Praaaannngggggggg

Suara lemparan gelas itu menggema di seluruh penjuru Mansion mewah tersebut, seluruh penghuni yang tengah terlelap pun dibuat terjaga dari mimpinya.

Bukan hanya sekali namun suara yang berasal dari sebuah benda berbahan kaca yang di lemparkan ke lantai tersebut terdengar berkali-kali, suara yang berasal dari kamar utama sang pemilik Mansion ini.

"Tuan, tuan tolong buka pintunya."

Suara Sehun nyaris berteriak karna semakin banyak benda yang jatuh berdebum dengan suara keras, mungkin sudah tidak ada lagi benda berbahan kaca yang dapat tuannya lemparkan jadi apa yang dapat iya jangkau pun ia jadikan sebagai pelampiasannya.

"Kenapaa, kenapa kau selalu menolak permintaan maafku! Bahkan aku.. Hiks.. "

Apa Sehun tidak salah dengar, ia seperti mendengar suara isakan tuannya dari dalam kamar. Isak tangis yang memilukan, apakah telinganya harus di periksakan ke dokter?

Bahkan nyaris 8 tahun ia bekerja disini, tak pernah Sehun mendengar atau melihat raut wajah kesedihan dari tuannya. Tuannya hanya selalu memasang wajah datar dalam segala kondisi, bahkan saat emosi melingkupi dirinya yang berubah hanya kilatan matanya yang menggelap.

"Tuan, tolong buka pintunya. Jangan seperti ini, saya ingin lihat kondisi anda tuan."

Tak terdengar suara apa pun dari dalam sana, membuat Sehun semakin khawatir dibuatnya. Ia berfikir apakah sopan membuka kamar tuannya dengan kunci cadangan.

Ya, memang sebagai orang kepercayaan tuannya Sehun memegang seluruh kunci cadangan ruangan yang ada di Mansion ini. Tak terkecuali kunci kamar utama didepannya ini, dengan tangan bergetar ia mencoba memasukan anak kunci tersebut

"Sehuuun, apa yang akan kau lakukan?!"

"Yaish kau membuatku terkejut Kai, aku harus melakukan ini."

Sehun hampir terlonjak saat Kai mendadak sudah berada di sampingnya, memang suatu kesalahan besar memasuki ruangan utama ini tanpa izin dari tuannya langsung. Namun karna mencemaskan kondisi tuannya di dalam mau tidak mau Sehun harus mengambil resiko.

"Astagaaa tuan.. "

Sehun dan Kai segera berlari menghampiri tuannya yang tak sadarkan diri disudut kamarnya, di sekitar tubuhnya banyak pecahan kaca dan barang barang lainnya yang berserakan di lantai. Terlihat seperti ada badai yang meghancurkan isi ruangan ini.

"Kai siapkan mobil dan kita kerumah sakit sekarang!!"

"Baik hyung."

(ಡωಡ)

BYUN BAEKHYUN

Tidak mudah melupakan kejadian yang mungkin akan merusak masa depannya nanti, saat semua rancangan masa depan indah itu telah ia susun sedemikian rupa. Hanya satu malam ya, satu malam yang begitu mencekam baginya.

"Baek.., apa kau mendengar ku berbicara dari tadi?"

"Ahh, mian Lu. Aku tidak mendengar mu."

"Apa karna kejadian itu baek?"

Baekhyun hanya tersenyum pahit saat sahabatnya mengingatkan dirinya akan kejadian naas 3 bulan yang lalu, meskipun itu sudah lama berlalu. Tapi sang pelaku terus saja datang mengganggu nya, sehingga setiap melihat sosok tersebut malah membuatnya semakin terpuruk.

"Bee, itu sudah lalu. Bisakah kau kembali menjadi sahabatku yang ceria? Aku khawatir dengan keadaan mu."

"Aku baik-baik saja lu, maafkan aku membuatmu khawatir."

Ia memaksakan sebuah senyuman agar sahabatnya itu tak terlalu mengkhawatirkan kondisinya.

"Tapi ngomong-ngomong pria itu tidak lagi datang ke kampus ya Baek?"

"Biarkan saja lu, aku tak perduli. Melihatnya hanya menambah beban fikiranku, dan aku semakin sulit melupakan kejadian itu."

Luhan mengusap lembut punggung lemah di sampingnya, walaupun perawakan mereka tak terlalu jauh berbeda. Namun Luhan masih terlihat sedikit lebih gagah daripada Baekhyun yang semakin terlihat kurus dan rapuh setelah kejadian itu.

(ಡωಡ)

Flashback (3bulan lalu)

"Aaarrrgghhh.. Sakkiitt"

Baekhyun mencoba melepaskan cengkraman sosok pria tinggi dihadapannya, semakin ia mencoba untuk melepaskan cengkraman tersebut semakin kuat cengkraman di pergelangan tangannya.

Plakk

"Diam kau,"

"Lepaskan aku, bahkan aku tidak mengenalmu."

Pria tinggi tersebut bukannya melepaskan tangannya, malah memberikan sebuah tamparan di pipi mulusnya. Baekhyun hanya mampu meringis menahan perih di kedua sisi tubuhnya yang berlainan tangan dan pipinya.

Baekhyun yang awalnya hanya berniat pulang kerumah setelah jam kerja nya di sebuah mini market di ujung jalan dekat rumahnya selesai, malah mendapat sebuah cekalan di lengannya setelah sebuah mobil mewah dengan lampu sorot menyilaukan ini mendadak berhenti di sampingnya.

"Aerrrghhh..."

Saat sadar dirinya terdorong ke sisi mobil dan dirinya terkurung di antara badan mobil dan badan pria tinggi ini, Baekhyun akan berteriak sekencangnya agar ada orang yang dapat menolongnya tapi tepat saat bibirnya terbuka untuk berteriak sebuah benda kenyal, halus, tebal dan basah/? meredam suara teriakannya.

"Ekhmhh.. Lepmhh.. ashh.."

"Eumhh, engghh sial aku tidak tahan lagiih"

Sosok pria ini segera membuka pintu bagian penumpang dibelakang dan mendorong Baekhyun agar memasuki mobil tersebut, karna dorongan yang terlalu keras membuatnya tidak dapat menjaga keseimbangan tubuhnya.

Ia terjatuh dalam keadaan terlentang di jok belakang mobil dengan kaki sedikit terbuka, keadaan tersebut di manfaatkan oleh pria tersebut yang langsung memposisikan dirinya di antara kedua kaki Baekhyun.

"Apa yang kau lakukan tuan, sadarlah aku bukan kekasihmu. Lepasss, bangun dari atas tubuhku.. "

Baekhyun dengan seluruh kekuatan yang ia punya berusaha untuk mendorong pria tersebut agar bisa melepaskannya, namun tidak ada hasilnya bahkan pria itu tak bergerak sedikitpun.

Malah deangan sadis membuka seluruh kancing kemeja yang ia kenakan dengan sekali sentakan, dan menyampirkannya ke sisi tubuh kurusnya. Tanpa menunggu lama pria tersebut kembali memakan/? Bibirnya dilanjutkan dengan menjamah leher sensitive nya

"Akkhhh.. "

Refleks ia menengadahkan kepalanya keatas atas sengatan dari kecupan pria ini di lehernya yang terus merambat ke nipple pink muda nya.

"Jangaannhhh.. Enngghhh"

Terlambat saat tangannya berusaha menahan kepala si pria agar tak turun dan hinggap di dadanya, pria tersebut malah sudah menghisap kuat nipple tersebut dan mengigit kecil nipple kanannya. Dan seperti tak menyiakan yang satunya, nipple kiri baekhyun di jepit antara ibu jari dan telunjuk pria tersebut. Menarik dan memelintir nipple nya dengn kencang

"Kau sungguh nikmath, aku menyukai semua yang ada di dirimu.. "

"Tuan tolong lepaskan saya, hiks.. Saya hiks.. Saya ingin pulang.. Hiks"

"Cukup diam dan nikmatilah.. "

"Tidak lepaskan saya.. "

Plaaakkkk

Baekhyun menampar pria tersebut hingga wajah sang pria terlempar kesamping

"Arrgghhh sialannh kau. "

Plaaakkkk

Plaaakkkk

Plaaakkkk

Plaaakkkk

Baekhyun mendapat tamparan berkali kali pada pipi gembilnya, telinganya sampai berdengung dan pandangannya mengabur. Ia hanya pasrah saat dengan cekatan pria itu meloloskan celana jeans beserta boxer yang baekhyun gunakan, baekhyun hanya menutup matanya karna tau apa yang akan terjadi setelah ini.

TBC

Haaaaiiiii

Makasih yaa udah mau buang-buang waktu buat baca tulisan gajelas ini. Wkwkwk

NCnya sedikit dulu ya, aku tak terbiasa nulis ini, biasanya nikmatin tulisan NC bhaakk~

Udah pada tau lah ya sosok pria yang tak di sebutkan namanya itu, ya tau pasti orang jodoh masa depan Harsha *digaplok rame-rame

Oke ditunggu Next nya yaw

Preview nya ditunggu loh ehe~