendiri oleh Leeteuk, Kangin dan Nichkhun yang bersembunyi dibalik meja kasir. Tapi sayangnya, Yesung menolak cinta Chansung karena dia adalah seorang yang straight dan baru berpacaran selama beberapa hari dengan Song Hye Kyo. Walau kecewa, tapi Chansung dan Yesung tetap bersahabat sampai sekarang. Semua atas permintaan Chansung pada Yesung untuk agar mereka tetap menjadi sahabat seperti sedia kala dan melupakan pernyataan cinta Chansung pada Yesung. Dan sejak saat itu, Chansung, Yesung dan yang lainnya menganggap bahwa kejadian itu tak pernah terjadi. Dan sebisa mungkin Chansung membunuh perasaan cintanya pada Yesung dan mengubahnya menjadi perasaan sayang sebagai sahabat dan hyung, walau hal itu masih sulit dilakukan Chansung. Tak jarang Chansung bermanjaan dengan Yesung dan dengan senang hati Yesung memanjakan Chansung. Karena Yesung menganggap Chansung sebagai dongsaengnya sendiri. Dan hal itu berlaku juga kepada Lee bersaudara dan Nichkhun.

.

.

.

Yesung terus saja melangkahkan kakinya disepanjang trotoar yang ramai. Dia terus berjalan melewati beberapa etalase pertokoan. Dia terus saja melangkahkan kakinya dan langsung berhenti disebuah etalase toko. Ada suatu barang yang kecil dan bulat melingkar yang menarik perhatiannya yang terpampang ditoko itu melalui sebuah kaca besar bening yang menampilkan berbagai macam perhiasan yang indah disana. Matanya tertarik pada sebuah cincin perak berhiaskan batu safir berawarna biru muda yang sangat indah. Yesung pun melangkahkan kakinya masuk kedalam toko perhiasan tersebut dan langsung disambut oleh pelayan wanita disana.

"Annyeong. Selamat datang ditoko kami, tuan." Pelayan wanita itu menyapa Yesung sambil sedikit membungkukkan badannya dan Yesung pun membalas dengan sedikit membungkukkan badannya juga.

"Ada yang bisa saya bantu, tuan?" tanya pelayan wanita itu ramah.

"Annyeong. Mianhamnida, agasshi. Saya ingin melihat cincin yang berhiaskan batu safir itu." Tunjuk Yesung pada sebuah cincin yang terletak disebuah kotak merah dan tersendiri.

"Ah, sebentar tuan. Akan saya ambilkan." Pelayan itupun segera pergi mengambil cincin yang tadi ditunjuk Yesung. Setelah mengambilnya, dia kembali dan menyerahkan cincin itu pada Yesung. Yesung pun melihat-lihat cincin itu dengan seksama.

"Cincin itu melambangkan cinta dan kasih untuk pemakainya. Batu safir yang digunakan juga bukan batu safir sembarangan dan sangat sulit didapatkan, mengingat cincin itu kami ekspor langsung dari Inggris. Batu safir itu memiliki nilai tinggi dan akan sangat sulit untuk dihancurkan. Cincin itu dipercaya sebagai lambang keabadian cinta sepasang kekasih. Saya dengar jika melamar dengan cincin itu maka cintanya akan abadi dan sulit untuk dipisahkan. Dan cincin itu hanya ada satu di Korea. Ah, mianhamnida, saya jadi bicara yang tidak-tidak." Pelayan itu tertawa mengingat dirinya yang ngomong terlalu berlebihan tadi.

"Tidak apa, agasshi," jawab Yesung yang menatap sekilas pelayan itu dan kembali memperhatikan cincin ditangannya.

"Apa anda tertarik dengan cincin itu, tuan?" tanya pelayan itu pada Yesung.

"Ne, saya sangat tertarik. Berapa harga untuk cincin ini?" tanya Yesung langsung.

"Harga cincin itu 12 ribu dollar, tuan." Jawab sang pelayan tanpa ragu.

"12 ribu dollar. Itu sangat mahal. Apa tidak bisa kurang lagi?" tanya Yesung mencoba bernegosiasi.

"Cincin itu hanya ada satu di Korea, dan saya bisa jamin itu. Bagaimana kalau 10 ribu dollar, dan itu tidak bisa kurang lagi." Putus pelayan itu dengan final.

"Baiklah, aku ambil. Dan tolomg bungkus ini dengan rapi dan indah," ujar Yesung seraya menyerahkan cincin tu kepada pelayan untuk dibungkus .

"Baiklah, akan saya bungkus dulu. Anda pemilih dengan selera yang tepat, tuan. Pasti calon istri anda akan sangat senang dilamar dengan cincin yang sebagus dan seindah ini. Apalagi cincin ini adalah cincin yang langka, yang hanya ada satu di Korea dan mungkin juga didunia," ujar pelayan wanita itu sambil pergi melesat kebalik meja kasir. Yesung pun mengikuti pelayan wanita itu dan segera mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu kredit.

Yesung pun menyerahkan kartu kredit itu kepada sang pelayan. Walau Yesung anak orang berada, tapi dia adalah tipe pekerja keras. Dia tidak mau menerima bantuan apapun dari orang tuanya, meski orang tuanya merupakan pebisnis sukses di Jepang.

Semua uang itu sudah dikumpulkannya sejak 5 tahun yang lalu. Walau saat itu belum memiliki pacar, tapi Yesung bertekad akan bekerja keras untuk membelikan cincin yang sangat indah untuk calon istrinya kelak. Maka dari itu, Yesung selalu bekerja part time dimanapun dan bekerja apapun asal pekerjaan itu halal dan menghasilkan uang untuk dia tabung. Dan hasilnya, uang yang dia kumpulkan cukup untuk membeli cincin seharga 10 ribu dollar tersebut dan masih ada untuk menunjang kehidupannya selama 6 bulan kedepan.

Dan jika kau bertanya kenapa Yesung tidak bekerja part time lagi, itu karena Yesung ingin fokus dulu kepada kuliahnya yang sebentar lagi akan selesai. Namun jika memiliki waktu luang dia akan bekerja part time sebagai fotografer disebuah perusahaan fashion dan mendapatkan gaji yang cukup besar. Perusahaan itu merupakan milik sahabat dari orang tua Yesung. Walau perusahaan itu milik sahabat orang tua Yesung, tapi untuk masuk kesana Yesung harus bekerja keras untuk membuktikan diri bahwa dia memiliki kemampuan untuk mandiri tanpa harus ikut campur dari orang tuanya.

Di Korea Yesung memang tinggal sendiri, sedang orang tuanya berada di Jepang. Walau berada jauh dari orang tua, tapi terkadang orang tua Yesung datang ke Korea untuk melihat keadaan Yesung walau sebentar. Paling lama mereka akan berada di Korea selama 2 hari, lalu setelah itu kembali ke Jepang untuk mengurus perusahaan mereka disana.

Yesung pun tersadar dari lamunannya saat pelayan wanita itu menyerahkan sebuah paper bag pada Yesung. Yesung pun mengambil paper bag itu dan menyerahkan kartu kreditnya. Pelayan wanita itu menggesekkan kartu kredit Yesung pada sebuah alat transaksi yang memang khusus untuk kartu kredit. Setelah itu dia mengembalikan kartu kredit Yesung dan menyuruh Yesung untuk menandatangani sebuah kertas. Yesung pun menandatangani kertas yang merupakan bukti pembayaran itu.

"Semoga acara lamaran anda berjalan dengan lancar dan sukses, tuan. Saya berani jamin pasangan anda akan sangat menyukai cincin pemberian anda itu. Semoga hari anda menyenangkan, tuan." Pelayan wanita itu pun membungkukkan badannya.

"Kamsahamnida, agasshi. Annyeong." Yesung pun membungkukkan badannya dan setelah itu keluar dari toko itu sambil menenteng paper bag dengan senyuman yang merekah indah diwajahnya, menambah kadar keimutannya.

"Apa Hye Kyo akan senang dengan pemberian ku ini? Ah, semoga saja dia menyukainya," monolog Yesung sambil terus berjalan.

TBC

Hai… Yuni kembali dengan Fanfiction yang berbeda. Yuni mohon maaf karena belum bisa melanjutkan Fanfiction yang pertama, karena jujur otak Yuni belum bisa konsentrasi untuk melanjutkan My Lovely Family.

Tapi sebagai gantinya, Yuni bawakan Fanfiction ini. Semoga yang ini bisa menghibur para readers tercinta, walau Yuni tahu Fanfiction Yuni ini pasti aneh dan gaje banget. Mian kalo Yuni belum bisa buat Fanfiction yang berkualitas…

Sekian dari Yuni. Sekali lagi Yuni mohon maaf ya…

Reviews dari chingu semua selalu Yuni tunggu….

Annyeong….