Sejujurnya, semua ini sangat melelahkan.

Sebenarnya, aku sudah tidak sanggup.

Apa yang bisa ku lakukan sekarang?

Kalau aku pergi, dia akan menderita.

Tapi kalau aku tinggal, akulah yang menderita.

Aku tidak akan bisa melihatnya menderita.

Aku hanya…

Aku…

Aku…hanya…

Hanya…

.

.

.

.

Let Me Go

.

.

(BTS)

Park Jimin

Min Yoongi

Kim Taehyung

Jeon Jungkook

Kim Namjoon

Kim Seokjin

Boys' Love

.

.

Prolog

.

.

.

.

"Hyung, aku mencintaimu," Yoongi tersenyum kecil saat mendengar ungkapan cinta dari pria yang sedang terbaring lemah di depannya.

"Aku tahu," Yoongi membenarkan selimut yang dipakai oleh pria itu.

"Jangan pergi," pria itu kembali berujar dengan nada lemah.

"Tidak akan," senyum lega terukir di bibir pucat itu. Inilah yang dia butuhkan, janji yang bisa membuatnya bernafas dengan tenang tanpa khawatir akan kehilangan.

Pria itu memejamkan matanya saat merasakan jemari Yoongi bermain di pipinya.

"Kau bertambah kurus. Makanlah yang banyak," Yoongi menghela nafas di akhir kalimatnya.

"Apa yang membuatmu tidak mau makan, heum?" suara yang mengalun dengan lembut itu, membuat mata yang terpejam itu terasa panas.

"Mungkin kau memang butuh istirahat sekarang. Tidurlah," senyum tidak terlepas dari bibir Yoongi.

'Tolong lepaskan aku.'

.

.

.

.:LMG:.

.

.

.

"Namjoon, ayo makan," Seokjin mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan berwarna putih itu.

"Namjoon, kau di mana?! Ayo makan!" Seokjin mulai berteriak tidak sabaran.

"NAMJOON!" Seokjin berteriak lebih keras.

"Mungkin Namjoon belum pulang," Seokjin mendudukan dirinya di tempat tidur yang ada di dalam ruangan putih itu.

Seokjin tetap mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan selama dia menunggu.

"Namjoon lama sekali," Soekjin beranjak ke cermin yang tidak jauh darinya.

"Cermin ajaib, katakan padaku di mana Namjoon-ku?" Seokjin menatap cermin itu marah.

"Jawab pertanyaanku!" Seokjin mulai memukul cermin itu.

"NAMJOON DI MANA?! JAWAB AKU!" Seokjin membenturkan kepalanya ke cermin itu.

Namjoon yang ada di balik cermin, yang sebenarnya adalah cermin dua sisi, hanya bisa menahan kesedihannya.

"Apa kami harus memberikannya obat penenang?" Namjoon hanya mengangguk kecil, pria dengan balutan jas dokter itu segera meninggalkan ruangan.

Namjoon menyentuh kaca di mana Seokjin meletakan kepalan tangannya.

'Kenapa kau bisa jadi begini?'

.

.

.

.:LMG:.

.

.

.

Jungkook sedang mengupas apel saat mendengar suara dentuman dari dalam kamar. Dengan terburu-buru, Jungkook berlari ke kamar. Mata Jungkook membulat saat melihat Taehyung terbaring di lantai samping tempat tidur. Dengan tangkas Jungkook segera membantu Taehyung kembali ke tempat tidur.

"Hyung, bukankah aku sudah bilang agar jangan banyak bergerak dulu?" Jungkook berujar setelah Taehyung sudah terduduk di tempat tidur.

"Aku…takut kalau kau pergi," Taehyung berbisik pelan. Mendengar perkataan Taehyung, Jungkook tersenyum tipis.

"Aniya, aku tidak akan pergi. Aku berjanji, hyungie," Jungkook mengucapkan itu dengan nada yang yakin dan tatapan tulus yang langsung terarah ke mata Taehyung.

Taehyung tersenyum kecil saat Jungkook memeluknya.

'Tidak apa, tidak apa. Semuanya akan baik-baik saja,'

.

.

Let Me Go

.

.

(BTS)

.

to be continue

[Author's Note: maaf ya chap ini pendek, soalnya author udah kebelet buat ngepost waktu idenya muncul tapi sayang harus ditunda 5 bulan gara-gara gaada ide buat Taekook. tapi karena sepupu author yang cemerlang akhirnya chap ini bisa dipost soalnya author udah dikasih ide buat TaeKook secara bersih.
Sekali lagi makasih banyak buat Hideyoshi Akira-nim.]